Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

DISUSUN OLEH :

YULI NOVIANA (175050001)

AKHIRA PRIMANANDA (175050016)

ANISUL (175050024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN
TAHUN AJARAN 2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang berkat rahmat-Nyalah


sehingga makalah “Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila” ini
dapat terselesaikan. Makalah ini ditulis dan disusun
berdasarkankebutuhan perkuliah yaitu sebagai tugas matakuliah
“Pendidikan Pancasila”. Dalam pembuatan makalah ini tidak sedikit
hambatan dan kesulitan yang kami alami,namun berkat dukungan dan
dorongan dari orang terdekat sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah ini meskipun masih banyak sekali kekurangan, oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu terselesaikannya makalah ini. Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu segala kritik dan
saran yang membangun akan kami terima dengan baik. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 15 Oktober 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................1

C. Tujuan .................................................................................1

BAB II ISI

A. Penuntun Sikap dan Tingkah Laku......................................2

B. Pandangan Pancasila terhadap Manusia dan

Masyarakat ........................................................................3

C. Pengendalian Diri; Pangkal Tolak Penghayatan ................4

D. Pengamalan Pancasila .......................................................4

E. Uraian dan Contoh Nilai-Nilai setiap Sila ............................6

F. Hubungan Nilai, Moral, Sikap dan Perbuatan .....................7

G. Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila ...................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................12

B. Saran ................................................................................12

C. DAFTAR PUSAKA …………………………………………..13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan ideologi negara sekaligus dasar negara,


dan pedoman hidup bangsa Indonesia, juga merupakan sumber dari
segala sumber hukum. Didalam setiap butir pancasila mengandung
nilai-nilai yang harus diterapkan oleh warga negara Indonesia,
Terdapat nilai-nilai moral yang terkandung dalam lima sila pancasila
yang apabila dilaksanakan maka harkat manusia Indonesia dapat
menjadi baik dan bermutu. Rumusan pancasila yang dijadikan dasar
negara Indonesia itu merupakan dasar yang kuat kokoh karena digali
dan dirumuskan dari nilai kehidupan rakyat Indonesia yang
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa kita. Karena
itulah pancasila disepakai secara nasional, maka ia merupakan suau
perjanjian luhur yang harus dipatuhi tanpa kecuali, oleh pemerintah
dan seluruh rakyat Indonesia. Itu pulalah bentuk dan corak
masyarakat yang hendak kita capai atau mewujudkan, yaitu
masyarakat Indonesia modern, yang berlandaskan pancasila.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pandangan pancasila terhadap manusia dan masyarakat?

2. Bagaimana cara mengamalkan pancasila?

3. Nilai-nilai apa yang terkandung dalam setiap butir pancasila?

4. Bagaimana hubungan nilai, moral, sikap, dan perbuatan?

C. Tujuan

1. Mengetahui pandangan pancasila terhadap manusia dan masyarakat

2. Mengetahui cara mengamalkan pancasila

3. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila

4. Mengetahui hubungan nilai, moral, sikap dan perbuatan

1
BAB II

ISI

A. Penuntun Sikap dan Tingkah Laku

Pancasila sebagai dasar negara seperti tercantum dalam Pembukaan


Undang-Undang Dasar 1945 adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia serta
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa kita. Untuk
melestarikan keampuhan dan kesaktian pancasila itu perlu diusahakan
secara nyata dan terus-menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia.
Pancasila dapat memberi kekuatan hidup kepada bangsa serta
membimbing kita semua dalam mengajar kehidupan lahir yang semakin
baik di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Untuk itu
pancasila harus kita amalkan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik
dalam kehidupan pribadi, dalam kehidupan kemasyarakatan maupun
dalam kehidupan kenegaraan.

1. Manusiawi

Pancasila menempatkan manusia dalam keluhuran harkat dan


martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Manusialah
yang menjadi titik tolak dari usaha kita untuk memahami manusia itu
sendiri, manusia dan masyarakatnya dan manusia dengan segenap
lingkungan hidupnya. Manusia yang ingin kita pahami bukanlah
manusia yang luar biasa, tetapi manusia yang disamping mempunyai
kekuatan, juga manusia yang dilekati dengan kelemahan-kelemahan,
dan keterbatasan-keterbatasan. Manusia yang hendak kita pahami ,
dan manusia yang kita tempatkan di luar batas kemampuan dan
kelayakan manusia tadi. Pedoman untuk menghayati dan
mengamalkan pancasila harus tetap manusiawi, artinya pedoman
yang mungkin dilaksanakan oleh manusia biasa. Untuk Mengamalkan
pancasila kita perlu menyelaraskan angan-angan dengan kenyataan.
Dengan menyadari sepenuhnya kodrat dan martabat kita sebagai
manusia, kita harus tetap berusaha untuk meningkatkan corak dan
mutu kehidupan yang kita kembangkan dari serba hubungan yang
terdapat antara kita sebagai manusia pribadi secara kodrati dengan
segenap lingkungan sosial kita.

2
2. Kodrat Manusia

Agar pencasila dapat diamalkan secara manusiawi, maka


pedoman pengamalannya harus bertolak dari kodrat manusia,
khususnya dari arti dan kedudukan lainnya.

Sebagai makhluk yang memiliki emosi, manusia memerlukan


tanggapan emosional dari orang lain. Tanggapan emosional hanya
bisa didapatkan dalam hubungannya dengan manusia lain dalam
masyarakat. Kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan, ialah
makhlukmpribadi dan sekaligus makhluk sosial. Kekuatan manusia
pada hakikatnya tidak terletak pada kemampuan fisiknya atau
kemampuan jiwanya semata-mata, melaikan kekuatan manusia
terletak pada kemampuan untuk bekerja sama dengan manusia
lainnya dalam masyarakat.

B. Pandangan Pancasila terhadap Hubungan Manusia dengan


Masyarakat

Masalah pokok dalam kehidupan manusia dalam masyarakat adalah


bagaimana kita memandang hubungan manusia dengan masyarakatnya,
yang merupakan landasan falsafah bagi kehidupan masyarakat, yang
akan memberikan warna dasar dari kehidupan masyarakat. Pandangan
yang satu menempatkan kebebasan individu dalam bobot yang
berlebihan. Persaingan yang terjadi pada masyarakat seringkali
mengakibatkan penindasan yang lebih kuat terhadap yang lemah.
Masyarakat demikian banyak menimbulkan kepincangan, yang harus kita
ketahui, karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang adil
dan beradab, dengan azas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pandangan pancasila terhadap hubungan manusia dengan masyarakat,
yakni tidak mengawinkan.Individualisme, liberalisme maupun komunisme
yang dalam segala bentuk tidak sesuai dengan pancasila. Pancasila
memandang, bahwa kebahagiaan yang selaras, serasi dan seimbang
antara manusia dengan masyarakat. Hubungan sosial yang selaras,
serasi, dan seimbang antara individu dan masyarakat tidaklah netral,
melaikan dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila dalam
pancasila sebagai kesatuan.

3
C. Pengendalian Diri; Pangkalan Tolak Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila

Kenyataan bahwa manusia bisa berdiri sendiri tanpa bantuan dari


orang lain menimbulkan kesadaran bahwa segala yang dicapai dan
kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia tergerak hatinya untuk
melakukan apa yang baik bagi orang lain dan masyarakat. Kesadaran itu
melahirkan sikap dasar bahwa untuk mewujudkan keselarasan,
keseimbangan, dan keserasian dalam hubungan manusia pribadi dengan
masyarakatnya, manusia perlu mengendalikan diri. Karena berpangkal
tolak penghayatn dan pengamalan pancasila ialah kemampuan dan
kemauan dan kemauan manusia Indonesia dalam mengendalikan diri dan
kepentingannya agar dapat melaksanakan kewajibannya sebagai warga
negara dan masyarakat.

Dengan kesadaran dan berpangkat tolak yang demikian tadi,


sikap

hidup manusai pancasila adalah:

a. Kepentingan pribadinya tetap diletakkan dalam rangaka kesadaran


kewajibannya sebagai mahluk sosial dalam kehidupan masyarakat.

b. Kewaiban terhadap masyarakat dirasakan lebih besar dari pada


kepentingan pribadinya.

Dalam mewujudkan sikap hidup tadi, manusia Indonesia dituntun oleh


kelima sila dari pancasila oleh rasa ketuhanan Yang Maha Esa, oleh rasa
prikemanusiaan yang adil dan beradab, oleh kesadaran untuk
memperkokoh persatuan Indonesia, oleh sikap yang menjunjung tinggi
kerakyatan yang dipimpin oleh nikmat kebijaksanaan dan untuk
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

D. Pengamalan Pancasila

petunjuk-petunjuk nyata dan jelas pengalaman kelima sila dari pancasila


sebgai berikut:

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang


Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4

2. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan


menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.

3. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap


Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang


lain.

b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan


martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengakui persamaan derajat.

3. Mengebangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

4. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

5. Berani membela kebenaran dan keadilan.

c. Sila Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan


dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan


bangsa apabila diperlukan.

3. Mengembangkan rasa cinta tanah air.

d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

1. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain

2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk


kepentingan bersama.

5
3. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.

4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai


sebagai hasil bermusyawarah.

e. Sila Keadialan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencermikan sikap


dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Menghormati hak orang lain.

E. Uraian dan Contoh Nilai-Nilai Setiap Sila

1. Sila Ketuhanan Yang maha Esa

Sila pertama mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia


mempunyai kebebasan untuk menganut agama dan menjalankan ibadah
yang sesuai dengan ajaran agamanya. Sila pertama ini juga mengajak
manusia Indonesia untuk mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi,
dan seimbang antara sesama manusia Indonesia, antar bangsa, maupun
dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Sila kedua mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia diakui dan


diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, sama hak dan
kewajibannya, tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan
keturunan.

3. Persatuan Indonesia

Makan dalam sila ketiga ialah bahwa pancasila merupakan suatu wujud
kebulatan yang utuh dari berbagai aspek kehidupan, yang meliputi
ideologi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan yang
semuanya terwujud dalam ssuatu wadah, yaitu Indonesia.

6
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

Setiap orang Indonesia sebagai warga masyarakat, bangsa, dan negara


Indonesia mempunyai hak, kewajiban, serta kedudukan yang sama dalam
pemerintahan. oleh karena itu, setiap kegiatan yang menyangkut
kepentingan bersama terlebih dahulu selalu mengaadakan musyawarah
untuk mencapai mufakat yang dilakukan dengan semangat kekeluargaan
sebagai ciri khas bangsa Indonesia.

5. Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan merupakan salah satu tujuan negara Republik Indonesia selaku


negara hukum. Penegakkan keadilan akan membuat kehidupan manusia
Indonesia, baik secara pribadi, selaku anggota masyarakat, maupun
selaku warga negara menjadi aman, tentram dan sejahtera. upaya untuk
mencapai kearah itu memerlukan nilai keselarasan, dan keseimbangan,
yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh seluruh warga
negara Indonesia.

F. Hubungan Nilai, Moral, dan Sikap

1. NILAI

Nilai merupakan tatanan tertentu didalam diri individu yang dijadikan dasar
untuk mengevaluasi suatu sistem. Pertimbangan nilai adalah penilaian
individu terhadap suatu objek atau sekumpulan objek yang lebih
berdasarkan pada sistem nilai tertentu. Menilai berarti menimbang, yaitu
kegiatan manusiamenghunbungkan sesuatu, untuk selanjutnya
mengambil keputusan. Penilaian dihubungkan dengan unsur-unsur yang
ada pada manusia yaitu jasmani, cipta, rasa, karsa, dan kepercayaannya.
Sesuatu bernilai benar apabila sesuatu itu berguna, benar (nilai
kebenaran), indah (nilai etis), baik (nilai moral/etis), religius (nilai agama).

7
Dalam kehiduapan bernegara, nilai dapat dikelompokkan atas beberapa
tatanan, yaitu.

a. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai yang


bersifat banyak sedikitnya mutlak.

b. Nilai instrumental adalah pelaksanaan umum dari nilai dasar itu,


biasanya dalam wujud norma sosial ataupun norma hukum, yang
selanjutnya akan dikristalisasikan dalam lembaga-lembaga.

c. Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan


dalam kenyataan.

Bagi manusia nilai dijadikan landasan, alasan atau motivasi dalam


segala perbuatannya, terlepas kenyataan bahwa orang-orang yang sadar
berbuat lain dari kesadaran nilai dengan alasan yang lain pula. Dalam
pelaksanaannya nilai-nilai ini dijabarkan dalam bentuk kaidah/ukuran
(normatif) sehingga merupakan suatu perintah (keharusan), anjuran atau
larangan (tidak diinginkan/celaan)

2. MORAL

Moral merupakan tatanan prilaku yang memuat nilai-nilai tertentu untuk


dilakukan individu dalam hubungannya dengan individu, kelompok, atau
masyarakat. Moralitas merupakan pencerminan dari nilai-nilai idealitas
seseorang, dalam moralitas terkandung aspek-aspek kognitif, afektif, dan
prilaku. Moral sebagai ajaran adalah ajaran tentang baik buruknya
kelakuan manusia. Dalam pancasila terdapat suatu rangkaian nilai-nilai,
kita mengenal 36 butir nilai-nilai moral dari pedoman pengahayatan dan
pengamalan pancasila itu adalah nilai-nilai yang terkandung dalam ima
sila pancasila.

8
3. SIKAP

Sikap merupakan kecenderungan untuk bertingkah laku yang sebenarnya


juga merupakan ekspresi dari pandangan individu terhadap suatu objek.
Sikap merupakan suatu sistem yang bersifat menetap dari komponen
kognisi, afeksi, dan konasi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai merupakan dasar


pertimbangan bagi individu untuk melakukan sesuatu, moral merupakan
perilaku yan seharusnya dilakukan atau dihindar, sedangkam sikap
merupakan kecenderungan individu untuk merespon terhadap suatu objek
sebagai perwujudan dari sistem nilai dan moral yang ada di dalam dirinya

G. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Pancasila

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila itu dapat


dikemukakan dibawah ini.

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung nilai-nilali religius antara

lain :

a. Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya


yang maha sempurna, yakni maha kasih, maha kuasa, maha adil,
maha bijaksna, dan semua sifat yang suci.

b. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan


semua perintahnya dan semnjauhi semua larangannya.

c. Nilai sila pertama ini meliputi dan menjiwai sils-sils kedua, ketiga,
keempat, dan kelima.

9
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung niali-nilai
kemanusiaan, antara lain:

a. Pengakuan terhadap adanya manusia.

b. Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.

c. Nilai sila kedua ini diliputi dan dijiwai oleh sila pertama, meliputi
dan menjiwai sila ketiga, keempat dan kelima.

3. Sila Persatuan Indonesia, mengandung nilai-nilai persatuan bangsa,


antara lain:

a. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami


wilayah Indonesia.

b. Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang


mendiami wilayah Indonesia.

c. Pengakuan terhadap kebinekatunggal ika an suku bangsa (etnis)


dan kebudayaan bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang
memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa.

d. Wujud kebulatan yang utuh dari berbagai aspek kehidupan yang


meliputi ideologi, sosial, budaya dan bahkan menjadi satu wujud
Indonesia

e. Nilai sila ketiga ini diliputi dan dijiwai sila pertama, meliputi dan
menjiwai sila keempat dan kelima.

4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan, mengandung nilai kerakyatan, antara
lain:

a. Kedaulatan ada ditangan rakyat.

b. Pemimpin kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi


akal sehat

10.
c. Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat
Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.

d. Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan


wakil-wakil rakyat.

e. Nilai sila keempat diliputi dan dijiwai sila pertama, kedua, dan
ketiga, meliputi dan menjiwai sila kelima.

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung nilai


keadilan sosial, antara lain:

a. Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan kemasyarakatan


meliputi seluruh rakyat Indonesia.

b. Cinta akan kemajuan dan pembangunan.

c. Keseimbangaan antara hak dan kewajiban, dan menghormati hak


orang lain.

d. Nilai sila kelima ini diliputi dan dijiwai sila-sila pertama, kedua,
ketiga, dan keempat.

11
BAB III
ISI

A. Kesimpulan

Pandangan pancasila terhadap hubungan manusia dengan


masyarakat, yakni tidak mengawinkan.Individualisme, liberalisme maupun
komunisme yang dalam segala bentuk tidak sesuai dengan pancasila.
Pancasila memandang, bahwa kebahagiaan yang selaras, serasi dan
seimbang antara manusia dengan masyarakat. Hubungan sosial yang
selaras, serasi, dan seimbang antara individu dan masyarakat tidaklah
netral, melaikan dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila
dalam pancasila sebagai kesatuan.

Nilai merupakan dasar pertimbangan bagi individu untuk melakukan


sesuatu, moral merupakan perilaku yan seharusnya dilakukan atau
dihindar, sedangkan sikap merupakan kecenderungan individu untuk
merespon terhadap suatu objek sebagai perwujudan dari sistem nilai dan
moral yang ada di dalam dirinya

B. Saran

Inilah makalah yang telah kami susun, meskipun penulisan makalah ini
jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah
kelompok kami, karena kami manusia yang adalah tempat salah dan
dosa. Sehingga kami juga butuh saran dan kritikan agar bisa menjadi
motivasi untuk masa depan yang lebih baik. Kami juga mengucapkan
terimakasih atas dosen pembimbing mata kuliah PENDIDIKAN
PANCASILA, Ibu Hj. Lili Sukarliana yang telah memberi kami tugas
kelompok ini, guna kebaikan kami dan juga pembaca makalah ini.

12
DAFTAR PUSAKA

Sukarliana, Hj. Lili . 2009 . Pendidikan Pancasila,

Bandung : Penerbit Pelangi Press

Sawito, Vivin Anjadi . 2012 . “ Hubungan Antara, Moral, Nilai, dan sikap “,
http://vivienanjadi.blogspot.co.id/2012/02hubungan-antara-nilai-dan-si
kap, diakses pada 20 Oktober 2017 pukul 09.50

Artikelpengertianmakalah.blogspot.co.id/2015/05nilai-nilai-yang-terkandun
g-dalam-sila, diakses pada 20 Oktober 2017 pukul 09.15

Sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/12/pengamalan
nilai-nilai-pancasila-dalam, diakses pada 20 Oktober 2017 pukul
08.00

13

Anda mungkin juga menyukai