PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Struktur dokumentasi yang digunakan dalam sistem manajemen mutu (SMM) bisa
diuraikan dalam bentuk hirarki yang dikembangkan sesuai dengan kondisi organisasi.
Dengan demikian boleh jadi hirarki dokumen serta luas dan jangkauan dokumen yang
dibutuhkan antara satu organisasi berbeda dengan organisasi lainnya. Adapun hirarki
dokumen sistem manajemen mutu yang umum digunakan di banyak organisasi adalah
seperti ditunjukkan gambar
Meskipun tidak ada ketentuan standar format penulisan panduan mutu, secara umum
pedoman mutu berisi:
a. Halaman judul, pengesahan, dan pengendalian, daftar distribusi dokumen terkendali,
rekaman perubahan/cataan amandemen.
b. Daftar isi
c. Kebijakan mutu
d. Istilah dan definisi (bila diperlukan)
e. Pendahuluan beisi company profile dan ruang lngkup pengujian/kalibrasi
f. Penjabaran Sistem Manajemen Mutu, mencakup seluruh persyaratan SNI ISO/IEC
17025:2008 (4.1-4.15 serta 5.2-6.10), termasuk prosedur pendukung persyaratan
terkait.
g. Lampiran (contoh: legalitas hokum, struktur organisasi, sasaran mutu)
LEVEL II (Prosedur)
Prosedur merupakan rangkaian beberapa proses atau interaksi antara satu bagian
dengan bagian lain. Prosedur berisi beberapa hal, yaitu:
a. Apa yang harus dilakukan
b. Siapa yang melakukannya
c. Bagaimana melakukannya
d. Kapan dilakukan (bila diperlukan)
e. Dokumentasi terkait dari rekaman MUTU yang harus dipelihara
f. Mengapa harus dilakukan
Ada beberapa teknik penulisan (corak) prosedur yang memnuhi persyaratan standar,
yaitu:
a. Bentuk uraian
b. Bentuk diagram air
c. Gabungan dari keduanya
Organisasi dapat memilih atau menciptakan sendiri corak yang digunakan, kemidian
mempertahankan keseragaman corak yang dipilih tersebut.
FORMAT PROSEDUR
1) Tujuan, menyebutkan alas an diadakan prosedur ini,
2) Ruang lingkup. Menyebutkan kegunaan, untuk bidang atau personel mana prosedur
ini berlaku,
3) Acuan, menyebutkan daftar dokumen yang berisi informasi yang diperlukan untuk
memahami prosedur ini sepenuhnya
LEVEL IV (Formulir)
Form adalah formulir yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan sesuai instruksi
kerja serta barang-barang bukti yang diperoleh berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.
Fungsi formulir mengumpulkan dan mengkomunikasikan informasi dalam format
Identifikasi formulir biasanya diatur sebagai berikut;
Ditekankan dalam ISO 10013:2001 bahwa dokumen sistem manajemen mutu harus
dikembangkan oleh orang yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap proses dan
kegiatan yang akan didokumentasikan. Hal ini tidak lain dimaksudkan agar dokumen yang
disusun betul-betul memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku terhadap proses
dan kegiatan tersebut, karena itu harus disusun oleh orang yang betul betul memahami
proses dan kegiatan tersebut baik secara teknis maupun persyaratan yang dibutuhkan.
Selain itu, hal ini akan membantu dan mendorong tumbuhnya sense of involvement dan
ownership dari personel yang terlibat terhadap dokumen yang disusun. Oleh sebab itu
adalah sebuah kenaifan kalau ada organisasi yang mengembangkan dokumen sistem
manajemen mutu organisasinya dengan jalan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak lain,
apalagi kalau dilakukan dengan jalan menjiplak dokumen dari organisasi lain.
Sehubungan dengan itu, langkah yang perlu ditempuh sebelum memulai penyusunan
dokumen adalah meninjau dokumen-dokumen yang sudah eksis dan digunakan oleh
organisasi. Untuk kemudian dievaluasi kecukupannya apakah dokumen tersebut telah
memenuhi ketentuan dokumentasi sistem manajemen mutu atau belum. Dengan demikian
waktu yang dibutuhkan untuk pengembangan dokumen bisa lebih singkat, karena tidak
semua dokumen harus disusun mulai dari nol. Hanya dokumen-dokumen yang sama sekali
belum ada yang disusun dari nol. Manfaat lain dari tinjauan ini adalah diketahuinya format
dokumen yang sudah dikenal baik oleh anggota organisasi, sehingga penyusunan dokumen
baru bisa disesuaikan dengan format tersebut. Formulir-formulir yang sudah ada tidak perlu
dibuat baru, kalaupun keberadaan formulir tersebut belum sesuai dengan ketentuan
dokumen sistem manajemen mutu, cukup dilakukan modifikasi agar memenuhi persyaratan.
SISTEM MANAJEMEN MUTU | 9
Manfaatnya adalah anggota organisasi tidak lagi memerlukan waktu yang lama untuk
beradaptasi dengan dokumen tersebut, karena sudah familiar dan terbiasa
menggunakannya, dengan demikian adanya culture shock pada saat penerapan sistem
manajemen mutu bisa ditekan sekecil mungkin.
Sementara itu terkait dengan urutan pengembangan dokumen, tidak harus dilakukan
sesuai dengan hirarki dokumen yang ditunjukkan pada gambar 1. Artinya dokumen-
dokumen yang berada pada level 1 tidak mesti harus disusun terlebih dahulu sebelum
dokumen pada level dibawahnya. Justru pada umumnya dokumen yang disusun terlebih
dahulu adalah dokumen yang mengatur pembagian tugas atau tanggung jawab dan
wewenang. Baru kemudian dokumen-dokumen yang mengatur mekanisme pelaksanaan
suatu proses atau kegiatan seperti prosedur dan instruksi kerja.
Terkait dengan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pengembangan dokumen,
ISO/TR 10013:2001 memberikan panduan sebagai berikut:
a. menentukan persyaratan dokumentasi sistem manajemen mutu yang berlaku mengacu
pada standar sistem manajemen mutu yang dipilih,
b. memperoleh data tentang sistem manajemen mutu dan proses yang ada menggunakan
berbagai cara seperti kuesioner dan wawancara,
c. menetapkan dan mendata dokumen sistem manajemen mutu yang berlaku dan
menganalisisnya untuk menentukan kegunaan dokumen tersebut,
d. melatih individu-individu yang terlibat berkenaan dengan persiapan dokumentasi dan
persyaratan standar sistem manajemen mutu yang berlaku dan kriteria lain yang dipilih,
e. meminta dan memperoleh sumber dokumentasi tambahan atau referensi dari unit
operasional,
f. menetapkan struktur dan format untuk dokumen yang dimaksudkan,
g. menyiapkan diagram alir yang mencakup proses dalam lingkup sistem mutu,
h. menganalisis diagram alir untuk perbaikan yang memungkinkan dan menerapkan
perbaikan,
i. memvalidasi dokumen melalui uji coba penerapan,
Sebelum digunakan, dokumen harus ditinjau oleh pihak yang memiliki kewenangan
untuk memastikan kejelasan, keakuratan, kecukupan, dan ketepatan struktur dari dokumen
tersebut. Kecuali itu, pengguna yang dimaksudkan (pengguna dokumen) harus diberi
kesempatan untuk menilai dan mengomentari apakah dokumen tersebut sudah
mencerminkan praktek yang sesungguhnya. Penerbitan dokumen harus disetujui oleh
manajemen yang bertanggung jawab terhadap penerapan dokumen tersebut.
Sementara itu terkait dengan distribusi dokumen beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya adalah; personel yang berwewenang mendistribusikan dokumen harus
memastikan bahwa dokumen-dokumen tersebut harus tersedia atau sampai pada semua
orang yang harus mengetahui dan menggunakan dokumen tersebut. Berikutnya pemegang
salinan dokumen harus didata dan terkendali, misalnya dengan menggunakan nomor
salinan.
