NIM. 21116100
NIM. 21116100
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Literatur review dengan judul ” Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Komik
Terhadap Pengetahuan Siswa Tentang Kesiapsiagaan Bencana Banjir” telah mendapat
persetujuan dari pembimbing.
Pembimbing I Pembimbing II
Disetujui
ii
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Palembang
Tanggal Agustus 2020
Ketua STIKes MP
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Literatur review ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan benar.
NIM : 21116100
Tanda Tangan :
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI LITERATURE
REVIEW UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di : Palembang
Pada tanggal : Agustus 2020
Yang menyatakan
Materai 6000
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Penulis
Nama Lengkap : Ajeng Rindani Putri
NIM : 21116100
Tempat,Tanggal Lahir : Pagar Jati, 07 juli 1999
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Tanjung Agung Kec.Tanjung Agung
Kab. Muara Enim
Status : Belum Menikah
Telpon : 085280470565
E-mail : ajeng.rindaniputri@gmail.com
Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan
B. Nama Orang Tua
Ayah : Hulman, S.Pd
Ibu : Sri Muryani, S.pd
Alamat : Desa Tanjung Agung Kec. Tanjung Agung
Kab. Muara Enim
C. Riwayat Pendidikan
SD Negeri 1 Tanjung Agung 2004 - 2010
SMP Negeri 1 Tanjung Agung 2010 - 2013
SMA Negeri 1 Tanjung Agung 2013 - 2016
STIKes Muhammadiyah Palembang 2016 - 2020
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
NIM: 21116100
References: 38 (2007-2020)
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
ix
5. Seluruh Dosen Dan Staf Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Palembang.
6. Teristimewa Kedua orang tua saya, Ayah Hulman,S.Pd, Ibu Sri Muryani,S.Pd
(almh) dan ibu sambungku Nilawati, saudara laki-lakiku Sertu Eko Saputra &
Rio Saputra, S.Pd saudara perempuanku Octiara Shaela Putri, S.Pd kakak
iparku Wella Kurnia, S.Kep.,Ns serta keponakanku yang tersayang Kinaan
Aufa Alhanan Pratama dan seluruh keluarga tercinta terima kasih telah
membesarkan dan mendidik saya serta selalu mendoakan dan mendukung
untuk terus maju menjadi orang yang sukses. Semoga Allah SWT melimpahkan
banyak pahala untuk keluarga yang sangat beharga dalam hidup saya.
7. Terimakasih juga untuk para sahabatku “Sisters” yang telah memberikan
semangat dan menjadi tempatku untuk berkeluh kesah serta menjadi teman
yang terbaik selama kuliah ini yaitu Annisa Afianria Yoja Cindona, Cyndilia
Fatriada Suci, Nandita Eka Putri dan Ulia Ulan Dari.
8. Terimakasih sahabat dari Sekolah Menengah Pertama sampai kuliah di STIKes
Muhammadiyah Palembang ini yang telah memberikan semangat dan
dukungan yaitu Weka Patriana dan Citra Ratu. Terimakasih juga untuk
“Minions Squad” yaitu Festi, Desty, Vena, yolan dan Riduan.
9. Terimakasih juga untuk Bayu Aldio yang selalu memberikan semangat dalam
penulisan literature review ini.
10. Teman-teman Seangkatan Sealmemater
11. Terimakasih semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan
literature review ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada
kita semua. Penulis berharap semoga literature review ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, Aamiin.
Wassalamualaiku m Wr. Wb
Palembang, Juni 2020
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
xi
A. Kerangka Konsep ............................................................................. 34
B. Definisi Operasional......................................................................... 34
A. Pembahasan ...................................................................................... 43
B. Keterbatasan ..................................................................................... 48
A. Kesimpulan ...................................................................................... 49
B. Saran ................................................................................................. 49
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan
pada tahun 2019 telah terjadi 2.829 bencana di seluruh Indonesia, Bencana
tersebut didominasi oleh bencana hidrometeorologi. BNPB mencatat puting
beliung 880 kejadian, banjir 657 kejadian, tanah longsor 621 kejadian,
kebakaran hutan dan lahan 508 kejadian, kekeringan 118 kejadian, gempa
bumi 34 kejadian, gelombang pasang/abrasi 14 kejadian, serta letusan
gunung api 7 kejadian. Dari kejadian-kejadian tersebut, bencana banjir yang
paling banyak menelan korban jiwa, yakni mencapai 253 jiwa. Dan disusul
oleh bencana longsor sebanyak 106 jiwa. Sementara gempa bumi dan
putting beliung masing-masing nenelan korban sebanyak 57 dan 15 orang
(Purnamasari, 2019).
Berdasarkan data BPBD Sumatera Selatan wilayah terparah
terdampak banjir selama 2019 ada di Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten
Musi Rawas Utara yang terjadi pada 17 februari yang mengakbitkan 2.835
rumah terendam air. Dan terjadi di Kecamatan Rawas Ilir yang merendam
2.572 rumah. Bencana banjir juga menggenangi 1.391,5 ha sawah di
lampuing, Kabupaten OKI pada 20 februari dan 1.000 ha wilayah
perkebunan Banyuasin. Banjir bandang juga menerjang kawasan kecamatan
Ulu Musi,Kabupaten Empat Lawang pada 27 April, yang menyapu 50
rumah, 20 terdampak rusak parah, 7 unit hanyut dan menyebabkan 1
jembatan putus (Efrizal, 2020).
Menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta, pada 3 januari 2020 atau tiga
hari setelah banjir besar melandan ibu kota terdapat setidaknya 5.025 jiwa
yang mendapatkan layanan kesehatan di posko pengungsian. Sebagaian
pasien menderita muskuloskeletal atau pegal-pegal. Angkanya sebanyak
1.401 (27,9 %), kemudian diikuti ISPA sebanyak 1.226 (24,4 %), penyakit
kulit sebanyak 673 ( 13,4 %), hipertensi 571 (11,4 %), gastritis atau
1
2
peradangan pada dinding lambung 377 ( 7,5 %), demam 260 (5,2 %) dan
ada pula yang mengalami diare akut sebanyak 146 (2,9 %), luka atau trauma
116 (2,3 %), sakit gigi 48 (1 %), diabetes militus 36 (0,7 %), asma 18 (0,4
%), konjungtivitis atau mata merah akibat peradangan 17 (0,3 %), ISK 5
(0,1 %), pneumonia atau infeksi paru 5 (0,1 %), TBC 1 ( 0,02 %) dan
katagori lain-lain sebanyak 125 orang (2,6 %) (Alaidrus, 2020).
Banjir merupakan ancaman bencana dengan resiko tinggi di
Indonesia, terutama terhadap harta benda dan infrastruktur yang sangat
mengancam perekonomian masyarakat. Banjir dapat disebabkan oleh
kondisi alam yang statis (seperti geografis, topografis, dan geometri alur
sungai) dan dinamis (seperti curah hujan yang tinggi, pembendungan dari
laut/pasang dari sungai induk, penurunan muka tanah dan pendangkalan
akibat sedimentasi) (BNPB 2012 dalam Rencana Nasional Penanggulangan
Bencana 2015-2019). Penyebab banjir disebabkan oleh curah hujan yang
tinggi di atas normal, sehingga sungai dan anak sungai alamiah serta saluran
drainase dan kanal penampung banjir buatan tidak mampu menampung
akumulasi air hujan sehingga meluap, kemampuan pengaliran air tidak
selamanya sama, tetapi berubah akibat sedimentasi, penyempitan sungai
akibat penomena alam dan ulah manusia, tersumbat sampah dan hambatan
lainnya (Pusponegoro, 2016). Bencana sering terjadi tanpa peringatan
sehingga membutuhkan pengetahuan untuk menghadapinya. Salah satu
kebutuhan yang diperlukan untuk menghadapi bencana adalah
kesiapsiagaan bencana banjir.
Kesiapsiagaan bencana merupakan tindakan, persiapan dan kegiatan
yang dilakukan oleh individu kelompok maupun masyarakat dalam
mengahapai dan mengantisipasi setiap ancaman bencana melalui upaya
perorganisaian yang terencana, tepat dan berdaya guna (Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2007). Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan
ataupun upaya yang dilakukan untuk menghadapi kondisi darurat dan
meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana.
