Anda di halaman 1dari 11

44

APLIKASI PERHITUNGAN PERENCANAAN RADAR DENGAN JAVA (J2ME)


MENGGUNAKAN HANDPHONE

Eka Wahyudi1, Taufan Faozi Rachman2


1,2
Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi, Purwokerto
1
ekawahyudi@akatelsp.ac.id

ABSTRAKSI
Radio Detection and Ranging (Radar) merupakan sistem pengideraan jauh dengan sensor aktif.
Bagian penting radar terdiri dari transmitter (Tx) yang dihubungkan dengan antenna
transmitting yang mengirimkan gelombang elektromagnetik ke target, receiver (Rx) yang
dihubungkan dengan sebuah antenna receiving akan menerima gelombang hasil pantulan dari
target radar. Bagian output dari terminal transmitter akan menghasilkan sebuah persamaan
sinyal S(t). Antenna Tx akan mengkonversi sinyal tersebut dan mengarahkan sinyal radio
menuju target. Sinyal yang menuju ke target akan menabrak target. Dengan karakteristik target
radar sebagian sinyal tersebut dipantulkan kembali menuju antenna penerima radar. Persamaan
sinyal hasil pantulan, Sr(t) akan diterima antenna penerima radar dan diteruskan ke bagian
penerima. Bagian penerima radar selanjutnya menganalisa persamaan sinyal Sr(t) sehingga
dapat menganalisa dimana keberadaan dan jarak dari target radar. Java adalah bahasa
pemrograman yang dapat digunakan untuk program aplikasi perhitungan perencanann radar ini.
Java memiliki sifat portable atau tidak tergantung pada platform. Dengan begitu Java dikenal
dengan istilah „write once, run everywhere’, yang berarti kode program hanya ditulis sekali,
namun dapat dijalankan dibawah platform manapun tanpa harus melakukan perubahan kode
program. Hand phone yang memenuhi platform standar MIDP 2.0 dan CLDC 1.1 yang dapat
digunakan untuk menjalankan program ini.

Kata kunci: Radar, Java, Hand phone, MIDP & CLDC.

PENDAHULUAN menggunakan bahasa pemrograman Java


untuk menghitung Link Budget Radar pada
Radar adalah suatu cara untuk mendeteksi media Handphone. Adapun tujuan dari
dan menentukan jarak dari objek dengan penyusunan jurnal/artikel ini adalah :
menggunakan gelombang radio, objek dari a) Dapat membuat suatu aplikasi
suatu Radar dikenal dengan nama target. perhitungan perencanaan Radar
Selama ini program simulasi mengenai link pada Handphone.
budget Radar pada umumnya hanya dapat b) Mengetahui cara membuat dan
diaplikasikan pada media computer saja. menggunakan perangkat lunak
Oleh karena itu penulis mencoba untuk berbasis bahasa pemrograman Java
membuat suatu program simulasi yang yang dapat mempermudah suatu
dapat diaplikasikan pada handphone perhitungan.
sebagai media alternative selain computer. c) Mengenalkan bahasa pemrograman
Dan untuk perangkat lunak yang akan Java sebagai salah satu Tools pada
digunakan adalah menggunakan program media Handphone.
J2ME (Java 2 Mobile Edition) atau lebih
dikenal dengan nama bahasa pemrograman Adapun manfaat dari penulisan
Java. Agar lebih mudah dalam menghitung jurnal/artikel ini antara lain adalah :
Link Budget Radar maka dibuatlah sebuah a) Dapat dijadikan sebagai bahan
aplikasi pada Handphone dikarenakan untuk dikembangkan lagi
bentuknya yang kecil dan mudah dibawa, menggunakan aplikasi bahasa
dengan begitu seorang pekerja lapangan pemrograman yang lain.
dapat menggunakan aplikasi perhitungan b) Memaksimalkan pemanfaatan
Link Budget Radar tanpa harus membawa teknologi yang telah ada dengan
sebuah computer maupun mini computer. menggunakan aplikasi Java pada
Permasalahan yang timbul adalah Handphone.
bagaimana membuat aplikasi program

Jurnal Infotel Volume 1 Nomor 2, November 2009


45

TINJAUAN PUSTAKA elektromagnetik, selain itu antenna


berfungsi sebagai penguat daya sinyal
Radio Detection And Ranging atau yang informasi yang dikirimkan dan mengubah
dikenal dengan nama radar adalah suatu dari gelombang RF terbimbing menjadi
cara untuk mendeteksi dan menentukan gelombang ruang bebas. Sistem pengarahan
jarak dari objek dengan menggunakan antenna pada gelombang mikro harus bebas
gelombang radio, objek dari suatu radar hambatan, karena jika sinyal informasi
dikenal dengan nama target.[3] Teknologi yang akan dikirimkan terhalang maka
radar dipelopori oleh penemuan Maxwell sinyal tersebut tidak akan dapat mencapai
pada tahun 1865 yang meneliti tentang ke tujuan.[4]
karakteristik perambatan gelombang Salah satu yang mempengaruhi sinyal suatu
elektromagnetik dan selanjutnya antenna adalah gain directivity antenna,
dikembangkan oleh percobaan Hertz pada yaitu kemampuan antenna untuk
tahun 1886.[3] mengirimkan gelombang elektromagnetik
Bagian-bagian radar terdiri dari Transmitter ke tujuan. Penguatan antenna atau gain
(Tx) yang dihubungkan dengan antenna antenna ini berarti bahwa daya yang di
Transmitting yang mengirimkan gelombang kirimkan oleh sebuah antenna harus lebih
elektromagnetic ke arah target. Receiver besar dari sumber daya sinyal informasi, hal
(Rx) yang dihubungkan dengan antenna ini dikarenakan sinyal yang dikirimkan
Receiving yang menerima gelombang hasil akan menempuh jarak yang jauh sehingga
pantulan dari target radar.[7] memerlukan daya yang cukup besar agar
sinyal informasi dapat sampai ke tujuan.
Penguatan antenna yang didapat tidak
mencapai nilai 100%, hal ini dikarenakan
adanya daya yang hilang pada tepi antenna
sehingga nilai yang umumnya didapatkan
adalah sebesar 50% sampai dengan 70%.[1]
Besar dari sebuah gain pada antenna adalah
sebagai berikut :
 f D 
2

Gd     ..........................(1)
 c 
Keterangan :
Gambar 1. Blok diagram radar Sederhana Gd = gain directivity antenna (dB)
η = effisiensi antenna (%)
f = frekuensi yang digunakan (GHz)
D = diameter antenna (m)
c = kecepatan udara (3x108) (m/s)

Gambar 2. Antenna radar standard

Antenna Radar
Antenna adalah suatu perangkat yang
digunakan untuk mengirimkan sinyal
informasi yang berasal dari pengirim dan
penerima dan juga merubah sinyal Gambar 3. Antenna
informasi menjadi sebuah gelombang

