1556525444lecture Rehabilitasi Jembatan Fix PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 91

1

REHABILITASI JEMBATAN

Ir. H. Budi Waluyo, M.T.


2

Pengertian Rehabilitasi Jembatan


Rehabilitasi jembatan merupakan suatu penanganan untuk
jembatan yang mempunyai nilai kondisi (NK) = 3 dimana
pada kondisi ini dilakukan perbaikan elemen yang rusak
dan juga penggantian pada elemen yang hilang maupun
yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi.
3

Pengumpulan
Data
Kebijakan

Pemeriksaan
Inventarisasi Database Kapasitas
Rutin, Jembatan beban Jalan
Detail Kondisi

Tindakan darurat Skrining


teknis

Strategi Sistem
Pemeriksaan Khusus
Penanganan Penanganan
Jembatan
Evaluasi secara umum
ekonomi

Pendanaan

Penggantian Rehabilitasi / Pemeliharaan


Baru Perkuatan rutin/Berkala
4

Pemeriksaan Jembatan Dalam Menentukan Jenis Penanganan


5
6

Kriteria Kondisi Jembatan


NILAI KRITERIA KONDISI JEMBATAN
Jembatan dalam keadaan baru, tanpa kerusakan cukup jelas, elemen jembatan berada dalam
0 kondisi baik.
Kerusakan sedikit (Kerusakan dapat diperbaiki melalui pemeliharaan rutin, dan tidak berdampak
1 pada keamanan atau fungsi jembatan).
Contoh : scouring sedikit, karat pada permukaan, papan kayu yang longgar.
Kerusakan yang memerlukan pemantauan atau pemeliharaan pada masa yang akan datang.
Contoh : pembusukan sedikit pada struktur kayu, penurunan mutu pada elemen pasangan batu,
2 penumpukan sampah atau tanah di sekitar perletakan – kesemuanya merupakan tanda-tanda
yang membutuhkan penggantian.
Kerusakan yang membutuhkan perhatian (kerusakan yang mungkin menjadi serius dalam 12
bulan).
Contoh : Struktur beton dengan sedikit retak, rangka kayu yang membusuk, lubang pada
3 permukaan lantai kendaraan, adanya gundukan aspal pada permukaan lantai kendaraan dan
pada kepala jembatan, scouring dalam jumlah sedang pada pilar/kepala jembatan, rangka baja
berkarat.
Kondisi Kritis (kerusakan serius yang membutuhkan perhatian segera).
4 Contoh : Kegagalan rangka, keretakan atau kerontokan lantai beton, pondasi yang terkikis,
kerangka beton yang memiliki tulangan yang terlihat dan berkarat, sandaran.
Elemen runtuh atau tidak berfungsi.
5 Contoh : bangunan atas yang runtuh, timbunan tanah yang hanyut.
7

DASAR PENANGANAN PERBAIKAN JEMBATAN

PEMELIHARAAN PENGGANTIAN

1 PEMELIHARAAN
RUTIN

2
KONDISI

REHABILITASI
3

4
REHABILITASI

5 PENGGANTIAN

50 TAHUN
PENURUNAN KONDISI JEMBATAN
FUNGSI DARI WAKTU
8

Perkembangan Kerusakan
- Damage to concrete
- Settlement
- Rutting
- Collision
9

Kerusakan Jembatan Menurut Elemen


10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

KERUSAKAN DAN
PENANGANANNYA
33
Perbaikan Retak dengan Epoxy
1 2

3 4
5 6

7
Epoxy.mp4
37

1. Peenangan Komponen Jembatan Beton

1. Patching
Perbaikan Permukaan 2. Grouting/ recovering

Perbaikan Jembatan

Perbaikan Retak Grouting dengan


Epoxy Resin
38

Pembersihan struktur beton yang akan


PERSIAPAN LAPANGAN diperbaiki dimensinya
Beri tanda bagian struktur beton yang
PELAKSANAAN akan diperbaiki sesuai dengan kerusakan
yang terjadi
PATCHING
Bersihkan bagian struktur beton yang
Persiapan permukaan
rusak
struktur beton yang akan
dilakukan penambalan Buang bagian beton yang lemah sampai
mencapai bagian beton yang keras.

Baja tulangan yang memerlukan perbaikan:


Periksa baja tulangan Apakah
dibersihkan dengan sikat kawat sampai tidak memerlukan perbaikan
ada bagian yang terlepas dari baja tulangan
Beri lapisan anti karat
Pastikan semua baja tulangan terlapisi
Perbaiki baja tulangan
dengan baik
Tunggu sampai kering
Siapkan bahan campuran Campur bahan patching sesuai dengan
patching persyaratan dari pabrik pembuat

Basahi permukaan struktur beton sampai


lembab
Lapisi permukaan beton dengan bahan Perbaikan dimensi
coating/ priming bonding agent
Tunggu sampai mongering sekitar 20 – 30
menit Lakukan curing sesuai dengan
Aplikasikan bahan patching sampai dimensi persyaratan selama bahan patching
PEKERJAAN AKHIR
yang diharapkan dalam proses pengikatan dan
Ratakan permukaan struktur (Finishing) pengeringan
39
Pembersihan struktur beton yang akan
diperbaiki dimensinya
PERSIAPAN LAPANGAN Beri tanda bagian struktur beton yang
akan diperbaiki sesuai dengan kerusakan
PEKERJAAN GROUTING yang terjadi

Chipping bagian yang akan diperbaiki


Persiapan permukaan struktur sampai kedalaman beton yang padat
beton yang akan dilakukan Lakukan chipping sampai 2 – 3 cm di
penambalan belakang baja tulangan.
Bersihkan perlukaan beton yang sudah di
chipping dan juga baja tulangan
Baja tulangan yang memerlukan perbaikan: Periksa baja tulangan

dibersihkan dengan sikat kawat sampai tidak Apakah memerlukan


ada bagian yang terlepas dari baja tulangan perbaikan
Beri lapisan anti karat Siapkan acuan yang kuat untuk menahan
Pastikan semua baja tulangan terlapisi dengan tekanan bahan grouting dengan dimensi
Perbaiki baja tulangan yang
baik yang disyaratkan
mempunyai diameter < 80 %
Tunggu sampai kering Acuan harus kedap air dan permukaan
yang licin
Acuan diberi lubang untuk memasukkan
Pemasangan acuan bahan grouting dan lubang udara
Basahi permukaan struktur beton sampai lembab
Lapisi permukaan beton dengan bahan coating/
priming bonding agent Siapkan bahan campuran Campur bahan grouting sesuai dengan
Pompakan bahan grout dengan sempurna ke grouting persyaratan dari pabrik pembuat
dalam acuan
Pastikan semua bagian terisi dengan bahan
grout Perbaikan dimensi
Tutup lubang bekas pemompaan
Buka acuan setelah 3 hari
Lakukan curing sesuai dengan
PEKERJAAN AKHIR
persyaratan selama bahan patching dalam
(Finishing) proses pengikatan dan pengeringan
40

Perbaikan Pada Jembatan Beton Yang Mengalami Kerontokan

3.1. Penanganan Untuk Beton Yang Mengalami Kerontokan


 Patching (Plesteran) untuk pecahan yang tidak luas (tebal kurang dari
selimut beton)
 Grouting pecahan yang melebihi selimut beton
 Shotcrete (Beton tembak) pecahan yang terjadi sangat luas
Catatan :
 Jika besi tulangan tidak terlihat dan hanya sedikit kerusakan beton, maka hanya
plesteran
 Jika ketebalan tambalan lebih dari 40 mm, ditambahkan jaring kawat (wire mesh)
halus yang ditempelkan pada permukaan beton yang lama
 Penggunaan epoxy halus, jika ketebalan tambalan melebihi 40 mm atau besi
terlihat

Shotcrete
41

Metode Pelaksanaan Patching


42

Metode Pelaksanaan Grouting


43

Perbaikan Untuk Beton Yang Mengalami Retakan

Kriteria Retakan Yang Terjadi Pada Beton


Kriteria Retakan Penanganan
- Lebar retak antara 0,1 mm - 0,25 mm
- mencakup daerah 30% dari luas elemen
perbaikan keretakan dengan
- Tidak terjadi rembesan/bocoran air
Kriteria I metode suntikan bahan
- Mutu beton pada lantai tidak kurang dari 22,5 MPa
perekat/epoxy
- Mutu beton pada gelagar, kepala jembatan, pilar tidak kurang dari 22,5 MPa
- Nilai kondisi elemen adalah 2
- Lebar retak kurang dari 2 mm
- mencakup daerah 50% dari luas elemen perbaikan keretakan dengan
- Tidak terjadi rembesan/bocoran air metode suntikan bahan perekat
Kriteria II - Diperlukan perkuatan yang disebabkan akibat terjadinya beban yang berlebihan epoxy ditambah dengan
- Mutu beton pada lantai tidak kurang dari 22,5 MPa perkuatan untuk menahan gaya
- Mutu beton pada gelagar, kepala jembatan, pilar tidak kurang dari 22,5 MPa momen dan gaya lintang
- Nilai kondisi elemen adalah 3
- Lebar retak lebih besar dari 2 mm beton pada elemen yang
- mencakup daerah 50% dari luas elemen bersangkutan harus dibongkar
- Terjadi rembesan/bocoran air untuk kemudian dipasang
Kriteria III
- Mutu beton pada lantai kurang dari 22 MPa kembali dengan beton yang
- Mutu beton pada gelagar, kepala jembatan, pilar tidak kurang dari 17,5 MPa sesuai persyaratan dan ukuran
- Nilai kondisi elemen adalah 4 atau 5 serta bentuknya seperti aslinya
44

Perbaikan Akibat Korosi Pada Lantai Beton


45
Penggantian elemen struktur yang rusak secara keseluruhan
46

Perbaikan Akibat Korosi Pada Pilar


1. Eksternal stressing
2. Penambahan dimensi
3. Penambahan gelagar
Struktur Gelagar 4. Carbon fibre
5. Serat aramid
6. Steel plate

1. External Stressing
Perkuatan Jembatan Rangka Baja
2. Penambahan Dimensi

1. Steel plate bonding


Elemen Lantai 2. Penambahan gelagar
3. Carbon fibre
4. Serat aramid
1. Perkuatan dengan penambahan penampang
Permasalahan utama yang perlu diperhatikan adalah hubungan antara beton lama dan
beton baru. Perbedaan susut pada kedua elemen dapat terjadi disebabkan perbedaan
homogenitas. Hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan konektor geser dan
penggunaan bahan beton yang tidak susut.
Elemen baru
Beton baru

Bagian baru
Bagian baru

Penulangan baru

Graut

Tendon pratekan
Baut kekuatan tinggi

Penambahan dimensi Gelagar Baja

Penambahan inersia penampang


2. Pendistribusian Beban dengan Balok Melintang

Sekrup pengencang

Batang transversal baja

Penambahan diaphragma untuk


memperkaku jembatan serta
meningkatkan kerjasama antar gelagar
3. Penambahan eleman struktur

Tambahan gelagar yang


dibuat dari sistem rangka

Akan perubahan gaya-gaya dalam pada gelagar, elemen gelagar tambahan


ditempatkan diantara gelagar yang mendapatkan beban berlebih.
4. Prategang Eksternal (PE)

Prinsip Dasar :
Sumbu netral

tendon eksternal
Angker

Deviator
Angker

Deviator

Jembatan Lematang,
Teluk Lubuk - Sumsel
Contoh :

Structure strengthening
with external post
tensioning.mp4
5. Steel plate bonding

Prinsip dasar
perhitungan yaitu
menambah dimensi
tulangan dengan pelat
baja.

Pelat baja yang


direkatkan ke lantai
beton
Steel plate bonding pada lantai jembatan
Retak memanjang pada aspal Retak memanjang pada aspal

Ilustrasi Pemasangan Steel Plate Bonding


1

200 mm

Pot 1-1 Tebal pelat 4.5 mm


Epoxy resin
fy =2400 kg/cm2
Baut angker
Contoh :

Pekerjaan Steel Plate


Bonding.mp4
6. Lembaran Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP)
Penampang penampang memanjang regangan tegangan Gaya
7. Fiber Reinforced Plastic (FRP)
garis netral

Perhitungan momen pada saat ultimate, akan terjadi dua buah tipe
keruntuhan yang dapat terjadi yaitu :

Keruntuhan pada beton sebelum FRP mengalami fraktur


Dalam kondisi ini εt = εu = 0.003 dan εp < εpu

Fraktur pada FRP sebelum beton mengalami keruntuhan


Dalam kondisi ini εp = εpu dan εt < εu
Tahapan pelaksanaan :
1. Lumuri permukaan dengan bahan epoksi
resin
2. Lekatkan bahan fiber, sambungan
disyaratkan sebesar 150 mm dan 75 mm
untuk arah serat yang lain
3. Fiber tersebut dilumuri kembali
4. Setelah bahan epoksi resin melewati masa
setting awal, selanjutnya diberikan lapis
pelindung terhadap pengaruh UV dan
lingkungan
Contoh :

FRP.mp4
65
66
67
68
69

Jenis Baut pada Jembatan


70
71
72
73

Pengencangan Baut.mp4

Baut Twist Off.mp4


74

Pengecatan Struktur Baja bertujuan untuk menjaga komponen struktur


baja agar dari korosi yang mengakibatkan penurunan kekuatan dari
komponen baja.

Pengecatan Struktur Baja mempunyai umur rencana seperti pada tabel di


bawah ini :
75

Rencana umur pengecatan didasarkan pada faktor korosifitas pada lingkungan


tersebut dan dinyatakan pada tabel berikut :
76

Selain faktor lingkungan, faktor kebersihan dari permukaan menjadi faktor


penentu umur cat dapat tercapai. Dalam penerapannya, tingkat kebersihan yang
disyaratkan dalam spesifikasi menggunakan alat mekanik dengan tingkat
kebersihan Sa 2 ½ . Berikut adalah macam2 alat yang dapat di gunakan :

Hand Tool (SP-2 / St 2) Power Tool (SP-3 / St 3)


Mechanic Tool/Blast Cleaning (NACE-2 / Sa 2 ½ )
77
Indikator Kebersihan
Permukaan menurut NACA
Contoh Sistem pengecatan berdasarkan Kondisi
78

Lingkungan, Tingkat Kebersihan Bahan Dasar Cat


dan Umur Rencana
Sistem Pengecatan pada daerah Polusi Tinggi (Kawasan Industri) dan Daerah Pantai (C5-I & C5-M)
79
80

Asphaltig Plug Silicon Seal

Finger Joint
Strip Seal

Modular
Compression Seal
81

Sherical Bearing

Elastomeric

Pot Bearing

Roll Bearing

Pin Bearing

Point Rocker Bearing


Penggantian Landasan / Bearing Pad
84

Berbagai Kerusakan Jembatan


85

JEMBATAN CINDAGA,
PURWOKERTA
86

JEMBATAN
CIPAMINGKIS, BOGOR
87

Rangka Baja tertabrak truk


88

KASUS JEMBATAN CISOMANG

Arah Arah
Jakarta Bandung
P P P P P P
0 1 2 3 4 5

7.81 7.69
m 29.34 m
42.81 42.81 m
A m
m A
1 2

m
46.45
89
90
91

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai