Anda di halaman 1dari 5

Nabi Yakub A.

S
Nabi Yaqub AS adalah putra dari Nabi Ishaq bin Ibrahim dan ibunya Rifqah binti A'zar. Nabi Yaqub AS memiliki saudara kembar bernama Al-Aish. Nabi Ishaq lebih menyayangi Aish
dikarenakan dia merupakan anak tertua, sedangkan istrinya lebih menyayangi Nabi Yaqub AS karena dia merupakan anak terakhir.
Pada suatu ketika, Nabi Ishaq menginginkan seekor rusa. Beliau meminta Aish untuk mencarikannya seekor rusa. Namun, sebelum Aish berburu, sang ibunda menyuruh Nabi Yaqub AS
terlebih dahulu. Dan dia melayani ayahnya terlebih dahulu, Nabi Ishaq pun mendoakaan Nabi Yaqub AS "Mudah-mudahan engkau menurunkan nabi-nabi dan raja-raja". Mengetahui hal itu,
Aish yang dirundung rasa iri pun menjadi lebih kaku dan dingin terhadap Nabi Yaqub. Aish lebih sering menyindir karena merasa dengki terhadap Nabi Yaqub.
Melihat kejadian tersebut Nabi Ishaq menyuruh Nabi Yaqub AS untuk berhijrah ke Fadan A'raam dan menemui sang paman bernama Laban bin Batu'il. Sesuai nasihat sang ayah, pergilah Nabi
Yaqub AS menuju kota Fadan A'raam yang berada di Irak. Setelah berhari-hari melewati padang pasir, tibalah Nabi Yaqub AS di kota tersebut.
Dia bertanya kepada salah satu penduduk tentang kediaman Laban bin Batu'il. Penduduk tersebut menunjuk ke arah Rahil seorang gadis yang cantik jelita, yang kebetulan merupakan putri
kedua dari Laban bin Batu'il.
Setelah memperkenalkan diri kepada Rahil, Nabi Yaqub AS diajak untuk bertemu dengan ayahnya Laban bin Batu'il. Dalam pertemuan tersebut Nabi Yaqub AS menyampaikan pesan dari
ayahnya, agar mereka berdua menjadi besan dengan menikahkan salah satu putri Laban dengan Nabi Yaqub.
Laban menyetujui pesan tersebut dengan syarat menggembalakan hewan ternak miliknya selama tujuh tahun. Nabi Yaqub AS menyanggupi syarat tersebut, setelah tujuh tahun berlalu, Nabi
Yaqub AS menaggih janji kepada Laban. Laban pun menjodohkan putri pertamanya bernama Laiya. Namun, Nabi Yaqub lebih menginginkan menikahi Rahil. Seorang gadis yang dia jumpai
pertama kali saat berada di kota Fadan A'raam.
Laban pun menyarankan Nabi Yaqub AS untuk menikahi Laiya terlebih dahulu. Setelah itu, dia diizinkan untuk menikahi Rahil sebagai istri kedua dengan syarat bahwa Nabi Yaqub AS harus
bersedia menggembalakan hewan ternak milik Laban selama tujuh tahun. Pada masa Nabi Yaqub, belum ada larangan untuk menikahi kakak beradik dalam satu waktu hingga diturunkannya
surat Annisa ayat 23. Allah SWT berfirman, "Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu
yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-
ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu
belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan
(dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Nabi Yaqub AS kemudian menikah dengan kedua putri dari pamannya yakni Laban bin Batu'il. Pada saat itu Laban menghadiahkan kepada kedua putrinya seorang pembantu perempuan
bernama Zulfa dan Bahlah. Beberapa tahun kemudian Nabi Yaqub AS menikahi kedua asisten rumah tangga tersebut. Dia memiliki 12 orang anak dari keempat istrinya. Salah satunya adalah
Nabi Yusuf AS dari istrinya bernama Rahil.
