DOSEN PEMBIMBING
Angga Pramadista Sudrajat S.E.,M.M.
KELOMPOK 3
Lidya Triana Safitri (0221091)
Intan Erlina Novianty (0221086)
Muhammad Rizki Zaelani (0221084)
Lutfi Rizal Apendi (0221078)
Peni Erti Septiliani (0221137)
Wahyudin (0221219)
Nama : Wahyudin
NIM : 0221219
TTD :
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Pemeliharaan Hubungan
Karyawan” dengan sesempurna mungkin dan tepat pada waktunya. Atas izin
Allah SWT, penulis menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan sesadar-
sadarnya.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna namun kami
sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk menyusun dengan sesempurna
mungkin. Oleh sebab itu, kami menerima dengan lapang dada saran serta kritik
yang membangun agar makalah ini bisa sempurna seperti yang diharapkan.
i
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
B. TUJUAN...................................................................................................... 3
C. PERMASALAHAN.................................................................................... 3
A. Kesimpulan ............................................................................................... 19
B. Saran.......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
masalah hubungan karyawan, maka lama-kelamaan perusahaan tersebut
akan semakin kekurangan karyawan yang menyebabkan turunnya
efektifitas dan efesiensi pekerjaan pada perusahaan tersebut dan
menurunnya kualitas produk di pasaran. MSDM adalah bidang manajemen
yang khusus mempelajari hubungan dan peran manusia dalam perusahaan
perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia sebagai tenaga kerja pada
perusahaan. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap
kegiatan perusahaan karena manusia bisa menjadi perencana, pelaku dan
terwujudnya tujuan perusahaan. Alat-alat canggih yang dimiliki
perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan jika peran aktif
karyawan tidak diikutsertakan.
2
B. TUJUAN
C. PERMASALAHAN
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Selain dari konsep yang dibahas oleh Sugijono, ada beberapa jurnal lain
yang sudah banyak dibahas oleh para peneliti sebelumnya, mengambil satu jurnal
lain yang menjadi tinjauan selanjutnya yaitu mengutip studi yang ditulis oleh
Rizal Racman yang berjudul PEMELIHARAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
YANG HARMONIS UNTUK MENJAMIN KESEJAHTERAAN
KARYAWAN. Dimana studi ini membahas mengenai, yang pertama, pentingnya
pemeliharaan hubungan industrial yang berpengaruh positif signifikan terhadap
kesejahteraan karyawan. kedua, pemeliharaan (maintenance) karyawan harus
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari manajer.Jika pemeliharaan
karyawan kurang diperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas karyawan akan
menurun. Ketiga, fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian manajer agar
efektif dan efesien.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
MSDM atau Manajemen Sumber Daya Manusia adalah bidang
manajemen yang khusus membahas, mengatur dan mengelola SDM pada
suatu perusahaan/organisasi tertentu agar semua SDM dapat dimanfaatkan
dengan baik. Terwujudnya sebuah tujuan perusahaan/organisasi bukan dari
pemimpinnya saja yang harus hebat dan bijaksana, namun juga dari SDM
yang ada pada perusahaan/organisasi tersebut. Peran karyawan atau SDM
sangat berpengaruh, jika tidak dirawat dan diperhatikan dengan khusus,
maka peran SDM tidak akan maksimal dan yang paling parah yaitu akan
menurun, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. SDM dikatakan sangat
berperan aktif karena manusia adalah sebagai perancang, perencana,
pelaksana dan pelaku yang memiliki banyak ide serta pikiran kreatif dan
mampu menuangkan ide tersebut dalam sebuah kegiatan.
6
faktor imbalan atau insentif yang diberikan oleh perusahaan, tetapi juga
faktor lain yang berhubungan dengan kenyamanan dalam menjalankan
kewajibannya di perusahaan/organisasi. Hubungan interaksi dan
komunikasi antar karyawan dan juga pemilik perusahaan/organisasi
merupakan satu hal penting yang perlu dijaga. Jika dalam suatu
perusahaan atau organisasi tidak adanya komunikasi dan harmonisasi yang
baik, maka kenyamanan dan hubungan SDM di dalam organisasi tersebut
tidak akan ada dan akan membuat nilai organisasi/perusahaan tersebut
menurun di mata masyarakat.
Kesejahteraan karyawan dapat terpenuhi apabila SDM
mendapatkan haknya dengan layak, seperti adanya jaminan sosial untuk
kesejahteraan kesehatan SDM agar terjamin dan SDM tidak perlu
memikirkan biaya pengeluaran apabila terjadi kecelakaan dalam
pekerjaan. Lalu adanya insentif bagi karyawan yang bekerja lebih dari 7
jam kerja, seperti pada pasal 77 ayat 1 UU No.13/2003 mengenai
kewajiban setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam kerja.
