Anda di halaman 1dari 8

GADJAH MADA JOURNAL OF PSYCHOLOGY

VOLUME 3, NO. 3, 2017: 123-130


ISSN: 2407-7798

Pembelian Impulsif pada Remaja Akhir Ditinjau dari Kontrol Diri

Ardian Rahman Afandi1 & Sri Hartati2


Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Abstract. This study aims to examine the role of self-control on impulsive buying among
late adolescence. The hypothesis of this study is that self-control has a role on impulsive
buying. Five hundred and nine subjects consisted of freshmen from 18 faculties and 1
vocational school participated in this study. Measuring instruments used in this study
were adapted from an impulsive buying scale and a self-control scale. The results of this
study can be concluded that self-control has a role on impulsive buying among late
adolescence. Additional analysis indicates that there were differences in impulsive buying
rates in gender group and the amount of money that they received monthly from parents,
while the difference in self-control rates was shown in the cluster group.

Keywords: impulsive buying; late adolescence; self-control

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kontrol diri terhadap
pembelian impulsif pada remaja akhir. Hipotesis penelitian ini adalah kontrol diri
memiliki peran terhadap pembelian impulsif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 509
subjek yang terdiri dari mahasiswa tingkat awal di Universitas X yang berasal dari 18
fakultas dan 1 sekolah vokasi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
adaptasi skala pembelian impulsif dan adaptasi dari skala kontrol diri. Hasil regresi linier
sederhana menunjukkan hasil R2 = 0,285 (p < 0,01). Hal ini menunjukkan bahwa kontrol
diri memiliki sumbangan efektif terhadap pembelian impulsif pada remaja akhir sebesar
28,5%. Analisis tambahan dilakukan dalam penelitian ini dengan membandingkan
demografis remaja akhir. Analisis tambahan menunjukkan terdapat perbedaan tingkat
pembelian impulsif pada kelompok jenis kelamin dan kepemilikan jumlah uang saku,
sedangkan perbedaan tingkat kontrol diri ditunjukkan pada kelompok klaster fakultas.

Keywords: kontrol diri; pembelian impulsif; remaja akhir

Kegiatan berbelanja semakin mudah dila- pengeluaran rata-rata per kapita dalam
kukan dengan banyaknya tempat yang satu bulan pada tahun 2011 hingga 2014
menjual sebuah produk. Hal ini dapat menunjukkan peningkatan transaksi be-
mengakibatkan peningkatan perilaku kon- lanja setiap semesternya. Hasil riset yang
sumtif. Menurut Kasumaningrum (2015), dilakukan oleh MasterCard Asia Pasifik
masyarakat Indonesia memiliki tingkat pada tahun 2015 (Primadhyta, 2015)
Marginal Propensity to Save (MPS) yang menunjukkan bahwa 47% responden yang
menurun dan Marginal Propensity to memiliki usia produktif (18-29 tahun)
Consumption (MPC) yang semakin me- berniat membeli barang mewah pada
ningkat selama tiga tahun ini. Presentase tahun 2016. Dalam riset ini juga
menunjukkan 26% dari 50% responden
1 Korespondensi mengenai isi artikel ini dapat yang berasal dari Indonesia melakukan
dilakukan melalui ardianrahmana22@gmail.com
pembelian secara impulsif.
2 Atau melalui tatiet@ugm.ac.id

