(Survei Pada Perusahaan Sub Sektor Pertambangan Batu Bara yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2013-2016)
Oleh :
Widya Razzak Istianti
Dr. Lilis Puspitawati, SE., M. Si, Ak, CA
Email
widyaistianti@yahoo.com
Lilis.puspitawati@email.unikom.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini menguji secara empiris Laba Bersih yang dipengaruhi oleh Hutang dan
Modal Kerja pada perusahaan sektor pertambangan Batubara yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016. Masalah yang terjadi pada perusahaan sektor pertambangan adalah
menurunnya Laba Bersih meskipun Hutang dan Modal Kerja yang justru mengalami
peningkatan.
Metode penelitian yang di gunakan adalah metode analisis deskriptif verifikatif dengan
unit analisis yang diteliti adalah laporan keuangan perusahaan sektor pertambangan Batu Bara
yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2016 dan populasi sebanyak 24 Purposive Sampling dan
didapat sampel penelitian sebanyak 55 laporan keuangan dari 11 perusahaan. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan di bantu oleh program aplikasi
SPSS versi 25.0.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Hutang berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih
dan Modal Kerja berpengaruh sinifikan terhadap Laba Bersih.
1
dalam melakukan pendanaan, yaitu perusahaan perlu mengelola modal kerja
tindakan perusahaan dalam memanfaatkan yang dimilikinya dengan baik (Yoyon
hutang sebagai sumber dana untuk Supriadi dan Ratih Puspitasari, 2012).
mencapai laba perusahaan yang maksimum Pada perusahaan PT Bukit Asam
(Hendra Setiawan dan Marwan Effendy, (PTBA) Tbk Laba bersih turun 5 persen
2009). dalam sembilan bulan pertama tahun ini,
Hutang merupakan salah satu dari Rp 1,58 triliun pada Januari-September
sumber modal perusahaan guna membiayai 2014 menjadi Rp1,5 triliun. Kendati
perusahaan agar dapat terus pendapatan perseroan meningkat,
mengembangkan usahanya dan membantu penurunan laba tak terhindarkan menyusul
perusahaan dalam mencapai tujuannya anjloknya harga komoditas
yaitu memaksimalkan kekayaan pemilik tambang. Sekretaris Perusahaan PTBA
melalui maksimalisasi laba, hutang dibagi Joko Pramono mengatakan selama periode
menjadi dua jenis yaitu hutang jangka Januari-September 2015 perusahaan
pendek dan hutang jangka panjang (Anna memperoleh pendapatan sebesar Rp 10,50
Setiana, 2012). triliun, naik 9 persen dibandingkan dengan
Dalam hal ini hutang jangka pendek perolehan periode yang sama tahun lalu Rp
dan jangka panjang merupakan salah satu 9,65 triliun.
sumber dana yang terpenting dalam setiap Dari fenomena yang terjadi di atas,
jenis usaha, Perusahaan lebih memilih penulis tertarik meneliti lebih lanjut terkait
menggunakan hutang sebagai sumber dana factor-faktor diatas yang mempengaruhi
dibandingkan sumber ekuitas karena pada laba bersih, oleh karena itu dalam penelitian
umunya bunga yang dibayarkan oleh ini penulis mengambil judul “Laba Bersih
perusahaan karena menggunakan hutang yang dipengaruhi oleh Hutang dan Modal
dapat digunakan untuk mengurangi pajak Kerja Pada Perusahaan Sub Sektor
penghasilan (Setiawan dan Marwan Batubara yang terdaftar di Bursa Efek
Effendy, 2009). Indonesia Tahun 2012-2016”.
Sumber dana yang digunakan oleh Dengan tujuan untuk mengetahui
perusahaan dapat berasal dari dalam besarnya pengaruh hutang terhadap laba
maupun luar perusahaan, dan salah bersih dan untuk mengetahui besarnya
satunya merupakan modal kerja (Yuni pengaruh modal kerja terhadap laba bersih.
