SKRIPSI
Oleh:
Sarah Rinanty Ferbi
NIM. 3401411169
i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Orang yang termiskin bukanlah ia yang tak memiliki uang sepeser pun,
Mengapa putus asa? Matahari terbenam setiap malam, dan terbit lagi setiap
pagi.
PERSEMBAHAN
v
Teman-teman seperjuangan OSIS KKSC, teman-teman
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rakhmat-Nya,
Komunitas Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)‖ yang disusun
Semarang.
pihak yang telah membantu, baik dalam pelaksanaan penelitian maupun penulisan
3) Drs. Moh. Solehatul Mustofa, MA., Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi
vii
5) Dra. Rini Iswari, M.Si, Dosen Penguji I dan Moh. Yasir Alimi S.Ag, M.A,
Ph.D, Dosen Penguji II yang telah menguji dan memberikan masukan dalam
6) Bapak Rusdi, Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Rayon Rejosari
8) Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak penulis
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna dan
skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
viii
SARI
ix
Rejosari terlihat dari adanya kerjasama dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di
Desa Rejosari seperti kegiatan kerja bakti, rewang di tempat yang mempunyai
hajat, membantu tetangga yang sedang mengalami kesusahan, menjenguk orang
yang sakit, dan membantu dalam perayaan hari-hari besar keagamaan.
Saran dalam penelitian ini adalah: 1) Bagi Pengurus Persaudaraan Setia
Hati Terate (PSHT) pusat Madiun agar melestarikan PSHT di tengah arus
globalisasi supaya dapat bertahan dan lestari hingga generasi yang akan datang
mengingat tujuan PSHT yang baik dan bermanfaat untuk generasi muda saat ini,
selain itu memberikan sokongan dana untuk keberlangsungan cabang-cabang
PSHT di wilayah Madiun.
x
DAFTAR ISI
Halaman
A. Kajian Pustaka............................................................................. 9
B. Landasan Teoretik ...................................................................... 13
C. Kerangka Berfikir........................................................................ 17
xi
B. Lokasi Penelitian ......................................................................... 20
C. Fokus Penelitian .......................................................................... 21
D. Sumber Data Penelitian .............................................................. 21
E. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 25
F. Metode Validitas Data................................................................. 30
G. Metode Analisis data ................................................................... 33
H. Prosedur Penelitian...................................................................... 36
A. Simpulan .................................................................................... 70
B. Saran ............................................................................................ 71
xii
DAFTAR BAGAN
Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian dari ketua PSHT rayon Rejosari ...... 86
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
sebelah selatan, serta Kota Madiun, Kabupaten Magetan dan Ngawi di sebelah
barat. Bagian utara wilayah Madiun berupa perbukitan, yakni bagian dari
unggulannya yaitu brem Madiun dan makanan khasnya pecel Madiun dan sambal
pecel Madiun. Kabupaten Madiun terdiri atas 15 kecamatan yang terbagi dalam
Rejosari.
yaitu pencak silat. Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang
mempertahankan kerajaannya, selain itu pencak silat juga menjadi alat pemersatu
1
2
―Persaudaraan‖ yang membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalin persaudaraan yang kekal
abadi. Organisasi ini didirikan pada tahun 1922 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo.
PSHT pada awalnya bernama Pencak Sport Club (PSC) yang merupakan sebuah
pasang surut hingga masa RM Imam Koesoepangat dan banyak perubahan yang
yang menjadi lebih modern dalam bentuk organisasi dengan struktur yang tertata,
satu cabang PSHT pusat Madiun, didirikan pada tahun 1970 oleh C. Dayat, S.Sos.
Awal pendirian PSHT rayon Rejosari ini Bapak Dayat melihat banyaknya
masyarakat Desa Rejosari yang ingin menjadi anggota aktif tetapi terkendala jarak
karena padepokan PSHT pusat Madiun yang letaknya jauh dari Desa Rejosari,
melihat keadaan tersebut, Bapak Dayat meminta izin kepada dewan pusat dan
ketua PSHT ranting Sawahan untuk membuka cabang PSHT di Desa Rejosari
agar masyarakat Desa Rejosari tidak memikirkan jauhnya jarak yang di tempuh
untuk latihan bela diri dan menjadi aktif dalam organisasi PSHT. Awal berdirinya
PSHT rayon Rejosari mempunyai 17 siswa dan 5 pelatih, dan dalam mengesahkan
3
Madiun.
ini terlihat dari bertambahnya siswa yang mengikuti pencak silat di rayon Rejosari
yaitu sebanyak 150 siswa dan 10 pelatih, dan 27 siswa yang telah disahkan
rayon Rejosari yaitu latihan bela diri yang terdiri dari latihan fisik dan kerohanian
(ke SHan), kegiatan yang sifatnya sosial seperti donor darah, gotong royong,
mengunjungi panti asuhan, menjenguk orang sakit, dan kegiatan sosial lainnya.
tengah masyarakat Desa Rejosari. Komunitas PSHT rayon Rejosari berasal dari
anggota masyarakat Desa Rejosari yang terlibat aktif dalam kegiatan seni bela diri
sehingga timbul rasa saling membutuhkan satu sama lain, selain itu dari interaksi
Kerjasama yang dilakukan oleh anggota masyarakat Desa Rejosari dan anggota
seperti kegiatan kerja bakti, pengajian umum yang mengundang seorang kyai,
Desa Rejosari karena keduanya sebagai anggota masyarakat Desa Rejosari yang
tidak memandang individu lain terlibat aktif dalam organisasi PSHT atau tidak,
4
bersosialisasi di masyarakat, hal ini berguna untuk siswa PSHT dalam melakukan
Komunitas Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)‖ (Studi Kasus
B. RUMUSAN MASALAH
adalah :
(PSHT)?
C. TUJUAN PENELITIAN
(PSHT).
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini, baik secara
1. Manfaat Teoritis
Antropologi.
2. Manfaat Praktis
c. Hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi dan bisa dilanjutkan oleh
E. BATASAN ISTILAH
Agar tidak menimbulkan kekaburan atau salah pengertian atas judul yang
penulis ambil maka dalam batasan istilah ini penulis jelaskan secara rinci
sebagai berikut :
1. Solidaritas Sosial
menunjukkan pada suatu keadaan antar individu dan atau kelompok yang
solidaritas sosial adalah keadaan saling percaya antar anggota kelompok atau
komunitas, jika saling percaya akan menjadi satu atau menjadi sahabat, saling
Solidaritas sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap atau
tindakan peduli anggota dan pembina pencak silat Persaudaraan Setia Hati
Terate (PSHT) dengan sesama anggota PSHT dan dengan lingkungan sekitar.
2. Komunitas
hidup bermasyarakat yang khas dengan suatu identitas serta solidaritas yang
7
telah terbentuk dari dalam dan berkembang dalam waktu yang lama.
Komunitas sebagai suatu satuan sosial yang utuh yang terikat pada suatu
tempat dengan ciri-ciri alamiah yang khas sehingga merupakan bagian dari
dari dua sudut pandang; pertama, memandang komunitas sebagai unsur statis
artinya komunitas terbentuk dalam suatu wadah atau tempat dengan batas-
menyangkut suatu proses (nya) yang terbentuk melalui faktor psikologis dan
kelompok sosial yang khas tinggal dalam suatu wilayah (dalam arti geografis)
dengan suatu identitas serta solidaritas yang telah terbentuk dari dalam dan
berkembang dalam waktu yang lama. Seperti halnya komunitas pencak silat
orang yang mengikuti atau menjadi anggota pencak silat yang mempunyai
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pencak silat menitik beratkan pada
Pencak silat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pencak silat
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dimana PSHT salah satu pencak silat
dan tidak bisa dilepaskan dari orang-orang Madiun dan sekitarnya. PSHT
kebanggaan tersendiri. Kota Madiun juga sebagai tuan rumah bagi dewan
A. KAJIAN PUSTAKA
sudah dapat menjawab ataupun mewakili sebagai bahan kajian dalam skripsi
Hati Terate (PSHT) (Studi Kasus Desa Rejosari Kecamatan Sawahan Kabupaten
Madiun).
Jurnal dengan judul ―Solidarity in the Student Group and its Influenceon
Brawl Behaviour‖ yang ditulis oleh Elly Malihah, Bunyamin Maftuh, Rizki
alamiah dan didasari karena kedekatan letak rumah atau tempat tinggal, minat
terbentuk menyebabkan tawuran antar pelajar selama ada ancaman dari kelompok
9
10
Sedangkan perbedaannya terletak pada objek kajian yang penulis teliti yaitu
Indonesia: The Suku Mamak in Riau‖ yang ditulis oleh Margaret Kartomy pada
tahun 2011. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa Suku Mamak hidup secara
nomaden dan semi-nomaden. Latihan bela diri di Suku Mamak diiringi oleh
sebuah lagu khas daerah yang berasal dari daerah Riau dan disertai gerakan-
gerakan bela diri yang dilakukan di sebuah hutan di mana Suku Mamak tinggal,
penelitian ini yaitu sama-sama mengkaji pencak silat yang khas di suatu daerah
melakukan penelitian tentang pencak silat yang berasal dari daerah Madiun dan
yang ditulis oleh Harryani Yulia R pada tahun 2013. Penelitian tersebut
agama, moral dan bela diri. Keunikan, kekhasan gerakan pencak silat memiliki
arti filosofi pelajaran hidup yang berharga. Prasetya Pencak Silat dapat
silat yang merupakan budaya asli Indonesia. Perbedaannya terletak pada fokus
Perusahaan di Jepang‖ yang ditulis oleh Dewi Soetanti pada tahun 2012. Hasil
rasa kesetiaan atau loyalitas tinggi yang diterapkan dalam sistem manajemen
Jepang yang ada dalam kehidupan bangsa Jepang. Nilai-nilai tradisi ini
12
menyerap masuk ke dalam praktik industri modern Jepang, dan berpadu dengan
―ala Jepang‖, dan membuat Jepang tumbuh menjadi salah satu kekuatan
ekonomi dunia.
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Desa Rejosari, sedangkan Dewi lebih
di Jepang.
Anggun dalam jurnal yang berjudul ―Proses Pembentukan Kelompok dan Pola
Solidaritas Pedagang Ikan (Studi pada Pedagang ikan di Pasar ikan Pelabuhan
lainnya, yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan, yang mempunyai program untuk
dan yang terakhir adalah solidaritas ekonomi dalm bentuk pemberian informasi
B. LANDASAN TEORETIK
masyarakat akan tetap ada dan bertahan ketika dalam kelompok sosial tersebut
hubungan antara kelompok masyarakat itu tidak hanya merupakan alat dalam
anggotanya.
tugas dengan baik. Pembagian tugas dalam kelompok sesuai dengan kecakapan
yang baik. Makin tinggi solidaritas kelompok dan makin tinggi pula sense of
masyarakat itu tidak hanya merupakan alat dalam rangka usaha mencapai atau
tersebut sekaligus merupakan salah satu tujuan utama dari kehidupan kelompok
ini sesuai dengan konsep manusia sebagai makhluk sosial yang tidak
membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalin persaudaraan yang kekal
satu kesatuan, seperti pada saat latihan bela diri berlangsung Bapak
16
kelompok masyarakat Desa Rejosari dan kelompok PSHT rayon Rejosari dalam
itu tidak hanya merupakan alat dalam rangka usaha mencapai atau mewujudkan
C. KERANGKA BERFIKIR
tradisional yaitu pencak silat. Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional
yang berkembang sejak zaman kerajaan yang berguna sebagai alat untuk
―Persaudaraan‖ yang membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalin persaudaraan yang
kekal abadi. Organisasi ini di dirikan di Desa Rejosari pada tahun 1970 oleh
rayon Rejosari yaitu latihan bela diri yang terdiri dari latihan fisik dan
kerohanian (ke SHan), kegiatan yang sifatnya sosial seperti donor darah, gotong
royong, mengunjungi panti asuhan, menjenguk orang sakit, dan kegiatan sosial
lainnya.
18
Kabupaten Madiun
Desa Rejosari
Kecamatan Sawahan
Persaudaraan Setia
Hati Terate (PSHT)
Teori Solidaritas
Emile Durkheim
Terate (PSHT). Skripsi ini mulai membahas mengenai eksistensi PSHT di Desa
oleh pihak PSHT yang menimbulkan rasa solidaritas sosial diantara anggotanya
kelompok masyarakat Desa Rejosari dan kelompok PSHT rayon Rejosari dalam
itu tidak hanya merupakan alat dalam rangka usaha mencapai atau mewujudkan
silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) sehingga akan memberikan hasil
METODE PENELITIAN
A. Dasar penelitian
anggota PSHT rayon Rejosari, serta solidaritas sosial antara PSHT dengan
B. Lokasi penelitian
Pencak Silat Persaudaraan Setia hati Terate (PSHT) yang dalam kehidupan
PSHT sampai saat ini yang tidak tergerus oleh arusnya globalisasi dan
keterlibatan anggota masyarakat yang ikut menjadi anggota aktif PSHT, hal
20
21
C. Fokus penelitian
PSHT rayon Rejosari, serta antara PSHT dengan masyarakat Desa Rejosari.
agar hasil data yang diperoleh lebih terpusat dan terarah sesuai dengan
rumusan permasalahan.
Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua macam, yakni :
dengan subjek dan informan dalam penelitian ini. Subjek dalam penelitian
Setia Hati Terate (PSHT) di Desa Rejosari. Informan ini dipilih penulis
22
dapat dipercaya dan mengetahui objek yang akan diteliti. Hasil dari data
penelitian.
a. Subjek Penelitian
ini:
Jenis Keterangan
No. Nama Usia
Kelamin
1. Mashuri L 38 Ketua RT
4. Lina P 22 Masyarakat
(Sumber: pengolahan data primer Desember 2014)
b. Informan Penelitian
sebagai berikut:
Jenis Keterangan
No. Nama Usia
Kelamin
1. Rusdi L 50 Ketua PSHT Rayon
Rejosari
Wahono adalah warga PSHT (siswa yang telah lulus dari PSHT)
alasan ini penulis berharap mendapatkan informasi yang valid dan luas
Rejosari.
arsip atau dokumen. Sumber data tertulis yang yang digunakan untuk
a. Observasi
penelitian untuk merekam hasil observasi agar efektif dan dan tidak
wawancara.
b. Wawancara
Rejosari yang menjadi anggota aktif dan non anggota aktif PSHT,
antar anggota PSHT rayon Rejosari, serta solidaritas sosial antara PSHT
adalah alat pengumpul data yang berupa pertanyaan dan ditujukan kepada
Bapak Wahyono sebagai warga PSHT, Tulus dan Sastra yang sampai saat
ini masih sebagai anggota aktif PSHT, Bapak Rusdi sebagai ketua PSHT
Badhowi sebagai tokoh masyarakat di Desa Rejosari, IBu Marmi dan Ibu
Bapak Wahono pada pagi hingga menjelang siang pergi ke sawah yang
Desember 2014 pada pukul 16.00 WIB dirumah Mas Tulus, dengan alasan
beliau pada pagi hingga siang bekerja sebagai buruh bangunan, sehingga
dilakukan pada hari Kamis 25 Desember 2014 pada pukul 16.00 WIB
16.00 WIB. Penulis melakukan wawancara pada pukul 16.00 WIB karena
28 Desember 2014 pada pukul 15.00 WIB yang mana pemilihan waktu
pada pukul 15.00 WIB merupakan hasil rekomendasi dari Bapak Imam
Badhowi karena pada waktu tersebut Bapak Imam Badhowi sedang tidak
ada aktivitas.
29
pukul 16.00 WIB di rumah Bapak Mashuri yang mana hari dan tanggal
Hati Terate.
16.00 WIB bertempat di rumah kediaman Ibu Lina. Pemilihan waktu pada
pukul 16.00 WIB merupakan rekomendasi dari Ibu Lina karena pada
15.00 WIB karena pada sore hari Ibu Marmi sudah tidak ada lagi kegiatan.
c. Dokumentasi
bentuk solidaritas sosial dan juga pada saat penulis melakukan wawancara
data yang ada pada penulis. Dokumentasi yang penulis gunakan dalam
30
penelitian ini seperti foto-foto misalnya pada saat halal bihalal keluarga
besar PSHT, perayaan Hari Raya Idul Adha, kerja bakti di lingkungan
1. Triangulasi Data
manusia berbudi luhur tahu benar dan salah, beriman, bertaqwa kepada
oleh PSHT antara lain bela diri, kerohanian, serta diajrakan bagaimana
sebuah organisasi bela diri yang berdiri sendiri dan ada struktur
(masyarakat).
Desa Rejosari baik ketua RT, tokoh masyarakat, dan anggota masyarakat
Rejosari yang diwakili oleh Bapak Huri dan Bapak Rusdi, hasilnya bahwa
1. Pengumpulan data
dan wawancara mulai dari ketua PSHT Rayon Rejosari, anggota aktif
komunitas PSHT rayon Rejosari atau gambaran umum Desa Rejosari dan
kegiatan sosial yang dilakukan oleh PSHT. Salah satu data yang
Rejosari dari Bapak Wahono selaku warga PSHT dan Bapak Rusdi selaku
2. Reduksi data
wawancara dan data berupa dokumentasi juga yang terkait dengan data
maka baru dianalisis data lapangan mana yang penting dan dapat
Sastra, Bapak Huri, dan Ibu Marmi selaku anggota aktif PSHT dan
3. Penyajian data
diolah serta dianalisis dengan konsep. Data yang disajikan terkait dengan
36
4. Verifikasi/menarik kesimpulan
Rejosari.
H. Prosedur Penelitian
penelitian. Prosedur penelitian yang dilakukan oleh penulis ini mengacu pada
tahap penelitian secara umum yang terdiri atas tahap pra-penelitian, tahap
1. Tahap Pra-Penelitian
c. Mengurus perijinan
penulis adalah agar dalam waktu yang relatif singkat informan dapat
alat tulis seperti buku catatan, pulpen, map dan klip, juga alat perekam
39
seperti tape recorder dan kamera foto yang dapat membantu penulis
ketika dilapangan.
2. Tahap Penelitian
bagian, yaitu:
b. Memasuki lapangan
PENUTUP
A. SIMPULAN
bertahan hingga saat ini tidak terlepas dari peran pengurus organisasi
PSHT.
seperti kegiatan kerja bakti, sahur bersama, halal bihalal, dan kegiatan
71
72
B. SARAN
antara lain:
tujuan PSHT yang baik dan bermanfaat untuk generasi muda saat ini,
Harsono, Tarmadji Boedi. 2000. Menggapai Jiwa Terate. Madiun: Lawu Pos,hlm.
42.
http://06indra1995.blogspot.com/2013/12/pencak-silat-sejarah-yang-
bentuknya.html diunduh tanggal 24 mei 2014 jam 11.15 WIB.
Johnson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid I. Jakarta: PT
Gramedia.
Malihah, Elly, dkk. 2014. Solidarity in the Student Group and its Influenceon
Brawl Behaviour. Junal Komunitas 6 (2) (2014):189-196.
Soetanti, Dewi. 2012. Rasa Solidaritas Kelompok, Rasa Memiliki, dan Rasa
Kesetiaan sebagai Nilai-Nilai Tradisi Jepang dalam Sistem Manajemen
Perusahaan di Jepang. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2.
73
74
LAMPIRAN-LAMPIRAN
75
Lampiran 1
INSTRUMEN PENELITIAN
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun sebagai persyaratan untuk
(PSHT)?
Hormat saya,
PEDOMAN OBSERVASI
umum
D. Pelaksanaan Observasi :
1. Hari/Tanggal :..........................................................
2. Jam :.........................................................
Rejosari.
3. Solidaritas sosial antar anggota Persaudaraan setia Hati Terate (PSHT) rayon
Rejosari.
78
PEDOMAN WAWANCARA
Hati Terate (PSHT) merupakan salah satu penelitian yang menggunakan metode
penelitian kualitatif, oleh karena itu untuk memperoleh kelengkapan dan ketelitian
Lokasi Penelitian
Peneliti memilih lokasi ini karena di Desa Rejosari terdapat perguruan pencak
sekitar.
80
Pedoman Wawancara
Nama :
Alamat :
Umur :
Agama :
Penganut :
Pendidikan Akhir :
Pekerjaan :
Perumusan Masalah
1 Bagaimana perkembangan
organisasi PSHT dari dulu
hingga sekarang?
(PSHT)?
3 Bagaimana perkembangan
solidaritas sosial antar kelompok
dari dulu hingga sekarang?
Lampiran 2
1. Nama : Rusdi
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Rejosari
2. Nama : Wahono
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Petani dan buruh bangunan
Alamat : Desa Rejosari
3. Nama : Tulus
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Buruh bangunan
Alamat : Desa Rejosari
4. Nama : Sastra
Umur : 15 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Rejosari
85
Lampiran 3
3. Nama : Marmi
Umur : 58 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Rejosari
4. Nama : Lina
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMEA
Pekerjaan : Penjaga toko
Alamat : Desa Rejosar
86
Lampiran 4
87
Lampiran 5
88
Lampiran 6
Kartomy
2 Traditional and Sama-sama Penulis
2 (2011) Modern Forms of mengkaji melakukan
Pencak Silat in pencak silat penelitian
Indonesia: The yang khas di tentang
Suku Mamak in suatu daerah di pencak silat
Riau Indonesia. yang berasal
dari daerah
Madiun dan
memfokuskan
pada
solidaritas
sosial dalam
komunitas
PSHT.
Yulia
3 Pencak Silat Sama-sama Penulis
3 (2013) dalam mengkaji memfokuskan
Membangun pencak silat tentang
solidaritas
Karakter Bangsa yang
sosial
(Penelitian merupakan komunitas
Kualitatif budaya asli pencak silat
89
Soetanti
4 Rasa Solidaritas Sama-sama Penulis
4 (2012) Kelompok, Rasa mengkaji memfokuskan
Memiliki, dan tentang rasa penelitian
Rasa Kesetiaan solidaritas pada
sebagai Nilai- yang solidaritas
Nilai Tradisi ditimbulkan sosial
Jepang dalam dari kehidupan komunitas
Sistem masyarakat pencak silat
Manajemen atau Persaudaraan
Perusahaan di berkelompok. Setia Hati
Jepang Perbedaannya Terate (PSHT)
terletak pada di Desa
Rejosari,
sedangkan
Dewi lebih
memfokuskan
rasa
solidaritas di
dalam
kelompok
masyarakat
dengan
mempertahan
90
kan nilai-nilai
tradisi Jepang
dalam sistem
manajemen
perusahaan di
Jepang.
Anggun
5 Proses Sama-sama Objek kajian
5 (2013) Pembentukan mengkaji yang akan
Kelompok dan tentang diteliti
Pola Solidaritas solidaritas berbeda, di
Pedagang Ikan yang terjadi dalam
(Studi pada dalam sebuah penelitian
Pedagang ikan di komunitas atau Anggun objek
Pasar ikan paguyuban penelitiannya
Pelabuhan terletak pada
Perikanan Pantai pedagang ikan
Mayangan Kota pasar ikan
Probolinggo) Probolinggo
sedangkan
objek
penelitian
penulis yaitu
anggota
PSHT dan
masyarakat
Desa Rejosari
91
Lampiran 7
92
Lampiran 8
AD ART
MAKNA LAMBANG
dan keadilan
—oo0oo—
MUKADIMAH
SETIA HATI sadar meyakini akan hakiki hayati itu dan akan mengajak serta
warganya menyikap tabir / tirai selubung hati nurani dimana ―SANG MUTIARA
HIDUP‖ bertahta.
Pencak silat salah satu ajaran SETIA HATI TERATE dalam tingkat pertama
berintikan seni olah raga yang mengandung unsur pembelaan diri untuk
mempertahankan kehormatan, keselamatan dan kebahagiaan dari kebenaran
terhadap setiap penyerang, dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa
sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup
yang sesungguhnya bukanlah insan, makhluk atau kekuatan yang diluar dirinya.
Oleh karena itu pencak silat hanyalah suatu syarat untuk mempertebal
kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi.
—oo0oo—
94
BAB I
Pasal 1
Nama
Pasal 2
Tempat Kedudukan
Pasal 3
Waktu
BAB ll
Pasal 4
Azas
Pasal 5
Dasar
Pasal 6
Sifat
Pasal 7
Tujuan
Setai Hati Terate bertujuan mendidik dan menjadikan manusia berbudi luhur,
tahu benar dan salah, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
BAB lll
KEDAULATAN
Pasal 8
Pemegeng Kedaulatan
Pemegang kedaulatan / kekuasaan tertinggi dan Hak paten berada pada dewan
pusat.
96
BAB lV
Pasal 9
Organisasi
Pasal 10
Pimpinan
1. Pimpinan Pusat adalah terdiri atas Dewan Pusat, Ketua Umum Pusat, dan
Ketua-Ketua Pusat.
2. Pimpinan Daerah Pusat/Cabang adalah terdiri atas Ketua Harian/Ketua
Cabang dan Wakil-Wakilnya.
3. Pimpinan Ranting adalah terdiri atas Ketua Ranting dan Wakil-Wakilnya
4. Pimpinan Rayon adalah Ketua Rayon
5. Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi terdiri atas Ketua dan Wakil
Wakilnya
6. Pimpinan Komisariat Luar Negeri terdiri atas Ketua Komisariat Luar
Negeri dan Wakil Wakilnya.
97
Pasal 11
Rapat
1. Rapat Pusat :
1. Rapat Pimpinan terdiri dari unsur Dewan Pusat dan Pimpinan Pusat
2. Rapat Pengurus Harian terdiri dari ketua,Seketaris dan Bendahara
3. Rapat Pleno terdiri dari Dewan Pusat, Pengurus Pusat
4. Rapat Kerja Nasional terdiri dari Dewan Pusat, Pengurus Pusat dan
Cabang.
3. Rapat Ranting :
4. Rapat Komisariat :
Pasal 12
Parapatan
Parapatan adalah forum musyawarah dan konsolidasi Setia Hati Terate di segala
tingkatan, yakni :
BAB V
Pasal 13
Keanggotaan
Pasal 14
Pemberhentian
1. Meninggal dunia
2. Atas permintaan sendiri
3. Di berhentikan karena melanggar peraturan / wasiat Setia Hati Terate
Pasal 15
Penghargaan
BAB VI
KEUANGAN
Pasal 16
Sumber keuangan
1. Uang pangkal
2. Iuran
3. Bantuan dan pendapatan lain yang sah dan tidak mengingkat.
4. Lembaga keuangan lain yang di bentuk oleh pusat (koperasi dll)
BAB VII
Pasal 17
Hak Paten
Hak paten yang dikeluarkan oleh Departeman Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, merupakan jaminan perlindungan hukum bagi suatu
produk/kekayaan intelektual.