Jurnal Infotel Volume 1 Nomor 2, November 2009


46

Prinsip Kerja Radar bergerak terhadap radar. Sedangkan untuk


sasaran tetap (stasioner) phasanya konstan,
sehingga sinyal-sinyal dari sasaran yang
bergerak dapat dipisahkan dari sasaran
stasioner. Sinyal-sinyal yang telah diproses
pada prosesor sinyal selanjutnya
dibandingkan dengan suatu level referensi,
biasanya tegangan, disebut pendeteksian
threshold. Jika komposisi sinyal yang
melewati threshold adalah gema sasaran,
pendeteksian terjadi. Selanjutnya akan
didapatkan informasi berupa posisi,
kecepatan dan karakteristik sasaran.[2]
Radar, menerima beberapa bentuk
interferensi, yang menyulitkan
pendeteksian dan proses pengukuran
sasaran. Jika interferensi-interferensi
tersebut cukup besar, dapat menutupi
Gambar 4. Blok Diagram Prinsip Kerja Radar seluruhnya gema-gema sasaran yang
diinginkan. Interferensi tersebut dapat juga
Sinyal Radio yang berupa gelombang menyebabkan parameter-parameter sasaran
elektromagnetic dibangkitkan oleh yang diukur menjadi error. Salah satu
transmitter, dan dipancarkan melalui peranan pengolahan sinyal adalah untuk
antenna ke angkasa. Sinyal yang menekan sinyal-sinyal interferensi tersebut.
dipancarkan tersebut akan berpropagasi Radar Basic Equation
melalui atmosfer pada kecepatan dekat
dengan kecepatan cahaya, yaitu memiliki
medan listrik dan medan magnetik pada
rasio 120π (≈377 Ω), yang merupakan
impedansi atmosfer atau ruang bebas (free
space). Apabila sinyal-sinyal yang
dipancarkan menemukan suatu object
dengan karakteristik impedansi yang
berbeda dari medium tersebut, sinyal akan
membentur object tersebut, dan terjadi
pantulan. Sinyal pantulan tersebut diterima
kembali oleh radar. Gambar 5. Blok Diagram Radar
Sinyal yang diperoleh kembali oleh radar
terdiri dari gema sasaran dan interferensi Blok pemancar radar memancarkan sinyal
yang selanjutnya menuju ke processor dengan daya rata-rata puncak adalah P(t),
untuk diproses. Tugas pemrosesan sinyal daya rata-rata ini akan menuju ke bagian
berupa mempertinggi gema sasaran dan antenna untuk dipancarkan. Selama
menekan semua sinyal lainnya, dan perjalanan dari transmitter ke antenna Tx
mengumpulkan informasi tentang tingkah daya sinyal tersebut mengalami loss yang
laku sasaran, termasuk posisinya, kecepatan disebabkan oleh loss konektor, loss
dan karakteristiknya.[2] duplexer, loss isolator. Rugi-rugi sinyal
Proses pengolahan sinyal memanfaatkan selama menempuh perjalanan dari
perbedaan antara komponen-komponen transmitter ke antenna Tx disebut dengan
penyusun sinyal. Perbedaan tersebut dapat Lt (Lt >1). Daya yang diterima pada bagian
terjadi pada amplitudo, frekuensi dan phasa. antenna dinotasikan sebagai Pacc yang
Phasa dari gema-gema sasaran dan sinyal bernilai : [1]
eferensi teratur, amplitudonya bisa teratur P1
Pacc  ................................... (2)
atau tidak. Sedangkan untuk noise L1
amplitudo dan phasanya acak. Dan terjadi Keterangan :
juga perubahan phasa untuk sasaran yang

