Anda di halaman 1dari 5

Mobilitas Masyarakat Jombang di Tengah Pandemi Covid-19 dan Kaitanya dengan Keadaan Ekonomi Keluarga

MOBILITAS MASYARAKAT JOMBANG DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DAN KAITANYA


DENGAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA

Helmy Iqbal Fareza


Prodi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negri Surabaya, helmy.19077@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Penyebaran virus corona di indonesia sudah semakin meluas, virus corona hampir menyebar diseluruh
provinsi di Indonesia, virus ini adalah virus jenis baru yang mulai menyebar dan ditemukan di China dan
akhirnya menyebar keseluruh dunia, virus corona adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia,
virus ini menyebar melalui kontak fisik, belum ada obat yang bisa menyembuhkan virus ini, untuk
melawanya hanya mengandalkan imunitas seseorang saja, penyebaranya yang begitu cepat membuatnya
tidak terkendalikan dan dapat menyerang siapa saja, di Indonesia sendiri penyebaranya cukup cepat dan
hampir tidak terkendalikan, banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh virus ini, salah satunya adalah
terganggunya mobilitas masyarakat, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak virus corona
terhadap mobilitas masyarakat dan kaitanya dengan keadaan ekonomi masyarakat jombang, masalah
mobilitas ini disebabkan diberlakukanya Physical distancing dan PSBB di beberapa daerah, di daerah-
daerah juga dilakukan pemortalan jalan secara mandiri untuk mengamankan daerahnya, metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, sample yang digunakan adalah masyarakat
jombang, jumlah responden sebanyak 65 orang yang terdiri dari berbagai latar belakang profesi yang
berbeda, teknik pengumpulan data berupa angket melalui googel form yang disebar kepada masyarakat
Jombang, hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hampir semua masyarakat jombang terganggu
mobilitasnya dikarenakan pandemi ini, sebagian besar desa di kabupaten Jombang melakukan pemortalan
jalan secara mandiri untuk mengamankan daerah mereka, dan akibat terganggunya mobilitas tersebut,
pandemi ini juga membuat ekonomi keluarga menurun.
Kata Kunci: mobilitas, ekonomi, COVID-19

Abstract
The spread of the corona virus in Indonesia has become increasingly widespread, the corona virus has
almost spread throughout the provinces in Indonesia, this virus is a new type of virus that began to spread
and found in China and eventually spread throughout the world, the corona virus is a virus that attacks the
human respiratory system, this virus spreads through physical contact, there is no drug that can cure this
virus, to fight it only relies on one's immunity, its spread so quickly makes it uncontrollable and can attack
anyone, in Indonesia itself the spread is quite fast and almost uncontrolled, many negative impacts caused
by this virus, one of which is the disruption of community mobility, this study aims to determine the
impact of the corona virus on community mobility and its relation to the economic condition of the people
of Jombang. also conducted an independent roadorting to secure the area, the method used in this study
was quantitative descriptive, the sample used was the Jombang community, the number of respondents was
65 people consisting of various different professional backgrounds, data collection techniques in the form
of questionnaires through the Google form which is distributed to the people of Jombang, The results of
this study can be concluded that almost all Jombang people are disrupted by their mobility due to this
pandemic, most of the villages in Jombang Regency doing independence in independence to secure their
area, and due to the disruption of the mobility, this pandemic also makes the family economy decrease.
Keywords: mobility, economy , COVID-19

