Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN TINGKAT UPAH

TERHADAP PRODUKTIVITAS PEKERJA DI UD. FARLEY’S


KOTA MOJOKERTO

Rizki Herdiansyah
Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang

ABSTRAK

U.D. Farley’s adalah pemasok sepatu dan sandal di Mojokerto yang memiliki
omset penjualan mencapai 400 juta rupiah pada tahun 2011. Dengan usia
pekerja yang bervariasi, maka pengalaman kerja yang dimiliki pun bervariasi
dan sistem pengupahan yang digunakan adalah sistem borongan yang dibayar
tiap minggu. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
berganda dengan bantuan Eviews 6.1. Teknik sampling yang digunakan adalah
sampling jenuh yaitu seluruh pekerja yang berjumlah 19 orang. Untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan
dengan Uji F dan Uji t dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, pengalaman kerja tidak
berpengaruh terhadap produktivitas pekerja. Sedangkan secara parsial, tingkat
upah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas pekerja.
Hasil Uji F menunjukkan bahwa secara simultan, pengalaman kerja dan tingkat
upah berpengaruh secara positif dan signifikan.

Kata kunci: pengalaman kerja dan tingkat upah dan produktivitas


pekerja

ABSTRACT

U.D. Farley's is a supplier of shoes and sandals in Mojokerto which has a


sales turnover of 400 million rupiahs in 2011. Workers that vary with age,
work experience that owned it was varied and the wage system used is a
contract system that is paid each week. Data analysis technique used is
multiple regression analysis with the help of Eviews 6.1. Sampling technique
used was the saturated sampling of all workers, amounting to 19 people.
Influence of independent variables on the dependent variable is done by F test
and t test with 95% confidence level (α = 0.05). The results showed that
partially, work experience had no effect on worker productivity. While
partially, the wage rate is positive and significant effect on the productivity of
workers. F test results showed that simultaneous, work experience and wage
levels in a positive and significant effect.

Key words: work experience, wages rate and labor productivity

Tiap perusahaan menghendaki yang tinggi, manusia adalah variabel yang


adanya laba yang maksimal, dalam penting karena berhasil tidaknya suatu
mencapai hal itu diperlukan produktivitas usaha, sebagian besar ditentukan oleh
yang tinggi. Dalam mencapai produktivitas

1
perilaku–perilaku para pekerja. Terutama Pekerja hanya memperoleh upah sesuai
bagi industri yang padat karya. hasil produksi yang diselesaikan.
Kota Mojokerto adalah sentra Keahlian pekerja dapat dilihat dari
industri sepatu. Meski sempat terpuruk pengalaman kerja. Ada dua hal yang
akibat krisis ekonomi, pada tahun 2010 terkait dengan pengalaman kerja, yaitu
industri alas kaki mulai membaik dengan keterampilan dan usia. Pengalaman kerja
mengalami pertumbuhan sebesar 2,35% yang tinggi akan meningkatkan
pada tahun 2010 dan menyumbang 4,67% keterampilan, namun hal itu juga akan
dari PDRB (BPS Kota Mojokerto:2011). diikuti pertambahan usia. Boot dalam
UD. Farley’s adalah UKM yang Skirbekk (2003), menyatakan bahwa untuk
bergerak dibidang supplier sepatu dan pekerjaan yang menuntut fisik, pekerja
sandal di Kota Mojokerto. Berdasar hasil mencapai puncak produktivitas pada usia
wawancara dengan pemilik usaha, UD. awal 30-an, kemudian akan menurun
Farley’s memiliki Tanda Daftar sekitar usia 40 tahun.
Perusahaan (TDP) No. 130351902131 dan Faktor penting lainnya adalah
Tanda Daftar Industri (TDI) No. motivasi. Motivasi dapat menghasilkan
503/640/417.306.2005. UD. Farley’s juga antusiasme dan dorongan untuk bekerja
memiliki tiga merk dagang yaitu Diablo bagi karyawan (Prasetya dan Kato : 2010).
dan Capuera untuk sandal, serta Hector Perusahaan harus meningkatkan motivasi
untuk sepatu. Pada tahun 2011, pangsa pekerja dengan memberikan hak-hak
pasar UD. Farley’s sudah mencakup Jawa pekerja seperti memperoleh gaji sesuai
Timur, seluruh Kalimantan dan Sulawesi. UMR, memberikan insentif bila lembur
Dengan usia pekerja yang atau setiap tahun mendapat THR. Hal itu
bervariasi, maka pengalaman kerja yang didukung oleh pendapat Sinungan (2008),
dimiliki tidak sebanding. Dengan bahwa sistem upah dan bonus adalah
pengalaman kerja yang cukup lama, syarat bagi produktivitas kerja individu
tentunya para pekerja sudah memiliki yang tinggi.
keterampilan yang cukup tinggi. Hal itu Menurut penelitian Budhayani dan
tentu mempermudah pekerja untuk Sila (2008) terhadap pengalaman kerja,
melakukan proses produksi. UD. Farley’s motivasi, pendidikan dan usia terhadap
menggunakan sistem upah mingguan yang produktivitas perajin wanita di Bali,
dihitung berdasar jumlah produksi menyatakan bahwa secara simultan
(borongan). Karena itu, UD. Farley’s tidak pengalaman kerja, motivasi, dan usia
menambah upah lembur, upah makan dll. berpengaruh terhadap produktivitas perajin