Suatu dokumen bisa saja mengalami perubahan, karena itu harus ada proses untuk
inisiasi, pengembangan, peninjauan, dan kendali terhadap perubahan tersebut. Pengaturan
mengenai hal ini pada umumnya dijelaskan atau diuraikan dalam prosedur pengendalian
dokumen, termasuk pengesahan ulang bila dokumen mengalami perubahan atau revisi
serta pendistribusian dokumen yang tidak terkendali. Prosedur tersebut juga harus berisi
ketetapan untuk memastikan bahwa hanya dokumen yang sah yang boleh digunakan. Oleh
karena itu, juga harus ada ketentuan terkait dengan dokumen-dokumen yang sudah
kadaluwarsa.
Pengendalian dokumen merupakan inti dari penerapan ISO 9001. Ketika anda baru
menerapkan sistem manajemen mutu, maka perubahan yang paling terasa adalah soal
dokumentasi dari kegiatan-kegiatan yang berlangsung di perusahaan. Bila sebelumnya
SISTEM MANAJEMEN MUTU | 11
kegiatan-kegiatan tersebut tidak memiliki prosedur tertulis, maka setelah penerapan ISO
9001 anda diminta untuk membuat prosedur/sop/ instruksi kerja tertulis. Semua itu
dilakukan untuk menjamin proses-proses yang ada di perusahaan anda berjalan secara
konsisten.
Dalam membuat prosedur pengendalian dokumen ISO 9001:2008, setidaknya Anda
harus memuat hal-hal berikut ini :
Bagaimana Anda menyetujui dokumen untuk rilis? Yang menyetujui siapa? Bagaimana
saya tahu dokumen telah disetujui?
Bagaimana Anda meninjau, dan memperbarui kembali menyetujui dokumen? Apakah
Anda meninjau secara teratur? Siapa yang melakukan review? Siapa yang bertanggung
jawab untuk membuat perubahan? Bagaimana versi terbaru disetujui?
Bagaimana Anda mengidentifikasi perubahan yang telah dibuat dan bagaimana Anda
mengidentifikasi status revisi? Bagaimana mengetahui apa yang telah berubah antara
versi ini dan rilis terbaru? Bagaimana mengetahui versi copy
Bagaimana memberikan akses ke versi yang benar di mana itu dibutuhkan? misalnya di
lantai toko , Apakah ada hard copy untuk memperbarui? Bagaimana Anda melacak
mereka? Siapa yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan atau memperbarui ke
versi terbaru?
Bagaimana mengontrol dokumen eksternal seperti peraturan, undang-undang, sertifikat
ISO, dll
Bagaimana cara mencegah dokumen kadaluarsa (obselete), memastikan dokumen
terbaru saja yang digunakan. Bagaimana cara memusnahkan dokumen yang tidak
terpakai?
Dengan memperhatikan persyaratan ISO 9001:2008 klausul 4.2.3 dan aspek-aspek yang
telah disebutkan di atas, prosedur pengendalian dokumen umumnya akan berisi hal-hal
sebagai berikut:
o Tujuan
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Dokumentasi sistem manajemen mutu pada umumnya mengacu pada proses-proses
yang dikelola oleh organisasi atau struktur standar mutu yang diterapkan, atau kombinasi dari
keduanya. Artinya organisasi dapat menyusun dokumen mengacu pada proses-proses yang
dikelola organisasi untuk kemudian disesuaikan dengan persyaratan standar. Bisa pula dokumen
disusun mengacu pada struktur standar mutu yang digunakan, untuk kemudian dijabarkan
kedalam proses-proses yang dikelola organisasi.
Struktur dokumentasi yang digunakan dalam sistem manajemen mutu (SMM) bisa
diuraikan dalam bentuk hirarki yang dikembangkan sesuai dengan kondisi organisasi. Dengan
demikian boleh jadi hirarki dokumen serta luas dan jangkauan dokumen yang dibutuhkan
antara satu organisasi berbeda dengan organisasi lainnya.
Umam, Khairul. 2013. Pengendalian Dokumen Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
http://konsultaniso.web.id/sistem-manajemen-mutu-iso-90012008/konsultan-
iso/pengendalian-dokumen-sistem-manajemen-mutu-iso-90012008/ (Diakses tanggal 14
September 2017)
Ilyas, Erfi. 2013. DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001:2008.
http://erfiilyas.blogspot.co.id/2013/10/dokumentasi-sistem-manajemen-mutu-
smm.html (Diakses tanggal 14 September 2017)