Jurnal Infotel Volume 1 Nomor 2, November 2009


47

Pacc = daya rata-rata puncak yang Lch1 = loss daya yang terjadi saat proses
diterima antenna Tx (W) transmitting dari antenna Tx ke target (dB)
P1 = daya pancar sinyal radar Daya rata-rata yang dipantulkan oleh target
(W) menuju receiver dituliskan dibawah ini :
L1 = loss daya, loss yang terjadi Pt Gdt
 ................... (6)
4R12 Lt Lrt Lch1
rt
dari transmitter menuju antenna Tx (dB)
Reduksi loss juga dialami oleh bagian Ketarangan :
antenna yang diakibatkan oleh struktur = daya rata-rata yang dipantulkan
rt
antenna dan faktor panas. Loss yang terjadi target (W)
pada antenna Tx radar dikenal dengan Gdt = gain directivity antenna Tx (dB)
istilah loss radiasi (Lrt). Nilai dari Ln dapat R1 = jarak antara antenna Tx dengan
didefinisikan sebagai berikut : target (meter)
1 Pt = daya rata-rata puncak (W)
Lrt   1 ............................(3)
 rt Lt = loss daya , loss yang terjadi dari
Keterangan : transmitter menuju antenna Tx (dB)
Lrt = loss radiasi dari transmitting
 rt = efisiensi radiasi antenna (%) antenna (dB)
Lrt = loss radiasi dari transmitting Lch1 = loss daya yang terjadi saat proses
antenna (dB) transmitting dari antenna Tx ke target (dB)
Daya yang dikeluarkan oleh antenna σ = radar cross section (m2)
menuju target dikenal dengan isitilah Prad di Daya rata-rata tersebut selama menempuh
mana : media transmisi dengan jarak R2 akan
Pacc P terpengaruh noise, redaman yang dikenal
Prad   t ................. (4) dengan istilah Lch2 (loss yang terjadi saat
Lrt Lt Lrt
proses transmisi sinyal dari target menuju
Keterangan :
antenna Rx). Sehingga pada sisi antenna
Prad = daya radiasi (W)
Rx, daya yang diterima menjadi :
Pacc = daya rata-rata puncak yang
Pt Gdt
diterima antenna Tx (W)  .......... (7)
Pt = daya pancar sinyal Radar
i
4  2
Rt2 Lt Lrt Lch1 Lch 2
(W) Ketarangan :
Lt = loss daya, loss yang terjadi = daya rata-rata pada sisi antenna
i
dari transmitter menuju antenna Tx (dB) penerima (W)
Lrt = loss radiasi dari Gdt = gain directivity antenna Tx (dB)
transmitting antenna (dB) R1 = jarak antara antenna Tx dengan
Daya radiasi tersebut selama pejalanannya target (meter)
menuju target banyak mengalami loss yang Pt = daya rata-rata puncak (W)
disebut loss channel (Lch1). Untuk Lt = loss daya , loss yang terjadi dari
menghitung daya rata-rata yang sebenarnya transmitter menuju antenna Tx (dB)
yang berasal dari transmisi antenna Tx Lrt = loss radiasi dari transmitting
menuju target dipengaruhi oleh semua loss antenna (dB)
tersebut adalah : Lch1 = loss daya yang terjadi saat proses
Pt Gdt transmitting dari antenna Tx ke target (dB)
 .................... (5)
t
4R Lt Lrt Lch1
2 σ = radar cross section (m2)
1
Lch2 = loss daya yang terjadi saat
Ketarangan :
transmisi sinyal dari target ke antenna Rx
t = daya pancar sinyal radar (W)
(dB)
Gdt = gain directivity antenna Tx (dB)
Di sisi antenna penerima juga akan ada loss
R1 = jarak antara antenna Tx dengan
radiasi antenna penerima (Lrr) yang bernilai
target (meter)
(1/ρπ) ≥ 1, sehingga daya yang dikeluarkan
Pt = daya rata-rata puncak (W)
antenna Rx menuju penerima Radar
Lt = loss daya , loss yang terjadi dari
menjadi :
transmitter menuju antenna Tx
Lrt = loss radiasi dari transmitting  Bisatic/multistatic Radar
antenna (dB)