2
wanita di Bali. Terdapat hubungan yang Pengalaman Kerja
positif dan signifikan antara pengalaman Pengalaman kerja tidak hanya
kerja dan usia terhadap produktivitas. dinilai dari lamanya bekerja seseorang
Namun antara motivasi dan produktivitas seseorang pada suatu bidang pekerjaan
berhubungan negatif dan tidak signifikan. tertentu saja, akan tetapi dapat dilihat dari
Selain itu, penelitian Handayani keterampilan, keahlian, dan kemampuan
dan Dewi (2006) yang meneliti yang dimiliki oleh pekerja tersebut.
produktivitas tenaga kerja perempuan pada Lamanya seseorang bekerja pada pekerjaan
panen dan pascapanen, faktor yang yang sama atau sejenis akan
mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, mengakibatkan lebih tahu dan terampil
dan kendala yang dihadapi petani wanita di dalam melaksanakan pekerjaannya
Desa Bangli, Bali dalam bekerja. Hasilnya (Budhyani:2008).
menyatakan bahwa tingkat produktivitas Dalam industri alas kaki, keahlian
tenaga kerja dalam kegiatan panen dan pekerja tercermin dalam kemampuan
pascapanen sebesar Rp. 1.857,74 per jam, pekerja dalam memproduksi alas kaki tiap
pendidikan dan pendapatan total pada batas waktu yang ditentukan. Hal ini
berpengaruh tidak nyata, pengalaman dan relevan karena standar produksi untuk alas
tingkat upah berpengaruh secara positif, kaki di UKM masih belum ada, sehingga
curahan tenaga kerja dan umur keahlian dan keterampilan pekerja hanya
berpengaruh secara negatif. Sedangkan dilihat dari outputnya saja.
kendala yang dihadapi adalah teknik dalam Menurut Simanjuntak (1998),
hal petik kopi dan tingkat upah yang terdapat jenis investasi yang dilakukan di
rendah. bidang SDM. Investasi tersebut dinamakan
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Human Capital. Menurut Teori Human
mengetahui pengaruh pengalaman kerja Capital, penerapan investasi SDM dapat
dan tingkat upah terhadap produktivitas dilihat di bidang pendidikan dan pelatihan,
secara parsial, (2) mengetahui pengaruh migrasi, serta perbaikan gizi dan
variabel pengalaman kerja dan tingkat kesehatan.
upah terhadap produktivitas secara Pendidikan memberi pengetahuan
simultan. Dalam penelitian ini langsung tentang pelaksanaan tugas dan
produktivitas antar bagian dianggap landasan untuk mengembangkan diri.
sebanding dan pekerja yang diteliti adalah Latihan akan meningkatkan keterampilan
pekerja yang sudah bekerja selama lebih dan keahlian yang nantinya bisa
dari satu minggu di UD. Farley’s. meningkatkan produktivitas. Pendidikan

3
dan latihan bisa dilakukan dalam produktivitas dan akan kembali
lingkungan formal maupun nonformal. meningkatkan taraf hidup pekerja.
Dalam lingkungan nonformal, Menurut teori di atas, pengalaman
pengetahuan dan keterampilan bisa kerja penting dan bisa didapatkan dengan
dilakukan secara langsung di tempat kerja, berbagai cara di berbagai tempat.
dengan begitu seseorang bisa berlatih Pengalaman kerja menurut Soetjipto
sekaligus bekerja. (2007) adalah banyaknya jenis pekerjaan
Latihan sangat penting terutama yang pernah diemban oleh seseorang, serta
jika dilakukan di bidang industri kecil dan lamanya mereka bekerja pada tiap
menengah informal yang tidak pekerjaan. Selain itu Budhyani (2008)
membutuhkan pendidikan tinggi. Jika mengartikan pengalaman kerja sebagai
latihan dilakukan sejak dini, berarti pekerja keseluruhan waktu yang pernah dialami
memiliki pengalaman kerja yang lebih sehubungan dengan pekerjaan tertentu,
lama. Hal itu tentu akan meningkatkan dengan mengacu pada lamanya seseorang
keahlian dan keterampilan di bidang bekerja pada pekerjaan tertentu, dihitung
pekerjaannya yang akhirnya akan dalam satuan waktu.
meningkatkan produktivitas. Pengalaman kerja akan
Jika dalam pasar tenaga kerja meningkatkan produktivitas selama
terjadi perbedaan upah, pekerja tentu akan beberapa tahun, tetapi akan datang titik di
berpindah ke pasar pasar tenaga yang mana pengalaman lebih lanjut tidak lagi
upahnya lebih tinggi. Seseorang akan berpengaruh. Penurunan produktivitas
memutuskan pindah tempat kerja jika pada pekerja usia lanjut sangat terlihat
penghasilan di tempat tujuan lebih besar untuk pekerjaan dimana belajar dan
dari biaya perpindahan. kecepatan dibutuhkan, sedangkan untuk
Perbaikan gizi dan kesehatan pekerjaan dimana pengalaman dan
penting untuk diperhatikan karena kemampuan verbal yang penting, pekerja
berhubungan dengan kondisi fisik pekerja. yang lebih tua masih mampu
Hail itu akan berpengaruh terhadap mempertahankan tingkat produktivitas
produktivitas pekerja. Dengan sistem upah yang tinggi (Skirbekk:2003).
yang baik, taraf hidup pekerja juga akan
meningkat dan menghasilkan sumberdaya Upah
manusia yang berkualitas. Kualitas SDM Upah adalah alasan seseorang
yang baik akan meningkatkan memutuskan untuk bekerja. Para pekerja
tentu menginginkan upah tinggi agar

