Anda di halaman 1dari 9

ULANGAN TENGAH SEMESTER

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Dosen Pengampu : Arin Pranesti, M.Sc

Disusun Oleh :

Ali Ahmadi Bin Jikan 18803241040

Kelas U 2018

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
Pertanyaan :

1. Telah terlampir laporan keuangan tahunan tahun 2018 oleh Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk (ICBP) dan Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Keduanya berada dalam industri
yang sama. Jika Anda memiliki idle money dan ingin berinvestasi di dalam pasar modal,
perusahaan mana yang akan Anda pilih jika mempertimbangkan dari rasio likuiditas dan
pengukuran pasar (market measures)! Jelaskan jawaban Anda dengan perhitungan analitis.
2. Telah terlampir laporan keuangan tahunan tahun 2018 oleh Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk (ICBP) dan Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Manakah perusahaan yang lebih baik
jika ditinjau dari perhitungan laporan laba rugi komparatif (tahun 2018 dibandingkan dengan
tahun 2017)? Buatlah perhitungan yang mendukung jawaban Anda!
3. Pada saat melakukan analisa laporan keuangan khususnya laporan laba rugi, mengapa seorang
analis tidak boleh hanya terfokus pada single bottom line? Adakah item lain yang perlu
diperhatikan oleh seorang analis untuk mendukung analisisnya? Jelaskan pendapat Anda
dengan menggunakan contoh.
4. Jika perusahaan X telah melakukan perubahan kebijakan akuntansi dalam hal penilaian
persediaan dari metode rata-rata menjadi FIFO, apa yang perlu analis keuangan perhatikan
atas perubahan kebijakan tersebut? Jelaskan jawaban Anda!
5. Jelaskan kapankah perusahaan dapat memutuskan untuk mengakui biaya yang dikeluarkan
sebagai “kapitalisasi” atau “biaya”! jelaskan jawaban Anda didukung dengan aturan (bisa
PSAK atau IFRS)!
Jawaban :

1. Telah terlampir laporan keuangan tahunan tahun 2018 oleh Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
dan Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Keduanya berada dalam industri yang sama. Jika Anda
memiliki idle money dan ingin berinvestasi di dalam pasar modal, perusahaan mana yang akan Anda
pilih jika mempertimbangkan dari rasio likuiditas dan pengukuran pasar (market measures)! Jelaskan
jawaban Anda dengan perhitungan analitis.
 Perhitungan rasio likuiditas.
 Current Ratio
INDF

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
2018 :
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

33272618
:
31204102

: 1,067

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
2017 :
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

32948131
:
21637763

: 1,522

ICBP

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
2018 :
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

14121568
:
7235398

: 1,95

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
2017 :
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

16579331
:
6827588

: 2,43
 Pengukuran Pasar (market measures)
o INDF
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
 Price to earnings :
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
7.540
: 474

: 15,9
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
 Earning yield : 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
474
: 7.540

: 6,29%

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒


 Dividend yield : 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
235
: 7540

: 3,1%
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
 Dividend yield : 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
235
: 474

: 49,58%
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
 Price to book : 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
7540
: 3828

: 1,97

o ICBP
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
 Price to earnings :
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
10450
: 392

: 26,66
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
 Earning yield : 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
392
: 10450

: 3,75%
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
 Dividend yield :
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
162
: 10450

: 1,55%
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
 Dividend yield : 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
162
: 392

: 41,33%
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
 Price to book : 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
10450
: 1854

: 5,64

Menurut perhitungan rasio likuiditas, pada tahun 2018 kedua perusahaan tersebut mengalami penurunan
tingkat rasio yang mana menunjukkan pernurunan kemampuan dari perusahaan tersebut untuk melunasi
utangnya dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2017). Namun, saya akan lebih memilih perusahaan
ICBP untuk menginvestasikan uang saya di pasar modal. Saya memilih perusahaan ICBP karena tingkat
kemampuan perusahaan tersebut dalam melunasi liabilitasnya pada tahun 2018 relatif cukup tinggi
dibandingkan dengan perusahaan INDF yang rasio likuiditasnya mendekati 1 yang mana kita ketahui
bersama bahwa ketika suatu perusahaan memiliki rasio likuiditas <1, maka perusahaan tersebut tidak
memiliki kemampuan aset yang cukup untuk melunasi utang jangka pendek mereka.

2. Perhitungan Laporan Laba Rugi Komparatif tahun 2018 dan 2017


a. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)
Akun 2018 2017 Perubahan
Penjualan Neto 73.394.728 70.186.618 Naik 3.208.110
Biaya Penjualan (53.182.723) (50.416.667) Naik (2.766.056)
Laba Bruto 20.212.005 19.769.951 Naik 442.054
Beban Penjualan (7.817.444) (7.237.120) Naik (580.324)
Beban umum dan admin (4.466.279) (4.070.151) Naik (396.128)
Pendapatan Keuangan 420.900 500.315 Turun (79.415)
Beban Keuangan (2.022.215) (1.486.027) Naik (536.188)
Bagian atas laba/rugi entitas asosiasi (94.739) (103.236) Turun 8.497
yang dicatat menggunakan metode
ekuitas
Pendapatan lainnya 1.524.070 923.702 Naik 600.368
Beban lainnya (309.332) (702.612) Turun 393.280
Jumlah laba/rugi sebelum pajak 7.446.966 7.594.822 Turun (147.856)
Pendapatan beban pajak (2.485.115) (2.497.558) Turun 12.443
Jumlah laba/rugi dari operasi yang 4.961.851 5.097.264 Turun (135.413)
dilanjutkan
Jumlah laba/rugi 4.961.851 5.097.264 Turun (135.413)

b. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)


Akun 2018 2017 Perubahan
Penjualan Neto 38.413.407 35.606.593 Naik 2.806.814
Biaya Penjualan (26.147.857) (24.547.757) Naik (1.600.100)
Laba Bruto 12.265.550 11.058.836 Naik (1.206.714)
Beban Penjualan (4.429.860) (4.014.447) Naik (415.413)
Beban umum dan admin (2.063.933) (1.667.733) Naik (396.200)
Pendapatan Keuangan 254.033 323.612 Turun (69.579)
Beban Keuangan (225.568) (153.935) Naik (71.633)
Bagian atas laba/rugi entitas asosiasi (29.601) (184.862) Turun (155.261)
yang dicatat menggunakan metode
ekuitas
Pendapatan lainnya 819.176 409.016 Naik (410.160)
Beban lainnya (143.012) (564.926) Turun (421.914)
Jumlah laba/rugi sebelum pajak 6.446.785 5.206.561 Naik (1.240.224)
Pendapatan beban pajak (1.788.004) (1.663.388) Naik (124.616)
Jumlah laba/rugi dari operasi yang 4.658.781 3.543.173 Naik (1.115.608)
dilanjutkan
Jumlah laba/rugi 4.658.781 3.543.173 Naik (1.115.608)
3. Dalam menganalisis suatu laporan keuangan, kita sangat tidak diperkenankan untuk hanya
terpaku pada single bottom line yang mana lebih berkutat pada perhitungan nilai keuangan
pada suatu perusahaan saja, namun kurang peka terharap kondisi perekonomian dalam lingkup
yang lebih luas di lingkungan dimana mereka beroprasi. Saat menganalisis laporan keuangan,
seorang analis diharapkan untuk tidak hanya berfokus pada single bottom line saja yang
berorientasi pada profit saja, namun juga harus memperhatikan aspek lain seperti pada konsep
triple bottom line yang tidak hanya berfokus pada profit, tapi juga berfokus pada people dan
planet.
a. Profit, profit merupakan tujuan utama dari berlangsungnya suatu kegiatan usaha.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perusahaan harus tetap berfokus dalam menghasilkan
keuntungan untuk mempertahankan keberlangsungan perusahaan tersebut. Dalam
usaha meningkatkan pendapatan suatu perusahaan adalah dengan meningkatkan
produktivitas, dan melakukan efisiensi biaya produksi dan pemasarannya. Tidak
hanya faktor internal saja, faktor eksternal juga harus diperhatikan, tingkat kepuasan
pelanggan misalnya. Dengan tetap konsisten dalam meningkatkan kualitas produk,
dan memberikan tempat untuk para pelanggan mengajukan kritik dan keluhan mereka
(service center), pelanggan akan merasa menerima manfaat nyata seperti yang mereka
harapkan.
b. People, kesejahteraan masyarakat juga cukup penting untuk diperhatikan, karena hal
tersebut cukup diperlukan untuk mempertahankan keberadaan, kelangsungan hidup,
dan perkembangan perusahaan. Maka, perusahaan dirasa cukup perlu untuk
memberikan kontribusi untuk masyarakat dan lingkungan sekitar, seperti
pembangunan sarana prasarana pendidikan, kesehatan, transportasi, serta juga dapat
dengan memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat lokal.
c. Planet, faktor lingkungan dan keberadaan perusahaan merupakan hubungan sebab
akibat, yang mana jika perusahaan memelihara lingkungan hidup, perusahaan tersebut
akan menerima dampak positif dari lingkungan tersebut, bergitu juga sebaliknya,
ketika perusaahan tidak menjaga lingkungan hidup, kondisi lingkungan tersebut akan
menjadi tidak kondusif, bahkan akan mendapat dampak negatif seperti gugatan dari
masyarakat sekitar misalnya.
Single bottom line yang hanya berfokus pada profit perusahaan tidak akan dapat
menjamin keberlangsungan kegiatan usaha suatu perusahaan, namun perusahaan
masih harus tetap memperhatikan aspek sosial dan lingkungan hidup. Karena
perusahaan juga bertanggung jawab tentang permasalahaan yang terjadi di sekitarnya.
4. Perubahan kebijakan akuntansi dengan merubah metode penilaian persediaan dari metode rata – rata
atau average menjadi metode First In First Out (FIFO) akan memberikan beberapa dampak yang harus
diperhatikan pada pengaruhnya profitabilitas, neraca, dan arus kas yang juga akan ikut mengalami
perubahan. Hal ini dikarenakan penggunaan metode persediaan adalah salah satu aspek penting dalam
pembuatan laporan keuangan, yang mana perubahan dari metode yang digunakan oleh perusahaan juga
akan memberikan perubahan pada laporan keuangan mereka. Laporan perubahan kebijakan akuntansi
ini akan dicatat dalam catatan atas laporan keuangan perusahaan, laporan ini sangat penting karena
merupakan informasi yang memiliki kaitan dengan periode sebelumnya dan periode berikutnya.
Perubahan kebijakan akuntansi pada metode penilaian persediaan harus menyanggupi beberapa
persyaratan, seperti :
a. Perubahan tersebut harus dikehendaki dan diketahui oleh pemegang saham, pemberi kredit,
partner usaha, dan pihak pihak lain yang bersangkutan, serta memberikan penjelasan terkait
pengambilan keputusan untuk merubah kebijakan tersebut.
b. Perubahan kebijakan tidak bisa diberlakukan setiap tahunnya, harus ada pernyataan tidak ada
niat untuk melakukan perubahan lagi pada periode periode yang akan datang.
c. Dalam perubahan kebijakan akuntansi yang diberlakukan, tidak ada maksud dengan sengaja
untuk melakukan pergeseran laba/rugi guna meringankan beban pajak.
5. Pengertian Kapitalisasi Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap paragraf
50 (Lampiran II) disebutkan bahwa pengeluaran yang dapat dikapitalisasi merupakan
“Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau
yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk
kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai
tercatat aset yang bersangkutan”.
Menurut PSAK No. 16, suatu biaya dapat dikapitalisasikan karena beberapa hal :
a. Definisi Aset Tetap
 Digunakan lebih dari 1 periode
 Dikuasai (dikendalikan) untuk menghasilkan manfaat ekonomi
b. Komponen Biaya Aset Tetap
 Harga perolehan
 Seluruh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa ase ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan
c. Syarat Kapitalisasi Biaya
 Menghasilkan kemungkinan besar manfaat ekonomik masa depan yang akan
mengalir ke entitas

 Dapat diukur dengan andal


Kapitalisas adalah suatu pengeluaran yang dapat diakui sebagai penambah nilai aset di
neraca. Setiap pengeluaran yang memenuhi syarat untuk dapat dikapitalisasikan akan
dianggarkan sebagai belanja modal.

Menurut PSAK Nomor 16 paragraf 12,“Sesuai dengan prinsip pengakuan dalam paragraf 7,
entitas tidak boleh mengakui biaya perawatan sehari – hari aset tetap sebagai bagian dari asset
yang bersangkutan.Biaya –biaya ini diakui dalam laporan laba rugi saat terjadinya.Biaya
perawatan sehari – hari terutama terdiri atas biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai
(consumables) termasuk didalamnya suku cadang kecil.Pengeluaran –pengeluaran untuk hal
tersebut sering disebut “biaya pemeliharaan dan perbaikan” aset tetap"

Anda mungkin juga menyukai