Disusun oleh:
Kelompok 2
Dania Saraswati (P17334117405)
Alma Alviani Futri R. (P17334117406)
Intan Dian Sawitri (P17334117407)
Anisa Nurmaulidina (P17334117408)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Sistem Manajemen Mutu tentang
Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu.
Adapun makalah Sistem Manajemen Mutu tentang Dokumentasi Sistem Manajemen
Mutu telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
mengucapkan bayak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami.
Kami mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi dan menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB 2 PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Dokumentasi Sistem Mutu 3
2.2 Ruang Lingkup Dokumentasi Sistem Mutu 3
2.3 Fungsi Dokumentasi Sistem Mutu 3
2.4 Persyaratan Dalam Standar 4
2.5 Struktur Dokumentasi Sistem Mutu 6
2.6 Mendokumentasi Sistem Mutu 6
2.7 Penulisan dan Pengendalian Dokumentasi Sistem Mutu 10
BAB 3 KESIMPILAN 11
3.1 Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
3
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dokumentasi sistem mutu?
3. Untuk mengetahui fungsi dokumentasi sistem mutu?
4. Untuk mengetahui persyaratan dalam standar?
5. Untuk mengetahui struktur dokumentasi sistem mutu?
6. Untuk mengetahui cara mendokumentasikan sistem mutu?
7. Untuk mengetahui penulisan dan pengendalian dokumen sistem mutu?
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
2. Menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap konsistensi mutu produk.
3. Menjadi pedoman (penyediaan bahan) dalam pelaksanaan sistem manajemen mutu.
4. Menghindarkan pengertian ganda dan tumpang tindih.
Dokumentasi berguna bila:
1. Mudah digunakan
2. Ridak berbelit-belit dan rujuk-silang tidak terlalu banyak, sehingga mudah
dimengerti dan memungkinkan pemeliharaan dan revisi yang mudah.
3. Sederhana, ringkas tidak berlebihan dan langsung mengenai sasaran.
4. Sesuai dengan tingkat keahlian dan pengalaman dari pengguna.
5. Terkendali, sehingga informasi yang diminta segera bisa dicari.
4
eksternal seperti peratiran, standar atau dokumentasi normatif lainnya, metode uji
kalibrasi, ambar, perangkat lunak, spesifikasi, instruksi dan panduan. Semua
dokumen yang diterbitkan harus ditinjau atau reviwed dan disetujui atau approved
untuk digunakan oleh personel yang berwenang sebelum menerbitkan. Untuk
menghindarkan penggunaan dokumen yang tidak sah atau kedaluarsa harus dibuat
induk atau prosedur pengendalian dokumen yang setara, yang mudah didapat dan
menunjukkan status revisi yang terakhir dan distribusi dokumen dalam sistem mutu.
Prosedur yang dilakukan harus memastikan bahwa:
1. Edisi resmi dokumen yang sesuai tersedia di semua lokasi tempat dilakukan
kegiatan laboratorium.
2. Dokumentasi dikaji ulang secara berkala dan bila perlu direvisi untuk
memastikan kesinambungan kesesuaian dan kecukupannya terhadap persyaratan
yang digunakan.
3. Dokumen yang tidak sah atau kadaluarsa ditarik dari semua tempat penerbitan
atau penggunaan, atau dengan cara lain yang menjamin tidak digunakan
dokumen tersebut.
4. Dokumen kadaluwarsa yang disimpan untuk keperluan legal atau untuk maksud
suatu pengetahuan diberi tanda yang jelas.
Perlu dijelaskan lebih rinci bahwa:
Jika ada perubahan dalam dokumen, semua salinan terdokumentasi.
Dokumen yang diubah, ditarik/dimusnahkan, sedangkan salinan tak terkendali
yang ada diperusahaan dimusnahkan.
Untuk memudahkan penggantian lembar perubahan, sebaiknya digunakan
“loose leaf page”.
Salinan terkendali dipakai untuk keperluan internal, salinan tak terkendali
dipakai untuk keperluan eksternal.
Setelah beberapa kali perubahan (ditentukan perusahaan), panduan mutu
diperbaharui/direvisi.
Perlu prosedur tertulis untuk perubahan, penerbitan, penggantian dokumen
dengan record penerimaan.
Hanya ada dokumen terbaru yang dipakai diseluruh lokasi.
5
2.5. Struktur Dokumentasi Sistem Mutu
Sistem dokumentasi mutu ISO 9000 terdiri dari tingkatan-tingkatan sebagai
berikut:
Tingkat I (Panduan Mutu) “MENGAPA”
Filosofi dan kebijakan: Menggambarkan secara garis besar latar belakang, kebijakan
mutu, tujuan dan sasaran sistem manajemen mutu organisasi.
Tingkat II (Prosedur) “APA, BILA, DI MANA, SIAPA(dan BAGAIMANA)”
Prinsip dan strategi: menggambarkan mengenai pelaksanaan rangkaian kegiatan
untuk menyelesaikan suatu tugas dan interaksi antara suatu bagian dengan bagian
lain.
Tingkat III (Instruksi Kerja) “BAGAIMANA”
Menggambarkan mengenai bagaimana kegiatan di suatu bagian dilaksanakan.
7
Dokumentasi – yang menjabarkan sistem dokumentasi yang digunakan dalam
prosedur yang bersangkutan termasuk formulir atau contoh yang diacu.
Proses Menyusun Manual Prosedur
1. Menentukan personel yang kompeten dari masing-masing bagian yang terlibat
dalam pembuatan prosedur pelaksanaan.