4
kebutuhannya terpenuhi namun perusahaan melakukan peninjauan upah secara berkala
ingin upah minimum agar biaya produksi dengan memperhatikan kemampuan dan
rendah dan harga produk menjadi murah. produktivitas”.
Pengertian upah menurut UU No. 13 Ada beberapa teori tentang upah
Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 30 adalah
oleh beberapa tokoh, di antaranya adalah
“Hak pekerja/buruh yang diterima
dan dinyatakan dalam bentuk uang Teori Upah Alami oleh David Richardo.
sebagai imbalan dari pengusaha atau
Menurutnya, upah yang wajar adalah upah
pemberi kerja kepada pekerja/buruh
yang ditetapkan dan dibayarkan yang didasarkan pada biaya hidup
menurut suatu perjanjian kerja,
minimum pekerja beserta keluarganya,
kesepakatan, atau peraturan
perundang undangan, termasuk dan disesuaikan kemampuan perusahaan.
tunjangan bagi pekerja/buruh dan
Teori Upah Besi oleh Ferdinand Lasalle.
keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan Menurutnya, bahwa pengusaha akan
dilakukan”.
menekan upah pekerja serendah-rendahnya
untuk memperoleh keuntungan maksimal.
Menurut Sukirno (2005), upah
Pekerja akan menerima upah yang rendah
adalah pembayaran atas jasa-jasa fisik
untuk memenuhi kebutuhan hidup
maupun mental yang disediakan oleh
minimalnya. Sehingga kaum pekerja
tenaga kerja kepada perusahaan tempat
membentuk serikat pekerja.
bekerja. Dalam teori ekonomi tidak
Kemudian Teori Dana Upah oleh
dibedakan diantara pembayaran jasa-jasa
J.S. Mill. Menurutnya upah tergantung dari
pegawai tetap dan profesional dengan
jumlah dana yang disediakan perusahaan
pembayaran atas jasa-jasa pekerja kasar
untuk pembayaran upah dan jumlah
dan tidak tetap, keduanya dinamakan upah.
pekerja. Peningkatan jumlah pekerja akan
Perusahaan merekrut pekerja
membuat upah turun. Teori Upah Ethis
ingin agar pekerja dapat melakukan
oleh Von Thunen. Menurutnya besarnya
kegiatan usaha untuk menghasilkan
upah bergantung pada besarnya biaya
keuntungan, dan keuntungan yang
pemeliharaan hidup dan besarnya
diperoleh tersebut digunakan untuk
produktivitas kerja buruh. Upah diberikan
memberi upah. Sedangkan kontribusi
bukan hanya berdasarkan berapa besarnya
pekerja bagi perusahaan disebut kinerja
upah, tetapi seharusnya bisa menjamin
atau produktivitas. Semakin tinggi
kehidupan yang layak bagi pekerja dan
produktivitas, upah yang didapat juga akan
keluarganya.
semakin tinggi, sesuai dengan UU No. 13
Dari beberapa teori di atas,
Tahun 2003 pasal 92 ayat (2): “pengusaha
membuat sistem upah yang diterapkan di

5
masing-masing perusahaan berbeda. Menurut Sinungan (2008),
Menurut Ismawanto (2009), sistem produktivitas dapat dikelompokkan
pemberian upah yang biasa dilakukan menjadi tiga yaitu secara tradisional yaitu
adalah berdasarkan waktu artinya upah ratio dari apa yang dihasilkan terhadap
dihitung berdasarkan lamanya waktu kerja. keseluruhan peralatan produksi yang
Lalu upah sliding scale artinya pemberian digunakan. Lalu produktivitas adalah sikap
upah mengikuti perubahan harga jual mental yang berpandangan bahwa mutu
produk dan tidak terdapat penentuan upah kehidupan hari ini harus lebih baik dari
minimum. Upah indeks artinya pemberian kemarin, dan esok harus lebih baik dari
upah berdasarkan daya beli buruh. Upah hari ini. Dan produktivitas adalah interaksi
menurut satuan hasil artinya jumlah upah terpadu dari tiga faktor, yaitu investasi,
yang diterima pekerja tergantung pada manajemen perusahaan, dan tenaga kerja.
prestasi kerja yang disumbangkan pada Selanjutnya dalam Doktrin dan
proses produksi. Upah profit sharing Konferensi Oslo 1984 yang terdapat dalam
artinya upah yang diberikan besarnya Muchdarsyah (2003) tercantum definisi
tetap, tetapi akan memperoleh bagian laba umum produktivitas yaitu suatu konsep
perusahaan. Upah copartnership artinya yang bersifat universal. Tujuannya untuk
pekerja diberikan bagian keuntungan tetapi menyediakan lebih banyak barang dan jasa
dalam bentuk saham atau sero, sehingga bagi lebih banyak manusia dengan
pekerja ikut memiliki perusahaan. menggunakan sumber-sumber riil yang
semakin sedikit.
Produktivitas Dari beberapa pendapat di atas
Secara filosofi, produktivitas dapat disimpulkan bahwa produktivitas
diartikan sebagai keinginan dan usaha kerja adalah jumlah produk yang
yang dilakukan oleh setiap orang untuk dihasilkan dibandingkan dengan waktu
meningkatkan kualitas kehidupan dan yang diperlukan untuk menghasilkan
penghidupannya. Mengutamakan bekerja sejumlah produksi baik berupa barang
dengan mengacu pada unsur efisiensi dan maupun jasa. Menurut Mulyono (2004),
efektifitas juga merupakan definisi teknis faktor yang mempengaruhi produktivitas
dari produktivitas (Mulyono:2004). yaitu intensitas modal, perubahan struktur
Produktivitas juga dapat diartikan sebagai ekonomi, perubahan komposisi angkatan
produksi yang diciptakan oleh seorang kerja, penelitian dan pengembangan,
pekerja pada suatu waktu tertentu organisasi dan manajemen, serta
(Sukirno:2005). perubahan kualitas kerja

6
Peningkatan produktivitas bisa maka diajukan hipotesis adalah diduga
disebabkan oleh beberapa faktor, antara pengalaman kerja dan tingkat upah
lain kemajuan teknologi produksi, berpengaruh secara simultan dan parsial
perbaikan keterampilan dan kepandaian terhadap produktivitas tenaga kerja.
tenaga kerja, dan perbaikan dalam sistem
manajemen organisasi perusahaan METODE PENELITIAN
(Sukirno:2005). Menurut Sinungan (2008) Sesuai tujuan penelitian, yaitu
yang mempengaruhi peningkatan untuk mengetahui pengaruh pengalaman
produktivitas adalah pendidikan dan kerja dan tingkat upah terhadap
keahlian, jenis teknologi dan hasil produktivitas pekerja di UD. Farley’s,
produksi, kondisi kerja, kesehatan dan maka penelitian ini tergolong penelitian
kemampuan fisik dan mental, sikap asosiatif. Sedangkan pendekatan yang
terhadap tugas, teman sejawat dan digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
pengawas, keanekaragaman tugas, sistem Rancangan penelitian ini adalah
intensif, keamanan kerja, kepuasan kerja, untuk mengkaji pengaruh pengalaman
kepastian pekerjaan, serta perspektif dari kerja dan tingkat upah terhadap
ambisi dan promosi. produktivitas pekerja di UD. Farley’s
Berdasarkan definisi produktivitas Mojokerto.
kerja, maka produktivitas kerja dapat Yang menjadi populasi adalah
dihitung dengan rumus: seluruh pekerja sejumlah 24 yaitu 19
Jumlah hasil produksi pekerja tetap dan 5 orang pekerja tidak
Produktivitas =
Satuan wak tu tetap. Karena populasi kurang dari 30
Tujuan diukurnya produktivitas orang, maka seluruh populasi dijadikan
adalah untuk mengoptimalkan faktor- responden (sampiling jenuh). Namun
faktor penunjang dan meminimkan faktor- kondisi di lapangan menunjukkan ada 4
faktor penghambat. Bila produktivitas pekerja tidak tetap belum dipekerjakan dan
memperlihatkan suatu peningkatan atau 1 pekerja tidak tetap masih bekerja kurang
penurunan, bisa segera diketahui faktor- dari satu minggu. Jadi hanya 19 pekerja
faktor yang menyebabkan kondisi tersebut tetap yang bisa diteliti.
agar perusahaan tetap stabil. Ukuran Teknik pengumpulan data yang
produktivitas yang paling sering digunakan digunakan adalah wawancara, untuk
adalah keluaran per unit dari tenaga kerja. pemilik U.D. Farley’s mengenai kondisi
Berdasarkan latar belakang, dan sistem kerja di UD. Farley’s. Juga
tujuan penelitian, dan juga teori yang ada kepada pekerja mengenai tingkat upah di

7
UD. Farley’s. Kuisioner, kepada para HASIL PENELITIAN
pekerja UD. Farley’s mengenai Pengambilan data dilakukan
pengalaman, upah dan produktivitas kerja dengan menyebarkan angket langsung di
dengan output data rasio. Observasi untuk lapangan. Data angket meliputi
mengetahui berlangsungnya proses pengalaman kerja, upah, jumlah output dan
produksi. Dokumentasi, dengan jam kerja rata-rata pekerja yang nanti akan
menggunakan catatan atau foto perusahaan diolah menjadi data produktivitas pekerja.
yang ada hubungannya dengan masalah
yang diteliti. Data Output Rata-Rata Tiap Pekerja
Teknik analisis data dalam Per Minggu di UD. Farley’s.
penelitian ini adalah menggunakan analisis Tabel 1 Data Jumlah Output Tiap
regresi berganda dengan bantuan EViews Pekerja di UD. Farley’s
6.1 for windows yang akan menguji Output (Kodi)Jumlah Persen
pengaruh pengalaman kerja dan tingkat 8-10 1 5,27
upah terhadap produktivitas kerja. Bentuk 11-13 12 63,13
persamaannya adalah sebagai berikut : 14-16 4 21,05
17-19 1 5,27
Y = α+ β1X1 +β2 X2 +e
20-22 0 0
Keterangan :
23-25 1 5,27
Y = Produktivitas Total 19 100
X1 = Pengalaman Kerja Sumber : Data Pimer (Diolah Peneliti)
X2 = Tingkat Upah Dari Tabel 1 di atas, terlihat bahwa
α = Konstanta pekerja yang menghasilkan output antara
β1 = Koefisien regresi Pengalaman Kerja 8-10 kodi ada 1 orang (5,27%), yang
β2 = Koefisien regresi Tingkat Upah menghasilkan antara 11-13 kodi ada 12
e = Variabel Error / Faktor Pengganggu orang (63,13%), yang menghasilkan
Selanjutnya di lakukan pengujian antara 14-16 kodi ada 4 orang (21,05%),
dengan menggunakan Ordinary Least yang menghasilkan antara 17-19 kodi ada
Square yang meliputi uji asumsi klasik dan 1 orang (5,27%), tidak ada yang
uji statistik. Uji asumsi klasik meliputi uji menghasilkan 20-22 kodi, yang
normalitas, uji multikolinieritas, uji menghasilkan antara 23-25 kodi ada 1
autokorelasi, uji heterokedastisitas dan uji orang (5,27%). Jadi mayoritas pekerja
linearitas. Sedangkan uji statistik meliputi mampu menghasilkan 11-13 kodi per
uji t, uji F, dan R2. Taraf signifikan yang minggunya yaitu 12 orang (63,13%).
digunakan adalah 5% (α = 0,05)

8
Data Jam Kerja Rata-Rata Tiap Tabel 3 Pengalaman Kerja Tiap Pekerja di
Pekerja Per Minggu di UD. Farley’s. UD. Farley’s
Tabel 2 Data Jumlah Jam Kerja Tiap Pengalaman Jumlah Persen
Pekerja di UD. Farley’s 5-11 4 21,05
12-18 12 63,16
Jam Kerja Jumlah Persen
19-25 2 10,53
42-47 1 5,26
26-31 0 0
48-53 7 36,84
32-37 0 0
54-59 5 26,32
38-43 1 5,26
60-65 5 26,32
Total 19 100
66-71 0 0
Sumber : Data Pimer (Diolah Peneliti)
72-77 1 5,26
Dari Tabel 3 di atas, terlihat bahwa
Total 19 100
Sumber : Data Pimer (Diolah Peneliti) rata-rata pekerja di UD. Farley’s, yang
Dari Tabel 2 di atas, terlihat bahwa berpengalaman antara 5-11 tahun ada 4
rata-rata pekerja di UD. Farley’s, tiap orang (21,05%), yang berpengalaman
minggunya yang bekerja selama 42-47 jam antara 12-18 tahun ada 12 orang (63,16%),
ada 1 orang (5,26%), yang bekerja selama yang berpengalaman antara 19-25 tahun
48-53 jam ada 7 orang (36,84%), yang ada 10 orang (10,53%), tidak ada pekerja
bekerja selama 54-59 jam ada 5 orang yang berpengalaman antara 26-31 dan 32-
(26,32%), yang bekerja selama 60-65 jam 37 tahun, dan yang berpengalaman antara
ada 5 orang, tidak ada yang bekerja antara 38-43 tahun ada 1 orang (5,26%). Jadi,
66-71 jam (26,32%), dan yang bekerja mayoritas pekerja berpengalaman antara
selama 72-77 jam ada 1 orang (5,26%). 12-18 tahun yaitu 12 orang (63,16%).
Jadi, mayoritas pekerja bekerja antara 48-
53 jam seminggu yaitu 7 orang (36,84%). Data Upah Rata-Rata Tiap Pekerja Per
Dari dua tabel diatas (Tabel 1 dan Tabel Minggu di UD. Farley’s.
2), hasilnya akan diolah untuk mencari Tabel 4 Data Upah Tiap Pekerja di UD.
produktivitas masing-masing pekerja Farley’s
dengan membagi output dengan jam kerja. Upah Jumlah Persen
Dan hasil olahan data produktivitas dapat 150-195 2 10,53
dilihat di Tabel 5. 196-241 10 52,63
242-287 5 26,32
288-333 1 5,26
Data Pengalaman Kerja Tiap Pekerja di
334-379 1 5,26
UD. Farley’s. 19 100
Total
Sumber : Data Pimer (Diolah Peneliti)

9
Dari Tabel 4 di atas, terlihat bahwa yang memiliki produktivitas antara 0,35-
rata-rata pekerja di UD. Farley’s, yang 0,40, dan yang memiliki produktivitas
mendapatkan upah antara 150-195 ribu antara 0,41-0,46 tahun ada 1 orang
rupiah ada 2 orang (10,53%), yang (5,26%). Jadi, mayoritas pekerja memiliki
mendapatkan upah antara 196-241 ribu produktivitas antara 0,23-0,28 ada 9 orang
rupiah ada 10 orang (52,63%), yang (47,37%).
mendapatkan upah antara 242-287 ribu
rupiah ada 5 orang (26,32%), yang Analisis Data
mendapatkan upah antara 288-333 ribu Berdasarkan pengujian dengan
rupiah ada 1 orang (5,26%), dan yang EViews 6.1, diperoleh persamaan regresi
mendapatkan upah antara 150-195 ribu sebagai berikut:
rupiah ada 1 orang (5,26%). Jadi, Y = 0.093 - 0.0015*X1 + 0.00081*X2
mayoritas pekerja mendapatkan upah Dari persamaan yang diatas, dapat
antara 196-241 ribu rupiah yaitu 10 orang dinterprestasikan bahwa konstanta sebesar
(52,63%). 0,093 berarti bahwa produktivitas pekerja
akan sebesar 0,093 kodi per minggu
Data Produktivitas Rata-Rata Tiap apabila pengalaman kerja dan tingkat upah
Pekerja Per Minggu di UD. Farley’s. sama dengan nol.
Tabel 5 Data Produktivitas Rata-Rata Tiap Koefisien regresi pengalaman
Pekerja di UD. Farley’s kerja sebesar -0,0015. Berarti jika

Produktivitas Jumlah Persen pengalaman kerja meningkat 1 tahun,


0,17-0,22 7 36,84 maka produktivitas akan menurun -0,0015
0,23-0,28 9 47,37 kodi per minggu jika tingkat upah tetap.
0,29-0,34 2 10,53 Tanda negatif menunjukkan bahwa ada
0,35-0,40 0 0
hubungan yang berlawanan antara
0,41-0,46 1 5,26
pengalaman kerja dengan produktivitas.
Total 19 100
Sumber : Data Pimer (Diolah Peneliti) Koefisien regresi tingkat upah
Dari Tabel 5 di atas, terlihat bahwa sebesar 0,00081. Berarti jika upah
rata-rata pekerja yang memiliki meningkat 1 rupiah, maka produktivitas
produktivitas antara 0,17-0,22 ada 7 orang akan meningkat sebesar 0,00081 kodi per
(36,84%), yang memiliki produktivitas minggu jika pengalaman kerja tetap.
antara 0,23-0,28 ada 9 orang (47,37%), Tanda positif menunjukkan bahwa ada
yang memiliki produktivitas antara 0,29- hubungan yang searah antara tingkat upah
0,34 tahun ada 2 orang (10,53%), tidak ada dengan produktivitas pekerja.