Dimana jam kerja ini mengatur 2 sistem yaitu, 7 jam kerja dalam sehari
atau 40 jam kerja dalam 1 minggu. Diatur pula dalam surat edaran Menteri
Tenaga Kerja nomor SE-07/MEN/1990 tentang pengelompokkan upah
yang menyebutkan bahwa tunjanagan diberikan agar SDM tetap
termotivasi, disiplin dan semangat dalam menjalankan kewajibannya di
perusahaan.
Dalam melakukan pemeliharaan hubungan kerja yang baik,
diperlukan beberapa pemahaman, metode dan juga cara agar tidak salah
dalam menginterpretasi dan mengevaluasi kepada karyawan. Banyak yang
merasa sakit hati dan salah paham dalam pengaplikasian pemeliharaan
hubungan ini, karena tidak adanya persiapan yang matang dari manajer
ataupun SDM itu sendiri. Dengan beberapa pendekatan, pemeliharaan
hubungan karyawan bisa dilaksanakan. Seperti pendekatan personal,
pendekatan divisi, pendekatan di luar daripada perusahaan/organisasi.
Dengan beberapa pendekatan tersebut, harmonisasi perusahaan/organisasi
akan tercipta.
7
B. Fungsi dan Tujuan Pemeliharaan Hubungan Karyawan
8
Efektifitas dan efesiensi pekerjaan akan terjadi apabila perusahaan
mampu untuk mempertimbangkan kebijakan dan peraturan perusahaan
dengan keadaan atau kondisi dari karyawannya sendiri. Terlebih, tidak
sedikit para petinggi perusahaan tidak memberikan contoh yang baik
kepada karyawannya yang menyebabkan karyawan itu sendiri tidak
disiplin atau memberontak akan peraturan atau kebijakan yang dibuat oleh
perusahaan. Pemimpin yang baik yaitu pemimpin yang mampu mengatur
dirinya sendiri dan orang lain, mampu memberikan yang terbaik bagi
perusahaan/organisasi, memiliki kontribusi penuh dan loyal terhadap
perusahaan/organisasi. Selain dari bijaksana dan adil, pemimpin pun perlu
menghormati dan menghargai para anggota atau karyawannya.
9
perusahaan tersebut. Sayangnya, perusahaan yang baru dirintis atau sedang
masa rintisan lupa akan kesejahteraan karyawannya. Mereka meminta
karyawan untuk selalu tepat waktu dan disiplin akan semua tugas dan
kewajibannya di perusahaan namun lupa akan kesejahteraan Kesehatan
karyawan. Sampel yang diambil dari contoh perusahaan startup yaitu
bagian pemasaran produk.
10
C. Pengaruh yang dirasakan karyawan atau perusahaan
Tentu saja hal ini perlu didorong dan didesak oleh manajer atau
atasan pada perusahaan tersebut agar selalu memberikan motivasi pada
karyawannya. Bukan hanya sekedar omong kosong tapi juga bukti nyata
bahwa apa yang sudah dibicarakan, apa yang sudah dikatakan, apa yang
sudah disuarakan bisa dibuktikan dengan action atau bukti nyata bahwa
motivasi tersebut bisa membawa dampak positif bagi karyawan dan juga
11
perusahaan. Sedangkan dampak negative yang bisa dirasakan dan kita
ketahui sendiri, akan banyak sekali konflik yang terjadi karena salah
paham yang dibuat oleh diri sendiri. Manusia terkadang memiliki tingkat
keegoisan yang tinggi dan makhluk yang sangat sensitive.
12
negative bahwa manajer tersebut akan memotong gaji atau penurunan pos
kerja karyawan tersebut.
Sehat disini bukan hanya sehat dalam kondisi kesehatan yang layak
namun juga sehat dengan artian bahwa lingkungan kerja yang dijalankan
tidak toxic dan mampu membuat karyawannya merasa nyaman, senang
dan tenang untuk melakukan pekerjaannya. Tanpa adanya pemeliharaan
hubungan karyawan baik, kurangnya perhatian dari manajer kepada
karyawannya dan kurang pedulinya terhadap karyawan, bisa saja
karyawan tersebut akan pergi meninggalkan perusahaan dan memilih
perusahaan yang lebih layak untuknya. Penurunan asset perusahan sudah
terjadi, perlu adanya lagi biaya tambahan, adanya lagi pengeluaran untuk
melakukan reshuffle pos kerja maupun pengadaan karyawan seperti
recruitment yang menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya yang
cukup besar untuk perusahaan.