E-JURNAL GAMA JOP 123


AFANDI & HARTATI

Remaja Indonesia juga tidak luput penyesuaian diri, termasuk penyesuaian


dari perilaku pembelian impulsif. Menu- perilakunya.
rut Muratore (2016) remaja yang Kecenderungan mahasiswa tingkat
melakukan pembelian secara impulsif awal untuk melakukan kegiatan bersama
cenderung untuk memiliki sensitivitas teman-teman cukup tinggi termasuk mela-
terhadap prestis, skema kualitas harga, kukan pembelian. Hal ini ditunjukkan
kepekaan terhadap harga, kerawanan ter- melalui observasi yang dilakukan pada
hadap potongan harga, dan kesadaran diri penelitian ini, terlihat mahasiswa tingkat
terhadap nilai dibandingkan remaja yang awal melakukan pembelian bersama
tidak melakukan pembelian secara im- teman-temannya lalu tidak menghabiskan
pulsif. Hal ini ditunjukkan dengan data makanan dengan jumlah yang banyak.
wawancara pada tanggal 21 Mei 2017 Hal ini dapat dijelaskan melalui penelitian
kepada salah satu mahasiswa Fakultas yang dilakukan Asch (1955) yang menye-
Psikologi Universitas Gadjah Mada ang- butkan bahwa seseorang cenderung akan
katan 2016 berinisial X yang menyebutkan melakukan perilaku yang sama dengan
bahwa terdapat kecenderungan perilaku kelompoknya bila sedang mengalami ke-
yang mencari potongan harga. bingungan. Hal ini menjadi salah satu
Berdasarkan data wawancara, maha- faktor yang menambah kecenderungan
siswa tingkat awal juga lebih cenderung mahasiswa tingkat awal melakukan
melakukan pembelian secara impulsif pembelian secara impulsif.
bersama kelompoknya. Hal ini senada Pembelian impulsif merupakan peri-
dengan penelitian terdahulu yang dila- laku pembelian yang disebabkan oleh ada-
kukan oleh Silvera, Lavack, dan Kropp nya dorongan yang sangat kuat, tiba-tiba,
(2008) yang menyebutkan bahwa teman- dan terus-menerus yang berupaya mendo-
teman atau lingkungan sosial memberikan rong konsumen untuk membeli suatu
pengaruh kepada pembelian impulsif. benda (Rook, 1987). Pembelian impulsif
Lingkungan pertemanan mahasiswa mem- dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
berikan pengaruh yang besar terhadap internal dan faktor eksternal. Faktor yang
pembelian impulsif. Ditambah lagi dengan memengaruhi pembelian impulsif secara
penelitian yang dilakukan oleh Lee dan eksternal yaitu karakteristik toko (Engel, et
Kacen (2008) yang menyebutkan konsu- al., 1973), kepemilikan uang, waktu, dan
men yang negara atau wilayahnya memi- physical effort (Stern, 1962). Faktor internal
liki budaya kolektif cenderung akan me- yang memengaruhi pembelian impulsif
nikmati perilaku pembelian impulsifnya. yaitu karakteristik pembeli (Engel, et al.,
Mahasiswa tingkat awal memiliki 1973), mental effort (Stern, 1962), dan
rata-rata usia 17-20 dan sedang memasuki kontrol diri (Roberts dan Manolis, 2012).
masa remaja akhir yang menuju dewasa Hasil penelitian yang dilakukan oleh
awal. Pada masa transisi tersebut, remaja Roberts dan Manolis (2012) menyebutkan
mengalami perkembangan fisik, sosial, bahwa kontrol diri memiliki hubungan
dan kognitif yang berproses secara yang negatif dengan pembelian impulsif.
bersama (Santrock, 2012). Hurlock (1997) Semakin tinggi kemampuan kontrol diri
menambahkan masa awal perkuliahan seseorang maka semakin rendah kecen-
merupakan masa-masa penyesuaian diri derungan pembelian secara impulsif. Kon-
terhadap lingkungan. Pada masa awal per- trol diri merupakan faktor yang penting
kuliahan ini, mahasiswa masih melakukan untuk menahan pembelian impulsif.

124 E-JURNAL GAMA JOP


PEMBELIAN IMPULSIF, REMAJA AKHIR, KONTROL DIRI

Menurut Sultan, et al. (2012), kontrol diri lian impulsif, faktor demografis yang
dapat menahan keinginan dan hasrat dapat memengaruhi, jumlah subjek yang
seseorang dalam melakukan perilaku. Le- dapat diandalkan, serta subjek remaja
bih lanjut, Gailliot, et al. (2007) menye- dengan rentang usia yang sama namun
butkan kontrol diri dapat mengendalikan heterogen. Penelitian mengenai kontrol
pikiran, emosi, dorongan, dan perilaku diri dan pembelian impulsif ini diharap-
manusia. kan dapat memberikan manfaat kepada
Lemahnya kontrol diri seseorang mahasiswa dalam menghindari pembelian
dapat diakibatkan oleh keadaan ego- impulsif. Hal ini menjadi salah satu alasan
depleted yang merupakan sebuah kondisi penelitian ini menarik untuk dilakukan
dimana seseorang mengalami kelelahan secara mendalam kepada mahasiswa ting-
dan penipisan kemampuan kontrol diri kat awal yang termasuk ke dalam rentang
sehingga tidak bisa melakukan kontrol diri usia remaja akhir. Tujuan dalam penelitian
kembali (Baumesiter, et al., 2008). Kontrol ini adalah untuk mengetahui peran
diri yang lemah juga akan menyebabkan kontrol diri terhadap pembelian impulsif
seseorang mudah terpersuasi oleh stimu- pada remaja akhir. Semakin tinggi ke-
lus (Burkley, 2008). Pentingnya kontrol mampuan kontrol diri maka semakin
diri menahan keinginan seseorang dalam rendah kecenderungan pembelian impul-
berperilaku menjadi salah satu alasan sif. Semakin rendah kemampuan kontrol
untuk melakukan penelitian ini. diri, maka semakin tinggi kecenderungan
Mahasiswa tingkat awal yang se- pembelian impulsif. Hipotesis dalam pe-
dang memasuki masa remaja akhir se- nelitian ini adalah terdapat peran kontrol
baiknya berhemat dan tidak melakukan diri terhadap pembelian impulsif pada
pemborosan. Kepemilikan uang yang ma- remaja akhir.
sih berasal dari orangtua sebaiknya disim-
pan untuk keperluan yang akan datang. Metode
Namun pada kenyataannya, melalui wa-
wancara kepada mahasiswa tingkat awal Subjek dalam penelitian ini adalah maha-
subjek X dan Y mengaku melakukan pem- siswa tingkat awal S1 dan D3 Universitas
belian impulsif dan mengalami penyesalan Gadjah Mada angkatan 2016 berjumlah
dikemudian hari. Hal ini senada dengan 509 orang yang berasal dari 18 fakultas
penelitian yang dilakukan oleh Rook dan dan 1 sekolah vokasi yang dikelompokkan
Hoch (1985) yang menyebutkan bahwa menjadi 5 klaster asal fakultas. Subjek laki-
pembelian impulsif dapat memberikan laki berjumlah 164 orang dan perempuan
rasa sesal pasca pembelian, berkurangnya berjumlah 345 orang.
keuangan pribadi, kepuasan pasca pembe- Kontrol diri menjadi variabel bebas
lian, serta dapat memengaruhi self-esteem. dan pembelian impulsif menjadi variabel
Kontrol diri memiliki peran yang penting tergantung. Metode pengumpulan data
untuk menghindari terjadinya pembelian yang digunakan pada penelitian ini adalah
impul-sif yang dapat memberikan dampak metode kuantitatif. Alat ukur yang digu-
di kemudian hari. nakan pada penelitian ini menggunakan
Penelitian mengenai pembelian im- skala pembelian impulsif yang diciptakan
pulsif dan kontrol diri telah beberapa kali oleh Verplanken dan Herabadi (2001) dan
dilakukan, akan tetapi belum terdapat skala kontrol diri yang diciptakan oleh
penelitian yang menyebutkan seberapa Tangney, Baumeister, dan Boone (2004).
besar peran kontrol diri terhadap pembe- Kedua skala diadaptasi dan memiliki