Rismawati Dj, 2016). Modal kerja Hasil penelitian ini diharapkan dapat
merupakan aspek penting yang ada didalam memecahkan masalah terkait hutang, modal
suatu perusahaan karena menjadi faktor kerja dan laba bersih berdasarkan teori
penentu bagi berjalannya suatu kegiatan yang dibangun dan bukti empiris yang
operasional perusahaan yang secara dihasilkan, maka fenomena pada laba
langsung berdampak terhadap pendapatan bersih dapat diperbaiki dengan kenaikan
yang diterima perusahaan (Iriani Susanto, hutang dan modal kerja.
2014). II. Kajian Pustaka
Modal kerja yang lebih dari cukup a. Hutang
akan mengurangi risiko dan menaikkan Hutang yang dikemukakan menurut
laba/hasil. Pendapat ini didasarkan atas Munawir (2010:18) adalah semua kewajiban
pandangan bahwa dengan cukup keuangan perusahaan kepada pihak lain
tersedianya modal kerja kegiatan dapat yang belum terpenuhi, di mana hutang ini
diarahkan pada pencarian hasil yang lebih merupakan sumber dana atau modal
tinggi dengan ekspansi atau perluasan perusahaan yang berasal dari kreditor.
usaha. (Agus Indriyo Gitosudarmo dan Basri Adapun menurut Ferra Pujiyanti
, 2008). Modal kerja merupakan dana yang (2015:156) mengemukakan hutang adalah
sengaja disediakan oleh perusahaan untuk kewajiban perusahaan masa kini yang
menjalankan kegiatan operasionalnya (Diah timbul dari peristiwa masa lalu,
Martini dan Toto Sugiharto, 2004). Oleh penyelesaiannya diharapkan
sebab itu, agar suatu perusahaan dapat mengakibatkan arus keluar dari sumber
menjaga kelangsungan usahanya agar daya yang mengandung manfaat ekonomi.
dapat terhindar dari kebangkrutan maka
2
Sedangkan menurut Samryn L. M tetap ada dalam perusahaan untuk
(2012:37) hutang merupakan kelompok mencukupi kebutuhan perusahaan agar
hutang yang masih harus dilunasi kepada tujuan akhir perusahaan untuk
pihak ketiga. Untuk utang-utang yang jatuh menghasilkan laba akan tercapai.
tempo dalam waktu kurang dari 1 tahun
dikelompokkan sebagai kewajiban jangka c. Laba Bersih
pendek. Sementara hutang yang jatuh Menurut Harmono (2011:231)
tempo dalam waktu lebih dari satu tahun mengemukakan laba bersih adalah
dikelompokkan sebagai kewajiban jangka pendapatan operasi perusahaan setelah
panjang. dikurangi biaya bunga dan pajak.
Berikut ini rumus untuk Adapun menurut Irham Fahmi
menghitung hutang yaitu: (2011:101) mendefinisikan laba bersih
adalah laba setelah pajak merupakan laba
Hutang = Hutang Jangka Pendek + yang diperoleh setelah dikurangkan dengan
Hutang Jangka Panjang pajak. Ini disebut net income (laba bersih)
atau net profit yang diterima oleh
Berdasarkan pengertian diatas perusahaan.
dapat disimpulkan Hutang adalah suatu Sedangkan Menurut Budi Rahardjo
kewajiban yang berasal dari luar (2009 : 83) laba bersih adalah
perusahaan yang timbul dari peristiwa masa mengurangkan laba atau penghasilan
lalu atau akibat pembelian barang secara sebelum kena pajak dengan pajak
kredit yang masih harus dilunasi kepada penghasilan yang harus dibayar oleh
pihak ketiga. perusahaan.