Jurnal Infotel Volume 1 Nomor 2, November 2009


48

pt Gdt Gdr 2 cross section berhubungan dengan


Sr  .. (8) banyaknya sinyal datang, sinyal pantul dan
4 3 R12 R22 Lt Lrt Lch1 Lch 2 Lrr sinyal yang diserap oleh obyek. radar cross
 Monostatic Radar dua antenna section juga ditentukan oleh jenis target
pt Gdt Gdr 2 radar yang dilihat dari sisi bentuk, volume
Sr  ........... (9) dan sifatnya.[7]
4 3 R 4 Lt Lrt L2ch Lrr Ketika sebuah pemancar radar
 Monostatic Radar satu antenna memancarkan sinyalnya ke arah target,
pt Gdt Gdr 2 beberapa bagian dari sinyal akan memantul
Sr  .............. (10) ke semua arah termasuk penerima dan
4 3 R 4 Lt L2ch L2r sebagian lagi akan diserap oleh target
Keterangan : radar. Pemantulan dan penyerapan
Sr = daya yang dikeluarkan antenna Rx tentunya akan menurunkan daya total
menuju penerima radar (W) pemancar radar. Jika total daya yang
Gdt = gain directivity antenna Tx (dB) dipantulkan dilambangkan dengan T dan
Gdr = gain directivity antenna Rx (dB) daya yang diserap dilambangkan dengan a
R1 = jarak antara antenna Tx dengan maka total daya yang dikirimkan dari
target (meter) pemancar menjadi c yaitu :
R2 = jarak antara antenna Rx dengan
 c   T   a ......................... (13)
target (meter)
Pt = daya rata-rata puncak (W) Keterangan :
Lt = loss daya , loss yang terjadi dari σT = total daya dipantulkan (dB)
transmitter menuju antenna Tx (dB) σa = daya yang diserap (dB)
Lrt = loss radiasi dari transmitting σc = total daya yang dikirimkan
antenna (dB) dari pemancar (dB)
Lch1 = loss daya yang terjadi saat proses Total cross section ditemukan dengan
transmitting dari antenna Tx ke target (dB) menjumlahkan antara bistatic dan back
σ = radar cross section (m2) scattering cross section. Radar cross
Lch2 = loss daya yang section dapat diartikan sebagai bagian dari
terjadi saat transmisi sinyal Scattering / Pemantulan sinyal dari target
dari target ke receiving yang berhubungan dengan sinyal polarisasi
antenna (dB) dari antenna. Radar cross section dapat
Lrr = loss daya radiasi receiving dirumuskan sebagai berikut, dengan
antenna(dB) didefinisikan bahwa nilai σ sama dengan :
λ = panjang gelombang (meter) Ps
Daya noise sistem dari antenna suatu radar
  4R 2 ........................ (14)
Pi
memiliki persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
N r  kT sys BN .........................(11) σ = radar cross section (m2)

T sys  Ta  TL L r 1  T c Lr ..(12)  Ps
(W)
= daya yang dipantulkan oleh target

Keterangan : Pi = daya yang datang menju ke arah


Ta = antenna temperature (K) target (W)
Tc = rata-rata efektif noise temperature Hubungan antara radar cross section 
(K) dengan polarisasi antenna adalah sebagai
Lr = loss receiver (dB) berikut:
TL = physical temperature (K)    s  pol ............................(15)
BN = noise bandwidth (Hz)
Keterangan :
T sys = rata-rata noise temperature sistem σ = radar cross section (m2)
(K) s = Scattering Cross Section
Nr = daya noise sistem (W) Ρpol = polarisasi efisiensi
Pantulan-pantulan sinyal dari clutter akan
Radar Cross Section disebut sebagai Cross Section Clutter σc di
Parameter yang sangat penting dalam mana nilainya adalah :
perhitungan link budget dari radar. radar

Jurnal Infotel Volume 1 Nomor 2, November 2009


49

 c   o Ac ...............................(16) Pt Gd2 2 c


S rc ...........................(22)
Keterangan : 4 3 R 4 L
c = Cross Section Clutter (m2) Keterangan:
 o
= Surface Backscaterring Coefisien Pt = daya pancar sinyal radar (W)
(m2/m2) Gd = gain directivity antenna (W)
Ac = Efektif Clutter Scattering Area Λ = panjang gelombang (meter)
(m2) σc = cross section scattered (m2)
Jika diekspresikan dalam bentuk dB maka R = jarak antara radar dengan target
o akan menjadi : yang tidak dinginkan (meter)
   