E-JURNAL GAMA JOP 125


AFANDI & HARTATI

reliabilitas sebesar 0,854 untuk skala pem- Hasil uji linieritas menunjukkan terdapat
belian impulsif dan 0,869 untuk skala kon- hubungan yang linier antara variabel
trol diri. Sebelum proses uji coba skala, kontrol diri dengan pembelian impulsif
aitem di dalam skala divalidasi melalui terlihat nilai signifikansi linieritas 0,000
proses professional judgement dengan Dosen (p<0,05) dan deviation from linearity 0,744
Pembimbing Skripsi. Uji coba dilakukan di (p>0,05).
Fakultas Psikologi UGM dengan subjek Hasil uji hipotesis yang dilakukan
yang berjumlah 81 orang. Skala pembelian menggunakan analisis regresi linier seder-
impulsif memiliki 20 aitem dan koefisien hana menunjukkan bahwa kontrol diri
reliabilitas sebesar 0,854. Skala kontrol diri memiliki peran terhadap pembelian
memiliki 36 aitem dan koefisien reliabilitas impulsif secara signifikan. Hal ini ditun-
sebesar 0,869. jukkan dengan nilai F sebesar 201,704 dan
Pengambilan data dilakukan melalui p<0,001. Sumbangan efektif yang dapat
google form online dengan menambahkan diketahui melalui koefisien determinan
fitur single sign-in. Fitur tersebut akan (R2) mendapatkan skor 0,285. Hal ini
menutup kemungkinan pemilik akun menunjukkan terdapat 28,5% peran kon-
google mengisi lebih dari sekali. Metode trol diri terhadap pembelian impulsif serta
analisis yang digunakan pada penelitian masih terdapat 71,5% peran variabel lain.
ini adalah analisis regresi linier sederhana. Persamaan regresi untuk regresi linier
sederhana menunjukkan arah yang nega-
Hasil tif. Hal ini didapatkan melalui koefisien
regresi kontrol diri sebesar -0,383. Hasil
Penelitian ini memiliki hipotesis terdapat tersebut menunjukkan bahwa setiap pe-
peran kontrol diri terhadap pembelian ningkatan kontrol diri sebesar 1% maka
impulsif. Kategorisasi skor pembelian pembelian impulsif akan menurun sebesar
impulsif dalam penelitian ini mengung- 0,383%.
kapkan terdapat 5,7% kecenderungan Hasil analisis tambahan mengguna-
yang tinggi dalam pembelian impulsif, kan t-test menunjukkan terdapat per-
39,3% termasuk ke dalam kategori sedang, bedaan yang signifikan berdasarkan jenis
49,9% termasuk ke dalam kategori rendah, kelamin pada pembelian impulsif
dan 5,1% termasuk ke dalam kategori (p=0,006). Hasil analisis tambahan meng-
sangat rendah. Lalu, kategorisasi skor gunakan one-way anova menunjukkan ter-
kontrol diri dalam penelitian ini mengung- dapat perbedaan yang signifikan berda-
kapkan terdapat 2,9% kecenderungan sarkan kepemilikan uang saku pada
yang rendah, 62,3% termasuk ke dalam pembelian impulsif (p=0,009) dan ber-
kategori sedang, dan 34,8% termasuk ke dasarkan klaster fakultas pada kontrol diri
dalam kategori tinggi. (p=0,017). Analisis tambahan pembelian
Penelitian ini juga telah dilakukan impulsif berdasarkan asal daerah dan
uji asumsi, yang terdiri dari uji normalitas klaster fakultas tidak menunjukkan per-
dan uji linieritas. Berdasarkan uji norma- bedaan yang signifikan, sedangkan anali-
litas dan uji linieritas, diketahui bahwa sis tambahan kontrol diri berdasarkan
sebaran data dapat dikatakan normal dan jenis kelamin, asal daerah, dan kepemi-
linier. Hal ini dapat dilihat melalui nilai K- likan uang saku tidak menunjukkan per-
SZ sebesar 1.356 untuk pembelian impulsif bedaan yang signifikan.
dan 1,107 untuk kontrol diri yang berarti
sebaran data pada penelitian ini normal.

