Anda di halaman 1dari 2

Pada suatu malam, Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud di

hadapannya. la begitu terkesan dengan mimpinya.

Keesokan harinya, Yusuf mendatangi ayahnya. la menceritakan mimpinya semalam. "Wahai


ayahku. sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan. Kulihat
semuanya bersujud kepadaku."

Mendengar hal ini, Nabi Yaqub begitu gembira. Yaqub tahu bahwa mimpi anaknya tersebut
bukan sebuah mimpi biasa. Itu adalah sebuah tanda bahwa suatu hari nanti Yusuf akan
menjadi seorang yang dimuliakan oleh Allah dan manusia. Rasa sayang dan cinta Nabi
Yaqub terhadap Yusuf pun semakin besar. Akan tetapi, ia khawatir jika saudara-saudara
Yusuf mengetahui mimpi itu. Nabi Yaqub pun berkata, "Hai anakku, janganlah kamu
ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu. Ayah khawatir jika mereka mengetahui
hal tersebut, mereka akan mencelakakanmu."

Rasa sayang dan cinta yang ditunjukkan oleh Nabi Yaqub kepada Yusuf ternyata telah
menimbulkan kebencian saudara-saudaranya. Mereka iri dan dengki. Mereka merasa Yusuf
lebih dicintai daripada mereka. Adik Nabi Yusuf yang bernama Bunyamin pun ikut dibenci
karena dianggap telah mendapatkan kasih sayang yang sama seperti Yusuf.

Dalam sebuah pertemuan rahasia, saudara-saudara Yusuf yang iri hati berkumpul untuk
membuat sebuah rencana keji. Salah satu dari mereka berkata, "Sesungguhnya Yusuf dan
Bunyamin lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita ini adalah anak dari
ayah kita juga. Ayah kita rupanya telah keliru dalam hal ini."

"Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah yang tidak dikenal supaya perhatian ayah
kita tertumpah kepada kita semua," ujar salah satu saudara Yusuf.

Yahuda, anak keempat Nabi Yaqub, tampaknya tidak sependapat. la berkata, "Janganlah
kalian membunuh Yusuf, tapi masukkanlah dia ke dalam sumur yang sering dilewati dan
dijadikan tempat peristirahan para musafir. Dengan demikian, jika nanti para musafir itu
menemukannya, mereka membawanya jauh dari kita. Mungkin nanti Yusuf akan dijual
sebagai budak. Setelah itu, kita bertobat kepada Allah atas dosa-dosa kita dan menjadi orang
yang senantiasa berbuat baik."

Akhirnya, mereka semua setuju dengan pendapat Yahuda. Kemudian, mereka merencanakan
cara membawa Yusuf tanpa ada keberatan dari ayahnya yang selalu khawatir dengan
keselamatan Yusuf.

Keesokkan harinya, saudara-saudara Yusuf meminta izin kepada Nabi Yaqub untuk
mengajak Yusuf bermain ke tepi hutan untuk menikmati pemandangan. Pada awalnya, Nabi
Yaqub ragu-ragu memberi izin. Akan tetapi, setelah didesak oleh saudara-saudara Yusuf,
akhirnya Nabi Yaqub mengizinkan dengan memberi pesan kepada mereka agar berhati-hati
dan menjaga adiknya tersebut.

Esoknya, berangkatlah rombongan putra Yaqub, kecuali Bunyamin karena masih terlalu kecil.
Mereka menuju ke tempat sesuai dengan rencana mereka kemarin. Setibanya di tempat tersebut,
mereka bermain kejar-kejaran. Pada saat bermain, mereka sedikit demi sedikit melepaskan baju
Yusuf. Yusuf tidak menyadari apa maksud saudara-saudaranya tersebut. la hanya mengikutinya saja.
Mereka berkejar-kejaran hingga sampai di dekat sebuah sumur. Tempat tersebut ada di hutan yang
biasa dilalui oleh para musafir.

Anda mungkin juga menyukai