Anda di halaman 1dari 6

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada siswa SMA Negeri 6

Malang kelas X IIS mengenai pengaruh teknologi informasi, teman sebaya, dan

status sosial ekonomi orang tua terhadap perilaku konsumtif, maka hasilnya dapat

dipaparkan sebagai berikut.

A. Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Perilaku Konsumtif

Teknologi informasi adalah alat teknologi yang digunakan untuk memperoleh

informasi secara luas, mudah dan cepat dengan terhubung dengan internet. Dalam

hubungannya dengan perilaku konsumtif penggunaan teknologi informasi yang

tersambung dengan internet ini adalah dengan adanya internet maka informasi

yang diperoleh seseorang mengenai barang-barang yang akan dibeli ini akan

semakin banyak. Menurut Mittal (2013:134) Due to the feature of Internet, it

allows customer to shopping online anytime and anywhere, which means

customer can browse and shopping online 24-hours a day, 7 days a week from

home or office, which attracts some time-starved shoppers come to Internet for

save time to searching products in physical store. Dengan menggunakan internet

pelanggan dapat membeli barang secara online kapan saja di mana saja, selama 24

jam sehari, tujuh hari seminggu.

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada Bab IV, diketahui

bahwa 8,5 % teknologi informasi mempengaruhi perilaku konsumtif siswa SMA

Negeri 6 Malang kelas X IIS. Hal ini dapat dimungkinkan dalam membeli barang

melalui media internet para konsumen yang dalam penelitian ini adalah siswa

57
58

akan merasakan kurang nyaman dengan apa yang diberikan oleh toko – toko on

line, karena di dalam toko – toko on line pembeli hanya akan melihat barang yang

akan dibelinya pemebeli tidak bisa memegang maupun merasakan barang yang

akan dibeli. Menurut Pardas (dalam Narwal dan Sachdeva, 2013 : 44) the

consumers who shopped online were primarily those who have conducted online

transactions before and consumers who are technology literate. However, first

time buyers would prefer to ‘feel and test’ the physical products prior to making

purchases. Pembeli yang membeli pada toko on line pada dasarnya akan terlebih

dahulu bagaimana menggunkan teknologi. Bagaimanapun pembeli akan lebih

memilih untuk membeli barang yang bisa dirasakan dan dicoba.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Dhimas Jayeng Waskitho (2014) bahwa teknologi informasi mempengaruhi

perilaku konsumtif pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tumpang, walaupun

pengaruh teknologi informasi ini rendah. Siswa SMA mudah untuk terpengaruh

oleh barang-barang baru yang terdapat pada situs-situs internet, walaupun pada

siswa SMA Negeri 6 Malang hanya sedikit yang terpengaruh oleh teknologi

informasi.

B. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Perilaku Konsumtif

Teman sebaya adalah orang yang memiliki umur yang relatif hampir sama,

selain itu juga memiliki hubungan yang dekat. Pada siswa SMA teman sebaya

memiliki pengaruh yang terhadap perilaku siswa itu sendiri hal ini dikarenakan

intensitas bertemu atau berkomunikasi antar teman sangat tinggi. Menurut

Fardhani dan Izzati (dalam Putri, 2014:28), pengaruh teman sebaya dengan
59

perilaku konsumtif terjadi pada remaja dengan cara mengikuti kelompok atau

hanya karena ingin diterima oleh kelompoknya. Jika teman dekat memiliki sifat

konsumtif maka remaja akan cendurung mengikuti cara kelompoknya agar dapat

diterima oleh kelompok. Selain itu jika ingin diterima pada lingkungan teman

sebaya maka siswa akan melakukan hal yang cenderung sama dengan teman

sebaya dengan membeli barang-barang yang sama dengan teman-teman siswa

tersebut ataupun membeli barang-barang yang lebih mewah.

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada Bab IV, diketahui

bahwa 7,6% mempengaruhi perilaku konsumtif siswa SMA Negeri 6 Malang

kelas X IIS. Hal ini dapat dimungkinkan karena siswa dapat menyesuaikan diri

dengan teman sebaya tanpa harus mengikuti perilaku konsumtif yang dilakukan

oleh teman sebaya ataupun melakukan sesuatu hal agar dapat diterima oleh teman

sebaya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hurlock (2014) bahwa dalam

menyesuaikan diri dengan kelompok, remaja mampu menentukan tidakannya

sendiri tanpa perlu mengorbankan individualitasnya. Remaja akan merasakan

aman dan diterima menjadi bagian dari kelompok.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Dhimas Jayeng Waskitho (2014) dan Rahmawati Nova Sari (2012) bahwa teman

sebaya mempengaruhi perilaku konsumtif. Walaupun pada penelitian Rahmawati

Nova Sari (2012) dilakukan di lingkungan Mahasiswa namun hasilnya tidak jauh

beda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti serta peneliti sebelumya yaitu

Dhimas Jayeng Waskhito (2014) yang penelitiannya dilakukan pada siswa kelas

XI IPS SMA Negeri 1 Tumpang. Kedekatan siswa terhadap teman sebaya yang

berada disekitar siswa mampu mempengaruhi siswa itu sendiri.