 o dB  10Log10  o .............(17) L = total loss (W)
Besarnya daya sinyal Cross Section Clutter
yang tidak diinginkan ini dapat dihitung Bahasa Pemrograman Java
dengan menggunakan rumus : Java adalah bahasa pemrograman yang
disusun oleh James Gosling yang dibantu
Pt Gd2 2 c oleh rekan – rekannya pada Agustus tahun
S rc  .....................(18)
4 3 R 4 L 1991 di suatu perusahaan perangkat lunak
Keterangan: yang bernama Sun Microsystem. Pada
Pt = daya pancar sinyal radar (W) awalnya bahasa pemrograman ini diberi
Gd = gain directivity antenna (dB) nama OAK, namun pada Januari tahun
λ = panjang gelombang (m) 1995 diganti namanya menjadi ”Java”.[6]
σc = Cross Section scattered (m2) Alasan utama pembentukan bahasa Java
R = jarak antara radar dengan target adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi
yang tidak dinginkan (m) yang dapat diletakkan diberbagai macam
L = total loss (dB) alat elektronik, seperti microwave oven dan
Nilai dari cross section pantulan volume remote control, sehingga Java bersifat
target dapat dihitung dengan menggunakan portable atau yang disebut dengan platform
rumus di bawah ini : independent (tidak tergantung pada
platform). Itulah yang menyebabkan dalam
 c   1Vc ..............................(19)
dunia pemrograman Java, dikenal adanya
Keterangan : istilah „write once, run everywhere’, yang
σc = Cross Section scattered (m2) berarti kode program hanya ditulis sekali,
σ 1
= efektif scatering volume namun dapat dijalankan dibawah platform
Vc = Volume backscaterring koefisien manapun tanpa harus melakukan perubahan
(m2/m3) kode program.[6]
Java 2 Micro Edition (J2ME) adalah satu
Nilai dari σ1 pada masing-masing target set spesifikasi dan teknologi yang fokus
tersebut akan ditentukan dengan kepada perangkat konsumen. Perangkat ini
menggunakan rumus : memiliki jumlah memori yang terbatas,
 c   1Vc .............................(20) menghabiskan sedikit daya dari batere,
layar yang kecil dan bandwidth jaringan
 5 K 2 ar b yang rendah.[5] J2ME merupakan sebuah
 
1
.....................(21)
4 kombinasi yang terbentuk antara
Keterangan: sekumpulan interface Java yang sering
K= Konstanta dielektrik dari bahan target. disebut dengan Java API (Aplication
a = 200 Programming Interface) dengan JVM (Java
b =1,6 Virtual Machine) yang didesain khusu
r = curah hujan rata-rata (cm/bulan) untuk alat, yaitu JVM dengan ruang yang
λ = panjang gelombang (meter) terbatas. Kombinasi tersebut kemudian
Nilai K tersebut akan bervariasi untuk digunakan untuk melakukan pembuatan
berbagai macam jenis volume target seperti aplikasi-aplikasi yang dapat berjalan di atas
hujan (K2 = 0,93) dan untuk partikel salju alat (dalam hal ini Mobile Device). Program
(K2 = 0,20). Sehingga nilai akhir dari daya J2ME, seperti semua program Java
sinyal yang dipantulkan dan bersifat clutter diterjemahkan oleh VM. Program-program
dari volume target akan bernilai: tersebut dicompaile ke dalam bytecode dan