1
Daring online, pegawai kantor melakukan work from
home atau bekerja dari rumah, angkutan umum dilakukan
pembatasan penumpang dan kegiatan kegiatan ibadah,
sosial dan budaya yang bersifat kerumunan ditiadakan.
Dengan hal tersebut mobilitas masyarakat sangat
dibatasi dalam kondisi pandemi ini, mobilitas berasal dari
bahasa latin, mobilis yang berarti mudah bergerak atau
PENDAHULUAN
Virus corona atau biasa disebut COVID-19 adalah virus mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain,
jenis baru yang menyerang sistem pernafasan manusia, Menurut Kimball Young dan RaymW. Mack, mobilitas
virus ini pertama kali di temukan di China pada akhir social adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola
Desember 2019, virus ini memiliki penyebaran yang pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok
sangat cepat, virus ini dapat menular melalui kontak fisik sosial, struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan
bak secara langsung atau melalui benda yang menjadi antara individu dengan kelompok. Elisanti, Tintin Rostini
perantara, oleh karena itu penyebaranya menjadi tidak (2009 : 57) ,dengan adanya pembatasan ini kegiatan
terkendalikan, belum ada vaksin atau obat yang dapat masyarakat hampir mati total, semua kegiatan difokuskan
pasti menyembuhkan virus ini, untuk penyembuhanya dari rumah hal ini tentunya berpengaruh besar pada
hanya mengandalkan imunitas seseorang yang terjangkit masyarakat, Zelinsky dan Lewis mengatakan mobilitas
virus tersebut, penanganan pasien corona sendirian penduduk memegang peranan penting dalam perubahan
berbeda dengan pasien dengan penyakit pada umumnya, sosial budaya dengan cara membawa masyarakat dari
tenaga medis yang menangani virus ini harus kehidupan tradisional ke suasana dan cara hidup modern
menggunakan Aalat Pelindung Diri atau biasa disebut yang dibawa dari luar. Perubahan tersebut termasuk
APD agar tidak ikut terinfeksi, pasien yang terjangkit juga pergeseran nilai dan norma serta jaringan dan pola
harus di isolasi di ruangan tertentu agar virus yang ada hubungan kekerabatan di pedesaan. Haryono (2010),
didalam tubuhnya tidak menyebar, penyebaranya yang dengn hal itu timbul berbagai masalah yang terjadi karena
sangat mudah ini membuat virus menyebar begitu cepat terganggunya mobilitas masyarakat ini.
dan tidak terkendalikan, hanya dalam hitungan bulan virus Ditinjau dari segi ekonomi tentunya
ini telah menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk terganggunya mobilitas tersebut memiliki dampak besar,
Indonesia. dengan adanya pembatasan sosial berarti kegiatan diluar
Di Indonesia sendiri virus ini mulai terdeteksi rumah sangat dibatasi, hal tersebut membuat orang
pada awal maret, Presiden Joko Widodo pertama kali memiliki keterbatasan untuk melakukan aktifitas harianya,
mengumumkan ada dua orang di Indonesia yang positif apalagi untuk UMKM, hal ini membuat usaha mereka
terjangkit virus corona, Senin (2/3/2020), Jokowi hampir mati total karena berhentinya proses produksi dan
menyampaikan bahwa dua orang tersebut baru saja berkurangnya konsumen, Menurut Rudjito (2003) Usaha
melakukan kontak dengan warga negara jepang yang Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia yang memiliki
datang ke Indonesia, warga negara Jepang tersebut peranan yang penting dalam perekonomian Indonesia,
terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia baik ditinjau dari segi jumlah usaha maupun dari segi
dan tiba di Malaysia, setelah kejadian tersebut pemerintah penciptaan lapangan kerja. Ini tentunya membuat hal
melakukan penelusuran dan mencari siapa saja orang tersebut berdampak tidak hanya pada pemilik UMKM tapi
terdekat dan orang yang baru saja mengalami kontak juga karyawan yang bekerja disana, sebagian karyawan
dengan dua pasien tersebut, dari situ virus corona mulai dirumahkan atau bahkan di PHK karena ketidakmampuan
menyebar di Indonesia, dengan hal ini pemerintah perusahaan memenuhi gaji mereka karena proses produksi
