Disusun Oleh:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan sehingga kami dapat menyusun Proposal permohonan praktikum Hubungan
Industrial ini dengan baik. Proposal ini berisi tentang permohonan ijin untuk melaksanakan
penelitian wawancara mengenai “Mengenai Kesetaraan antara Penghasilan dengan Jam
Kerja pada Buruh Perempuan’’.
Dalam penyusunan Proposal ini, kami menyadari bahwa hasil Proposal Permohonan Ijin
Wawancara ini masih jauh dari kata sempurna.
Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian. Akhir kata Semoga Proposal Permohonan Ijin Wawancara ini dapat
diterima dengan baik dan dapat memberi manfaat untuk kelompok kami khususnya, serta
pacara pembacanya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia tidak akan lepas dari tuntutan peran yang harus dijalani dalam
perkembangan hidupnya, demikian dengan buruh perempuan. Buruh perempuan memiliki
peran istri dalam keluarga yaitu sebagai pendamping suami dan penerus keturunan.
Sedangkan perannya sebagai ibu yaitu merawat, membimbing, serta mendidik anak-anaknya
tumbuh dewasa. Jika seorang buruh perempuan dapat menjalankan kedua peran tersebut
secara optimal, maka perempuan tersebut di anggap sebagai makhluk sosial dan budaya yang
utuh. Buruh perempuan yang bekerja di sektor industri akan dihadapkan dengan dua tuntutan
peran, peran ganda adalah dua peran atau lebih yang di jalankan dalam waktu yang
bersamaan1, yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pencari nafkah. Kedua peran
tersebut merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilakukan secara bersamaan
dengan optimal, faktor pendorong keterlibatan perempuan dalam sektor industri yaitu
dikarenakan tekanan ekonomi atau kebutuhan ekonomi keluarga yang semakin tak
terjangkau, suami tidak bekerja, serta menambah pendapatan suami.
Selain itu, rata-rata perempuan yang bekerja di sektor industri merupakan golongan
ekonomi menengah ke bawah yang tingkat pendidikan dan keahliannya masih rendah,
terjadinya ketidaksetaraan gender dalam pendidikan dimana adanya perbedaan dalam hak dan
kewajiban perempuan dan laki-laki dalam mengecap pendidikan formal2. Untuk
melaksanakan peran-perannya buruh perempuan dalam keluarga membutuhkan peran pekerja
sosial dalam memberikan pelayanan konsultasi kepada klien yang ingin mengungkapkan
permasalahannya, "Pekerjaan sosial merupakan kegiatan profesional untuk membantu
individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat guna meningkatkan atau
memperbaiki kemampuan mereka dalam berfungsi sosial serta menciptakan kondisi
masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai tujuan"3, pekerja sosial harus bisa
menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif dengan berbagai peran yang ada di dalam
relasi-relasi didalamnya untuk bisa memberikan keterikatan di antara para pemegang peran
tersebut.
1
(Denrich Suryadi, 2004:12)
2
(Suleeman, 1995)
3
Charles Zastrow (1982), yang dikutip oleh Dwi
Heru Sukoco (1995:7)
Kerupuk Ikan LJ Dua Bersaudara merupakan usaha perseorangan yang
memproduksi kerupuk ikan mulai dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
Perusahaan tersebut melakukan produksi untuk di supply ke berbagai tempat,
seperti toko-toko, restoran di sekitar malang raya. Perusahaan ini berada di JL.
Terong Dalam, Bumiayu, Kec. Kedungkandang, Kota Malang . Perusahaan ini
mulai berdiri pada tahun 1995. Kegiatan produksi pada perusahaan ini yaitu
mulai dari mencampurkan bahan-bahan mentah, mencetak adonan, menjemur
adonan, menggoreng, dan terakhir packaging. Dalam menjaga kelancaran
pelaksanaan proses produksinya, persediaan bahan baku pada kerupuk ikan
tersebut selalu ada, karena bahan baku dari kerupuknya sendiri yaitu tepung
terigu.