Jurnal Infotel Volume 1 Nomor 2, November 2009


50

diterjemahkan dengan JVM, hal ini berarti Windows, Netbeans Mobility versi 5.5
bahwa program-program tersebut tidak for Windows.
berhubungan langsung dengan perangkat. b) Teknologi Telekomunikasi Handphone
J2ME menyediakan suatu interface yang berbasis Java sebagai media aplikasi
disesuaikan dengan perangkat. Aplikasi- program. Dalam hal ini menggunakan
aplikasi tersebut tidak harus di compile Handphone Nokia 7210 Supernova.
ulang supaya mampu dijalankan pada mesin Variable Penelitian
yang berbeda. Inti dari J2ME terletak pada Variabel pembuatan program ini berisikan
configuration dan profile-profile. Suatu tentang parameter-parameter yang terdapat
configuration menggambarkan lingkungan dalam perhitungan Link Budget Radar.
runtime dasar dari suatu sistem J2ME. Ia Variabel-variabel tersebut diantaranya
menggambarkan core library, virtual adalah :
machine, vitur keamanan dan jaringan. a) Transmitter
Sebuah profile memberikan library a. Antenna
tambahan untuk suatu kelas tertentu pada b. Daya rata-rata sebenarnya yang
sebuah perangkat. Profile-profile ditransmisikan antenna Tx
menyediakan user interface (UI) API, c. Daya rata-rata yang dipantulkan
persistence messaging library dan target
sebagainya. Satu set library tambahan atau b) Receiver
package tambahan menyediakan a. Daya rata-rata pada sisi antenna
kemampuan program tambahan. penerima
Pemasukan package ini ke dalam perangkat b. Daya yang dikeluarkan antenna
J2ME dapat berubah-ubah karena penerima menuju receiver radar
tergantung pada kemampuan sebuah c. Daya noise system
perangkat. Sebagai contoh, beberapa c) Radar Cross Section
perangkat MIDP tidak memiliki bluetooth a. Cross section clutter dari area
build-in, sehingga bluetooth API tidak target
disediakan dalam perangkat ini. b. Daya sinyal clutter dari area target
c. Cross section dari volume target
METODE PENELITIAN d. Daya sinyal yang dipantulkan dan
Instrument Penelitian bersifat clutter dari volume target
Dalam pembuatan aplikasi ini peralatan Desain Penelitian
yang digunakan adalah : Pada proses perancangan aplikasi ini
a) Personal Computer (PC) dengan penulis melakukan pengumpulan referensi
Operating System Windows XP pendukung berupa buku pustaka serta
dengan spesifikasi Hardware Processor pengumpulan referensi pendukung berupa
Pentium III ke atas, Random Access file-file melalui internet. Rancangan
Memory (RAM) 256 ke atas sebagai program perhitungan perencanaan radar ini
media dalam menjalankan program menggunakan software Java JDK (Java
simulasi Java yaitu JDK (Java Development Kit) versi 1.5 for Windows,
Development Kit) versi 1.5 for Netbeans versi 5.5 for Windows, Netbeans
Windows, Netbeans versi 5.5 for Mobility versi 5.5 for Windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisa Program Aplikasi
a) Antenna  Dengan menggunakan program
aplikasi maka didapatkan hasil
penguatan antenna Tx :

Gambar 6 Tampilan Perhitungan Gain Directivity Antenna

Jurnal Infotel Volume 1 Nomor 2, November 2009


51

 Dengan menggunakan program didapatkan hasil penguatan antenna Rx


aplikasi maka :

Gambar 7 Tampilan Perhitungan Gain Directivity Antenna

b) Transmitter
 Dengan menggunakan program ditransmisikan antenna Tx menuju
aplikasi maka didapatkan hasil daya target :
rata-rata sebenarnya yang

Gambar 8 Tampilan Perhitungan Daya Rata-rata Transmisi

 Dengan menggunakan program yang dipantulkan target :


aplikasi maka didapatkan hasil daya rata-rata

Gambar 9 Tampilan Perhitungan Daya Rata-rata yang Dipantulkan Target

c) Receiver program aplikasi maka didapatkan


 Dengan menggunakan hasil daya rata-rata sisi penerima :

Gambar 10 Tampilan Perhitungan Daya Rata-rata pada sisi Antenna Rx

Jurnal Infotel Volume 1 Nomor 2, November 2009


52

 Dengan menggunakan hasil daya yang dikeluarkan antenna


program aplikasi maka didapatkan penerima menuju receiver radar :

Gambar 11 Tampilan Perhitungan Daya yang dikeluarkan Antenna Rx

 Dengan menggunakan
program aplikasi maka didapatkan
daya noise system :

Gambar 12 Tampilan Perhitungan Daya Noise System

d) Cross Section cross section clutter dari area target :


 Dengan menggunakan
program aplikasi maka didapatkan

Gambar 13 Tampilan Perhitungan Cross Section dari Area Target

Dengan menggunakan persamaan (18)  Dengan menggunakan program


maka dapat diperoleh daya sinyal clutter aplikasi maka didapatkan daya cross
dari area target sebagai berikut : section clutter dari area target :