60

C. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Perilaku

Konsumtif.

Status sosial ekonomi orang tua faktor penting yang mempengaruhi

perilaku konsumtif siswa. Setiap siswa selalu memperhatikan begaimana kondisi

sosial ekonomi oarng tua sebelum siswa tersebut membeli barang yang ,mereka

inginkan. Orang tua yang memberikan uang saku kepada siswa, hal ini

dikarenakan pada usia SMA kebanyakan dari mereka belum ada yang mempunyai

penghasilan sendiri. Menurut Kawakib (2008:52) keadaan sosial ekonomi

keluarga akan berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak. Apabila

perekonomian keluarga cukup bagi perkembangan anak, maka lingkungan

materiil yang dihadapi anak di dalam keluarganya tentu akan lebih luas. Anak

akan mendapatkan kesempatan yang lebih luas dalam melakukan aktivitasnya

termasuk dalam berkonsumsi.

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada Bab IV, diketahui

bahwa 28,8 % status sosial ekonomi orang tua mempengaruhi perilaku konsumtif

siswa SMA Negeri 6 Malang kelas X IIS. Status sosial ekonomi orang tua

memiliki pengaruh yang tinggi sebelum mengambil keputusan dalam membeli

barang. Mayoritas siswa SMA Negeri 6 Malang terpengaruh oleh status sosial

yang dimiliki oleh orang tua siswa. Pendapatan orang tua, pendidikan orang tua

serta pengaruh orang tua di dalam lingkungan masyarakat menjadi perhatian yang

penting bagi siswa. Kemungkinan besar siswa yang mempunyai orang tua dengan

pendapatan dan pendidikan yang tinggi maka perilaku konsumtifnya akan

meningkat. Tidak hanya pada pendapatan dan pendidikan yang tinggi, status

sosial ekonomi orang tua yang dilihat dari penilaian orang yang menganggap
61

seseorang tersebut terpandang, terkenal serta kedudukannya di dalam suatu

lingkungan, juga menentukan perilakunya dalam mengkonsumsi suatu barang atau

jasa karena untuk menunjukkan prestise dalam pergaulannya (Aprilia dan Haroyo)

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Dhimas Jayeng Waskitho (2014) yang menyatakan bahwa status sosial ekonomi

orang tua mempengaruhi perilaku konsumtif pada siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Tumpang. Begitu pula pada siswa SMA Negeri 6 Malang kelas X IIS

pengaruh status sosial orang tua sangat tinggi. Siswa akan belajar terlebih dahulu

dari orang tua sebelum siswa terjun ke lingkungan masyarakat maupun

lingkungan sekolah. Pada penelitian ini pengaruh status sosial ekonomi orang tua

adalah variabel bebas yang pengaruhnya terhadap variabel terikat lebih tinggi

dibandingkan dengan dua variabel bebas lainnya.

D. Pengaruh Teknologi Informasi, Teman Sebaya, dan Status Sosial

Ekonomi Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah diuraikan sebelumnya di Bab IV

diketahui bahwa teknologi informasi, teman sebaya, dan ststus sosial ekonomi

orang tua secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif

siswa SMA Negeri 6 Malang terutama pada kelas X IIS. Pada usia SMA atau usia

remaja sangat mudah sekali terpengaruh oleh lingkungan maupun orang-orang

yang berada disekitar. Apalagi dalam berkonsumsi tentunya siswa tidak akan

mengambil keputusan sendiri. Perilaku berkonsumsi pada usia remaja akan

cenderung mengarah kepada perilaku yang irasional, hal ini karena mudahnya

mereka terpengaruh.
62

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (dalam Wahyudi, 2013:29)

menyatakan terbentuknya perilaku konsumtif pada remaja di pengaruhi beberapa

faktor. Hal tersebut diperkuat oleh Howkins, Coney dan Bert (dalam Wahyudi,

2013:29), yang mengatakan bahwa kelompok referensinya merupakan faktor yang

mempengaruhi terbentuknya perilaku konsumtif dimana kelompok referensi

merupakan suatu kelompok yang memiliki nilai-nilai dan pandangan yang

digunakan oleh suatu individu yang termasuk didalamya sebagai suatu landasan

untuk perilakunya. Pada penelitian ini kelompok referensi berasal dari situs-situs

yang telah dibuat di internet, teman sebaya dan orang tua. Ketiga referensi inilah

yang membuat siswa untuk berperilaku konsumsi ke arah yang irasional. Namun

perlu diketahui juga bahwa seperti yang telah dijelaskan dalam BAB IV ada faktor

lain yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif

Anda mungkin juga menyukai