Nabi Yusuf merupakan anak kesayangan Nabi Yaqub, sehingga mengakibatkan iri dengki terhadap saudara-saudaranya. Pada suatu hari, saudara-saudaranya berencana membuang Nabi Yusuf
AS dari kehidupan mereka. Mereka mengatur strategi untuk menyingkirkan Nabi Yusuf AS, dan rencana tersebut berhasil. Nabi Yusuf AS terjebak pada sebuah sumur, jebakan tersebut berasal
dari saudara-saudaranya yang iri dengki terhadapnya.
Sejak saat itu, Nabi Yaqub AS dirundung kesedihan yang berkepanjangan karena kehilangan putra tercintanya yaitu Nabi Yusuf AS. Sepanjang hari dia menangisi kepergian Nabi Yusuf AS dan
akhirnya dia menjadi buta. Beberapa tahun kemudian, Nabi Yaqub AS mendengar kabar dari anak-anaknya jika Nabi Yusuf AS putra tercintanya masih hidup. Nabi Yusuf AS yang sebelumnya
bertemu dengan saudara-saudaranya yang iri dengannya, memerintahkan mereka untuk memberikan gamisnya kepada Nabi Yaqub AS dan diusapkan ke wajah Nabi Yaqub, agar ayahnya
kembali dapat melihat. Atas izin Allah SWT Nabi Yaqub AS pun dapat melihat kembali dan berkumpul dengan keluarganya di Mesir.
Nabi Yusuf A.S
Nabi Yusuf adalah anak ketujuh dari dua belas anak Nabi Yaqub. Ibunya bernama Rahiel. Yusuf lahir di Palestina. Ibunya wafat saat Yusuf berusia dua belas tahun. Nabi Yusuf berdakwah di
wilayah Mesir. Yusuf dipercaya menjadi pejabat kerajaan untuk menangani bencana kekeringan selama tujuh tahun yang diketahuinya dari tafsir mimpi raja. Yusuf wafat di Nablus (Palestine) .
Pada suatu malam, Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud di hadapannya. la sangat terkesan dengan mimpinya.
Keesokan harinya, Yusuf akan datang. la ingat mimpinya semalam. "Wahai ayahku. Sebenarnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan. Kulihat semuanya bersujud
kepadaku.“Mendengar hal ini, Nabi Yaqub sangat gembira. Yaqub tahu mimpi buruk itu bukan mimpi biasa. Itu akan menjadi tanda bahwa suatu hari nanti Yusuf akan menjadi seorang yang
dimuliakan oleh Allah dan manusia. Rasa sayang dan cinta Nabi Yaqub terhadap Yusuf pun semakin besar. Akan tetapi, ia khawatir jika saudara-saudara Yusuf mengetahui mimpi itu. Nabi Yaqub
pun berkata, "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu. Ayah khawatir jika mereka mengetahui hal tersebut, mereka akan mencelakakanmu.“Rasa sayang
dan cinta yang disetujui oleh Nabi Yaqub kepada Yusuf ternyata telah menimbulkan kebencian saudara-saudaranya. Mereka iri dan dengki. Mereka menerima Yusuf lebih dicintai dari
mereka. Adik Nabi Yusuf yang bernama Bunyamin pun ikut dibenci karena dianggap telah menerima kasih sayang yang sama seperti Yusuf.
Dalam sebuah rapat rahasia, saudara-saudara Yusuf yang iri hati untuk membuat rencana keji. Salah satu dari mereka berkata, "Sesungguhnya Yusuf dan Bunyamin lebih dicintai oleh ayah kita dari
pada kita sendiri, padahal kita ini adalah anak dari ayah kita juga. Ayah kita rupanya memiliki keliru dalam hal ini.“"Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah yang tidak diketahui
menyangkut kita semua," katakan salah satu saudara Yusuf.
Yahuda, anak, Nabi Yaqub, terbukti tidak sependapat. la berkata, "Janganlah kalian membunuh Yusuf, tapi dimasukkanlah dia ke dalam sumur yang sering dilewati dan digunakan tempat
peristirahan untuk para musafir. Dengan demikian, jika nanti para musafir itu mendukung, mereka akan meminta bantuan lebih lanjut. Mungkin nanti Yusuf akan dijual sebagai budak. itu, kita
bertobat kepada Allah atas dosa-dosa kita dan menjadi orang yang senantiasa melakukan yang baik. "
Akhirnya, semua setuju dengan pendapat Yahuda. Kemudian, mereka membicarakan cara membawa Yusuf tanpa ada yang membantah yang selalu khawatir dengan keselamatan Yusuf.
Keesokkan ikut, saudara-saudara Yusuf meminta izin kepada Nabi Yaqub untuk mengajak Yusuf bermain ke tepi hutan untuk menikmati pemandangan. Pada awalnya, Nabi Yaqub ragu-ragu
memberi izin. Akan tetapi, setelah didesak oleh saudara-saudara Yusuf, akhirnya Nabi Yaqub diizinkan dengan memberi pesan kepada mereka agar berhati-hati dan mengizinkan adiknya tersebut.
Esoknya, berangkatlah rombongan putra Yaqub, kecuali Bunyamin karena masih terlalu kecil. Mereka menuju ke tempat yang sesuai dengan rencana mereka kemarin. Setibanya di tempat
tersebut, mereka bermain kejar-kejaran. Pada saat bermain, mereka sedikit demi sedikit melepaskan baju Yusuf. Yusuf tidak menyadari apa yang dimaksudkan saudara-saudaranya tersebut. la
hanya mengikutinya saja. Mereka berkejar-kejaran hingga di dekat sumur. Tempat tersebut ada di hutan yang biasa dilalui oleh para musafir. Dengan cepat, mereka mengangkat Yusuf dan
mengangkatnya ke sumur. Yusuf meronta dan berusaha melepaskan diri. Akan tetapi, cengkeraman saudara-saudaranya lebih kuat. Akhirnya, melawan Yusuf sia-sia saja. Mereka berhasil
membuang Yusuf ke sumur tersebut.
Soreji, mereka datang ke ayah mereka sambil menangis. Mereka berkata, "Ayah, sungguh kami pergi berlomba-lomba dan kami mengundang Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia makan
serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan mempercayai kami, kecuali kami adalah orang-orang yang benar."
Mereka datang membawa baju Yusuf yang berlumuran dengan darah palsu. Dengan berseru Yaqub berkata, "Sungguh hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan yang buruk; maka
hanya bersabar tentang yang terbaik bagiku. Dan hanya untuk Allah memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan."
Kemudian, datanglah kelompok orang-orang musafir. Sebuah di antisipasi mengambil udara. la menurunkan timbanya dan berkata, "Oh, kabar gembira, ada seorang anak muda!" Mereka lalu
menyelamatkan Yusuf dan membawanya sebagai barang dagangan.
Akhirnya, mereka mendukung untuk menjual anak temuan itu kepada salah seorang menteri di negeri Mesir yang bernama Qitfir Al Aziz. Karena Yesuf adalah anak temuan, mereka takut
pemiliknya akan mengambilnya. Oleh karena itu, mereka tergesa-gesa menjualnya dengan harga yang murah.
Qitfir membeli Yusuf untuk membantunya, Zulaikha, dalam menangani kebutuhan rumah tangganya. Tanya, "Wahai istriku, berikanlah dia tempat yang baik, rnungkin dia akan sangat bermanfaat
bagi kita, atau jika kita mau, kita bisa mengangkatnya sebagai anak."
Karena itu, Yusuf tinggal di rumah Qitfir dan mengundang yang bernama Zulaikha. Yusuf bekerja dengan baik, cekatan, dan jujur. Oleh karena itu, ia mengubah sangat baik. Bertahun-tahun, Yusuf
tinggal di rumah tersebut. Yusuf tumbuh dewasa. la menjadi pemuda gagah dan tampan. Allah memberikan ilmu yang cukup luas untuk Yusuf.
Awalnya, Zulaikha mengatur simpati kepada Yusuf karena memberi imbalan dan ketangkasan Yusuf dalam bekerja. Saat Yusuf dewasa, rasa simpati berubah menjadi cinta. Zulaikha terpikat oleh
kepribadian dan ketampanan Yusuf.
Ketika memilih pergi ke luar kota, Zulaikha kemudian memanggil Yusuf ke kamarnya. la mengambil Yusuf. Sambil menutup pintu, ia berkata, "Marilah ke sini." Akan tetapi, Yusuf menolak dan
diizinkan untuk berlari keluar kamar. Zulaikha menarik baju Yusuf dari belakang. Ketika Yusuf Membuka pintu kamar, tiba-tiba muncul Qitfir. Zulaikha butuh cemas dan kesulitan. Untuk
membahas dirinya. Zulaikha menuduh Yusuf telah melakukan yang buruk.
Yusuf sangat terkejut mendengarnya. la berusaha menjelaskan kepada Qitfir bahwa ia tidak menang. Zulaikhalah yang memaksanya. Akhirnya, terjadilah tuduh-menuduh di antara keduanya.
Mendengar dikenali, Qitfir menjadi bingung. Oleh karena itu, ia meminta kepada saudara Zulaikha yang terkenal jujur ​dan bijak. Saudara Zulaikha berkata, "Jika baju yang dikenakan Yusuf sobek
di bagian depan, istrimu benar. Namun, jika baju Yusuf sobek di bagian belakang, Yusuflah yang benar."
Qitfir lalu menoleh ke arah Yusuf. la melihat baju Yusuf robek bagian belakang. Itu artinya berbicara yang bohong. Hal ini sangat mengecewakan pada saat berbicara
Peristtwa ini membuat Qitfir meminta perhatian jika banyak orang tahu hal memalukan itu, Oleh karena itu, Qitfir berpesan kepada Yusuf, "Aku mohon kepadarnu agar apa yang telah terjadl dari
permintaan ceritakan kepada siapa pun." "Maafkan aku, mohon ampunlah atas dosa yang telah dilakukan."
Meskipun sulit untuk dirahasiakan, acara itu tersebar juga. Zulaikha menjadi bahan gunjingan di kalangan istri pejabat Mesir. Hal ini tentu saja membuat perasaan Zulaikha resah meskipun ia
memang bersalah.
Zulaikha kemudian mengundang wanita-wanita yang menggunjingkannya. la menyediakan tempat duduk untuk mereka. Zulaikha memberikan pisau untuk memotong jamuan buah-buahan untuk
setiap wanita yang datang.
Ketika para tamu memotong buah, Zulaikha datang Yusuf, "Keluarlah, tampakkanlah dirimu kepada mereka." Wanita-wanita itu melihat Yusuf. Mereka kagum untuk ketampanan Yusuf. Tanpa
mereka sadari. wanita-wanita itu melukai jari-jari dan berkata, "Maha sempurna Allah, ini adalah manusia. Sesungguhnya, ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia."
Zulaikha berkata, "Itu orang yang kamu cela karena aku tertarik. Sesungguhnya aku telah mendukung dia untuk menundukkan disetujui kepadaku, tetapi dia menentang. Sesungguhnya, jika dia
tidak menaati apa yang aku minta, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan menggunakan golongan orang -orang yang hina. "
Peristiwa yang dialami Yusuf ternyata sangat mengkhawatirkan dirinya. Yusuf merasa takut dengan sikap yang diperlihatkan Zulaikha dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Dalam doanya,
Yusuf berkata, "Wahai Tuhanku, penjara, aku lebih suka menerima ajakan dari mereka. Jika tidak Engkau hindarkan segala tipu, mereka takut, aku takut aku tidak bisa menolak ajakan mereka, jadi
aku orangutan orang merugi."
Doa Yusuf dikabulkan Allah. Setelah memalukan itu, hati Qitfir menjadi tidak tenang. la menyadari itulah yang mengerti. Akan tetapi, untuk mengganti namanya, ia akan membebaskan Yusuf
dengan Zulaikha dengan cara memenjarakan Yusuf. Qitfir menyusun rencana agar Yusuf di adili dan diputuskan oleh pangadilan. Akhirnya, Yusuf pun dimasukkan dalam penjara.