Indonesia melalui kemenkes, mengeluarkan surat edaran yang terhambat, sebagian besar masyarakat mengalami
himbauan Social dan Physical distancing, yaitu penurunan kondisi ekonomi yang membuat mereka tidak
pembatasan kegiatan sosial secara fisik, menurut pakar dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya dan
kebijakan kesehatan Prof. Wiku Adisasmito, social harus memutar otak untuk tetap bertahan hidup ditengah
distancing adalah menjaga jarak sosial sebagai bentuk pandemi.
usaha non-farmasi untuk mengontrol penyebaran infeksi Pada pembahasan artikel ini mencoba
atau wabah, seperti yang terjadi saat ini di Indonesia, mengkonfirmasi secara langsung pada masyarakat
yakni wabah COVID-19, dengan diberlakukanya hal Jombang tentang seberapa besar dampak tersebut
tersebut kegiatan kegiatan yang bersifat kerumunan atau dirasakan, dan berapa banyak masyarakat yang terganggu
pengumpulan masa tidak diizinkan, pembelajaran di kondisi perekonomian keluarganya akibat terganggunya
sekolah dan perguruan tinggi diganti menjadi sistem mobilitas ini, dimana banyak sebagian masyarakat yang
kehilangan pekerjaanya, Menurut Ornstein dan Levine Laki-Laki 23 35,4%
(1984) menyatakan Pekerjaan adalah sebuah karir yang Perempuan 42 64,6%
dilakukan dalam sebuah kehidupan. Dalam bidang Profesi
apapun, karir akan menjadi sebuah pengertian dari sebuah Jenis Frekuensi Presentase
pekerjaan yang memiliki bidang tersendiri, dengan Pelajar/ 33 50,8%
kehilangan pekerjaan tersebut tentunya seseorang tidak Mahasiswa
PNS 10 15,4%
akan menerima penghasilan dan membuatnya tidak dapat
Wirausaha 3 4,6%
memenuhi kebutuhan keluarganya, disini peran seluruh
Lainnya 19 29,2%
elemen dalam negara dibutuhkan, pemerintah harus Sebaran Daerah
segera mengambil tindakan tegas dengan adanya pandemi Jenis Frekuensi Presentase
ini, sementara masyarakat juga selayaknya mematuhi Jombang 62 95,4%
aturan tersebut agar Indonesia dapat segera keluar dari Luar Jombang 3 4,6%
pandemi ini.
Tabel 2. Respon Partisipan
METODE
No. Pertanyaan Presentase
Pada penelitian kali ini menggunakan metode deskriptif
Jawaban
kuantitatif, menurut pendapat Sudaryanto metode adalah
cara kerja untuk memahami suatu objek yang Iya Tidak
bersangkutan. Teknik adalah jabaran dari metode tersebut 1. Apakah didaerah anda 81,5% 18,5%
sesuai dengan alat dan sifat yang dipakai. Tahapan atau dilakukan pemortalan jalan
urutan penggunaan teknik disebut prosedurnya, akibat COVID-19 ?
Sudaryanto, (1992 : 11), pengumpulan data menggunakan 2. Apakah pemortalan jalan 86,2% 13,8%
teknik berupa kuisioner atau angket melalui google form, diperlukan dalam pandemi
kuisioner tersebut disebar melalui media sosial berupa ini ?
whatsapp yang targetnya adalah masyarakat Jombang,
3. Apakah anda menyetujui 83,1% 16,9%
link tersebut dibuka selama tujuh hari dan mendapatkan
jika diadakan pemortalan
65 responden yang terdiri dari berbagai latar belakang
jalan ?
profesi yang berbeda, data yang telah diperoleh kemudian
diolah dengan metode deskriptif kuantitatif yang mana 4. Apakah anda terganggu 44,6% 55,4%
data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dengan pemortalan jalan
dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan tersebut ?
kemudian di interpretasikan, menurut Sugiyono, 5. Apakah COVID-19 96,9% 3,1%
penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan berdampak pada mobilitas
memperoleh data yang berbentuk angka atau data kegiatan anda ?
kualitatif yang diangkakan dan penelitian kualitatif adalah 6. Dengan terganggunya 64,6% 16,9%
penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk kata, mobilitas tersebut apakah
skema, gambar (2003 : 14), pada artikel ini mentitik hal itu berdampak pada
beratkan pada persentase masyarakat yang terganggu keadaan ekonomi keluarga
mobilitasnya akibat virus corona ini, dan seberapa besar anda ?
dampaknya terhadap keadaan ekonomi keluarga.