10
Berdasarkan pengujian dengan terhadap produktivitas pekerja di UD.
EViews 6.1, diperoleh nilai dari uji Farley’s. Berdasarkan hasil uji t untuk
Normalitas adalah Probability bernilai untuk tingkat upah, didapatkan hasil
0,660120, sehingga data dinyatakan lolos sebesar 0,0002. Karena nilainya kurang
Uji Normalitas. Lalu hasil uji dari 0,05 maka dapat dinyatakan secara
multikoliniearitas diperoleh nilai sebesar parsial, tingkat upah berpengaruh secara
-0.307050. Tanda (-) menandakan signifikan terhadap produktivitas pekerja
hubungan antar variabel bebas bersifat di UD. Farley’s.
terbalik. Karena kurang dari 0,8 maka Berdasarkan hasil uji F, dapat
dapat dikatakan lolos Uji Multikolinieritas. dilihat bahwa diperoleh hasil Prob(F-
Berdasarkan pengujian dengan statistic) 0.000154. Karena nilainya kurang
EViews 6.1, diperoleh nilai Obs*R- dari 0,05; berarti hipotesis dalam penelitian
squared sebesar 0.9810, maka dapat ini diterima, yaitu secara simultan variabel
dinyatakan bahwa data lolos uji pengalaman kerja dan tingkat upah
Heteroskedastisitas. Hasil uji autokerelasi, berpengaruh secara signifikan terhadap
diketahui bahwa nilai DW sebesar produktivitas pekerja di UD. Farley’s.
2,426970. Karena nilai DW berada dalam
rentang 1,54 – 2,46; disimpulkan tidak ada PEMBAHASAN
gejala autokerasi. Lalu hasil uji linieritas, Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap
uji Ramsey menunjukkan hasil Prob. Chi- Produktivitas Pekerja di UD. Farley’s
Square sebesar 0,1909, maka data Mojokerto.
dinyatakan lolos uji linieritas. Dari hasil pengolahan data,
Berdasarkan pengujian dengan menunjukkan bahwa pengaruh pengalaman
2
EViews 6.1, diketahui bahwa nilai R kerja terhadap produktivitas adalah tidak
adalah 0,666155. Sehingga terlihat bahwa signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
produktivitas dipengaruhi oleh pengalaman bagi pengrajin alas kaki di UD. Farley’s
kerja dan upah sebesar 66,6%, sedangkan bukan menjadi suatu hal yang utama.
sisanya sebesar 33,4% dipengaruhi oleh Dalam kasus pekerja di UD.
faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Farley’s, pekerja tidak membutuhkan
Berdasarkan hasil uji t untuk pengalaman yang tinggi karena teknik
pengalaman kerja, didapatkan hasil sebesar produksi yang dilakukan di UD. Farley’s
0.2306. Karena nilainya lebih dari 0,05 tidak terlalu rumit atau menggunakan
maka dinyatakan secara parsial, teknologi yang terlalu tinggi. Pekerja di
pengalaman kerja tidak berpengaruh UD. Farley’s masih menggunakan alat

11
sederhana yang penggunaannya masih ketelitian dan didukung dengan kekuatan
secara manual. Selain itu, desain alas kaki fisik yang prima dalam tiap proses
yang diproduksi tidak terlalu rumit, hal itu produksinya.
yang memudahkan para pekerja di UD. Hasil penelitian ini berbeda
Farley’s untuk melakukan proses produksi. dengan hasil penelitian dari Budhyani dan
Hasil penelitian ini berbeda Sila (2008) serta Handayani dan Dewi
dengan Teori Human Capital yang (2006). Hasil penelitian keduannya
menyebutkan bahwa pendidikan dan menyatakan bahwa secara parsial,
latihan dapat membentuk pengalaman pengalaman kerja berpengaruh secara
kerja yang nantinya dapat meningkatkan positif dan signifikan tehadap produktivitas
keterampilan. Keterampilan ini yang pekerja.
nantinya dapat meningkatkan produktivitas
seseorang. Di UD. Farley’s, keahlian Pengaruh Tingkat Upah Terhadap
berproduksi tidak didapat melalui Produktivitas Pekerja di UD. Farley’s
pendidikan khusus atau pelatihan. Kota Mojokerto.
Keahlian didapatkan pekerja langsung Dari hasil pengolahan data,
secara otodidak melalui pengalaman kerja menunjukkan bahwa tingkat upah
di UKM atau pengrajin lain. Hal ini bisa berpengaruh terhadap produktivitas
dilakukan karena menjadi pengrajin alas pekerja. Dapat disimpulkan bahwa tingkat
kaki merupakan keahlian yang didapatkan upah yang pantas akan meningkatkan
turun temurun di kalangan masyarakat motivasi pekerja dalam berproduksi,
Kota Mojokerto. Jadi, teknik dan alat karena kebutuhan hidup pekerja sudah bisa
produksi tidak mengalami perubahan yang terpenuhi. Meskipun dalam analisis
terlalu drastis dari tahun ke tahun. regresi, nilai konstanta tingkat upah relatif
Selain itu, hasil penelitian ini juga kecil, namun bukan berarti dapat
berbeda dengan pendapat Skirbekk (2003) diacuhkan. Sistem upah yang baik harus
yang menyatakan bahwa penurunan senantiasa diperhatikan pemilik usaha.
produktivitas pada pekerja usia lanjut Pentingnya kondisi fisik pekerja
sangat terlihat untuk pekerjaan dimana sesuai Teori Human Capital, bahwa gizi
belajar dan kecepatan dibutuhkan. dan kesehatan pekerja penting untuk
Disimpulkan bahwa semakin lama diperhatikan karena menunjang kondisi
pengalaman seseorang maka usia juga fisik. Dengan tingkat upah yang pantas,
semakin bertambah. Sedangkan di UD. taraf hidup pekerja juga akan meningkat
Farley’s dibutuhkan kekuatan, kecepatan, dan menghasilkan sumberdaya manusia