Maka perlu dijaga sebuah hubungan yang baik dan harmonis dalam
sebuah perusahaan/organisasi mana pun, agar karyawan tetap merasa
nyaman untuk bekerjasama, bisa mingkatkan kualitas produk sekaligus
kualitas dari SDM itu sendiri serta meningkatkan kuantitas produk yang
dihasilkan jika produk tersebut dibuat dengan perasaan yang senang.
13
D. Metode Pemeliharaan Hubungan Karyawan
1. Metode Komunikasi
Metode komunikasi atau communication method merupakan
metode yang mudah untuk dipahami, ditemui dan diperbincangkan
namun sangat sulit untuk diterapkan. Metode komunikasi adalah
metode yang mengedepankan hubungan baik dengan cara
berkomunikasi dengan pihak terkait. Komunikasi yang dilakukan bisa
berbentu komunikasi verbal maupun non-verbal. Komunikasi mampu
membuat suatu kegiatan, usaha, maupun hubungan mengalami
kerusakan atau konflik dan bisa juga menjadikan suksesnya sebuah
kegiatan. Bisa menjadi konflik dan sebuah kehancuran jika
komunikasi tidak dilakukan dengan baik. Komunikasi dikatakan
efektif jika informasi disampaikan secara dua arah dengan singkat,
padat, jelas dan mudah dipahami oleh seluruh pihak.
2. Metode Insentif
Incentive method merupakan sebuah tindakan yang tepat untuk
pemeliharaan karyawan, dengan memberikan insentif yang adil dan
layak bagi karyawan, maka karyawan akan termotivasi untuk selalu
mengerjakan tugasnya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
14
perusahaan, walaupun dalam pelaksanaan kewajiban tersebut
memerlukan waktu yang cukup lama daripada jam kerja yang sudah
ditetapkan dalam UU Ketenagakerjaan dan dalam perusahaan itu
sendiri. Metode insentif merupakan metode yang dilakukan untuk
selalu memotivasi karyawan dengan memberikan sebuah hadiah baik
berupa barang maupun uang.
15
karyawan dan sebagainya. Dan bisa diberikan dalam bentuk fasilitas
atau facility seperti, disediakannya kendaraan operasional perusahaan
untuk kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan.
16
5. Metode Hubungan Industrial
Dan yang terakhir yaitu metode hubungan industrial method of
industrial relation bertujuan ingin mencapai terciptanya suatu kondisi
kesejahteraan bersama antara karyawan dan pengusaha. Pengusaha
didorong untuk memperlakukan karyawan secara manusiawi dan
menekankan kemitraan yang sejajar, sementara karyawan didorong
untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki dan mendukung
kelangsungan hidup perusahaan. Metode ini dilakukan agar industry
yang dijalani bisa tetap hidup dan berjalan dengan adanya kerjasama
antara manajer dengan karyawan. Manusia membutuhkan support
system dari manusia lainnya agar mereka selalu bersemangat
menjalani setiap kegiatannya, support system terbaik yang dapat
diberikan bisa berupa motivasi agar selalu bergairah dalam pekerjaan,
bisa juga berupa sandaran keluh kesah mereka dalam pekerjaan.
17
E. Dampak Pemeliharaan Hubungan Karyawan
a. Dampak Positif
- Adanya loyalitas karyawan terhadap perusahaan
- Mampu menambah value diri dalam diri karyawan karena mampu
mengemukakan pendapatnya
- Terjalinnya harmonisasi perusahaan
- Tidak adanya perselisihan yang menimbulkan kecelakaan kerja
- Mengharumkan dan menaikkan nama perusahaan
- Terciptanya kesejahteraan karyawan
- Disiplin, cekatan dan bergairah dalam menjalankan tugas
- Adanya rasa nyaman, aman dan tenang dalam melaksanakan
pekerjaan
- Selalu termotivasi untuk berbuat baik dan giat dalam bekerja
b. Dampak Negatif
- Adanya rasa iri karena melihat kedekatan manajer dengan
karyawan
- Terlalu fokus pada kondisi karyawan dan mengabaikan perusahaan
itu sendiri
- Bermalas-malasan karena merasa manajer atau atasan terlalu baik
- Menurunnya tingkat profesionalitas pada perusahaan/organisasi
- Adanya stress pada karyawan karena harus dituntut sempurna agar
mendapatkan insentif yang layak
- Angkuh karena selalu mendapat insentif yang layak
- Kriminalitas yang meningkat
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20