2. Membuat ringkasan kegiatan dari masing-masing bagian tsb, penggunaan bagan
alir akan dapat membantu.
3. Membuat konsep prosedur pelaksanaan dengan memperhatikan kebijakan dan
tujuan sistem mutu yang tertuang dalam panduan mutu serta persyaratan standar
untuk bagian.
4. Memverifikasi konsep prosedur pelaksanaan tsb serta uji coba pelaksanaannya.
5. Persetujuan dan pengesahan oleh peronel yang berwenang,apabila prosedur tsb
dapat diterapkan dalam kegiatan operasional laboratorium.
8
petunjuk yang detail atau rinci tentang bagaimana suatu proses atau prosedur
dilaksanakan.
Penulisan Instruksi Kerja yang baik meliputi antara lain:
Berisi tahapan kegiatan langkah demi langkah.
Berisi penjelasan secara rinci setiap langkah beserta peralaan, dokumen
penunjang dll yang diperlukan.
Sudah diuji dan diterapkan.
d. Formulir
Semua proses kerja laboratorium harus dicatat atau direkam pada formulir
atau isian baku yang telah ditetapkan oleh laboratorium ybs, untuk mengurangi
kesenjangan informasi serta kemampuan telusuran suatu kegiatan. Adanya rekaman
akan tersedia informasi yang dapat diidentifikasi dengan baik dan benar,sehingga
dapat dievaluasi guna penyempurnaan secara berkesinambungan serta meningkatkan
efisiensi. Formulir yang telah diisi menjadi rekaman merupakan bukti bahwa
kegiatan operasional laboratorium telah dilakukan dan sistem mutu telah diterapkan
secara efektif. Beberapa formulir yang dibutuhkan oleh laboratorium, adalah:
Formulir permohonan pengujian dan/atau kalibrasi
Formulir penerimaan dan distribusi contoh atau barang
9
Formulir analisis dan/atau pengukuran contoh atau barang
Formulir laporan hasiluji dan/atau kalibrasi
Formulir inventaris bahan kimia
Formulir inventaris peralatan laboratorium
Contoh Formulir
10
Hanya dokumen terbaru yang harus tersedia di lokasi tempat kerja dan digunakan
oleh personel yang tepat.
Bila laboratorium membutuhkan banyak dokumen atau prosedur, dapat dilakukan
pembuatan beberapa dokumen terpisah, tetapi semua dokumen tersebut harus saling
merujuk kepada dokumen tunggal yaitu panduan mutu.
Dokumen induk sistem mutu harus disimpan dan dipelihara oleh personel yang
berwenang.
Harus menerapkan kaidah Good Documentation Practice:
Jenis huruf biasanya “Times New Roman” atau “Arial” ukuran huruf 11-14
Satu paragraf mencerminkan satu pokok pikiran serta hindarkan penulisan paragraf
yang menggunakan kalimat panjang. Disarakan setiap kalimat berisi tak lebih dari
15 – 20 kata.
Setiap paragraf harus diberi identifikasi atau penomoran yang jelas dan gunakan
jarak antar-paragraf.
Harus dihindarkan penggunaan tanda baca seperti: >, *, -, dan lainnya, untuk
memudahkan penelusuran balik bila terjadi perubahan.
Gunakan nama jabatan dalam struktur organisasi dan hindari pencantuman nama
orang, karena personel dapat pindah kerja, pindah unit, diberhentikan, atau pensiun.
Setiap halaman termasuk lampiran, diagram, tabel, dan format harus mempunyai
kode atau identifikasi khusus, untuk mengurangi resiko tidak terdeteksinya halaman
dokumen sistem mutu. Identifikasi tsb berguna untuk sistem kemamputelusuran
dokumen,sehingga dapat diketahui apakah dokumen tsb sudah kadaluarsa atau
merupakan revisi terbaru.
Bagian atau halaman yang sering mengalami revisi atau amandemen sebaiknya
diletakkan sebagai lampiran untuk memudahkan penggantian bila terjadi perubahan.
Harus memiliki prosedur pengendalian dokumen sistem mutu yang menjelaskan
penanggung jawab, prosedur perubahan, penerbitan kembali, penggantian dokumen
dan lain-lain
11
BAB 3
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Dokumentasi adalah suatu proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan
penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan. Dokumentasi sistem mutu
merupakan salah satu persyaratan mutlak suatu laboratorium bila ingin diakreditasi oleh
Badan Akreditasi Laboratorium. Laboratorium harus mendokumentasikan kebijakan,
sistem, program, prosedur dan instruksi sejauh yang diperlukan untuk menjamin mutu
hasil pengujian atau kalibrasi.
Laboratorium menetapkan dan memelihara prosedur untuk megendalikan semua
dokumen, baik yang diterbitkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber eksternal
seperti peraturan, standar atau dokumentasi normatif lainnya, metode uji kalibrasi,
ambar, perangkat lunak, spesifikasi, instruksi dan panduan. Sistem dokumentasi mutu
ISO 9000 terdiri dari tingkatan-tingkatan sebagai yaitu: Tingkat I (panduan mutu),
Tingkat II (prosedur), dan Tingkat III (instruksi kerja).
12
DAFTAR PUSTAKA
Zahra, Fatimah. 2019. Resume Konsep Dasar Mutu dan Manajemen Mutu. Diakses pada hari
Senin, 21 September 2020.
Hadi, S. 2010.Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu. surabaya.
Witara, K. (2018). Cara singkat memahami sistem manajemen mutu iso 9001:2015 dan
implementasinya. CV Jejak (Jejak publisher).
13