126 E-JURNAL GAMA JOP


PEMBELIAN IMPULSIF, REMAJA AKHIR, KONTROL DIRI

Diskusi han diri dari persuasi pembelian, terma-


suk pembelian secara impulsif. Loudon
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan Bitta (1984) menyebutkan terdapat
seberapa besar peran kontrol diri terhadap pengaruh toko yang mengakibatkan peri-
pembelian impulsif pada remaja akhir. laku impulsif, yaitu ukuran toko, jumlah
Hasil analisis regresi linier sederhana me- produk, major shopping trips, frequenxy of
nunjukkan bahwa hipotesis dalam pene- product purchase, absence of shopping list dan
litian ini diterima, yaitu terdapat peran number of years married. Hal ini dapat di-
yang signifikan antara kontrol diri hindari melalui kemampuan kontrol diri
terhadap pembelian impulsif. Hal ini yang kuat agar tidak mudah terpersuasi.
senada dengan penelitian yang dilakukan Uji analisis tambahan menunjukkan
oleh Roberts dan Manolis (2012) yang terdapat perbedaan kecenderungan pem-
menyebutkan bahwa kontrol diri merupa- belian impulsif pada jenis kelamin laki-
kan salah satu faktor yang memengaruhi laki dan perempuan. Berdasarkan hasil
pembelian impulsif. Semakin tinggi ke- analisis, subjek perempuan lebih tinggi
mampuan kontrol diri seseorang maka kecenderungan pembelian impulsifnya
semakin rendah kecenderungan seseorang dibandingkan dengan subjek laki-laki. Hal
untuk melakukan pembelian impulsif, dan ini senada dengan penelitian yang
semakin rendah kemampuan kontrol diri dilakukan Coley dan Burgees (2003) serta
seseorang maka kecenderungan pembe- Muratore (2016) yang menyebutkan bah-
lian impulsifnya semakin tinggi. Hal ini wa wanita memiliki kecenderungan yang
juga disebutkan oleh Baumeister, et al. lebih tinggi dalam melakukan pembelian
(2008) bahwa konsumen akan lebih tidak secara impulsif. Hal ini didasari oleh
berpikir ketika membeli dan memanjakan emosi dalam pembelian, mood management,
dirinya ketika mengalami ego-depletion. R2 dan ketahanan dalam melakukan pembe-
menunjukkan sumbangan efektif kontrol lian yang dilakukan wanita lebih besar
diri sebesar 28,5% terhadap pembelian dan lebih positif daripada pria.
impulsif, sehingga masih terdapat 71,5% Perbedaan kepemilikan uang saku
variabel lain yang menyumbangkan juga menunjukkan terdapat perbedaan
perannya. Senada dengan Engel, et al. yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis,
(1973) yang menyebutkan terdapat faktor subjek yang mendapatkan uang saku
karakteristik toko dan Stern (1962) yang <Rp500.000 memiliki kecenderungan yang
menyebutkan uang, waktu, dan physical lebih rendah pembelian impulsifnya di-
effort menjadi salah satu pengaruh pem- bandingkan kategori uang saku yang lain.
belian impulsif. Hal ini senaada dengan pernyataan yang
Melemahnya kontrol diri juga dapat dikemukakan oleh Stern (1962) bahwa ke-
mengakibatkan seseorang mudah untuk pemilikan uang memiliki peran terhadap
terpersuasi. Burkley (2008) menyebutkan pembelian impulsif.
bahwa kontrol diri memiliki peran untuk Hasil analisis menyebutkan tidak
mempertahankan dari segala bentuk per- terdapat perbedaan yang signifikan antara
suasi. Persuasi dalam perilaku konsumen pembelian impulsif bila dibandingkan de-
dapat dicontohkan persuasi toko, persuasi ngan asal daerah dan klaster fakultas. Hal
bentuk, persuasi iklan, persuasi teman, ini dapat disebabkan oleh budaya timur
atau keinginan dari dalam diri untuk yang dapat dikatakan relatif sama. Hal ini
membeli. Hasil analisis membuktikan bah- mendukung pendapat yang dikemukakan
wa pentingnya kontrol diri dalam mena- oleh Lee dan Kacen (2008) yang menye-

E-JURNAL GAMA JOP 127


AFANDI & HARTATI

butkan bahwa budaya kolektif lebih terhadap pembelian impulsif pada remaja
menikmati pembelian impulsif. Hasil akhir. Semakin tinggi kemampuan kontrol
analisis juga tidak menunjukkan perbe- diri seseorang, maka kecenderungan pem-
daan yang signifikan dalam kemampuan belian impulsif akan semakin rendah dan
kontrol diri bila dibandingkan dengan sebaliknya, bila kemampuan kontrol diri
jenis kelamin laki-laki dan perempuan. seseorang rendah maka kecenderungan
Hal ini berbeda dengan penelitian yang pembelian impulsif akan semakin tinggi
dilakukan oleh Cheung dan Cheung (2010)
yang menyebutkan terdapat perbedaan Saran
kontrol diri antara laki-laki dan perem- Hasil dalam penelitian ini menunjukkan
puan. Dalam penelitian tersebut, perem- bahwa terdapat peran negatif kontrol diri
puan memiliki kemampuan kontrol diri terhadap pembelian impulsif pada remaja
yang lebih baik bila dibandingkan dengan akhir. Saran yang dapat diberikan dari
laki-laki. Kepemilikan uang saku dan asal penelitian ini kepada mahasiswa adalah
daerah juga tidak memiliki perbedaan untuk meningkatkan kontrol diri agar
yang signifikan bila dibandingkan dengan dapat menghindari pembelian impulsif.
kontrol diri. Saran juga dapat diberikan kepada
Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh lembaga pengembangan karakter mahasis-
perbandingan antara klaster fakultas wa, yaitu untuk memberikan intervensi
dengan kemampuan kontrol diri. Hasil kepada mahasiswa melalui komunitas
analisis menunjukkkan terdapat perbeda- untuk menghindari perilaku pembelian
an yang signifikan antara klaster vokasi secara impulsif. Salah satu cara adalah
dengan klaster saintek dan soshum. dengan pemberian pelatihan kontrol diri.
Klaster vokasi memiliki kemampuan kon- Penelitian ini menunjukkan terdapat
trol diri yang lebih baik bila dibandingkan 71,5% faktor lain yang menunjukkan
dengan klaster saintek dan soshum. Klas- masih terdapat faktor-faktor lain yang
ter agro dan klaster medika tidak memiliki memberikan peran kepada seseorang da-
perbedaan yang signifikan dengan klaster lam melakukan pembelian impulsif. Pene-
yang lain. Analisis tambahan berdasarkan liti selanjutnya dapat meneliti faktor lain
perbedaan klaster peneliti lakukan berda- yang memberikan peran kepada pembe-
sarkan asumsi bahwa mahasiswa yang lian impulsif, seperti kepribadian atau
berasal dari klaster yang sama hampir karakteristik toko.
memiliki kesamaan perilaku, namun ber-
beda dengan klaster lainnya. Daftar Pustaka
Asch, S. E. (1955). Opinions and social
Kesimpulan pressure. Scientific American, 193(5),
31-35. doi: 10.1038/scientificamerican
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui 1155-31
seberapa besar peran kontrol diri terhadap Baumeister, R. F., Sparks, E. A., Stillman,
pembelian impulsif. Subjek penelitian T. F., & Vohs, K. D. (2008). Free will in
merupakan mahasiswa-mahasiswi Univer- consumer behavior: Self-control, ego
sitas Gadjah Mada angkatan 2016. Hasil depletion, and choice. Journal of
dan analisis di dalam penelitian ini Consumer Psychology, 18, 4-13. doi:
berhasil membuktikan hipotesis peneliti- 10.1016/j.jcps.2007.10.002
an. Hipotesis penelitian dapat diterima, Burkley, E. (2008). The role of self-control
yaitu terdapat peran negatif kontrol diri in resistance to persuasion. Personality