12
yang bermutu. Dengan sistem kerja UD. Farley’s dianggap mampu
borongan yang ditetapkan di UD. Farley’s, memberikan upah yang sesuai kebutuhan
membuat pekerja dituntut mampu fisik pekerja tanpa harus memaksakan
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu kondisi keuangan perusahaan. Karena
karena upah yang dibayar sesuai dengan sektor UKM alas kaki tidak memiliki
jumlah output yang dihasilkan oleh tiap standar upah secara baku, maka upah yang
pekerja. Sumber pendapatan pekerja pun diberikan masing-masing UKM berbeda
terbatas hanya pada upah pokok, tanpa ada sesuai kemampuan masing-masing
upah lembur atau uang makan. Dengan perusahaan.
demikian membuat para pekerja harus Hasil penelitian ini sesuai dengan
senantiasa menjaga kondisi fisik agar hasil penelitian Handayani dan R.K. Dewi
mampu bekerja setiap waktu. (2006) yang menyatakan tingkat upah
Meski tidak bisa memberikan upah berpengaruh secara positif dan signifikan
yang sesuai standar UMK, namun hal itu terhadap produktivitas petani wanita di
bisa diatasi dengan memberikan insentif. Bangli.
Menurut hasil wawancara dengan beberapa
pekerja bagian jahit, bonus saat Hari Raya Pengaruh Pengalaman Kerja dan
atau tahun baru sangat dibutuhkan. Selain Tingkat Upah Terhadap Produktivitas
untuk menambah pendapatan, hal itu juga Pekerja di UD. Farley’s Kota
diperlukan agar pekerja memiliki ikatan Mojokerto.
dan loyalitas pada perusahaan. Hal itu Dari hasil pengolahan data,
didukung oleh pendapat Sinungan (2000), diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa
yang menyatakan bahwa sistem upah dan pengalaman kerja dan tingkat upah secara
bonus adalah syarat bagi produktivitas simultan berpengaruh terhadap
kerja individu yang tinggi. produktivitas pekerja. Dengan demikian
Hasil penelitian ini juga sesuai dapat disimpulkan bahwa kedua variabel
Teori Upah Alami dari David Ricardo bebas yaitu pengalaman kerja dan tingkat
yang menyebutkan bahwa upah yang wajar upah yang diterima memiliki arah
adalah upah yang didasarkan pada biaya hubungan yang positif dengan
hidup minimum pekerja beserta produktivitas pekerja. Artinya jika kedua
keluarganya, dan disesuaikan kemampuan variabel bebas naik maka dapat
perusahaan. Meskipun UD. Farley’s oleh mengakibatkan produktivitas pekerja
undang-undang tidak dituntut untuk meningkat dan sebaliknya jika kedua
memberikan upah sesuai UMK, namun

13
variabel bebas turun maka dapat R.K. Dewi (2006) yang berjudul
mengakibatkan penurunan produktivitas. Produktivitas Tenaga Kerja Perempuan
Pengalaman kerja dan tingkat upah Pada Panen dan Pascapanen Tanaman
secara bersama-sama diperhatikan untuk Kopi (Studi Kasus di Desa Peninjoan
menjaga produktivitas pekerja di UD. Kabupaten Bangli). Hasil penelitian
Farley’s Kota Mojokerto. Proses produksi tersebut menyatakan bahwa variabel
yang dilakukan UD. Farley’s dari pendidikan, pengalaman sebagai petani
perpaduan kedua variabel tersebut dapat kopi, curahan jam kerja, tingkat upah,
berjalan dengan lancar. Meskipun umur, dan pendapatan total bersama-sama
pengalaman kerja dan tingkat upah secara berpengaruh secara positif dan signifikan
bersama-sama berpengaruh secara terhadap produktivitas petani wanita di
signifikan terhadap produktivitas pekerja, Bangli.
namun akan lebih baik jika UD. Farley’s
lebih fokus untuk menjaga tingkat upah SIMPULAN DAN SARAN
yang diberikan agar mampu memenuhi Simpulan
kebutuhan dasar pekerja. Selain itu dalam Berdasarkan hasil penelitian dan
perekrutan pekerja, UD. Farley’s agar pembahasan yang telah dikemukakan maka
memperhatikan usia pekerja sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
produktivitas pekerja mampu memenuhi hasil uji t untuk variabel pengalaman kerja,
target produksi yang diharapkan. dapat disimpulkan bahwa pengalaman
Hasil penelitian ini sesuai dengan kerja tidak berpengaruh terhadap
hasil penelitian dari I.D.A.M. Budhyani produktivitas pekerja di UD. Farley’s
dan I.N. Sila (2008) berjudul Potensi Mojokerto. Berdasarkan hasil uji t untuk
Perajin Wanita Dalam Pengembangan variabel tingkat upah, dapat disimpulkan
Kerajinan Uang Kepeng Di Kawasan bahwa tingkat upah berpengaruh secara
Pariwisata Ubud Bali. Hasil penelitian positif dan signifikan terhadap
tersebuat adalah secara simultan produktivitas pekerja di UD. Farley’s
pengalaman kerja, motivasi, dan usia Mojokerto. Berdasarkan hasil uji F, dapat
berpengaruh secara positif dan signifikan disimpulkan bahwa secara bersama-sama
terhadap produktivitas. Tingkat upah pengalaman kerja dan tingkat upah
tenaga kerja wanita dimasukkan dalam berpengaruh secara positif dan signifikan
indikator variabel motivasi. terhadap produktivitas pekerja di UD.
Hasil penelitian ini juga sesuai Farley’s Mojokerto.
dengan hasil penelitian Handayani dan

14
Saran pekerja yang memiliki pengalaman tinggi
Berdasarkan pembahasan dan mampu bekerja dengan lebih optimal.
kesimpulan yang telah dikemukakan maka Dalam perekrutan tenaga kerja, UD.
saran yang dapat penulis berikan adalah Farley’s harus memperhatikan usia
agar pemilik UD. Farley’s selalu pekerja.
menggunakan bahan baku secara efisien Disarankan untuk merekrut tenaga
agar biaya produksi tidak terlalu besar. kerja yang masih berusia muda agar
Sehingga UD. Farley’s bisa memberikan kondisi fisik tenaga kerja tidak mudah
upah yang layak kepada pekerja. Jika UD. terganggu. Dinas Koperasi dan UKM Kota
Farley’s kesulitan memberi upah yang Mojokerto sebagai pernanggung jawab
sesuai UMK, UD. Farley’s bisa UKM di Kota Mojokerto diharapkan terus
memberikan bonus atau insentif kepada membantu UKM seperti UD. Farley’s
pekerja di Hari Raya atau akhir tahun. dalam hal modal dan pemasaran. Bantuan
Atau jika pekerja mampu memproduksi modal bisa dilakukan dengan kemudahan
melebihi target produksi yang ditetapkan. pengajuan kredit, sedangkan pemasaran
UD. Farley’s agar menambah alat produksi dengan mengikutsertakan produk UKM
yang sesuai dan lebih modern. Hal itu agar dalam pameran UKM.

DAFTAR RUJUKAN

Budhyani, I.D.A.M. dan Sila, I Nyoman. 2008. Potensi Perajin Wanita Dalam
Pengembangan Kerajinan Uang Kepeng Di Kawasan Pariwisata Ubud Bali.
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora (Online), Vol. 2, No.
1,(http://www.freewebs.com/santyasa/Lemlit/PDF_Files/SAINS/APRIL_2008/ID
AM_Budhyani.pdf, diakses 9 Oktober 2011).

BPS Kota Mojokerto. 2011. PDRB Kota Mojokerto Tahun 2011. BPS Kota
Mojokerto:Mojokerto.

Dostie, Benoit. Wages, Productivity and Aging . Desember 2006. Discussion Paper
(Online), No. 2496 (http://ftp.iza.org/dp2496.pdf, diakses tanggal 28 November
2011).

Gunawan, Ade. 2002. Memanage Performance Karyawan Melalui Pemberian


Kompensasi. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis (Online), Vol. 02, No. 02.
(diakses tanggal 7 Desember 2011,
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/viewFile/15627/15619).

Handayani, M.Th. 2006. Produktivitas Tenaga Kerja Perempuan Pada Panen dan
Pascapanen Tanaman Kopi. Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber

15
Daya Manusia (Online), Vol. 2 No. 2,
(http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/220194100.pdf, diakses tanggal 13
Desember 2011).

Hubeis, Aida Vitayala S. 2007. Motivasi, Kepuasan Kerja Dan Produktivitas Penyuluh
Pertanian Lapangan: Kasus Kabupaten Sukabumi. Jurnal Penyuluhan (Online),
Vol. 3, No. 2, (http://journal.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/viewFile/2156/1186,
diakses tanggal 7 Desember 2011).

Indrawati dan Llewelyn, Richard Von. 1999. Pengujian Model Regresi untuk
Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja: Kasus Industri Kecil di Jawa Tengah.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan (Online), Vol. 1, No. 1,
(http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/viewFile/15588/18015,
diakses tanggal 28 November 2011).

Iskandar, Otto. 2002. Etos Kerja, Motivasi, dan Sikap Inovatif Terhadap Produktivitas
Petani. Makara, Sosial Humanoria(Online), Vol. 6, No. 1,
(http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/05_Etos%20kerja_Iskandar.pdf, diakses
tanggal 13 Desember 2011).

Mulyono, Mauled. 2004. Penerapan Produktivitas Dalam Organisasi. Cetakan Kedua.


Jakarta:Bumi Aksara.

Nachrowi, N.J. dan Usman, Hardius. 2002. Penggunaan Teknik Ekonometri. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.

Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi : Untuk Kelas X SMA/MA. BSE. (Online).


(http://www.4shared.com/zip/TlpX2fRy/BSE_ekonomi_SMA_kelas_10_Nurca.h
tm, diakses tanggal 7 Desenber 2011).

Pankhurst, K.V. 2010 . Learning By Experience,Work and Productivity: Theory and


Empirical Evidence. Journal of Vocational Education & Training (Online) ,Vol.
62, No. 2, (http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/13636821003690504,
diakses tanggal 13 Desember 2011).

Prasetya, Arik dan Kato, Masanori. 2010. Correlation Among Corporate Productivity,
Performance Assessment System and Salary System (A Numerical
Representation of a Qualitative Survey). Journal of Internatıonal Studıes
(Online), Edisi 16, (http://www.eurojournals.com/rjis_16_09.pdf, diakses tanggal
13 Desember 2011).

Simanjuntak, Payaman J. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sinungan, Muchdarsyah. 2008. Produktivitas: Apa dan Bagaimana. Cetakan Kedelapan.


Jakarta : Bumi Aksara.

Skirbekk, Vegard. Agustus 2003. Age and Individual Productivity: A Literature Survey.
MPIDR WORKING PAPER WP 2003-028 (Online),

16
(http://www.demogr.mpg.de/papers/working/wp-2003-028.pdf, diakses tanggal
13 Desember 2011).

Soetjipto. 2007. Pengaruh Faktor Pendidikan, Pelatihan, Motivasi dan Pengalaman Kerja
terhadap Kinerja Kepala Desa (Studi pada Kepala Desa di Kecamatan Pakis dan
Tumpang Malang). Jurnal Aplikasi Manajemen (Online). Vol. 5, No. 1,
(http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/51083444.pdf, diakses tanggal 16
Desember 2011).

Soo Khoon Goh dan Koi Nyen Wong. 2010. Analyzing the Productivity-Wage-
Unemployment Nexus in Malaysia: Evidence from the Macroeconomic
Perspective. Journal of Finance and Economics (Online), Edisi 53.
(http://www.eurojournals.com/irjfe_53_12.pdf, diakses tanggal 28 November
2011).

Sugiyono.2007. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Keduabelas. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan keempat.


Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2005. Mikroekonomi Teori Pengantar. Cetakan Ketiga. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.

Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri
Surabaya. Surabaya: UNESA.

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenegakerjaan


(Online). 2003. (www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/40/258.bpkp, diakses
tanggal 12 Desember 2011).

Widarjono, Agus. 2009. Ekonometri Pengantar dan Aplikasinya. Edisi Ketiga.


Yogyakarta: Ekonisia.

17

Anda mungkin juga menyukai