Berikut ini rumus untuk menghitung
b. Modal Kerja modal kerja yaitu:
Modal Kerja menurut Sri Dwi Ari
Ambarwati (2010:112) yaitu modal yang Laba bersih = Laba sebelum pajak –
seharusnya tetap ada dalam perusahaan Pajak penghasilan
sehingga operasional perusahaan menjadi
lebih lancar serta tujuan akhir perusahaan
untuk menghasilkan laba akan tercapai. Berdasarkan pengertian diatas
Dan menurut Putra (2012:208) yang dapat disimpulkan laba bersih merupakan
dimaksud dengan modal kerja adalah suatu keuntungan yang diperoleh
investasi perusahaan jangka pendek seperti perusahaan atas kegiatan usahanya,
kas, surat berharga, piutang dan inventori dimana keuntungan tersebut hasil selisih
atau seluruh aktiva lancar.” dari pendapatan atas biaya-biaya yang
Adapun Menurut Kasmir (2015:249) terjadi dalam usaha memperoleh
mendefinisikan modal kerja sebagai modal pendapatan pada jangka waktu tertentu.
yang digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional perusahaan, terutama yang III. Kerangka Pemikiran
memiliki jangka waktu pendek. Sebagai a. Pengaruh Hutang terhadap Laba
modal kerja diartikan sebagai seluruh aktiva Bersih
lancar atau setelah dikurangi dengan utang Menurut M. Nafarin (2013:334)
lancar. menyatakan bahwa menambah hutang
Berikut ini rumus untuk menghitung jangka pendek dan hutang jangka panjang
modal kerja yaitu: dan modal sendiri dimaksudkan untuk
ekspansi, yaitu memperluas kegiatan
Modal Kerja = Aktiva Lancar – Hutang perusahaan. memperluas kegiatan produksi,
Lancar memperluas kegiatan pemasaran dengan
tujuan memperoleh laba sebesar-besarnya.
Berdasarkan pengertian diatas Dengan peningkatan kegiatan produksi dan
dapat disimpulkan Modal Kerja adalah pemasaran (ekspansi) sebagai akibat
seluruh aktiva lancar atau setelah dikurangi peningkatan pembelanjaan dengan hutang
dengan hutang lancar yang seharusnya dan modal sendiri dapat memperbesar laba.
3
Pengaruh hutang terhadap laba dalam penelitian ini, diperoleh dari laporan
bersih telah banyak diteliti oleh beberapa keuangan Perusahaan Sektor
peneliti terdahulu. Hasil penelitian terdahulu pertambangan batubara yang terdaftar di
menunjukan adanya pengaruh hutang Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2016
terhadap laba bersih, begitupun menurut yang telah diaudit dan melalui data yang
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan tersedia secara online pada situs
Inggriani Elim (2010) yang menyatakan http://www.idx.co.id.
bahwa hutang lancar dan hutang tidak Dan teknik pengumpulan data yang
lancar berpengaruh terhadap laba usaha. digunakan dalam penelitian ini adalah
b. Pengaruh Modal Kerja Terhadap dokumentasi dan studi kepustakaan.
Laba Bersih Populasi dalam penelitian ini adalah
Menurut Basri, Indriyo dan 120 laporan keuangan yang diambil dari
Gitosudarmo (2012:76) mengenai pengaruh neraca dan laba rugi dari 24 Perusahaan
dari modal kerja terhadap laba bersih yaitu Sektor Pertambangan yang terdaftar di
modal Kerja yang lebih dari cukup (tinggi) Bursa Efek Indonesia selama 5 periode dari
akan mengurangi risiko dan menaikkan tahun 2012-2016. Adapun teknik yang
laba/hasil. digunakan peneliti dalam menentukan
Begitupun hasil penelitian sampel yaitu menggunakan teknik purposive
sebelumnya yang dilakukan Bunga Teratai sampling, sampel yang diambil dalam
(2017) yang menyebutkan bahwa modal penelitian ini adalah 55 laporan keuangan
kerja berpengaruh signifikan terhadap laba yang didapat dari 11 perusahaan sektor
bersih dan secara parsial variabel Modal pertambangan batubara yang telah diaudit
Kerja berpengaruh signifikan terhadap laba selama 5 periode yaitu dari tahun 2012
bersih. hingga tahun 2016
c. Hipotesis Untuk memperoleh data dan
Berdasarkan definisi dan kerangka informasi yang berkaitan dengan masalah
pemikiran yang telah dikemukakan yang diteliti, maka penulis mengadakan
sebelumnya maka hipotesis penelitian ini penelitian di PT. Bursa Efek Indonesia
adalah: Kantor Perwakilan Bandung yang berlokasi
H1 : Hutang berpengaruh positif di Jl. PH.H Mustofa No. 33, Neglasari,
terhadap Laba Bersih. Cibeunying Kaler, Bandung 40124,
H2 : Modal Kerja berpengaruh positif Indonesia dengan nomor telepon: (022)
terhadap Laba Bersih. 20524207. Adapun waktu pelaksanaan
penelitian dimulai pada bulan Februari 2018
IV. Metodologi Penelitian sampai dengan Agustus 2018.
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif V. Hasil Penelitian
dan metode verifikatif dengan pendekatan 1. Hasil Ananlisis Deskriptif
kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang a. Hasil deskriftif Hutang pada Sub
kemudian diolah dan dianalisis untuk Sektor Pertambangan Batu Bara
diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang terdaftar di BEI tahun 2012-
yang dilakukan adalah penelitian yang 2016
menekankan analisisnya pada data-data Berdasarkan hasil penelitian,
numerik ( angka ) dengan menggunakan Hutang dapat dijelaskan menggunakan
metode penelitian ini akan diketahui dengan grafik sebagai berikut:
hubungan yang signifikan antara variabel
yang diteliti, sehingga menghasilkan HUTANG
kesimpulan yang akan memperjelas 8.000.000.000.000
2.000.000.000.000 -
1.500.000.000.000
1.000.000.000.000
Series1
500.000.000.000
Kondisi diatas Laba Bersih pada
- perusahaan sub sector batu bara pada
2012
2013
2014
2015
2016
8
Vol. 1, No. 2, July 2011. Hal. 155 – L.M Samryn. 2012. Pengantar Akuntansi :
178. Mudah Membuat Jurnal Transaksi
Agus Indriyo, Gitusudarmo dan Basri. 2008. Dengan Pendekatan Siklus
Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Transaksi. Jakarta: Rajawali Pers.
BPFE Martono dan Agus Hartijo. 2010.
Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Manajemen Keuangan (Edisi 3).
Keuangan Lanjut. Yogyakarta: Graha Yogyakarta : Ekonisia.
Ilmu Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan
Anna Setiana. 2012. Pengaruh Hutang (Edisi 4). Yogyakarta: Liberty
Jangka Panjang Terhadap Nafarin, M. 2013. Penganggaran
Profitabilitas: Studi Kasus PT Perusahaan. (Edisi 3) Cetakan kedua,
Ramayana Lestari Sentosa. Jurnal Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, Subramanyam, K.R & Wild, John J. 2014.
April 2012. Analisis Laporan Keuangan (Buku 1).
Basu Swastha. 2002. Manajemen Jakarta: Salemba Empat.
Pemasaran (Edisi 2) Cetakan Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis.
Kedelapan. Jakarta: Liberty. Bandung: Alfabeta
Harmono. 2011. Manajemen Keuangan. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Jakarta: Bumi Aksara Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Hendra Setiawan dan Marwan Effendy. Kualitatif Dan R&D. Bandung:
2009. Pengaruh Likuiditas Dan Alfabeta.
Hutang Jangka Panjang Terhadap Yoyon Supriadi dan Ratih Puspitasari. 2012.
Kemampulabaan: Studi Kasus Pada Pengaruh Modal Kerja Terhadap
PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Penjualan dan Profitabilitas
Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Perusahaan: Studi Kasus PT
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Volume 11, Januari 2009. Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1
I. Susanto., S.C. Nangoy., M. Mangantar. Volume 14, April 2012.
2014. Perputaran Modal Kerja Yuni Rusmawati Dj. 2016. Pengaruh Ukuran
Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perusahaan, Struktur Hutang, Dan
Asuransi Yang Terdaftar di BEI. Umur Perusahaan Terhadap
Jurnal EMBA Vol.2 No.4 Profitabilitas Pada Perusahan Food &
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Beverages Di Bursa Efek Indonesia
Jakarta: Rajawali Pers Tahun 2012-2014. Jurnal Volume I
No.2, Juni 2016.