128 E-JURNAL GAMA JOP


PEMBELIAN IMPULSIF, REMAJA AKHIR, KONTROL DIRI

and Social Psychology Bulletin, 34(3), applications. The University of


419-431. doi: 10.1177/0146167207310 Wisconsin-Madison:McGraw-Hill.
458 Muratore, I. (2016). Teens as impulsive
Cheung, N. W., & Cheung, Y. W. (2010). buyers: What is the role of price?
Strain, self-control, and gender International Journal of Retail &
differences in deliquency among Distribution Management, 44(11), 1166-
chinese adolescents extending general 1180. doi: 10.1108/IJRDM-08-2015-0120
strain theory. Sociological Perspectives, Primadhyta, S. (2015, 11 02). Berita bisnis:
53(3), 321-345. doi: 10.1177/1043986 Generasi millenial RI paling impulsif
218761932 belanja barang mewah. Diambil kembali
Coley, A., & Burgess, B. (2003). Gender dari CNN Indonesia:
differences in cognitive and affective http://www.cnnindonesia.com/ekono
impulse buying. Journal of Fashion mi/20151102182452-92-88999/generasi-
Marketing and Management: An millenial-ri-paling-impulsif-belanja-
International Journal, 7(3), 282-295. doi: barang-mewah/
10.1108/13612020310484834 Roberts, J. A., & Manolis, C. (2012).
Engel, J. F., Kollat, D. T., & Blackwell, R. D. Cooking up a recipe for self-control:
(1973). Consumer behavior 2nd edition. The three ingredients of self-control
New York: Holt, Rinehart, and and its impact on impulse buying.
Winston. Journal of Marketing Theory and Practice,
Gailliot, M. T., Baumeister, R. F., DeWall, 20(2), 173-188. doi: 10.2753/MTP1069-
C. N., Maner, J. K., Plant, E. A., Tice, 6679200204
D. M., & Brewer, L. E. (2007). Self- Rook, D. W. (1987). The buying impulse.
control relies on glucose as a limited Journal of Consumer Research, 189-199.
energy source: Willpower is more doi: 10.1086/209105
than a metaphor. Journal of Personality Rook, D. W., & Hoch, S. J. (1985).
and Social Psychology, 92(2), 325-336. Consuming impulses. Advances in
doi: 10.1037/0022-3514.92.2.325 Consumer Research, 12, 23-27. doi:
Hurlock, E. B. (1997). Psikologi 10.5539/ijms.v5n3p149
perkembangan: Suatu pendekatan rentang Santrock, J. W. (2012). Adolescence. New
kehidupan. Jakarta: Erlangga. York: McGraw-Hill.
Kasumaningrum, Y. (2015, Agustus 8). Silvera, D. H., Lavack, A. M., & Kropp, F.
Masyarakat Indonesia kian konsumtif. (2008). Impulse buying: The role of
Diambil kembali dari Pikiran Rakyat: affect, social influence, and subjective
http://www.pikiran- well-being. Journal of Consumer
rakyat.com/ekonomi/2015/08/08/33750 Marketing, 25, 23-33. doi: 10.1108/
8/masyarakat-indonesia-kian- 07363760810845381
konsumtif Stern, H. (1962). The significance of
Lee, J. A., & Kacen, J. J. (2008). Cultural impulse buying today. Journal of
influences on consumer satisfaction Marketing, 26, 59-62.
with impulse and planned purchase Sultan, A. J., Joireman, J., & Sprott, D. E.
decisions. Journal of Business Research, (2012). Building consumer self-control:
61, 265-272. doi: 10.1016/j.jbusres. The effect of self-control excercies on
2007.06.006 impulse buying urges. Mark Lett, 23,
Loudon, D. L., & Bitta, A. J. (1984). 61-72. doi: 10.1007/s11002-011-9135-4
Consumer behavior: Concepts and

E-JURNAL GAMA JOP 129


AFANDI & HARTATI

Tangney, J. P., Baumeister, R. F., & Boone, Verplanken, B., & Herabadi, A. G. (2001).
A. L. (2004). High self-control predicts Individual differences in impulse
good adjustment, less pathology, buying tendency: Feeling and no
better grades, and interpersonal thinking. European Journal of
succes. Journal of Personality, 72(2), Personality, 15, 71-83. doi: 10.1002/
271-324. doi: 10.1111/j.0022-3506. per.423
2004.00263.x

130 E-JURNAL GAMA JOP

Anda mungkin juga menyukai