Tabel 3. Kondisi Ekonomi Keluarga


HASIL DAN PEMBAHASAN No. Kondisi Ekonomi Presentase
1. Meningkaat 0%
Setelah dilakukan pengumpulan data melalui google form
2. Tetap 33,9%
selama tujuh hari, berikut adalah hasil yang didapatkan
3. Menurun 66,1%
dari kuisioner tersebut, mulai dari jenis kelamin, latar
belakang profesi, asal daerah untuk memastikan Dalam kondisi pandemi ini, tidak bisa dipungkiri sangat
responden berasal dari Jombang, pertanyaan mengenai membatasi mobilitas masyarakat, semua elemen
mobilitas, hingga dampak terhadap ekonomi keluarga. masyarakat terdampak, baik dari kalangan atas maupun
kalangan bawah, hal ini dilakukan untuk memutus rantai
Tabel 1. Jenis-jenis Partisipan penyebaran virus corona, dengan diberlakukanya Physical
Jenis Kelamin dan Social Distancing masyarakat diminta untuk
Jenis Frekuensi Presentase
membatasi aktifitasnya diluar rumah, di area kota, petugas pengerahan tenaga manusia tanpa bayaran untuk suatu
kepolisian menerapkan sistem buka tutup lalu lintas untuk proyek atau pekerjaan yang bermanfaat bagi umum atau
meminimalisir kendaraan yang keluar masuk, kendaraan yang berguna bagi pembangunan, Koentjaraningrat
juga dilarang membawa penumpang yang berlebihan, (1974 : 60), hal tersebut membuat masyarakat desa begitu
bahkan beberapa daerah telah menerapkan PSBB dimana kompak untuk menjaga lingkunganya masing masing.
akses keluar masuk kota sangat dibatasi, dikutip dari Dari hasil kuisioner sebanyak 81,5% responden
laman resmi kemenkes.go.id jubir pemerintah untuk mengaku bahwa didaerah mereka dilakukan pemortalan
COVID-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan pembatasan jalan, hal ini berarti hampir di seluruh daerah Jombang
sosial berskala besar (PSBB) adalah cara efektif desa-desa melakukan pemortalan jalan secara mandiri
memutuskan rantai penularan COVID-19, karena dalam untuk menjaga lingkungan mereka, terlepas dari
PSBB segala kegiatan yang mengumpulkan orang banyak pemortalan di daerah kota yang dilakukan oleh pihak yang
dilarang untuk mencegah penularan terjadi ''PSBB untuk berwajib, dikutip dari web Gurupendidikan.co.id menurut
mengurangi kalau perlu memutuskan rantai penularan dari Darsono (1995) Pengertian lingkungan bahwa semua
kasus positif Covid-19 di masyarakat agar tidak menular benda dan kondisi, termasuk manusia dan kegiatan
ke orang lain,'' katanya pada Konferensi Pers di Gedung mereka, yang terkandung dalam ruang di mana manusia
BNPB, Jakarta, Jumat (15/5). dan mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan
Dari data yang diperoleh dari tabel diatas manusia dan badan-badan hidup lainnya, pemortalan jalan
menunjukkan bahwa pengaruh COVID-19 terhadap sangat diperlukan dalam kondisi pandemi ini, hal ini
mobilitas masyarakat sangat besar, sebanyak 96,9% dilakukan untuk membatasi kegiatan sehingga rantai
masyarakat terdampak oleh hal tersebut, masyarakat tidak penyebaran virus corona dapat dihentikan, hal ini sejalan
bisa menjalankan aktifitas seperti biasanya, semua hal dengan pendapat responden, sebanyak 86,2% dari mereka
mulai dari, sekolah, bekerja, ibadah, kegiatan sosial, beranggapan adanya pemortalan jalan tersebut penting
kegiatan kebudayaan, kegiatan hiburan dan juga kegiatan adanya, mereka juga tidak begitu keberatan dan terganggu
yang lain yang bersifat kerumunan ditiadakan, pedangan dengan adanya pemortalan jalan itu, menurut survei
kecil yang berjualan di pinggir jalan pun terpaksa sebanyak 55,4% responden tidak keberatan, setelah
menghentikan jualanya karena adanya virus ini, tidak dikonfirmasikan kembali, ternyata mereka menyadari
hanya pedagang kecil, sebagian pedagang mulai dari kelas akan kepentingan bersama dan daerah mereka kebanyakan
menengah hingga supermarket atau mall juga tutup, hanya masih mengizinkan untuk akses keluar masuk jika
beberapa minimarket dan toko yang menjual barang memang menyangkut dengan hal-hal penting, maka dari
barang kebutuhan pokok yang masih berjualan, hal ini itu mereka tidak merasa terganggu dengan adanya
tentunya sangat berimbas pada kehidupan, tidak peduli pemortalan jalan, 83,1% dari responden menyetujui