Yusuf berusaha menunggu dan mencoba ujian ini. la berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan dan ketabahan. Di sisi lain. Yusuf bersyukur masuk penjara karena ia jauh dari godaan
Zulaikha. la dapat hidup tenang. Yusuf diangkat menjadi nabi oleh Allah setelah menerima beberapa ujian dan cobaan. la diberikan mukjizat, salah satunya adalah dapat diberikan mimpi.
Allah memberi Nabi Yusuf tugas untuk menyeru manusia agar menegakkan keadilan, melawan kezaliman, mengendalikan nafsu, dan sating mendukung bagi sesama.
Nabi Yusuf memulai tugasnya berdakwah kepada para penghuni penjara. Di antara mereka, ada dua orang pegawai istana Mesir yang dipenjara karena persetujuan raja. Ketika bertemu Nabi Yusuf,
menceritakan tentang mimpi yang dialami. Orang yang pertama berkata, "Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur." Sementara itu, orang yang kedua berkata pula, "Sesungguhnya aku
bermimpi membawakan roti di atas kepala, kemudian muncul burung gagak dan memecahkanuki roti-roti itu. Kami mohon kepadaamu untuk meminta bantuan manusia. Kami harap kami
memastikan orang yang dapat membantu."
Yusuf menjelaskan kepada pelayan pertama, "Wahai Saudaraku, yang disetujui akan dikeluarkan dan dipinjamkan kembali oleh sang raja. Sementara untuk pelayan yang kedua, ia menjelaskan,"
Dan mengirim Saudaraku, sebelumnya aku meminta agar tabah karena mimpimu mati. "
Beberapa hari kemudian tafsir Yusuf terbukti. Sebelum berpisah dengan semuanya. Yusuf berpesan kepada pelayan pertama agar ia menyerahkan tentang kemampuan yang dimiliki Yusuf kepada
raja.
Akan tetapi, orang ini lupa dengan pesan Nabi Yusuf karena setan telah melupakan.
Sejak saat itu, Yusuf banyak mendatangi orang untuk menafsirakan mimpi mereka. Nabi Yusuf pun menggunakan kelebihan yang dimilikinya sebagai sarana untuk berdakwah. Orang-orang pun
percaya Yusuf sebagai nabi dan menerima dakwahnya.
Pada suatu hari, raja Mesir bermimpi aneh. Mimpi itu terjadi berulang-ulang. la mengumpulkan seluruh juru ramal istana. la meminta arti mimpinya tersebut. Raja berkata, "Sesungguhnya, aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir yang hijau dan tujuh bulir lain yang kering. Hai orang-orang
yang menang, terangkanlah kepadaku tentang arti mirnpiku itu jika kamu bisa menuntaskan mimpi. " Para juru ramal yang diundang mulai berpikir. Akan tetapi, seluruh juru ramal tidak ada yang
mampu mewujudkan mimpi tersebut.
Sang raja kecewa. la resah dengan mimpi yang dialaminya tersebut. Pada saat berbicara, pelayan raja yang mimpinya pernah ditanyakan oleh Nabi Yusuf teringat kepada Yusuf. la berkata kepada
sang raja, "Baginda, aku ingat kompilasi di penjara, ada yang bisa menangkan mimpi dengan tepat. Hal itu telah membuktikan kebenarannya. Izinkan hamba menemuinya." Akhirnya, raja
mengizinkan pelayan untuk Yusuf.
Kemudian, pelayan raja itu bertemu Yusuf. la menceritakan mimpi sang raja, "Hai Yusuf, sungguh raja kami bermimpi dan tidak ada kata pun yang mampu menangkannya. Oleh karena itu,
terangkanlah bagi kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dihasilkan oleh tujuh ekor sapi betina yang berakibat kuat dan tujuh bulir yang hijau dan tujuh lainnya yang kering
agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya. "
Yusuf berkata, "Sahabatku, tafsir mimpi tentang negara Mesir akan mengalami masa subur selama tujuh tahun, tetapi kemudian negeri Mesir akan bertambah kemarau selama tujuh tahun pula."