Pasal 18
Jenis Atribut
BAB VIII
Pasal 19
Perubahan
Pasal 20
Pengesahan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan dan disyahkan oleh
Dewan Pusat.
BAB IX
Pasal 21
Ketentuan Lain
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Rumah Tangga adalah penjelasan lebih lanjut dan merupakan
aturan pelaksanaan dari Anggaran Dasar.
3. Dalam hal yang bersifat khusus, Ketua Dewan Pusat dapat bertindak dan
mengambil kebijaksanaan/keputusan.
101
Pasal 22
Penutup
Dengan telah dan disyahkan Anggaran Dasar ―Setia Hati Terate‖ Tahun 2008 ini,
maka Anggaran Dasar yang ada sebelumnya dinyatakan sudah tidak berlaku lagi.
Ditetapkan di : Madiun
PUSAT – MADIUN
102
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
BAB II
ORGANISASI
Pasal 2
Pendirian Organisasi
a. Pusat :
―Setia Hati Terate‖ didirikan di Pusat Organisasi di Madiun – jawa Timur –
Indonesa
c. Cabang :
“Setia Hati Terate”tingkat cabang dapat di dirikan di kota / kabupaten dan
wilayah tertentu dengan minimal 10 (sepuluh) orang warga dan mempuyai
siswa paling sedikit 20 (dua puluh)orng dan mendapat persetujuan dari pusat.
d. Ranting :
―Setia Hati Terate‖ tingkat Ranting dapat di dirikan di kecamatan atau
setingkat kecamatan dengan minimal 5(lima) orang warga dan mempuyai
siswa paling sedikit 10 (sepuluh) orang dan mendapat persetujuan dari
Cabang.
103
f. Rayon/Tempat Latian :
Rayon/Tempat latihan dapat didirikan di tingkat kelurahan atau desa, kantor,
sekolah yang merupakan tempat latihan dengan minimal 3 (tiga) orang warga
dan mempuyai siswa paling sedikit 5 (lima) orang dan mendapat persetujuan
dari Ranting
BAB III
Pasal 3
Susunan Pengurus
b. Anggota
2. Pengurus Pusat :
a. Pimpinan Pusat terdiri dari atas Ketua umum, ketua I, ketua II, ketua
III, ketua IV dan ketua V.
b. Pengurus Harian Pusat,Terdiri atas : Ketua Umum, Ketua I, II, III, IV
dan V.
c. Seketaris Umum, Seketaris I, dan II
d. Bendahara dan Wakil Bendahara
3. Departemen-Departemen :
a. Departemen Organisasi dan Keanggotaan
b. Departemen ke pelatihan dan Pencak Silat Seni
c. Departemen Pencak Silat Olah Raga dan Beladiri
d. Departemen Dana dan Kesejahteraan
e. Departemen Penelitian dan Pengembangan
104
a. Ketua
b. Anggota
7. Pengurus Cabang :
a. Pimpinan cabang, terdiri atas : Ketua, wakil ketua I, II dan III
b. Pengurus harian Cabang, terdiri atas :
1) Ketua, wakil ketua I, II dan III
3) Bendahara I dan II
Pasal 4
1. Persyaratan umum :
a. Memiliki dedikasi, loyalitas dan pengabdian yang tidak tercela,
berpengalaman mengelola organisasi ―Setia Hati Terate―
b. Telah matang jiwa ke Setia Hati (SH)
c. Berdomisili di wilayah kerja kepengurusanya
2. Persyaratan Khusus :
a. Dewan pusat
1) Warga tingkat II
c. Pengurus pusat :
1) Warga tingkat II/Warga tingkat I yang mendapat persetujuan
Ketua Umum Pusat
2) Pernah menjadi pengurus cabang
3) Khusus untuk ketua umum pusat :
-Berdomisili di pusat organisasi
f. Pengurus cabang :
1) Khusus untuk ketua cabang :
g. Pengurus ranting :
Pengurus ranting di usulkan oleh formatur dalam parapatan ranting
dan selanjutnya di tetapkan oleh Ketua Cabang
BAB IV
PIMPINAN ORGANISASI
Pasal 5
1. Dewan pusat :
a. Bertindak & bertanggung jawab kelestarian/keutuhan ―Setia Hati
Terate‖
b. Bertanggung jawab terhadap ajaran kerhohanian/ke SH an
c. Memilih / menetapkan dan melantik pengurus pusat
d. Menunjuk dan menetapkan setiap tahun Dewan Pengesahan
e. Mengesahkan hasil parapatan luhur
f. Bertanggup jawab kepada ketua Dewan pusat
2. Pimpinan pusat :
7. Pelantikan pengurus :
a. Pengurus pusat di lantik oleh dewan pusat
