Anda di halaman 1dari 3

Menurut saya, kepala sekolah dapat menentukan urutan siswa terbaik pada jenjang kelas V,

dengan menggunakan rumus nilai baku. Nilai baku merupakan sebuah bentuk perubahan yang
dipakai untuk membandingkan dua buah keadaan atau lebih. Nilai baku dilambangkan dengan
rumus z.
Z = (x - x rerata) : s = 
dimana x adalah nilai dan s adalah simpangan baku. 
Sehingga pada tabel tersebut dapat dihitung terlebih dahulu:
Arifin 
z = (x - x rerata) : s = (90 - 87) : 2,75 = 3 : 2,75 = 1,09
Budi 
z =  (x - x rerata) : s = (89 - 88) : 1,25 = 1 : 1,25 = 0,8
Candra 
z = (x - x rerata) : s = (85-82) : 1,5 = 3 : 1,5 = 2
Dwi
z = (x - x rerata) : s = (95-88) : 6,5 = 7 :6,5 = 1,07
Sehingga dapat ditentukan urutan terbaik adalah Candra, Arifin, Dwi, Budi.
 

Cara yang saya lakukan yaitu ada 4 tahap :


1. Pengenalan nilai tempat
      Pada pengenalan nilai tempat ini anak kita ajarkan pengenalan nilai tempat, satuan, puluhan,
ratusan, dst. Tahap ini kita bisa memakai benda yang          
      ada  disekitar kita yaitu kelereng atau bola. 
2. Tahap pengenalan penjumlahan
     Sebelum pengurangan, sebaiknya kita kenalkan penjumlahan dulu. Dimulai dari yang mudah,
sehingga anak akan lebih paham. Sama seperti nilai      
     tempat kita mengajarkannya menggunakan benda nyata yang ada di sekitar kita.
3. Tahap pengenalan pengurangan  
     Setelah penjumlahan, kita lalu mengajarkan pengurangan di mulai dari yang mudah. Pada
tahap ini anak tidak dikenalkan dengan teknik meminjam      
     tapi teknik pergeseran nilai tempat yaitu dari puluhan ke satuan.
4. Tahap kesimpulan
     Di sini kita simpulkan bahwa pengurangan terjadi melalui pergeseran nilai tempat dari
puluhan ke satuan. Sehingga tidak terjadi teknik meminjam. 

KB 4
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini:

 Jika saya lapar maka saya makan nasi.


 Jika saya makan nasi maka saya kenyang.

Kesimpulannya adalah: Jika saya lapar maka saya kenyang.

Menurut Saudara, apakah kesimpulan tersebut tepat? Kemukakan alasannya!

Kesimpulan di atas sudah tepat karena sesuai dengan penarikan kesimpulan secara


silogisme

Silogisme  
 p⇒q 
 q⇒r

----------
∴p⇒r

Pembahasan

Misal

 p = saya lapar
 q = saya makan nasi
 r = saya kenyang

Permis 1: Jika saya lapar maka saya makan nasi

 p⇒q

Premis 2: Jika saya makan nasi maka saya kenyang.

 q⇒r

Berdasarkan penarikan kesimpulan secara silogisme, maka kesimpulan dari premis 1


dan premis 2 tersebut adalah

 p⇒r

       Jika saya lapar maka saya kenyang.

Jadi kesimpulan dalam soal tersebut sudah benar

Walaupun secara logika: jika saya lapar maka saya kenyang adalah pernyataan yang
salah, tetapi karena sudah ada 2 pernyataan yaitu premis 1 dan premis 2, maka
kesimpulan tersebut dapat dibenarkan

KB 2

Jarak rumah Ani dan Budi adalah 3 km, dan jarak rumah Budi dan Caca adalah 4 km”.
Menurut Saudara, berapakah jarak rumah Ani dan Caca? Temukanlah 3 jawaban yang
mungkin disertai dengan ilustrasi denahnya!
Jawab : 3 Kemungkinan jarak rumah ani dan Caca

R. Ani R. Budi R. Caca

3km 4km
Kemungkinan 1 Jarak Rumah Ani dan Caca = 3 Km + 4 Km = 7 Km

R. Caca R. Ani R. Budi

3km

4 km

Kemungkinan 2 Jarak Rumah Ani dan Caca = 4 Km - 3 Km = 1 Km

R. Ani

3km

R. Budi 4 km R. Caca

Menggunakan rumus Pythagoras

= √ 4 2+ 32
= √ 162 +92

= √ 25
=5
Kemungkinan 3 Jarak Rumah Ani dan Caca = 5 km

Anda mungkin juga menyukai