Anda di halaman 1dari 4

Jadi gini dek, kamu inget pelajaran Bahasa Indonesia yg bikin cerita gak

Kan ada alurnya, jadi alur kan bisa jadi pondasi cerita, nah sama kaya di Kaspos kamu. Disitu
ada tahapannya.
Alur yg ada di kaspos kamu :
1. Pengenalan :
Hanggar Rizki merupakan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2019 –
2024 berdasarkan salinan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 133/P Tahun
2019. Selama 5 bulan menjabat sebagai Ketua KPK dibawah kepemimpinan Hanggar
Rizki banyak menuai pujian dari masyarakat Indonesia, dikarenakan kinerja KPK di
bawah kepemimpinannya sangat baik dan aktif untuk memberantas tindak pidana
korupsi. Selain dari pada menjerat para koruptor, KPK banyak melakukan kegiatan
sosialisasi mengenai pentingnya kesadaran akan korupsi kepada masyarakat.

2. Pemunculan konflik
Pada tanggal 30 September 2019 Hanggar Rizky ditetapkan sebagai tersangka dalam
kasus Pembunuhan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang bernama
Dian Anastasia di Krakatau Coffee and Bar. Setelah ditelusuri oleh penyidik POLRI
terdapat bukti permulaan yang cukup, bahwa Hanggar Rizki memiliki keterkaitan dengan
kasus pembunuhan Dian Anastasia. Sehingga pada tanggal 28 Oktober 2019 penyidik
POLRI melimpahkan berkas perkara atas nama Hanggar Rizki kepada Jaksa Penuntut
Umum. Selanjutnya, Jaksa Penuntut Umum menindaklanjuti perkara atas nama Hanggar
Rizki. Kemudian pada tanggal 11 November 2019 Hanggar Rizki ditetapkan status
sebagai terdakwa.

3. Klimaks
Setelah kasus Hanggar Rizki berjalan 2 bulan sejak diberhentikannya ia sebagai Ketua
KPK ternyata Majelis Hakim menyatakan putusan bebas terhadapnya. Hanggar Rizki
merasa tidak mendapat keadilan, dimana dengan adanya ketentuan yang tertuang dalam
pasal Pasal 32 ayat (1) Huruf d Undang – Undang Nomor xx Tahun xxxx tentang
perubahan atas Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi telah melanggar amanat dari Pasal 28 D ayat (1) UUD NRI 1945
terkait dengan asas praduga tak bersalah yang berbunyi “Setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang
sama dihadapan hukum.”
Selain itu, kinerja KPK yang baru ternyata tidak sehebat KPK pada periode Hanggar
Rizki. Dibawah kepemimpinan ketua yang baru, penyelesaian kasus korupsi oleh KPK
memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan masa kepemimpinan Hanggar
Rizki yang lebih efisien dan tepat waktu. Hal ini menyebabkan kerugian bagi negara yang
amat besar. Kasus – kasus korupsi yang seharusnya ditangani dengan cepat, namun pada
kenyataannya tidak ditangani dengan efisien dan tepat waktu. Sehingga dengan
penanganan kasus yang tidak efisien dan tepat waktu, maka dapat mengancam keamanan
negara dari dalam.

4. Anti Klimaks (Tahap Konflik Menurun)


Melihat tuntutan masyarakat tentang KPK mengenai diberhentikannya Hanggar Rizki
sebagai Ketua KPK. Kemudian pada tanggal 3 Februari 2020 dengan berdasarkan
berbagai pertimbangan serta desakan dari masyarakat, lalu kuasa hukum Hanggar Rizki
melakukan pengajuan permohonan ke Mahkamah Konstitusi karena Pasal 32 ayat (1)
Huruf d Undang – Undang Nomor xx Tahun xxxx tentang perubahan atas Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
telah bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1), 28I ayat (2), Pasal 28I ayat (5), dan Pasal
30 ayat (1) Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Alasan pengajuan permohonan ke Mahkamah Konstitusi bahwa Pasal 32 ayat (1) Huruf d
Undang – Undang Nomor xx Tahun xxxx tentang perubahan atas Undang- Undang
Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
menyebabkan adanya batasan bagi pimpinan KPK selaku pemimpin instansi yang
memiliki peran penting terhadap sistem keamanan nasional, bahwa korupsi merupakan
suatu kejahatan yang memiliki tingkat urgensi sangat tinggi. Apabila pasal tersebut tetap
ada maka pimpinan KPK yang menjadi terdakwa dalam suatu perkara otomatis akan
diberhentikan tanpa menunggu putusan yang tetap (inkrah). Dengan berhentinya
pimpinan KPK maka ada jangka waktu dimana kursi kepemimpinan KPK kosong sampai
adanya pimpinan baru yang akan dipilih. Jadi, banyak kasus korupsi yang akan terhambat
atau tertunda penangannya dan itu dapat mengancam keamanan nasional.
5. Penyelesaian
Nah disini fungsi ahli undang2 kan dek, karna ahli undang2 yg dituntut buat nemuin
penyelesaian masalahnya.
Menurut aku, untuk nyelesein yg diatas itu. Kamu nyari undang-undang yg udah
disebutin diatas, kaya 28D ayat 1 itu undang-undang pelanggaran HAM. Terus kamu
pahamin undang-undang yang diajukan oleh kuasa hokum terdakwa.
Termasuk juga kamu harus nyari undang undang yg berkaitan sama kaspos kamu.
Untuk nemuin undang2 yg berkaitan kamu bisa liat dari berbagai sudut pandang pake
logika. Contohnya misal kamu jadi keluarga korban gimana setelah denger keputusan
bahwa terdakwa divonis bebas. Atau kamu ambil sudut pandang dari terdakwa, bisa juga
dari kuasa hokum.
Nah aku nemuin undang-undang yang termasuk dalam penyelesaian kaspos kamu diatas,
yaitu UNDANG UNDANG TATA NEGARA.
Kenapa undang2 tata negara, karna dikaspos kamu ada point “kursi kepemimpinan KPK
kosong sampai adanya pimpinan baru yang akan dipilih”
Sama halnya kaya pas presiden atau pimpinan daerah dicopot, terus wakilnya yg gantiin

Aku nemuin pikiran kalo undang-undang tata negara juga masuk itu dari semalem,
keinget pelajaran PKn dulu sama ngandelin logika dan artikel yg aku baca

Anda mungkin juga menyukai