Anda di halaman 1dari 18

Ukuran Pemusatan dan Penyebaran

Data Berkelompok
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:
• Menentukan dan menganalisis ukuran pemusatan dan
penyebaran data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dan histogram.
• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian data
hasil pengukuran dan pencacahan dalam tabel distribusi
frekuensi dan histogram.
2.2 Ukuran Letak Data
Dalam statistika, selain ukuran pemusatan kita juga diharuskan mengenal ukuran letak agar data itu
dapat ditafsirkan penggunaannya.

2.2.1 Statistik Lima Serangkai


Dari suatu data yang terdiri atas kumpulan nilai datum, terdapat lima buah nilai yang merupakan hal
penting untuk memberikan gambaran tentang kecenderungan pemusatan data (tendensi sentral).
Kelima buah nilai itu dikenal sebagai statistic lima serangkai, yaitu: datum terkecil atau statistik
minimum (xmin), datum terbesar atau statistik maksimum (xmaks), kuartil bawah (Q1), kuartil tengah
atau median (Q2), dan kuartil atas (Q3). Statistik lima serangkai ini biasanya disajikan dengan
gambar berikut.
A. Statistik peringkat dan statistik ekstrim
Setelah data dikumpulkan, langkah awal yang harus kita lakukan adalah menyusun data itu dari
datum terkecil ke datum terbesar. Data yang telah tersusun dari yang terkecil ke yang terbesar
disebut statistik peringkat. Banyak datum pada pengamatan disebut ukuran data atau banyak data
(n). Datum terkecil dan datum terbesar dalam statistik peringkat disebut statistik ekstrim.

Contoh Mencermati perhitungan unsur dasar dari statistik peringkat dan statistik
ekstrim
Tentukan statistik peringkat dan statistik ekstrim dari data berikut:
10, 4, 3, 2, 1, 9, 7, 2, 8, 4, 9, 6, 5, 5, 8, 4, 3, 9, 12.
Pembahasan:
B. Median data tunggal
Median dari statistik peringkat: x1, x2, ..., xn dengan x1 < x2 < ... < xn adalah nilai tengah jika banyak
data ganjil, atau rataan dua nilai tengah jika banyak data genap. Jika median diberi notasi Me, secara
matematis definisi tersebut dapat ditulis sebagai berikut.

Contoh Memahami perhitungan median dari data tunggal

Tentukan median dari bilangan-bilangan berikut.


a. 5, 3, 4, 8, 6, 8, 10. b. 11, 5, 9, 7, 18, 5, 12, 15.
Pembahasan:
C. Kuartil data tunggal
Jika sekelompok data telah disusun dalam statistic peringkat, data yang di tengah, yang membagi
data menjadi dua bagian sama banyak, disebut median. Berdasarkan analogi ini, kelompok data itu
dapat pula dibagi menjadi empat kelompok yang lebih kecil. Data-data yang terdapat pada batas-
batas pembagian ini disebut kuartil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga. Ketiga kuartil ini
sering dikenal sebagai kuartil bawah, kuartil tengah (median), dan kuartil atas, serta masing-masing
diberi notasi Q1, Q2, dan Q3.

Jadi, kuartil adalah nilai-nilai yang membagi statistic peringkat menjadi empat bagian yang sama
seperti pada gambar berikut.
Dalam penentuan nilai-nilai kuartil, sebaiknya kita tentukan terlebih
dahulu nilai Q2. Seluruh nilai yang berada di sebelah kiri Q2
digunakan untuk mencari nilai Q1. Nilai Q1 diperoleh dengan
membagi data di sebelah kiri Q2 menjadi dua bagian yang sama.
Seluruh nilai yang berada di sebelah kanan Q2 digunakan untuk
menentukan nilai Q3. Nilai Q3 merupakan nilai yang membagi data di
sebelah kanan Q2 tersebut menjadi dua bagian yang sama.

Contoh Mencermati penentuan nilai kuartil

Tentukan kuartil dari masing-masing kelompok bilangan di bawah ini.


a. 2, 3, 4, 6, 8, 9. b. 2, 6, 8, 4, 3, 9, 11. c. 2, 3, 4, 6, 8, 9, 11, 14.

Pembahasan:
D. Rataan kuartil dan rataan tiga
Jika kuartil bawah (Q1), kuartil tengah atau median (Q2), dan kuartil atas (Q3) dari statistik peringkat
telah ditentukan, rataan kuartil dan rataan tiga dapat ditentukan melalui formula berikut.

Contoh Memahirkan perhitungan unsur-unsur statistik lima serangkai

Sebuah perusahaan mengadakan tes terhadap 14 orang yang melamar sebagai sekretaris perusahaan.
Tes ini dilakukan dalam kemahiran mengetik. Kecepatan mengetik dihitung dari banyaknya kata per
menit sebagai berikut: 36, 41, 58, 45, 47, 51, 42, 43, 41, 40, 43, 42, 48, 45.
Hitunglah:
a. statistik lima serangkai,
b. rataan kuartil (RK),
c. rataan tiga (RT).
Pembahasan:
2.2.2 Jangkauan Data, Jangkauan Antarkuartil, Jangkauan Semi
Antarkuartil, Langkah, Pagar Dalam, dan Pagar Luar
Untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat tentang suatu data, di samping ukuran
pemusatan juga diperlukan ukuran letak data yang meliputi jangkauan dan jangkauan antarkuartil.
Pengembangan dari kedua pengertian ini dapat berupa pengertian tentang jangkauan semi
antarkuartil, langkah, pagar dalam, dan pagar luar.

A. Jangkauan dan koefisien jangkauan


Jangkauan data (range data) disebut juga rentangan data, didefinisikan sebagai selisih antara datum
terbesar (statistic maksimum) dengan datum terkecil (statistik minimum). Jika jangkauan data
dilambangkan dengan J, maka:
𝐽 = 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑥𝑚𝑖𝑛
atau
𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝑥𝑚𝑖𝑛
Koefisien jangkauan =
𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 + 𝑥𝑚𝑖𝑛
B. Jangkauan antarkuartil
Jangkuan antarkuartil didefinisikan sebagai selisih antara kuartil atas (kuartil ketiga) Q3 dengan
kuartil bawah (kuartil pertama) Q1. Jangkauan antarkuartil biasa disebut juga hamparan
(dilambangkan dengan H), yaitu:

𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1

C. Jangkauan semi antarkuartil


Jangkauan semi antarkuartil didefinisikan sebagai setengah kali panjang hamparan. Jangkauan semi
antarkuartil sering disebut jangkauan interkuartil atau simpangan kuartil dan dilambangkan dengan
Qd, ditulis sebagai:
1 1
𝑄𝑑 = 𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1
2 2

atau
𝑄 −𝑄
Koefisien dari 𝑄𝑑 = 𝑄3 +𝑄1
3 1
D. Langkah (step)
Satu langkah (L) didefinisikan sebagai satu setengah kali panjang satu hamparan dan ditulis sebagai:
1 1
𝐿 = 1 𝐻 = 1 𝑄3 − 𝑄1 atau 𝐿 = 3𝑄𝑑
2 2

E. Pagar dalam dan pagar luar


Nilai satu langkah di bawah kuartil bawah disebut pagar dalam (PD) atau terkadang disebut batas pencilan
bawah (BPB) dan nilai satu langkah di atas kuartil atas disebut pagar luar (PL) atau terkadang disebut batas
pencilan atas (BPA). Hal ini dapat ditulis sebagai berikut.

𝑃𝐷 = 𝐵𝑃𝐵 = 𝑄1 − 𝐿 atau 𝑃𝐿 = 𝐵𝑃𝐴 = 𝑄3 + 𝐿

Semua nilai data yang terletak di antara batas pencilan bawah (BPB) dan batas pencilan atas (BPA): BPB ≤ xi ≤
BPA merupakan nilai data normal, yaitu nilai data yang mempunyai median sebagai ukuran pemusatannya.
Semua nilai data yang kurang dari BPB atau lebih dari BPA (xi < BPB atau xi > BPA) merupakan nilai data tak
normal dan sering disebut pencilan. Dengan adanya pencilan ini merupakan petunjuk bagi pengamat bahwa data
itu patut diamati lebih lanjut (hal ini berarti ada kemungkinan terjadi salah catat atau salah ukur).
Contoh Memahami lebih rinci dari unsur-unsur statistika

Data nilai UN Matematika dari 25 siswa adalah sebagai berikut.


4,23 4,95 6,23 7,27 8,87
4,50 5,30 6,40 7,50 8,95
4,65 5,40 6,67 8,23 9,23
4,72 5,57 6,95 8,27 9,40
4,90 6,00 7,04 8,55 9,65
Hitunglah:
a. jangkauan data,
b. jangkauan semi antarkuartil,
c. pagar dalam,
d. pagar luar.
Pembahasan:
2.2.3 Diagram Kotak Garis (DKG)
Suatu data statistik yang telah diolah menjadi statistic lima serangkai dapat disajikan dalam bentuk
diagram kotak garis (DKG). Diagram ini memuat sebuah kotak berbentuk persegi panjang dan dua
buah garis yang terletak di sebelah kiri dan kanan kotak tersebut. Persegi panjang dilukiskan
mendatar, sedangkan lebar nya ditentukan oleh lambang “Ι” yang menunjukkan letak kuartil pertama
(Q1) dan kuartil ketiga (Q3). Panjang persegi panjang itu sama dengan panjang kedua lambang “Ι”.
Q2 ditandai oleh lambang (+). Garis-garis ke kiri dan ke kanan diper panjang hingga mencakup
semua nilai data normal (bukan pencilan). Letak pencilan berada di luar kedua garis dan ditulis
dengan lambang asterik (*).

Contoh Mencermati pembuat petak DKG

Lukiskan diagram kotak garis (DKG) dari data di bawah ini.


12 13 15 15 16 17 19 20 21 22
26 27 30 30 36 38 39 43 45 46
Pembahasan:

Anda mungkin juga menyukai