Jam Kerja merupakan waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang
hari dan/atau malam hari, Jam kerja merupakan hal yang berkaitan erat antara karyawan
dengan perusahaan dan pekerjaan mereka, lamanya waktu kerja karyawan biasanya telah
disepakati saat awal melakukan kontrak kerja dengan perusahaan, analisa jam kerja adalah
proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk
merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu 4. namun di luar itu seringkali
perusahaan menuntut karyawan mereka untuk bekerja lebih lama dari jam kerja normal yang
telah ditentukan dikarenakan adanya pekerjaan yang harus diselesaikan atau alasan lain yang
mengharuskan karyawan tetap tinggal menyelesaikan pekerjaan walau jam kerja telah selesai
atau pada saat akhir pekan. Pekerjaan pada tingkat bawahan merasakan gaji yang dibayar
adalah untuk membeli waktu mereka5, gaji atau imbalan merupakan usaha pemberian balas
jasa atas tenaga, waktu, pikiran sertap restasi yang telah diberikan oleh seorang tenaga kerjaa
atau karyawan pada perusahaan6.
4
Kosasih (2009:121)
5
Wolman dalam Su’ud
(2007),
6
Mangkunegara (2016)
dalam suatu tahun tertentu7. Dengan pendapatan nasional negara dapat mengetahui mengenai
seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar produksi barang dan jasa.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya yaitu kami tertarik untuk
melakukan studi turun lapang pada pabrik untuk melakukan wawancara mengetahui
bagaimana kesetaraan pendapatan yang diperoleh buruh pada wanita dengan jam kerja yang
di tetapkan.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, praktikum ini memiliki tujuan untuk mengetahui
bagaimana pengusaha pabrik memberi perhitungan imbalan atau gaji pada buruh
perempuanya dengan jam kerja yang sudah diberikannya.
Hasil praktikum ini nantinya diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta gambaran
terhadap pembaca bagaimana perempuan mengambil peran sebagi pencari nafkah pada sektor
industry.
BAB II
7
Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar,…hal. 36
TINJAUAN PUSTAKA
Upah memegang peranan penting dan merupakan ciri khas suatu hubungan disebut hubungan
kerja, bahkan dapat dikatakan upah merupakan tujuan utama dari seseorang pekerja
melakukan pekerjaan pada orang atau badan hukum lain, karena itulah pemerintah turut serta
dalam menangani masalah pengupahan ini melalui berbagai kebijakan yang dituangkan
dalam Peraturan Perundang-undangan. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Perlindungan Upah disebutkan bahwa upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari
pengusaha kepada buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan,
dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut persetujuan atau
Peraturan Perundangg-undangan yang berlaku dan dibayarkan atas dasar suatu Perjanjian
Kerja antara pengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan, baik untuk buruh itu sendiri
maupun keluarganya.
BAB III
METODOLOGI
Jenis data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri atas data kualitatif.
Metode pengumpulan data tersebut melalui wawancara dan dokumentasi. Metode
Wawancara itu sendiri adalah satu proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih
berhadapan secara fisik yang melakukan sesi tanya jawab. Metode Dokumentasi
mengumpulkan data dengan cara mencatat data data yang sudah ada serta mengabadikan apa
yang dirasa penting dan kebutuhan untuk memenuhi sumber data penelitian.
1. Data primer merupakan data yang membutuhkan informasi dari sumber orang pertama
yang biasa disebut dengan responden.
2. Data sekunder merupakan data yang menggunakan bahan data bukan dari sumber pertama
sebagai saranan untuk menjawab masalah yang diteliti.
Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yang merupakan
suatu metode untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis
dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
DAFTAR PUSTAKA
Septi, Dina. 2016. Buruh Perempuan dan Kawasan Industri: Rumah, Pabrik dan
Serikat Buruh. http://majalahsedane.org/buruhperempuan-dan-kawasan-industri rumah-
pabrik-dan-serikat-buruh/ (diakses 11 Juni 2017)
Desmaryanti, Elga. 2017. Peran Ganda Ibu Buruh Pabrik dalam Pola Asuh Anak.
Melaluihttp://www.academia.edu/28716685/PERAN_GANDA_IBU_BURUH_PABRIK_D
ALAM_POLA_ASUH_ANAK_CONTOH_PROPOSAL_ [diakses13/07/2017]