(Havwina,et.al. 2017). Faktor utama yang dapat mengakibatkan bencana
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, Rumusan masalah dalam
literature review ini adalah bagaimana pengaruh Pendidikan Kesehatan
dengan Media Komik Terhadap Pengetahuan Siswa Tentang Kesiapsiagaan
Bencana Banjir?.
D. Ruang Lingkup
Jurnal review ini termasuk dalam area Keperawatan Gawatdarurat
yaitu Disaster (Bencana), yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Pendidikan Kesehatan dengan Media Komik Terhadap Pengetahuan Siswa
Tentang Kesiapsiagaan Bencana Banjir. artikel Literature Review
didapatkan dari database Google Scholar diambil 5 artikel dari artikel
tersebut diantaranya 4 artikel yang diambil dari artikel nasional dan 1 artikel
dari internasional. Untuk mencari artikel ini penulis menggunakan database
lain seperti Proquest, Pubmed, dan Sciendirect tetapi karena sedikitnya
6
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Bencana
a. Definisi Bencana
Undang-Undang Republik Indonesia No.24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana dikemukakan bahwa bencana
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh fakor alam dan atau faktor non alam maupun
faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara
lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan dan tanah longsor.
Menurut United Nation Development Program bencana
adalah suatu kejadian yang ekstrem dalam lingkungan alam atau
manusia yang secara merugikan mempengaruhi kebutuhan manusia,
harta benda atau aktivitas serta pada tingkat menimbulkan bencana.
Bencana adalah kejadian dimana sumber daya, personal atau
material yang tersedia di daerah bencana tidak dapat mengendalikan
kejadian luar biasa yang dapat mengancam nyawa atau sumber daya
fisik dan lingkungan (Ramli, 2010).
b. Macam-macam Bencana
Menurut UU No 24 Tahun 2007 bencana dapat digolongkan
menjadi tiga macam, yaitu:
1) Bencana Alam
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam
7
8
2. Konsep Banjir
a. Definisi Banjir
Banjir merupakan peristiwa ketika air menggenangi suatu
wilayah yang biasanya tidak digenangi air dalam jangka waktu
tertentu. Bajir biasanya terjadai karena curah hujan turun terus
menerus dan mengakibatkan meluapnya air sungai, danau, laut atau
drainase karena jumlah air yang melebihi daya tampung media
penopang air dari curah hujan tadi. Selain disebabkan faktor alami,
yaitu curah hujan yang tinggi, banjir juga terjadi karena ulah
manusia (Addiarto & Rizka,2019).
b. Faktor Penyebab Banjir
Pada umumnya banjir disebabkan oleh curahan hujan yang
tinggi di atas normal, sehingga system pengaliran air yang terjadi
dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem seluruh drainase
dank anal penampung banjir buatan yang ada tidak mampu
menampung akumulasi air hujan tersebut sehingga meluap.
Kemampuan/daya tampung sistem pengaliran air dimaksud tidak
selamanya sama, tetapi berubah akibat sedimentasi, penyempitan
sungai akibat fenomena alam dan ulah manusia, tersumbat sampah
serta hambatan lainnya (Pusponegoro,2016).
Faktor penyebab banjir menurut (Yula elawati 2008, dalam
Gultom,2014), dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) faktor yaitu:
1) Pengaruh aktivitas manusia, seperti:
a. Pemanfaatan daratan banjir yang digunakan untuk
permukiman dan industri.
b. Pengundulan hutan yang kemudian mengurangi resapan
pada tanah dan menyebabkan larian tanah permukaan. Erosi
yang terjadi kemudian bisa menyebabkan sedimentasi di
aliran sungai yang kemudian mengganggu jalannya air.
c. Permukiman di daratan banjir dan pembagunan di daerah
daratan banjir dengana mengubah saluran salurn air yang
11
c. Karakteristik Banjir
1) Dapat berlangsung lambat, cepat/tanpa peringatan (banjir
bandang).
2) Biasanya terjadi pada musim hujan.
3) Dampak: merusak tergantung pada tinggi air, luas genangan,
kecepatan aliran, material yang hanyut dan tingkat
kepekatan/endapan lumpur.
d. Dampak Bencana Banjir
Menurut Mistra (2015), dampak banjir akan terjadi pada
beberapa aspek dengan tingkat kerusakan berat pada aspep-aspek
berikut ini:
1) Aspek Penduduk, anatara lain berupa korban jiwa/meninggal.
Hanyut, tenggelam, luka-luka, korban hilang, pengungsiang,
wabah penyakit dan penduduk terisolasi.
2) Aspek Pemerintahan, antara lain berupa kerusakan atau
hilangnya dokumen, arsip, peralatan dan perlengkapan kantor
dan terganggunya jalannya pemerintahan.
3) Aspek Ekonomi, antara lain berupa hilangnya mata pencaharian,
tidak berfungsinya pasar tradisional, kerusakan, hilangnya harta
benda, ternak dan terganggunya perekonomian masyarakat.
4) Aspek Sarana/Prasarana, antara lain berupa kerusakan rumah
penduduk, jembatan, jalan, bangunan gedung perkantoran,
fasilitas sosial dan fsilitas umum, instalasi listrik, air minum dan
jaringan komunikasi.
5) Aspek Lingkungan, antara lain berupa kerusakan ekosistem,
obyek wisata, persawahan/lahan pertanian, sumber air bersih
dan kerusakan tanggul/jaringan irigasi.
13
7) Jika air terus meninggi maka segera hubungi wali kelas atau
guru.
c. Tindakan PRB Sesudah Terjadi Banjir
1) Secepatnya membersihkan sekolah, dimana lantai pada
umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk
membunuh kuman penyakit.
2) Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya
penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.
3) Meghindari mendekati wilayah yang rusak kecuali
dinyatakan aman misal bangunan sekolah yang rusak atau
pohon yang miring.
4) Jika keadaan sudah aman masuk ke kelas dengan hati-hati,
jangan menyalakan listrik kecuali telah dinyatakan aman.
5) Jangan makan makanan yang telah terkena air banjir harus
dibuang karena tidak baik untuk kesehatan.
3. Konsep Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna (Undang-Undang No. 24
Tahun 2007 pasal 1 ayat 7). Kesiapsiagaan dilaksanakan untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana guna menghindari
jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda dan berubahnya tata
kehidupan masyarakat. Kesiapsiagaan adalah tahapan yang paling
strategis karena sangat menentukan ketahanan anggota masyarakat
dalam menghadapi datangnya suatu bencana (Ramli, 2010).
Contoh tindakan kesiapsiagaan:
1. membuat sistem peringatan dini;
2. membuat sistem pemantauan ancaman;
3. membuat sistem penyebaran peringatan ancaman;
4. membuat rencana evakuasi;
17
2) Tingkat Sosial
Sosial ekonomi seseorang juga dapat mempengaruhi
pendidikan kesehatan, semakin tinggi tingkat sosial ekomoni,
maka semakin mudah dan cepat seseorang dalam menerima
informasi baru.
3) Kepercayaan
Kepercayaan menjadi faktor yang perlu diperhatikan, karena
sebagian masyarakat lebih mempercayai informasi yang
disampaikan oleh orang yang sudah mereka kenal, dari hal itu
pemberi informasi harus mengambil hati masyarakat terlebih
dahulu sebelum menyampaikan informasi.
4) Ketersediaan Waktu Masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus disesuaikan dengan
kesibukan dan aktifitas masyarakat agar menjamin tingkat
kehadiran masyarakat pada saat dilakukan penyuluhan.
e. Metode Pendidikan Kesehatan
Menurut Notoadmojo (2012), metode pendidikan kesehatan
berdasarkan pendekatan sasaran digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1) Pendekatan Perorangan
Metode perorangan bersifat individual dan biasanya
digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina
seseorang yang mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku.
Pendekatan individual digunakan karena setiap orang
mempunyai masalah yang berbeda baik dalam penerimaan atau
perilaku baru tersebut. Bentuk pendekatan perorangan dibagi
menjadi dua, yaitu bimbingan dan penyuluhan (Guidance and
Counceling), dan wawancara.
2) Pendekatan Kelompok
Metode penyuluhan dengan sasaran kelompok perlu
memperhatikan besarnya kelompok sasaran serta tingkat
pendidikan formal dari sasaran dalam penyampaian promosi
20
5. Konsep Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah sesuatu yang didapatkan dari rasa
keingintahuan melalui proses sensoris mata dan telinga pada objek
tertentu. Pengetahuan termasuk pokok penting dalam pembentukan
perilaku terbuka atau open behavior (Donsu, 2017).
21
2) Memahami (Comprehension)
Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan
kembali secara benar tentang yang diketahui dan dapat
menggambarkan materi secara benar tentang objek yang
dilakukan dengan menjelaskan dan memberikan contoh.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan
kondisi sebenarnya. Aplikasi dalam penggunaan hokum-
hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam situasi
yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis merupakan kemampuan untuk menjelaskan suatu
materi atau objek ke dalam komponen tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut dan ada kaitanya satu sama lain.
Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja
yang dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan,
mengelompokkan dan sebagainya.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Sintesis merupakan kemampuan untuk menyusun,
merencanakan, meringkas, dan meyesuaikan terhadap suatu
teori atau rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini termasuk dalam kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi berdasarkan suatu criteria yang
telah ditentukan sendiri atau dengan criteria yang sudah ada.
23
d. Jenis Pengetahuan
Masyarakat memiliki berbagai cara dalam pemahaman
tentang pengetahuan dalam konteks kesehatan. Pengetahuan
merupakan bagian dari perilaku kesehatan, dalam hal ini
pengetahuan memiliki jenis diantaranya sebagai berikut
(Notoadmodjo, 2012):
1) Pengetahuan implisit
Pengetahaun implisit merupakan pengetahuan yang
masih tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan
berisi faktor yang tidak bersifat nyata, seperti keyakinan
pribadi, persfektif dan prinsip. Biasanya pengalaman
seseorang sulit untuk salurkan ke orang lain baik secara
tertulis ataupun lisan.
Pengetahuan implisit berisi kebiasaan dan budaya
yang sering tidak disadari, contohnya seseorang yang
mengetahui tentang bahaya merokok bagi kesehatan tapi
tetap saja merokok.
2) Pengetahuan eksplisit
Pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan yang
telah tersimpan dalam wujud nyata, bisa juga dalam
wujud perilaku kesehatan. Pengetahuan nyata
dideskripsikan dalam tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan, contohnya seseorang yang telah
mengetahui bahaya merokok bagi kesehatan dan dirinya
tidak merokok.
e. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2012), faktor yang mempengaruhi
pengetahuan sebagai berikut:
1) Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam
24
6. Konsep Komik
a. Definisi Komik
Menurut Daryanto (2015), komik adalah suatu bentuk kartu
yang dapat mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu cerita
dalam urutan yang berkaitan erat hubungannya dengan gambar dan
rancangan untuk dapat memberikan kepada para pembaca khusunya
peserta didik. Peserta didik Sekolah Dasar rentan usia 7-12 tahun
pada umumnya lebih tertarik untuk membaca buku dengan gambar-
gambar menarik, dan berwarna. Dalam penyajiannya komik
mengandung unsur-unsur visual dan cerita yang kuat. Evaluasi yang
27
c. Usia kreatif
Suatu masa dalam rentang kehidupan dimana akan
ditentukan apakah anak-anak menjadi konformis atau
pencipta karya yang baru yang orisinil. Meskipun dasar-
dasar untuk ungkapan kreatif diletakkan pada awal masa
kanak-kanak, namun kemampuan untuk menggunakan
dasar-dasar ini dalam kegiatan-kegiatan orisinal pada
umumnya belum berkembang sempurna sebelum anak-
anak belum mencapai tahun-tahun akhir masa kanak-
kanak.
d. Usia bermain
Bukan karena terdapat lebih banyak waktu untuk
bermain daripada dalam periode-periode lain hal mana
tidak dimungkinkan lagi apabila anak-anak sudah sekolah
melainkan karena terdapat 10 tumpang tindih antara ciri-
ciri kegiatan bermain anak-anak yang lebih muda dengan
ciri-ciri bermain anak-anak remaja.