Pelayan itu berkata, "Sangat serius. Lalu, bagaimana mengatasi masalah tersebut"
Nabi Yusut berkata, "Simpanlah hasil gandum kalian di rnusim pinggiran kota sebagai bekal untuk bertahan hidup di muslin kemarau yang panjang."
Setelah selesai berdialog, pelayan tersebut meminta tolong dan mohon pamit. la segera disampaikan tafsir mimpi yang disampaikan oleh Nabi Yusuf kepada sang raja.
Mendengar penjelasan itu raja sangat senang. Sebagai balasannya, raja menerima pengawalnya agar melepaskan Nabi Yusuf.
Yusuf mendapat kabar bahwa raja akan membebaskannya. Akan tetapi, ditolak sebelum perkaranya disidangkan dan ia diputuskan tidak bersalah.
Kemudian, sang raja kembali mengangkat masalah Yusuf. la mencoba untuk mencari kebenarannya. Semua orang yang terlibat dalam masalah tersebut diminta dan dimintai kesaksiannya atas
peristiwa yang menimpa Yusuf. Pada saat terjadi. Zulaikha memberikan kesaksiannya. la mengakui kesalahannya. Pengakuan Zulaikha menjadi bukti bahwa Yusuf memang tidak terbukti.
Akhirnya, Yusuf diputus tidak meyakinkan oleh raja. la membebaskan. Yusuf berkata, "Yang demikian itu agar Qitfir Al Aziz mengetahui bahwa aku tidak berkhianat, menjawab di belakangnya
dan bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat." Yusuf pun bersyukur kepada Allah karena kebenaran telah dapat dibuktikan.
Setelah Yusuf keluar dari penjara, raja berkata, "Bawalah Yusuf kepadaku agar aku memilih dia sebagai orang kepercayaanku."
Yusuf menghadap raja. Terjadilah percakapan yang cukup serius. Raja berkata, "Mulai hari ini, minta kedudukan tinggi dan tepercaya di sisi kami."
Mendengar penawaran tersebut. Yusuf berkata kepada raja, "Jika memang harus percaya kepadaaku. Membuatku negara pengantar. Sesungguhnya, aku mampu mendukung juga berpengetahuan
dalam hal tersebut.“Sejak kursi itu, raja mengumumkan jabatan baru Nabi Yusuf, yaitu sebagai bendaharawan negara. Dengan jabatan tersebut, raja memberikan wewenang untuk menjalankan
pemerintahan rode. Kerusakan khusus yang akan terjadi. Nabi Yusuf bekerja keras untuk melaksanakan amanat dari raja. Di bawah kepemimpinannya, Mesir menjadi negeri yang adil, makmur,
dan damai. Selain menjalankan roda pemerintahan, Yusuf juga giat berdiskusi membahas Allah sehingga pengangkatan bertambah bariyak hari ke hari. Sejauh yang pernah diramalkan Nabi Yusuf,
negeri ini dilanda kemarau yang sangat panjang. Banyak orang yang kehabisan gandum. Mereka berbondong-bondong datang ke Kerajaan Mesir. Saudara-saudara Nabi Yusuf yang pernah
mencelakainya pun datang ke Kerajaan Mesir. Mereka mencoba untuk meminta bantuan. Mereka yang mendengar tentang Kerajaan Mesir memiliki tantangan yang bisa terjadi. Mereka juga
mendengar apa yang mereka dapat.
Saudara-saudara Yusuf sampai di Mesir. Mereka langsung menuju kerajaan. Yusuf melihat mereka. la langsung menghargai mereka satu per satu. Akan tetapi, saudara- saudaranya tidak
mengenalinya. Lalu, Yusuf memberikan gandum kepada mereka. Yusuf berpesan, jika kembali. Mereka harus membawa serta saudara Bungsu mereka, yaitu Bunyamin. Mereka heran mengapa
Yusuf mengetahut tentang Bunyamin. Akan tetapi, mereka tidak terlalu mempertimbangkannya. Permasalah mereka lebih besar daripada dengan pertimbangan keanehan tersebut.
Yusuf berkata kepada pegawainya, "Masukkanlah barang-barang penukar kepunyaan mereka ke dalam karung-karung mereka, minta mereka ketahui-mereka telah kembali ke sana. Mudah-cari
mereka kembali lagi".
Sesampainya di kampung halamannya, mereka menyampaikan pesan tersebut kepada ayah mereka, "Wahai Ayah, kami tidak akan mendapat gandum lagi jika tidak membawa Bunyamin. Oleh
karena itu, biarkanlah Bunyamin pergi bersarna kami agar kami mendapat gandum. Kami akan menjaganya dengan baik."
Mendengar permintaan tersebut, Nabi Yaqub ragu dan tidak percaya. la khawatir Masalah Yusuf akan terulang kembali. Akan tetapi, mereka meyakinkan Nabi Yaqub bahwa mereka akan
mendapatkan gandum jika membawa serta Bunyamin.
Saat barang-barangnya dibuka, mereka menemukan kembali barang-barang penukaran yang dikernbalikan kepada mereka. Mereka berkata, "Wahai Ayah kami, apa lagi yang kita inginkan. Ini
barang-barang kita harapkan kepada kita, dan kami akan dapat memberi makan keluarga kami, dan kami akan dapat menerima saudara kami, dan kami akan menerima tambahan sukatan (gandum)
seberat "Ini adalah sukatan yang mudah (bagi raja Mesir)“ Setelah yakin dengan ucapan anak-anak, Yaqub pun kemudian mengizinkan mereka membawa Bunyamin. Yaqub meminta janji dari
mereka untuk meminta Bunyamin dengan sebaik mungkin. Setelah sampai di kerajaan, mereka sepakat balk oleh Nabi Yusuf. Tempat yang diberikan istirahat yang nyaman. Mereka senang karena
mereka setuju dengan kehangatan. Sementara itu, Yusuf mencari peluang untuk bisa berbicara dengan Bunyamin karena ia telah lama merindukannya. Akhirnya, kesempatan itu pun tiba. Yusuf
mengundang Bunyamin untuk bertemu di ruangannya. Yusuf berkata, "Sesungguhnya aku adalah saudaramu. Janganlah kamu berduka cita terhadap apa yang telah mereka kerjakan."
Selamat datang untuk saudara-saudara Yusuf kembali pulang. Mereka bersiap kembali ke Palestina. Tanpa sepengetahuan saudara-saudaranya, Yusuf memasukkan tempat minum milik kerajaan ke
kantong Bunyamin. Saat para pengawal membaca di pintu keluar kerajaan, mereka menemukan tempat minum milik kerajaan di dalam kantong yang dibawa oleh Bunyamin. Hal ini
mengembalikan membuat Bunyamin ditangkap. Bunyamin tidak bisa pulang bersama saudara-saudaranya.
Saudara-saudara Bunyamin berusaha untuk bisa membebaskan adiknya. Mereka memohon dengan mengatakan. "Wahai Tuan, sungguh-sungguh memiliki ayah yang sudah lanjut usia. Oleh karena
itu. Yusuf berkata, "Sesungguhnya kami memegang adikmu karena ia terbukti telah mengambil barang milik kerajaan. Oleh karena itu, kami tidak bisa membebaskannya. Jika kalian ingin adik
kalian bebas, kembalilah kalian dan bawa ayah kalian ke sini untuk mendapatkan adik kalian."
Akhirnya, mereka pulang tanpa membawa Bunyamin. Mereka sangat kecewa. Mereka telah menjanjikan kepada ayah mereka. Akan tetapi. mereka tidak mampu menepati janji mereka.
