Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ALJABAR LINIER
(Sistem Persamaan Linier, Matrik Dan Vector)
Oleh
SOBIRIN
135100068
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Aljabar Linier. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan oleh Ibu Sri Weda Mahendra, S.T., MM.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pak has dan teman-teman yang mau bekerjasama dalam pembuatan
makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Sobirin
BAB I
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Berikut ini beberapa contoh bentuk persamaan linear dua variabel lannya.
pisang goreng dan donat pada kantin tersebut. Sehingga, kedua persamaan
3x + 2x = 3.500 dan 4x + 2y = 4.000 disebut sebagai suatu sistem. Karena
sistem tersebut terdiri dari persamaan-persamaan linear dua variabel, maka
sistem tersebut disebut sistem persamaan linear dua variabel.
Sistem persamaan linear dua variabel tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut.
Sehingga diperoleh harga satu donat adalah Rp 1.000,00. Apakah jawaban ini
benar? Untuk mengetahui kebenarannya, kita dapat mengujinya ke dalam
permasalahan.
Ana membeli 3 pisang goreng dan 2 donat, maka dia harus membayar 3
500 + 2 1.000 = 1.500 + 2.000 = 3.500. Untuk kasus Ana, harga pisang
goreng dan donat memenuhi. Selanjutnya kita uji juga ke dalam kasusnya
Andika. Andika membeli 4 pisang goreng dan 2 donat, maka dia harus
membayar 4 500 + 2 1.000 = 2.000 + 2.000 = 4.000. Harga satuan pisang
goreng dan donat yang telah kita cari ternyata memenuhi kedua persamaan
yang diberikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa x = 500 dan y = 1.000
merupakan selesaian dari SPLDV tersebut.
Catatan Selesaian dari SPLDV merupakan nilai dua variabel yang memenuhi
kedua persamaan yang terdapat dalam SPLDV tersebut. Apabila nilai dua
variabel tersebut hanya memenuhi salah satu persamaan saja, atau bahkan
tidak memenuhi keduanya, maka nilai variabel-variabel tersebut bukanlah
selesaian dari SPLDV tersebut.
Sebagai ilustrasi, x = 1.000 dan y = 250 memenuhi persamaan 3x + 2y = 3.500.
Akan tetapi nilai tersebut tidak memenuhi persamaan kedua karena 4
1.000 + 2 250 = 4.500 4.000. Sehingga x = 1.000 dan y = 250 bukan
selesaian dari SPLDV yang terdiri dari persamaan-persamaan 3x + 2y = 3.500
dan 4x + 2y = 3.500.
Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Eliminasi
Selain dengan menggunakan metode grafik dan substitusi, permasalahan
sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) juga dapat diselesaikan
dengan menggunakan metode eliminasi. Dengan menggunakan metode ini,
kita harus mengeliminasi/menghilangkan salah satu variabel dengan cara
penjumlahan ataupun pengurangan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh
berikut.
Tentukan himpunan selesaian dari SPLDV yang memuat persamaanpersamaan 2x + 5y = 3 dan 3x 2y = 5.
Grafik dari kedua persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Jadi, umur ayah dan anak perempuannya saat ini secara berturut-turut
adalah 35 tahun dan 9 tahun.
Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Substitusi
Metode substitusi merupakan salah satu metode untuk menentukan
selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Untuk
menentukan selesaian tersebut, kita harus menyatakan suatu variabel ke
dalam variabel lain, kemudian nilai dari variabel tersebut disubstitusi ke
variabel yang sama pada persamaan lainnya. Pada dasarnya, langkah-langkah
dalam menyelesaikan SPLDV dengan metode substitusi adalah sebagai
berikut.
1. Modelkan permasalahan ke dalam kalimat matematika yang berupa
persamaan 1 dan persamaan 2.
2. Pilih salah satu persamaan, kemudian nyatakan salah satu variabelnya
ke dalam bentuk variabel lainnya.
3. Substitusikan variabel pada langkah kedua ke persamaan lainnya,
sehingga diperoleh nilai dari salah satu variabel.
4. Tentukan nilai dari variabel lainnya dengan mensubstitusi nilai yang
diperoleh pada langkah 3 ke langkah 2.
5. Tentukan selesaian dari SPLDV tersebut, dan jawablah pertanyaan
yang diberikan soal.
Untuk lebih memahami dalam menyelesaikan permasalahan SPLDV dengan
metode substitusi, perhatikan contoh berikut.
Selisih uang Samuel dan Andini adalah Rp 3.000,00. Jika 2 kali uang Samuel
ditambah dengan 3 kali uang Andini adalah Rp 66.000,00. Tentukanlah
besarnya uang masing-masing.
Selain itu, jumlah dari dua kali uang Samuel dan tiga kali uang Andini adalah
Rp 66.000,00, maka
10
Langkah kedua, kita cari koordinat dua titik yang dilewati oleh grafik
masing-masing persamaan tersebut. Biasanya, dua titik yang dipilih tersebut
merupakan titik potong grafik persamaan-persamaan tersebut dengan
sumbu-x dan sumbu-y.
11
Dari grafik di atas diperoleh bahwa titik potong grafik x + y = 500 dan 8.000x
+ 6.000y = 3.250.000 adalah (125, 375). Sehingga selesaian dari SPLDV di
atas adalah x = 125 dan y = 375.
Langkah keempat, kita gunakan selesaian di atas untuk menjawab
pertanyaan pada soal cerita. Karena x dan y secara berturut-turut
menyatakan banyak karcis I dan II yang terjual, maka banyaknya karcis kelas
I yang terjual adalah 125 lembar dan 375 lembar untuk karcil kelas II.
12
BAB II
MATRIKS
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun secara baris dan kolom
dan ditempatkan pada kurung biasa atau kurung siku.
Penulisan matriks:
atau
Ordo suatu matriks adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya baris (m)
dan banyaknya kolom (n).
13
Contoh:
Tentukan nilai 2x-y+5z!
Jawab:
maka
maka
maka
Penjumlahan matriks
2 matriks bisa dijumlahkan jika ordonya sama dan penjumlahan dilakukan
dengan cara menjumlahkan elemen yang seletak.
Contoh:
Pengurangan matriks
2 matriks bisa dikurangkan jika ordonya sama dan pengurangan dilakukan
dengan cara mengurangkan dari elemen yang seletak.
Contoh:
14
Perkalian matriks
2 Matriks dapat dikalikan jika jumlah baris matriks A = jumlah kolom matriks
B.
Penghitungan perkalian matriks:
Misalkan:
dan
maka
Contoh:
) adalah:
15
Jika
maka tentukan
maka tentukan
Jika
pertama!
maka tentukan
16
Matriks Singular
Matriks singular adalah matriks yang nilai determinannya 0.
Contoh:
vs
Invers matriks
Invers matriks 2x2
Misalkan:
Persamaan matriks
Tentukan X matriks dari persamaan:
17
18
BAB III
VECTOR
dua
interpretasi
geometris
yang
berbeda :
ini
bisa
diinterpretasikan sebagai titik, yang dalam kasus ini a2, a2, a3 merupakan
koordinat, atau ini bisa diinterpretasikan sebagai vector, dimana a 1, a2, a3
merupakan komponen vector. Selanjutnya kita bisa melihat bahwa n grup
topel (a1, a2, ...., an) bisa dilihat sebagai antara sebuah poin umum atau
vector umum- perbedaan antara keduanya tidak penting secara matematis.
Dan juga kita bisa menjelaskan 5- topel (-2, 4, 0 ,1 ,6) antara poin dalam R5
atau vector pada R5.
u1 = v1
u2 = v2
un = vn
Penjumlahan u + v didefinisikan oleh
u + v = (u1 + v1, u2 + v2, ...., un + vn)
19
, dan
(a) u + v = v + u
(b) u + 0 = 0 + u = u
(c) u + (v + w) = (u + v) + w
(d) u + (-u) = 0 ; berarti, u - u = 0
(e) k (m u) = (k m) u
(f) k (u + v) = k u + k v
(g) (k + m) u = k u + m u
(h) 1u = u
Perkalian dot product
didefinisikan sebagai
20
dalam
dalam setiap
vektor input
dalam
dalam
ke vector keluaran
Analisis citra Satu hal dalam gambaran warna dibuat oleh layar
komputer dibuat oleh layar komputer dengan menyiapkan setiap
[pixel] (sebuah titik yang mempunyai alamat dalam layar) 3 angka
yang menjelaskan hue, saturasi, dan kecerahan dari pixel. Lalu sebuah
gambaran warna yang komplit bisa diliahat sebgai 5-topel dari bentuk
dalam x dan y adalah kordinat layar dari pixel dan
h,s,b adalah hue, saturation, dan brightness.
bisa
direpresentasikan
dngan
10-topel
21
adalah
bisa
direpresentasikan
sebagai
Dalam
vector
.
Fisika - Pada teori benang komponen paling kecil dan tidak bisa
dipecah dari Jagat raya bukanlah partikel tetapi loop yang berlaku
seperti benang yang bergetar. Dimana jagat waktu Einstein adalah 4
dimensi, sedangkan benang ada dalam dunia 11-dimensi
Bentuk Newton
interpolasi polinominal p(x)=anxn+an-1xn-1+...+a1x+a0 adalah bentuk standar.
Tetapi ada juga yang menggunakan bentuk lain . Contohnya , kita mencari
interpolasi titik dari data (x0,y0),(x1,y1),(x2,y2),(x3,y3).
Jika kita tuliskan P(x)=a3x3+a2x2+a1x+a0
bentuk equivalentnya : p(x)=a3(x-x0)3+p(x)=a2(x-x0)2+p(x)=a1(x-x0)+a0
22
dari kondisi interpolasi p(x0)=yo maka didapatkan a0=yo , sehingga dapat kita
tuliskan menjadi
p(x)=b3(x-x0)(x-x1)(x-x2)+b2(x-x0)(x-x1)+b1(x-x0)+b0
inilah
yang
disebut
23
matrikx T adalah:
Secara umum, sebuah operator proyeksi pada R2 dan R3 merupakan operator
yang memetakan tiap vektor dalam proyeksi ortogonal pada sebuah garis
atau bidang melalui asalnya.
Operator Rotasi
Sebuah operator yang merotasi tiap vektor dalam R2 melalui sudut disebut
operator rotasi pada R2. Untuk melihat bagaimana asalnya adalah dengan
melihat operator rotasi yang memutar tiap vektor searah jarum jam melalui
sudut positif yang tetap. Unutk menemukan persamaan hubungan x dan
w=T(x), dimisalkan adalah sudut dari sumbu x positif ke x dan r adalah
jarak x dan w. Lalu, dari rumus trigonometri dasar x = r cos ; y = r cos dan
w1 = r cos ( + ) ; w2= r sin ( + )
Menggunakan identitas trigonometri didapat:
w1 = r cos cos - r sin sin
w2 = r sin cos + r cos sin
kemudian disubtitusi sehingga:
w1 = x cos - y sin
w2 = x sin + y cos
Persamaan di atas merupakan persamaan linier, maka T merupakan operator
linier
sehingga
bentuk
matrik
dari
persamaan
di
atas
adalah:
Interpolasi Polinomial
Dengan menganggap masalah pada interpolasi polinomial untuk deret n + 1
di titik (x0,y0)...., (xn,yn). Maka, kita diminta untuk menemukan kurva p(x) = am
+ am-1
24
karena xi diketahui, ini akan menuju pada sistem matrik di bawah ini
=
Ingat bahwa ini merupakan sistem persegi dimana n = m. Dengan
menganggap n = m memberikan sistem di bawah ini untuk koefisien
interpolasi polinomial p(x):
(1)
25
26
27
BAB IV
PENUTUP
2.
3.
4.
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun secara baris dan kolom
dan ditempatkan pada kurung biasa atau kurung siku. Adapun yang dibahas
pada bagian ini adalah : Matriks Identitas (I); Matriks Transpose (At); Operasi
perhitungan pada matriks; Kesamaan 2 matriks; Penjumlahan matriks;
Pengurangan matriks; Perkalian bilangan dengan matriks; Perkalian matriks
Determinan suatu matriks; dan Persamaan matriks.
Vektor didefinisikan sebagai besaran yang memiliki arah. Kecepatan, gaya
dan pergeseran merupakan contoh-contoh dari vektor karena semuanya
memiliki besar dan arah walaupun untuk kecepatan arahnya hanya positif
dan negatif. Vektor dikatakan berada di ruang-n (Rn) jika vektor tersebut
mengandung n komponen. Jika vektor berada di R2 maka dikatakan vektor
berada di bidang, sedangkan jika vektor berada di R3 maka dikatakan berada
di ruang. Secara geometris, di bidang dan di ruang, vektor merupakan
28
segmen garis berarah yang memiliki titik awal dan titik akhir. Vektor biasa
dinotasikan dengan huruf kecil tebal atau huruf kecil dengan ruas garis.
Vektor di dalam n-Ruang Definisi : Jika n adalah sebuah integer positif,
sebuah n- grup topel adalah sekuens dari n bilangan real (a1.a2.....an). Set dari
semua grup yang terdiri dari n- grup topel dinamakan n-ruangdan dituliskan
sebagai Rn.
29
DAFTAR PUSTAKA