B. Kerangka Teori
Bagan 2.1 Kerangka Teori
PENYEBAB BANJIR
Masalah kesehatan
33
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI VARIABEL
A. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual adalah suatu konsep yang dipakai sebagai
landasan dalam suatu penelitian yang menunjukan jenis dan hubungan antar
variabel independen dan variabel dependen.
penelitian dengan literature review pengetahuan siswa tentang
kesiapsiagaan, dengan variable independen adalah pendidikan kesehatan
sedangkan variable dependen pengetahuan siswa tentang kesiapsiagaan.
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi
Independen Pendidikan kesehatan dengan menggunakan
Pendidikan Kesehatan komik untuk memberikan informasi tentang
Kesiapsiagaan Bencana Banjir kesiapsiagaan bencana banjir.
dengan Media Komik
Dependen Pengetahuan yang diketahui oleh siswa
Pengetahuan siswa tentang tentang kesiapsiagaan bencana banjir.
kesiapsiagaan bencana banjir
34
BAB IV
METODOLOGI
B. Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi : artikel yang memiliki judul dan isi yang sesuai
dengan edukasi dengan media komik, pengetahuan kesiapsiagaan bencana
banjir, responden yang termasuk dalam artikel secara umum dengan usia
anak sekolah, berbahasa Indonesia, berbahasa inggria dan fulltext. Kriteria
ekslusi: artikel yang tidak memiliki struktur lengkap dan tidak sesuai
dengan tujuan penelitian. Artikel yang dipublikasi pada 2018-2020.
35
36
Gambar 4.1
Proses Literatur Review
37
38
Tabel 5.1
Daftar Literature Review
A. Pembahasan
43
44
dialog komik, penyajian ilustrasi komik dan Judul yang digunakan “Siap
Tanggap Bencana Banjir!”. Perolehan nilai metode belajar konvensional
pre-tet dan pos-test hanya mempunyai selisih sebesar 0,92 yang awalnya
nilai pre-test 72,85 dan pos-test menjadi 73,80. Sedangkan penggunaan
media pembelajaran komik dalam materi bencana banjir efektif. Perolehan
nilai pre-test dan pos-test memiliki selisih cukup tinggi yakni 21.14. pada
awalnya nilai pre-test diperoleh 55,45 selanjutnya nilai pos-test mengalami
peningkatan yakni 76,59. sehingga hal tersebut menunjukan bahwa
penggunaan media komik terdapat peningkatan hasil belajar siswa
dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional. Dan penelitan
oleh Yunanto (2020) telah membuktikan bahwa hasil belajar siswa setelah
menggunakan media komik mengalami peningkatan. Kriteria bahan ajar
buku komik materi banjir yang di kembangkan terdiri dari ada dampak
positif yang dirasakan setelah belajar menggunakan media pembelajaran,
peserta didik menyetujui jika ada gambar di dalam media pembelajaran
yang digunakan oleh guru, guru tidak pernah menggunakan komik sebagai
media pembelajaran, bentuk media yang ingin digunakan peserta didik
dalam pelajaran adalah komik daripada LKS, bentuk sampul yang ingin
digunakan peserta didik berisi tulisan dan gambar, peserta didik ingin
tampilan media buku komik materi bencana banjir seimbang antara materi
dan gambar, peserta didik lebih menyukai bentuk komik Comic book (buku
komik) daripada Comic Strips (komik lembaran), ukuran buku komik yang
diinginkan peserta didik adalah A5 (14,8 cm x 21 cm), jenis huruf (font)
yang di sukai peserta didik untuk buku komik adalah Comic sans m, ukuran
huruf yang ingin digunakan dalam media komik adalah sedang, dan Art
Paper adalah jenis kertas yang cocok digunakan dalam buku komik. Hasil
pre-test pada kelas kontrol dan eksperimen adalah sebesar 57,65 dan 62,81
sedangkan hasil post-test pada kelas kontrol dan eksperimen adalah sebesar
67,65 dan 83,12, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test
dan post-test baik di kelas kontrol maupun eksperimen, akan tetapi
47
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari 5 artikel yang telah di analisis,
hasilnya ada pengaruh penggunaan media komik terhadap
pengetahuan siswa tentang kesiapsiagaan bencana banjir, kriteria
pembahasan komik harus singkat dan mudah dipahami, kemudahan
memahami alur cerita, variasi gambar, gambar sesuai dengan materi,
kualitas pemilihan gambar, pemilihan huruf dan warna. Kriteria
materi sebagai sumber belajar dan penambah pengetahuan.
Intervensi diberikan media komik pada artikel tidak semua
dijelaskan durasi untuk membaca komik terdapat satu artikel yang
mengungkapkan intervensi membaca komik dengan durasi 60 menit
yang dilakukan selama satu minggu dan media komik berbentuk art
paper. Dari hasil penelitian ini bahwa dalam menyampaikan
pembelajaran bisa menggunakan media yang bisa menarik minat
siswa untuk belajar, karena dengan menggunakan media komik ini
siswa lebih tertarik untuk membaca, tidak mudah jenuh, bahasa yang
digunakaan juga mudah dipahami, cerita yang menarik dan masih
banyak lagi. Pendidikan kesehatan dengan media komik terbukti
efektif meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesiapsiagaan
bencana banjir.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peneliti
memberikan saran sebagai masukan dan bahan pertimbangan.
Adapun saran yang dapat diberikan peneliti adalah :
1. Bagi Sekolah
Diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk menambah
pengetahuan siswa tentang kesiapsiagaan bencana banjir
49
50
Addiarto, W., & Yunita, R. (2019). Manajemen Bencana Dan Strategi Membentuk
Kampus Siaga Bencana Dari Perspektif Keperawatan. Yayasan Ahmar
Cendekia Indonesia.
Alaidrus,F. (2020). Penyakit yang rentan muncul pasca banjir dan cara
mengatasinya. Tirto.id. http://amp-tirto-
id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/penyakit-yang-rentan-muncul-pasca-
banjir-cara-mengantisipasinya-
eqyX?amp_js_v=a3&_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=
15979995844651&referrer.
Fatimah, E ,H,. Studi, P., Geografi, P., Keguruan, F., Ilmu, D. A. N., & Surakarta,
U. M. (2019). Efektivitas Media Geografi Dalam Komik Terkait Dengan
Bencana Banjir Pada Sub Materi Siklus Hidrologi Kelas X Di Sma N 1
Karangdowo
51
52
Rosida, F., & Adi, K. R. (2017). Studi Eksplorasi Pengetahuan Dan Sikap Terhadap
Kesiapsiagaan Bencana Banjir Di Sd Pilanggede Kecamatan Balen Kabupaten
Bojonegoro. Jurnal Teori Dan Praksis Pembelajaran Ips, 2(1), 1–5.
Https://Doi.Org/10.17977/Um022v2i12017p001.
Saputro, Anip Dwi. (2015). Aplikasi Komik Srbagai Media Pembelajaran. Vol.05
No.01
Solfiah, Y., Risma, D., & Kurnia, R. (2020). Early Childhood Disaster
Management Media Through Picture Story Books. 14(1), 141–155.
54
Yunanto, A., Studi, P., Geografi, P., Keguruan, F., Ilmu, D. A. N., & Surakarta, U.
M. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Komik Sebagai Dasar
Pengetahuan Bencana Banjir Di Smp Negeri 1 Ngemplak.
Wati, W., Tawulo, S., Prasetya, F., & Rezal, F. (2019). Efektivitas Media Booklet
“ Gercep Kebumi ” Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Kesiap-
Siagaan Tanggap Bencana Gempa Bumi Pada Siswa-Siswi Sd Negeri 2
Baruga Di Kota Kendari. Al-Sihah :Public Health Science Journal, 11, 31–39.