Sop Pemberian Kemoterapi Kelompok 2 (Bu Ririn)
Sop Pemberian Kemoterapi Kelompok 2 (Bu Ririn)
OLEH :
KELOMPOK 2
2020
KEMOTERAPI
A. Pengertian
Kemoterapi adalah penggunaan preparat antineoplastik sebagai upaya untuk
membunuh sel – sel tumor dengan mengganggu fungsi dan reproduksi seluler (Smeltzer
dan Bare,2002).
Kemoterapi adalah penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit. Dalam
penggunaan modernnya, istilah ini hampir merujuk secara eksklusif kepada obat
sitostatik yang digunakan untuk merawat kanker.
Sitostatika adalah suatu pengobatan untuk mematikan sel – sel secara fraksional
( fraksi tertentu mati), sehingga 90 % berhasil daan 10 % tidak berhasil.
Kemoterapi adalah suatu cara pengobatan kanker yang sudah teruji, meski pun
tidak dapat dihindari adanya efek samping. Penelitian-penelitian yang professional
tentang kemoterapi dapat dimanfaatkan untuk pengobatan kanker dan mengeliminasi efek
samping yang terjadi
B. Tujuan Kemoterapi
1) Meringankan gejala
2) Mengontrol pertumbuhan sel-sel kanker
C. Manfaat Kemoterapi
Sampai saat ini tidak semua kanker mendapat manfaat dari kemoterapi. Berikut ini
rincian beberapa manfaat kemoterapi pada berbagai jenis kanker.
1. Kemoterapi sangat bermanfaat (karena dapat sembuh atau hidup lama).
a. Penyakit Hodgkin
b. Non Hodgkin limfoma jenis large sel
c. Kanker testis jenis germ sel
d. Leukemia dan limfoma pada anak
2. Kemotarapi bermanfaat (karena dapat dikendalikan cukup lama, kadang-kadang
sembuh)
a. Kanker payudara
b. Kanker ovarium
c. Kanker paru jenis small sel
d. Limfoma non Hodgkin
e. Multiple Mieloma
A. Umum (General)
Seluruh petugas kesehatan harus memiliki pengetahuan tentang prosedur penanganan
agent kemoterapeutik secara aman. hal ini penting bagi seluruh petugas kesehatan untuk
memahami potensial karsinogenik dan bahaya yang ditimbulkan dari obat tersebut.
Individu yang beresiko tinggi (mis. Penderita Immunodefisiensi atau wanita hamil) harus
secara khusus di pertimbangkan kemungkinan konsekuensi dari penanganan (penyiapan
hingga pemberian) agen kemoterapeutik dan pilihan untuk menghindari paparan.
B. Kebijakan (Policy)
1) Agent (obat ) kemoterapi, diberikan hanya oleh perawat yang memiliki keahlian
pemberian kemoterapi yang tersertifikasi.
2) Semua instruksi kemoterapi harus di tandatangani dokter
3) Seluruh intruksi kemoterapi harus diperiksa secara mandiri oleh dua orang perawat
dengan metode Double Check.
4) Sampah kemoterapi harus di buang ke tempat sampah khusus yang di gunakan untuk
membuang sampah kemoterapi
C. Desain Area Kerja (Designated Work Area)
Desain tempat seharusnya seperti di lab sehingga pengelolaan obat (dari mulai penyiapan
hingga pemberian) dapat ditangani dengan baik. Seluruh persiapan obat harus dilakukan
didalam ruang khusus seperti fume hood atau biosafety cabinet. Penggunaan plastic-
backed absorbent sekali pakai yang dimasukan kedalam pakaian digunakan untuk
melindungi permukaaan tubuh pekerja dari kontaminasi obat. Antara fume
hood dan biosafety cabinet harus memiliki tanda seperti setiker yang menunjukan alat
tersebut telah sertifikasi dalam 12 bulan terakhir (layak pakai).
Fume hood
Biosafety cabinet
2) Alat pelindung lain seperti kaca mata pelindung (protective eye goggles), penggunaan
gaun panjang (long-sleeved smock) sekali pakai, harus digunakan untuk memaksimal
keamanan (maximum safety). Hanya menggunakan spuit dengan jarun yang dapat
ditarikkembali(retractableneedles)
Gaun panjang
3) Ketika terjadi percikan semburan atau semprotanbertekanan tinggi (aerosol),
facesheilds (pelindung wajah) digunakan untuk mencegah kontak dengan mata, mulut,
dan hidung.
Pelindung wajah
L. Pembuangan (Disposal)
Sampah kemoterpeutik meliputi vial kosong, labu cairan, selang kateter IV, jarum, alat
suntik, sarung tangan, dan barang-barang lain yang mengandung residu (sisa) obat. Dan
semuanya di buang ketempat sampah khusus untuk kemoterapi.
1. PERSIAPAN KEMOTERAPI
1. Cek kembali intruksi pemberian obat a. Intruksi pemberian obat meliputi rute
pemberian obat, dosis, kecepatan tetes
infus, durasi pemberian obat.
b. Verifikasi kembali tinggi badan klien,
berat badan, dan perhitungan dosis,
c. Pemberian obat kemoterapi harus di
verifikasi oleh dua orang perawat
2. Penjelasan kepada keluarga:
a. Rasional tindakan kemoterapi
b. Efek samping yang mungkin muncul
c. Tindakan untuk mencegah atau
mengurangi komplikasi
d. Jadwal pemberian
3. Monitoring hasil lab yang penting yang Laporkan hasil lab yang tidak normal
berhubungan atau sesuai dengan jenis kepada dokter atau perawat utama.
pemberian obat kemoterapi
4. Atur atau siapkan peralatan suction, Obat-obatan emergensi harus tersedia di
oksigen dengan flowmeter, dan nasal kanul laci emergensi untuk jaga-jaga
di ruang pasien
5. Berikan obat-obatan pre-kemoterapi sesuai Obat-obatan pre-kemoterapi diberikan
indikasi dokter awal untuk mengurangi efek samping dari
kemoterapi atau efek yang tidak diinginkan
6. Pastikan pasien telah menerima hidrasi Beberapa obat kemoterapi membutuhkan
Intravena yang sesuai, jika diindikasikan pemberian cairan dahulu sebelum
dokter pemberian
7. Cek label pada alat suntik, botol obat Perawat harus mencek kembali (di
kemoterapi sesuai yg diresepkan dokter samping tempat tidur):
a. Nama pasien
b. Obat kemoterapi
c. Dosis
d. Rute
e. Cairan Intra Vena
f. Kecepatan infuse
g. Tanggal pemasangan infus
h. Kadaluarsa obat
A. PERSIAPAN KEMOTERAPI
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD (sarung tangan nitrile
rangkap 2, google (kacamata), gaun
panjang khusus, masker, pelindung wajah,
dll) sebelum membuka obat kemoterapi
3. Seluruh persiapan obat harus dilakukan
didalam ruang khusus seperti fume
hood atau biosafety cabinet.
2. PEMBERIAN KEMOTERAPI
Aksi Point yang ditekankan
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung Tangan nitrile rangkap a. Sarung tangan nitrile telah di tes aman
dua. digunakan saat melakukan tindakan
pemberian obataantineoplastik
b. Buang Alat Pelindung Diri sekali pakai di
tempat pembuangan sampah yang
dirancang khusus untuk kemoterapi
3. Verifikasi kembali rute pemberian obat
kemoterapi (apakah melalui Central
line atau peripheral line)
4. Pasang obat, dan gantungkan obat, lalu atur setiap obat kemoterapi yang diberikan
tetes obat sesuai intruksi dokter. harus melalui jalur infus yang berbeda
untuk masing-masing obat, kecuali jika di
intruksikan dokter.
Sumber :
for Chemotherapy Administration from John Dempsey Hospital Department of
Nursing The University of Connecticut Health Center
Clinical Procedure / Protocol Oncology Services - Unit Practice Manual Page 1 of 5
John Dempsey Hospital-Department of Nursing The University of Connecticut Health Center