apa latar belakang profesinya, nyatanya hampir seluruh adanya pemortalan tersebut, hal ini lagi-lagi didasari oleh
masyarakat jombang terganggu mobilitas nya, hal ini kesadaran akan kepentingan bersama dan untuk kebaikan
merupakan dampak dari diberlakukanya Social dan bersama.
Physical Distancing yang membuat segala aktifitas Berkaitan dengan ekonomi keluarga ditengah
dibatasi. pandemi ini, dikutip dari wikipedia pandemi adalah
Imbas dari Social dan Physical distancing epidemi penyakit yang menyebar di wilayah yang luas,
membuat akses lalu lintas dibatasi, di jalan jalan utama misalnya beberapa benua, atau di seluruh dunia, virus ini
kota besar banyak dilakukan sistem buka tutup hal ini benar-benar berdampak pada kondisi ekonomi hampir
berkaitan dengan upaya untuk mengurangi interaksi antar seluruh masyarakat, segala kegiatan ekonomi terganggu,
seseorang agar rantai penyebaran virus corona dapat UMKM harus memutar otak agar usaha mereka tetap bisa
terputus, akibatnya banyak terjadi pemortalan jalan, baik berjalan ditengah pandemi ini, perubahan penjualan dari
yang dilakukan oleh pihak yang berwajib ataupun offline menjadi online gemcar dilakukan, hal ini
dilakukan daerah atau desa desa secara mandiri, warga dilakukan untuk mengurangi interaksi antar individu,
desa terkenal memiliki kerukunan yang lebih tinggi menurut Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial
daripada warga kota, kesadaran akan kebersamaan dan adalah hubungan antara individu satu dengan individu
gotong royong sudah menjadi tradisi, secara umum, lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain
pengertian gotong-royong dapat ditemukan dalam kamus atau sebaliknya, sehingga terdapat hubungan yang saling
besar bahasa Indonesia yang menyebutnya sebagai timbal balik, hubungan tersebut dapat terjadi antara
“bekerja bersama- sama atau tolong-menolong, bantu individu dengan individu, individu dengan kelompok atau
membantu. Tim Penyusun KBBI (2002), sedangkan kelompok dengan kelompok, dengan mengurangi
dalam perspektif antropologi pembangunan, oleh interaksi maka rantai penyebaran virus corona akan dapat
Koentjaraningrat gotong royong didefinisikan sebagai dihentikan, menurut hasil dari kuisioner tersebut sebanyak
64,6% masyarakat jombang menganggap bahwa Anwar, MK.2016. 7 BAB II LANDASAN TEORI :
terganggunya mobilitas ini membuat ekonomi mereka Interaksi Sosial,(Online). (http://eprints.ums.ac.id).
menurun, dari 65 responden bahkan tidak satupun yang
diunduh 16 Mei 2020.
mengaku mengalami kenaikan ekonomi dalam kondisi ini,
sebanyak 66,1% mengaku ekonomi mereka menurun dan
hanya 33,9% yang memiliki keadaan ekonomi tetap atau Anzelina, Tia F.2016. Definisi dan Kriteria UMKM
stabil, dari data tersebut hal ini tentunya sangat
Berdasarkan Para Pakar, (Online).
memprihatinkan.
Dalam kasus ini responden benar benar (http://tiafebrianzelina.blogspot.com/2016/11/definisi-
mengalami masalah dalam mobilitas mereka, selain itu dan-kriteria-umkm-berdasarkan.html?m=1) diakses 16
keadaan ekonomi mereka juga terganggu, dari data yang
Mei 2020.
diperoleh, hampir tidak ada responden yang memiliki
kehidupan yang normal seperti saat kondisi biasa hal ini
dikarenakan sebagian besar wilayah mereka juga terbatasi Jannah, AM. 2015. 14 BAB II KAJIAN TEORI : Gotong
mobilitasnya, dengan data tersebut tentu miris melihat Royong, (Online). (http://ethess.uin-malang.ac.id).
sebanyak 66,1% responden mengalami penurunan
ekonomi, hal ini membuat mereka memutar otak untuk diunduh 16 Mei 2020.
tetap dapat menghidupi keluarganya, apalagi mereka yang
bekerja di swasta, mereka sangat merasakan imbas dari
pandemi ini, dari data yang masuk, responden yang kemenkes.go.id. 2020. PSBB PUTUSKAN PENULARAN
COVID-19 . diakses 16 Mei 2020.
memiliki penghasilan tetap sebagian besar ialah mereka
yang memiliki latar belakang sebagai PNS namun setelah
dikonfirmasikan kembali, ternyata kondisi ekonomi m.jpnn.com.2020. Apa Arti Social Distancing ? Berikut
responden tersebut juga tidak se stabil biasanya saat tidak Penjelasan Lengkap Profesor Wiku Adisasmito.
terjadi pandemi, dapat dikatakan semua masyarakat diakses 16 Mei 2020.
merasakan dampak dari pandemi ini.