Sesampainya di Palestina, mereka mengeluarkan kabar penahanan Bunyamin. Mereka pun mengirim permintaan kepada pejabat kerajaan untuk membawa Yaqub ke Mesir. Mendengar kabar
tersebut, Nabi Yaqub menjadi sangat sedih sampai ia jatuh sakit dan kedua menjadi menjadi buta. Suatu hari, makan gandum kembali habis. Nabi Yaqub kembali ke Mesir untuk pergi ke Kerajaan
Mesir. Mereka kernudian berangkat ke Mesir. Sesampainya di sana, mereka membahas kondisi yang dialami ayah mereka. Wahai Tuan, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan lalu
dan kami datang membawa barang-barang yang tidak dihargai. Ayah kami senantiasa bersedih karena telah kehilangan dua orang yang sangat dicintainya. Setiap hari, ia telah berubah menjadi
sangat besar. Sekarang kami membutuhkan makanan. Oleh karena itu, kami memohon kepada Tuan untuk memberikan gandum kepada kami. "
Mendengar kabar tersebut, Nabi Yusuf sangat sedih dan iba. la tidak mampu lagi menahan perasaannya untuk meminta siapa yang sebenarnya memegangnya. Yusuf pun berkata. "Apakah kalian
tahu kejahatan yang dilakukan kalian terhadap Yusuf dan saudaranya?“ Saudara-Saudara Yusuf heran dan kaget. Seorang pejabat yang ada di tempat mereka bisa tahu tentang pekerjaan yang
pernah mereka lakukan. Kembali Yusuf berkata, "Tahukah kalian, sesungguhnya akulah Yusuf yang pernah kalian lemparkan ke dalam sumur."
Semakin kagetlah mereka dengan kata-kata yang keluar dari seorang yang selama ini mereka anggap sebagai orang lain. Mereka kemudian bertanya dengan ragu, "Apakah kamu benar-benar
Yusuf?“ Yusuf menjawab, "Akulah Yusuf dan ini adalah saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan hadiah-Nya kepada kami. Barang-barang siapa yang bertakwa dan bersabar. Allah
tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang baik-baik saja.“ Pengakuan Yusuf benar-benar membuat mereka kaget. Mereka lebih yakin dari orang yang ada di sana adalah Yusuf setelah melihat
bukti-bukti yang ada. Mereka pun kemudian mengakui kesalahan mereka dan meminta tindakan yang pernah mereka lakukan. Akhirnya mereka memohon maaf kepada Yusuf.
Yusuf tidak pernah menerima dendam untuk saudara-saudaranya. la memaafkan mereka dengan penuh kasih sayang. la memberi mereka makanan dan menitipkan bajunya untuk dibawa ke mata
meminta agar dipulihkan. Sesampainya di Palestina, mereka memberitakan kabar tentang Yusuf dan memberikan baju titipan yusuf pada Nabi Yaqub. Mendengar kabar tersebut. Nabi Yaqub
menjadi sangat gembira. Saat baju Yusuf dibawa ke tiba tiba-tiba saja dilihat pulih dari kebutaan. Kegembiraan yang dirasakan Yaqub begitu besar. la tak sabar untuk bertemu dengan yang sudah
lama dirindukannya. Mereka semua berangkat ke Mesir untuk bertemu Nabi Yusuf. Ketika sampai di Mesir, mereka senang cita oleh Nabi Yusuf.
Nabi Yusuf bertanya di singgasana sambil berkata, "Wahai Ayahku, inilah tabir mimpiku yang telah diterbitkan. Sesungguhnya, Tuhanku telah menjadikannya sebagai suatu perdebatan.
Sesungguhnya. Tuhanku telah membantu dengan baik. , setelah setan merusak hubungan antara aku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha lembut terhadap apa yang Dia
kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. “ Beberapa waktu kemudian, karena berhasil mengatasi krisis, akhirnya Nabi Yusuf diangkat menjadi raja. la
memimpin Mesir dengan adil, makmur, dan damai.

Anda mungkin juga menyukai