Anda di halaman 1dari 32

PRAKTIKUM STATISTIKA

Pertemuan 1
Definisi Statistik dan Statistika
Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka maupun
bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau
diagram yang menggambarkan masalah tertentu.
Contoh:
 Statistik penduduk
 Statistik ekonomi
 Statistik pendidikan
Definisi Statistik dan Statistika
 Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang statistik.
 Statistika diambil dari bahasa Latin yaitu “status” yang berarti
negara, maka statistika berarti keterangan-keterangan yang
dibutuhkan negara dan berguna bagi negara.
 Statistika sebagai suatu disiplin ilmu, statistika diartikan
sekumpulan konsep dan metode tentang pengumpulan,
penyajian, analisis dan interpretasi data kuantitatif bidang
tertentu dan pengambilan kesimpulan dalam situasi dimana
ada ketidakpastian dan variasi.
Penggolongan Statistika
 Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan
dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga
memberikan informasi yang berguna.
Misalnya: data dalam tabel, diagram balok dan diagram pie.
Penggolongan Statistika
 Statistika inferensia adalah metode-metode yang
mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis
sebagian data untuk kemudian sampai pada penarikan
kesimpulan mengenai seluruh gugus data induknya.

Contoh: Catatan kelulusan selama 5 tahun terakhir di suatu


perguruan tinggi menunjukkan bahwa 72% kemudian
disimpulkan bahwa peluang seorang mahasiswa lulus sarjana
adalah lebih dari 70%.
DATA
 Merupakan keterangan yang bisa memberikan gambaran
tentang suatu keadaan atau suatu peprsoalan.
 Merupakan bahan mentah bagi peneliti untuk menggali
informasi dan menjadi bahan analisis untuk mendapat
jawaban atas masalah dalam suatu penelitian.
DATA
 Populasi : keseluruhan objek yang diselidiki
 Sampel (contoh): himpunan bagian dari populasi
 Sampel random (contoh acak sederhana): sampel yang diambil
secara acak (random sampling) dimana setiap anggota populasi
dianggap mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi
anggota sampel.
Jenis Data Ditinjau Dari Segi SIFAT
ANGKA
Diskrit Kontinu
 data yang dapat  Data yang angkanya
dideskripsikan dengan merupakan deretan angka
variabel diskrit atau yang sambung
bilangan asli menyambung (merupakan
 Tidak berbentuk pecahan. suatu kontinum).
 Contoh: jumlah anggota  Contoh: data tinggi badan,
keluarga 5 orang. berat badan.
Jenis Data Berdasarkan
CARA MEMPEROLEH
Primer Sekunder
 secara langsung diambil dari  didapat tidak secara
objek / obyek penelitian oleh langsung dari objek
peneliti perorangan maupun penelitian.
organisasi.
 Contoh: peneliti yang
 Contoh : Mewawancarai
menggunakan data statistik
langsung penonton bioskop
hasil riset dari surat kabar
21 untuk meneliti preferensi
atau majalah.
konsumen bioskop
Jenis Data Menurut SIFAT
Data Kualitatif Data Kuantitatif
 Bukan berupa angka, tidak untuk  Berupa angka dalam arti
operasi matematika. sebenarnya, dapat dilakukan operasi
 Jenisnya: matematika.
 Nominal : angka digunakan  Jenis:
sebagai label atau kategori.  Interval: urutannya bertingkat
Misal: no rumah, no telp, kode dan dapat dikuantitatifkan.
buku Contoh: Nilai MK statistik, A
 Ordinal : ada makna jika 100-85, AB jika 84-80
tingkatan. dst.
Contoh : data jenis kelamin laki  Rasio : angka dalam arti
setara perempuan. Tempat lahir. sesungguhnya termasuk angka
Ada urutan: mis: data sikap nol.
konsumen ‘suka’, ‘tidak suka’ Contoh: 24 roti + 3 roti = 27
‘sangat suka’. roti
Jenis Data Berdasarkan SUMBER
Internal External
 data yang menggambarkan  data yang menggambarkan
situasi dan kondisi pada situasi serta kondisi yang
suatu organisasi secara ada diluar organisasi.
internal.  Contoh: data persebaran
 Contoh: data keuangan, penduduk, data tingkat
data pegawai, dsb. preverensi pelanggan.
Jenis Data Menurut
WAKTU PENGUMPULAN
Cross Section Time Series
 Data yang dikumpulkan  Data yang dikumpulkan
pada waktu tertentu saja. dari beberapa tahapan
 Contoh: data keuntungan waktu (kronologis).
jumlah mahasiswa FTI  Contoh : Data lulusan FTI
tahun 2011. mulai dari angkatan berdiri
hingga kini.
Penyajian Data
1. Penyajian data dengan tabel.
Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun
menurut kategori atau karakteristik data tertentu sehingga
memudahkan analisis data.
2. Penyajian data dengan grafik
Grafik merupakan gambar-gambar yang menunjukkan data
berupa angka dan biasanya dibuat berdasarkan tabel yang
telah ada. Grafik dapat berupa garis, batang, maupun
lingkaran.
Penyajian Data
 Contoh
 Tabel:

Aksara A AB B BC C CD D E

Jumlah 2 5 2 5 4 1 0 1
Penyajian Data
 Grafik/Diagram Garis
Hasil Nilai Statistika

5
Jumlah Mahasiswa

0
A AB B BC C CD D E
Nilai
Penyajian Data
 Grafik/Diagram Batang
Hasil Nilai Statistika

5
Jumlah Mahasiswa

0
A AB B BC C CD D E
Nilai
Penyajian Data
 Grafik Lingkaran

Jumlah
A
D E 10%
0% 5%
CD
5%

C
20% AB
25%

B
BC
10%
25%
Penyajian Data dengan Box Plot
 Box Plot digunakan untuk melihat apakah pada data tersebut terdapat
outlier (data yang mempunyai nilai ekstrim) atau tidak.
 Untuk membuat Box Plot, ada beberapa data yang harus diketahui yaitu :
 Nilai data minimum
 Nilai data maksimum
 Median (Q2 = kuartil ke 2)
 Lower Quartile (Q1 = kuartil ke 1)
 Upper Quartile (Q3 = kuartil ke 3)
 IQR (Inter Quartile Range) = selisih Q3 - Q1
 LIF (Lower Inner Fence) = Q1 – 1,5 IQR
 UIF (Upper Inner Fence) = Q3 + 1,5 IQR
 LOF (Lower Outer Fence) = Q1 – 3 IQR
 UOF (Upper Outer Fence) = Q3 + 3 IQR
Smallest Largest data
data point point not Suspecte
Outlier not below exceeding inner d outlier
inner fence fence

o X X *

Inner Q1 Median Q3
Oute Inner Oute
r Fence Fence r
Fenc Fenc
e Q1-1.5(IQR) Interquartile Range Q3+1.5(IQR) e
Q1-3(IQR)
Q3+3(IQR)
Ukuran Tengah Data Tunggal:
Mean (Nilai Rata-rata)
 Mean adalah jumlah semua data dibagi banyak data.
 Untuk data tunggal:
x1  x2  ...  xn
x
n
dengan n adalah banyak data, x adalah data.
Ukuran Tengah:
Median (Nilai Tengah)
 Median adalah nilai yang berada di tengah dari sekumpulan
data itu setelah diurutkan menurut besarnya.
Untuk data yang tidak berkelompok: Data diurutkan
menurut besarnya, kemudian dicari data yang berada di
tengah.
 Rumus untuk mencari letak Median:

~ (n  1)
Median  x 
2
Ukuran Tengah:
Modus
 Modus adalah nilai yang sering muncul.
Untuk data yang tidak berkelompok: Data dicari yang paling
banyak muncul.
Ukuran Tengah:
Quartil
 Quartil dibentuk dari sekumpulan data yang telah diurutkan yang
dibagi menjadi 4 bagian, sehingga terdapat tiga buah quartil yaitu
Q1, Q2, dan Q3.
 Q2 (quartil kedua) disebut juga dengan median.

 Rumus untuk mencari letak Quartil ke-i pada data tunggal:


i
Quartili  (n  1)
4
Ukuran Tengah:
Desil
 Desil dibentuk dari sekumpulan data yang telah diurutkan
yang dibagi menjadi 10 bagian, sehingga terdapat sembilan
buah desil yaitu D1, D2, D3, …, D9.
 D3 = Q 1 ; D 5 = Q 2 ; D 7 = Q 3
 Rumus untuk mencari letak Desil ke-i pada data tunggal:
i
Desili  (n  1)
10
Ukuran Tengah:
Persentil
 Persentil dibentuk dari sekumpulan data yang telah diurutkan
yang dibagi menjadi 100 bagian, sehingga terdapat 99 buah
persentil yaitu P1, P2, P3, …, P99.
 P25 = Q1 ; P50 = Q2 ; P75 = Q3
 Rumus untuk mencari Persentil ke-i pada data tunggal:

i
Persentili  (n  1)
100
CONTOH
Perhitungan Ukuran Tengah
dan
Penyajian Data dengan Box Plot
UNTUK DATA TUNGGAL
Contoh Perhitungan Ukuran Tengah
Untuk Data Tunggal
 Data sebagai berikut:
4, 5, 7, 7, 8, 8, 9, 9, 9, 10, 10
x1  x2  ...  xn
Mean  x 
n
4  5  7  7  8  8  9  9  9  10  10 86
   7,82
11 11
(n  1) (11  1) 12
PosisiMedian    6
2 2 2
Median = data ke-6 = 8
Modus = 9
Contoh Perhitungan Ukuran Tengah
Untuk Data Tunggal
1 1
LetakQuartil1  (11  1)  (12)  3
4 4
Quartil1 = data ke-3 = 7

3 3
LetakQuartil3  (11  1)  (12)  9
4 4
Quartil3 = data ke-9 = 9
Contoh Perhitungan Ukuran Tengah
Untuk Data Tunggal
7 7
LetakDesil7  (11  1)  (12)  8,4
10 10 = 8,4 – 8
= 0,4
D7  X 8  0,4( X (81)  X 8 )

D7  9  0,4(9  9)  9  0,4(0)

D7  9  0  9
Contoh Perhitungan Ukuran Tengah
Untuk Data Tunggal
34 34
LetakPersentil34  (11  1)  (12)  4,08
100 100 = 4,08 – 4
= 0,08
P34  X 4  0,08( X ( 41)  X 4 )

P34  7  0,08(8  7)  7  0,08(1)

P34  7  0,08  7,08


Contoh Penyajian Data dengan
menggunakan Box Plot
 IQR (Inter Quartile Range)
 IQR = Q3 - Q1 = 9 - 7 = 2
 LIF = Q1 - 1,5 IQR = 7 - 1,5 (2) = 7 - 3 = 4
 UIF = Q3 + 1,5 IQR = 9 + 1,5 (2) = 9 + 3 = 12
 LOF = Q1 - 3 IQR = 7 - 3 (2) = 7 - 6 = 1
 UOF = Q3 + 3 IQR = 9 + 3 (2) = 9 + 6 = 15

 Data yang terletak antara LIF dan UIF bukan outlier.


 Data yang terletak diluar LIF dan UIF adalah outlier yang
dibedakan menjadi 2 yaitu mild outlier dan extreme outlier
Contoh Penyajian Data Tunggal dengan
menggunakan Box Plot

bukan outlier

mild outlier mild outlier

extreme Q2 = extreme
outlier Q1 Med Q3 outlier

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Anda mungkin juga menyukai