KESIMPULAN pengertianaja.blogspot.com. 2018. Pengertian Pekerjaan


Menurut Para Ahli. diunduh 16 Mei 2020.
Dari hasil pembahasan dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa virus corona berdampak sangat besar
dalam mobilitas masyarakat Jombang, terganggunya Rahmadi, Khafid.2019. Jurnal Penelitian Pengaruh
mobilitas ini dipicu oleh penerapan Physical dan Social Sahabat dalam Dunia Perkuliahan. (Tidak
Distancing yang diberlakukan oleh pemerintah, akses lalu diterbitkan) . Surabaya : PGSD, S1, Universitas
lintas serba dibatasi, dari pihak desa-desa pun melakukan Negeri Surabaya.
pembatasan akses dengan melakukan pemortalan jalan
secara mandiri untuk mengamankan daerah mereka,
pengaruh keterbatasan mobilitas ini juga berdampak pada
keadaan ekonomi masyarakat Jombang, 66,1%
masyarakat mengalami penurunan ekonomi, imbas dari
pandemi ini, dalam hal ini pemerintah dan masyarakat
perlu bersinergi untuk bersama-sama keluar dari pandemi
ini, pemerintah harus mengambil langkah tegas dengan
segala pertimbangan dan resiko yang akan dihadapi,
sementara masyarakat perlu mengikuti aturan tersebut
agar pandemi ini cepat selesai dan kehidupan dapat
kembali seperti semula, ego masing-masing individu
harus dikesampingkan agar semua lekas membaik, jika
tidak maka pandemi ini tidak akan segera selesai dan
menimbulkan banyak masalah baru lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai