(Penggerak)
Bagus Fatkhurrozi
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Tidar
2
Relai pengendali
elektromekanis
Solenoid 6
Prinsip Solenoid
MOTOR STEPPER 9
Variabel Reluktance
Motor
• Jika lilitan 1 dilewati oleh arus, lilitan 2 mati dan lilitan 3 juga mati maka
kumparan 1 akan menghasilkan gaya tolakan kepada rotor dan rotor akan
berputar sejauh 300 searah jarum jam sehingga kutub rotor dengan label Y
sejajar dengan kutub dengan label 2.
• Jika kondisi seperti ini berulang terus menerus secara berurutan, lilitan 2
dilewati arus kemudian lilitan 3 maka motor akan berputar secara terus
menerus.
• Maka agar dapat berputar sebanyak 21 step maka perlu diberikan data dengan
urutan
• Motor ini mempunyai step tiap 300 dan mempunyai dua buah
liliatan yang didistribusikan berseberangan 1800 di antara kutub
pada stator.
• Sedangkan pada rotonya menggunakan magnet permanen yang
berbentuk silinder dengan mempunyai 6 buah kutub, 3 kutub
selatan dan 3 buah kutub utara.
• Sehingga dengan konstrusi seperti ini maka jika dibutuhkan ke
presisian dari motor stepper yang lebih tinggi dibutuhkan pula
kutub-kutub pada stator dan rotor yang semakin banyak pula.
• motor tersebut akan bergerak setiap step sebesar 300 dengan 4 bit
urutan data (terdapat dua buah lilitan dengan tap, total lilitan
menjadi 4 lilitan).
Unipolar Motor Stepper 14
Urutan Data Untuk Motor Stepper dengan Tipe Unipolar (torsi normal)
• Motor dengan tipe bipolar ini mempunyai konstruksi yang hampir sama
dengan motor stepper tipe unipolar namun tidak terdapat tap pada
lilitannya
• Untuk mengontrol motor ini dapat berputar satu step maka perlu
diberikan arus untuk tiap-tiap lilitan dengan polaritas tertentu pula.
• Urutan datanya dapat dilihat
Motor Stepper : Tipe dan Rangkaian Kontrol 19
• Jika rangkaian kontrol yang mengendalikan rangakaian motor driver ini berupa
mikrokontroller atau komponen digital maka ada baiknya agar setiap port yang
mengontrol rangkaian driver motor stepper ini diberi buffer terlebih dahulu
agar tidak membebani port mikrokontroller yang digunakan.
• pin control_0, control_1, control_2 dan control_3 ini dapat dikontrol secara
digital dengan menggunakan mikrokontroller dengan memberi komponen yang
berfungsi sebagai buffer
• ditampilkan satu bagian untuk mengontrol satu buah kumparan motor stepper.
• Ada dua alternatif yaitu dengan menggunakan buffer terlebuh dahulu atau
menggunakan FET, yang mempunyai impedansi input yang sangat tinggi,
sebagai komponen saklarnya.
• Tegangan Vmotor tidaklah harus selalu sama dengan tegangan VCC pada
mikrokontroller.
• Oleh sebab itu digunakan sebuah komponen buffer yang mempunyai output
open collector sehingga outputnya dapat di pull-up ke tegangan yang
diinginkan.
• Untuk dasar pemilihan transistornya adalah pada karakteristik IC (arus
kolektor).
• Transistor ini harus merupakan transistor power yang mampu melewatkan arus
sesuai dengan arus yang diperlukan oleh kumparan motor stepper ini.
• Jika arus yang ditarik oleh kumparan motor stepper ternyata lebih besar
daripada kemampuan transistor maka transistor akan cepat panas dan dapat
menyebabkan rusaknya transistor tersebut.
Rangkaian Praktis Pengendali Motor Stepper 32
• R pull-up sebesar 470 akan memberikan arus sebesar 10 mA ke basis transistor Q1. Jika
Q1 mempunyai gain sebesar 1000 maka arus yang dapat diliewatkan adalah sekitar
beberapa ampere, tergantung dari besar arus yang ditarik oleh kumparan motor
stepper tersebut.
• Arus ini harus lebih kecil dari arus IC yang diperbolehkan.
• Untuk komponen FET dapat digunakan komponen IRL540 yang dapat mengalirkan arus
sampai 20 A dan mampu menahan tegangan balik sampai 100V.
• Hal ini disebabkan oleh karena FET ini mampu menyerap tegangan spike tanpa
perlindungan dioda.
• Tetapi komponen ini memerlukan heat sink yang besar dan harus cukup baik dalam hal
penyerapan panasnya.
• Ada baiknya jika digunakan kapasitor untuk menekan level tegangan spike yang
ditimbulkan dari transisi saklar dari on ke off.
• Ukuran kerja dari stepper biasanya diberikan dalam jumlah langkah per putaran per
detik.
Rangkaian Praktis Pengendali Motor Stepper 33
• Motor stepper biasanya kecepatan rendah dan torsi rendah mempunyai kontrol
gerakan posisi yang cermat.
• operasi dasar dari motor stepper dc yang terdiri dari stator yang diberi
penguatan secara alektromagnetis dan rotor dengan magnet permanen.
• Apabila polaritas kumparan penguat cocok untuk dibalik, rotor berputar pada
arah yang dipilih dengan satu langkah yang tepat pada posisi yang baru.
• Jumlah langkah perputaran ditentukan dengan jumlah pasang kutub pada rotor
dan stater.
• Jumlah kutub pada kedua belah pihak makin banyak langkah perputaran dari
rotor.
Rangkaian Praktis Pengendali Motor Stepper 34
• Ini berarti kutub magnet permanen dari rotor diluruskan sesuai dengan kutub
elektromgnetis dari stator.
• Tegangan putaran maksimum yang dengannya motor dapat dibebani tanpa
menyebabkan putaran terus menerus, disebut tenaga putaran yang menahan
motor stepper.
• Tenaga putaran dapat pula dirasakan pada motor yang tidak diberi penguatan.
• Hal ini disebabkan oleh kutub induksi magnet permanen pada stator.
• Seperti namanya, motor dc tanpa sikat tidak mempunyai sikat atau mekanis
komutasi.
• Sebagai penggantinya digunakan alat elektronis semi konduktor untuk saklar
arus jangkar.
• Kita dapat mengingat bahwa pada motor dc komutator dan sikat
mengubah arah arus pada kumparan jangkar sedemikian rupa
sehingga arah tenaga putaran selalu sama.