Jurnal Infotel Volume 1 Nomor 2, November 2009


53

Gambar 14 Tampilan Perhitungan Daya Cross Section dari Area Target

Dengan menggunakan persamaan (20) dan  Dengan menggunakan program


(21) maka dapat diperoleh nilai dari cross aplikasi maka didapatkan cross section
section scattered dari volume target sebagai scattered dari volume target :
berikut :

Gambar 15 Tampilan Perhitungan Cross Section dari Volume Target

Dengan menggunakan persamaan (22) Dengan menggunakan program aplikasi


maka dapat diperoleh nilai dari cross maka didapatkan daya sinyal clutter dari
section scattered dari volume target sebagai volume target :
berikut :

Gambar 16 Tampilan Perhitungan Daya Sinyal Clutter dari Volume Target

Analisa Platform Program Aplikasi Kesimpulan dan Saran


Program aplikasi perhitungan yang dibuat Kesimplan
menggunakan konfigurasi Java MIDP 2.0 a) Semakin besar gain directivity
dan profil CLDC 1.1. Konfigurasi dan antenna suatu radar maka akan semakin
profil Java tersebut dipilih karena mampu besar nilai dari daya rata-rata sebenarnya
mendukung proses perhitungan yang yang ditransmisikian antenna Tx menuju
dibutuhkan dalam program aplikasi target, daya rata-rata yang dipantulkan
perhitungan perencanaan radar yang telah target, daya rata-rata dari antenna Rx, daya
dibuat. Pada konfigurasi inilah program yang dikeluarkan antenna Rx meuju
aplikasi perhitungan perencanaan radar penerima radar.
dapat bekerja. b) Semakin besar daya sinyal pancar
radar maka akan semakin besar daya yang
dikeluarkan dari antenna Rx menuju
penerima radar.

Jurnal Infotel Volume 1 Nomor 2, November 2009


54

c) Semakin besar nilai cross section [2] Byron Edde. 1993, Radar :
suatu radar dan semakin besar nilai daya Principles, Technology and
pancar sinyal radar maka akan semakin Applications. Prentice-Hall, Inc.
tinggi daya sinyal clutter yang terdapat [3] Peyton Z. Peebles, Jr. Ph. D. 1998,
pada sistem radar. Radar Priciples. Canada.
d) Hand phone yang dapat digunakan [4] Freeman, Roger L. 1998,
adalah hand phone yang memiliki Telecommunication Transmition
konfigurasi MIDP 2.0 dan CLDC 1.1, hand Handbook Fourth Edition. New
phone yang memiliki konfigurasi di bawah York.
standard aplikasi perhitungan perencanaan [5] Kadir, Abdul. 2003, Dasar
radar tidak dapat bekerja. Pemrograman JAVA 2.
Saran Yogyakarta, Penerbit ANDI.
Sebaiknya program aplikasi perhitungan [6] Haryono, A dkk. 2007, Tuntunan
perencanaan radar ini dapat dimanfaatkan Pemrograman JAVA untuk
secara online. Serta dapat dikembangkan Handphone. Bandung, Penerbit
kembali melalui bahasa pemrograman lain Informatika.
yang hanya menghitung nilai parameter- [7] Pamungkas, Wahyu. 2007, Materi
parameter untuk jenis monostatic radar, Kuliah Radar. Purwokerto.
bistatic radar dan multistatic radar. Tetapi [8] http://media.diknas.go.id/media/doc
juga dapat menghitunga nilai parameter- ument/4743.pdf (22 Desember 2008,
parameter dari active radar. 19.45 wib)
[9] http://mobilezoo.biz/homepagemob
Daftar Pustaka ile.php?manuf=nokia&handset=6630
[1] Robert, G. Winch. 1993, (17 November 2008, 22.17 wib).
Telecommunication Transmission [10] http://mobilezoo.biz/homepagemob
System Microwave, Fiber Optic, ile.php?manuf=sonyericsson&handse
Mobile Cellular Radio, Data\and t=K320i (17 November 2008,
Digital Multiplexing. Singapore. 22.12 wib)

Jurnal Infotel Volume 1 Nomor 2, November 2009

Anda mungkin juga menyukai