b. Pengurus daerah khusus pusat di lantik oleh pengurus pusat
c. Pengurus cabang di lanting oleh pengurus pusat
d. Pengurus ranting di lantik oleh pengurus cabang
e. Pengurus rayon di lantik oleh pengurus ranting
f. Pengurus komisariat perguruan tinggi di lantik oleh pengurus cabang
g. Pengurus komisariat luar negeri di lantik oleh pengurus pusat
109
BAB V
Pasal 6
Pasal 7
Pemberhentian pengurus
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri / atas permintaan diri
3. Di berhentikan oleh pimpinan setingkat di atasnya karena melanggar
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta wasiat” Setia Hati
Terate “ dan tidak dapat/tidak mampu melaksanakan tugas
110
BAB VI
PARAPATAN
Pasal 9
3. Parapatan ranting :
Merupakan forum parapatan tertinggi di tingkat ranting diadakan sekali dalam
3 (tiga) tahun dan berwenang :
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 10
Siswa
Yang dapat di terima menjadi anggota (siswa) Setia Hati Terate adalah :
Pasal 11
Warga
Pasal 12
Warga Kehormatan
Pasal 13
Pemberhentian anggota/warga
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri
3. Diberhentikan/dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat atas usulan cabang,
karena melanggar Wasiat Setia Hati Terate
BAB III
ATRIBUT
Pasal 14
Hak paten
1. Sertifikat hak peten dari departemen hukum dan hak azasi manusia
Republik Indonesia dengan surat pendadaftaran ciptaan nomer : 030477
tentang nama dan lambang organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate
2. Sertifikat hak peten dari departemen hukum dan hak azasi manusia
Republik Indonesia tentang sertifikat desain industri nomer :
ID.0.009.706D tentang atribut organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate
113
Pasal 15
Lambang
Pasal 16
Bendera
Pasal 17
Badge
1. Badge yang terbuat dari bahan kain dan atau sejenisnya, yang berisikan
gambar lambang Setia Hati Terate
2. Bentuk badge sebagai mana tercantum dalam lampiran anggaran rumah
tangga
Pasal 19
Cap / stempel
Pasal 20
Pakaian
3. Pakaian resepsi
Batik motif SH Terate (seragam diatur / dibuat oleh pusat)
Pasal 21
Lagu
Setia Hati Terate mempuyai lagu yaitu : Mars”Setia Hati Terate”, teks lagu mars
“Setia Hati Terate” sebagai mana tercantum dalam lampiran Anggaran Rumah
Tangga ini.
115
BAB IX
KEGIATAN
Pasal 22
1. Bidang jasmani
Pelajaran olahraga bela diri pencak Silat Setia Hati Terate
2. Bidang Kerohanian
Pendidikan kejiwaan untuk membentuk manusia berbudi luhur tahu benar
dan salah serta bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Bidang Organisasi
Sejarah dan perkembangan organisasi Setia Hati Terate
4. Bidang Teknik
5. Pendalaman dan penguasaan teknik pencak silat sehingga dapat berprestasi
di tingkat nasional dan internasional mengharumkan nama bangsa
BAB X
PENUTUP
Pasal 23
Ketentuan Lain-lain
Pasal 24
Penutup
116
Dengan telah ditetapkan dan disahkan Anggaran Rumah Tangga Setia Hati Terate
Tahun 2008 ini maka Anggaran Rumah Tangga yang ada sebelumnya dinyatakan
sudah tidak berlaku lagi.
Ditetapkan di : Madiun
PUSAT – MADIUN
117
Pasal 1
KEWAJIBAN
PASAL 2
LARANGAN
1. Memberi pelajaran Pencak Silat tanpa surat mandat dari Pengurus Pusat
2. Sombong dan membuat sakit hati sesamanya
3. Menunjukkan kepandaianya dimana tidak berguna
4. Menunjukkan kepandaianya di muka umum, sehingga membuat sakit hati
orang lain
5. Menerima segala sesuatu yang tidak sah
118
PASAL 3
PEPACUH
PASAL 4
Semua anggota Setia Hati Terate harus memegang teguh wasiat ―Setia Hati
Terate‖
119
Lampiran 9
Seragam SH Terate
Mars Sh Terate