Malin Kundang adalah kaba dari Sumatera Barat. Kaba artinya kisah
yang mirip dengan hikayat. Malin Kundang menceritakan seorang anak yang
durhaka kepada ibunya dan dikutuk menjadi batu.Batu itu bentuknya
bersujud.Batu tersebut masih bisa dijumpai di Pantai Aia Manih atau Pantai
Air Manis yang terletak di Sumatera Barat.Kisah ini belum bisa dipastikan
kebenarannya.Sebagian besar mengatakan bahwa peristiwa ini benar-benar
terjadi.
Ibunya mencari uang dengan cara menjual ikan-ikan hasil pancingan para
nelayan.Ibunya juga memetik beberapa tandan pisang dan mengolahnya
menjadi getuk atau pisang goreng.”Malin,kamu jual getuk-getuk ini ke pasar
ya””Baik,ibu”Malin akan menjualnya di pasar.
Malin Kundang merupakan anak yang cerdas tetapi sedikit nakal.Ia sering
mengejar ayam yang entah milik siapa dan memukulnya dengan sapu
lidi.Suatu hari,saat ia mengejar ayam,Malin tersandung batu dan
terjatuh”Ibu,tolong Malin ibu,aku tersandung batu dan terjatuh”.”Malin,kamu
terluka anakku.Luka ini sepertinya tidak bisa hilang Malin”.Malin lengannya
terluka.Luka tersebut tidak akan bisa hilang.
Malin juga sering membantu para nelayan dan awak kapal untuk
mendapatkan uang.Uang itu akan diberi untuk ibunya.Bila ada waktu
luang,Malin bermain Glonggong atau sejenis pedang tumpul yang terbuat
dari batang papaya yang lentur.Di kampungnya,Malin selalu menang dan
tidak ada orang yang bisa mengalahkannya.