SKRIPSI
Oleh :
Silvia Safitri
NIM D41222279
2.2.2 Usia
Usia adalah batasan atau tingkat ukuran hidup yang mempengaruhi kondisi fisik
seseorang. Biasanya individu yang berada di usia produktif (>30 tahun) memiliki literasi
keuangan yang lebih tinggi dibanding dibawah ataupun di atas usia produktif. Ini
disebabkan karena pengetahuan yang dimiliki dan kemampuan berpikir secara logis. Usia
berperan penting dalam mengambil keputusan salah satuny keputusan dalam menentukan
produk dan jasa keuangan secara tepat. Semakin matang usia seseorang maka perilaku
dalam mengambil keputusan akan semakin bijak dikarenakan bahwa masa tua lebih
berhatihati dan tidak menginginkan untuk pengeluaran berlebih karena akan menjadikan
beban bagi mereka. Usia berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,
sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Semakin bertambah usia
semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang
dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.
2.2.4 Kinerja
Kinerja atau performance merupakan gambaraan mengenai tinngkat pencapaian
pelaksanaan suatu program kegiatan atau suatu kebijkan dalam mewujudkan tujuan,
sasaran, visi dan juga misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan yang strategis
suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau sekelompok
karyawan telah mempunyai kriteria atau stndar keberhasilan tolok ukur yang telah
ditetapkan oleh suatu oganisasi. Oleh karena itu, jika tanpa tujuan dan target yang
ditetapkan dalam pengukuran, maka kinerja pada seseoang atau kinerja organisasi tidak
mungkin dapat diketahui bila tidak ada tolok ukur keberhasilannya. kinerja pegawai adalah
hasil kerja baik dari kualitas maupun kuantitas yang dicapai pegawai per satuan periode
waktu pada pelaksanaan tugas kerjanya seseorang sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
peneliti terdahulu:
Dina (2017),
Sumatri (2013),
Nurhardjo (2012),
2.4 Kerangka Konseptuaal
H1
X1
X2 H2 Y
H3
X3
H4
2.5 Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual di dapatkan hipotesis sebagai berikut :
H1: X1 Berpengaruh signifikan terhadap Y
H2 : X2 Berpengaruh signifikan terhadap Y
H3 : X3 Berpengaruh signifikan terhadap Y
H4 : X1,X2,X3 Berpengaruh signifikan terhadap Y
BAB 3. METODOLOGI
2. Wawancara.
Menurut Sugiyono (2014), yang mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif,
sering menggabungkan teknik observasi dengan wawancara mendalam. Penelitian ini
menggunakan wawancara secara mendalam yang dilakukan untuk mendapatkan berbagai
informasi yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Melalui wawancara, mandor
dan pekerja diberi kesempatan untuk menjelaskan pendapatnya, serta menceritakan
pengalaman dan pengamatan mereka sendiri.
3. Dokumentasi
Menurut Djaelani (2013), dokumen diartikan sebagai suatu catatan tertulis atau
gambar yang tersimpan tentang sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan fakta dan
data tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi. Dokumen yang
didapatkan peneliti berupa data profil perusahaan PT. Tempu Rejo, struktur jabatan yang
berhubungan dengan pengupahan beserta deskripsi tugasnya, dan foto riil pekerja saat
sedang bekerja. Dokumen pada penelitian ini merupakan fakta dan data tersimpan dalam
berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi. Dokumen pada penelitian ini digunakan
untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data observasi dan wawancara
dalam memeriksa keabsahan data, membuat interprestasi dan penarikan kesimpulan.
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data yang dilakukan peneliti
kepada pekerja PT. Tempu Rejo yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan
penelitian terkait kinerja karyawan berdasarkan tingkat pendidikn, usia dan masa kerja.
Peneliti untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan, maka peneliti melakukan
pengumpulan data sesuai dengan pedoman yang telah disiapkan berdasarkan dari topik
penelitian peneliti melakukan pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, dan
studi dokumen.
2. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data awal yang muncul dari catatan-
catatan tertulis di lapangan. Analisis data kemudian direduksi dengan memilih hal-hal
pokok dengan memfokuskan pada hal-hal yang penting yang berhubungan dengan kinerja
karyawan berdasarkan tingkat pendidikn, usia dan masa kerja. Data yang direduksi adalah
seluruh data yang berkaitan dengan penelitian.
3. Penyajian Data
Penyajian data Miles dan Huberman membatasi suatu penyajian sebagai
sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan mengenai adanya
penarikan kesimpulan dan pengambil tindakan. Penyajian data dimaksudkan agar
memudahkan bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian
tertentu dari penelitian. Pada penelitian ini data yang telah teroganisir disajikan dalam
bentuk deskripsi informasi yang sitematis dalam bentuk narasi dan tabel.
Moleong, Lexy. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
Raitun, D., E. 2012. Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian (Studi Kasus Di Desa Kalisoro,
Kecamtan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar). Skripsi. Surakarta: Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rosaline, G A. 2014. Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan (Studi Empiris Pada Ibu
Rumah Tangga di Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota
Malang) [Skripsi]. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana