Anda di halaman 1dari 10

Menu  Cari

Sudirman1264's Blog
Blog tentang industri konstruksi

Koefisien Upah

Saya ingin menuangkan apa yang ada dalam pikiran saya mengenai ilmu pengetahuan kepada saudara teman dan
sahabat serta adik adik yang berkecimpung dalam dunia konstruksi khususnya untuk menjadi ESTIMATOR yang
baik.
Adapun langkah langkah untuk menjadi Estimator yang baik antara lain :
1. Mempunyai dasar ilmu pengetahuan keteknikan atau menyenangi pelajaran hitung menghitung.
2. Dapat menuangkan Suatu pekerjaan IDE kedalam suatu format perhitungan.
3. Mempunyai Kerangka pemikiran sebagai seorang Estimator.
a) Mengetahui secara pasti dasar-dasar suatu koefesien bahan,upah dan peralatan didalam harga satuan sehingga
dapat mampu telusur pekerjaan tersebut.
b) Mempunyai informasi harga yang berkaitan dengan upah alat dari semua jenis pekerjaan.
c) Mempunyai literatur referensi pekerjaan spesilis.dll
Ada pertanyaan yang sering muncul didalam setiap orang yang ingin mengetahui dari manakah koefesien-koefesien
yang ada pada analisa harga satuan misalnya koefesien upah,bahan, alat
1) KOEFESIEN UPAH
• Pekerja 1,5 OH ( Orang per Hari)
• Tukang 0,6 OH
• Kepala Tukang 0,06 OH
• Mandor 0,075 OH

2) KOEFESIEN BAHAN
• Batu belah 1,100 m3
• Semen Portland 136,000 Kg
• Pasir Pasang 0,544 M3

Privasi
3) & Cookie:
KOEFESIEN Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan
ALAT.
penggunaan mereka.
• Excavator 0,05 jam
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
• Dump truk 0,10 jam
Sekarang mari kita telusuri dari manakah angka koefesien –koefesien tersebut yang terdapat pada koefesien upah,
Tutup dan terima
bahan, dan peralatan.
1) KOEFESIEN UPAH
a) Koefesien upah tersebut didapat dari hasil produksi dari kelompok pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan,
sekarang mari kita telusuri apa saja yang mempengaruhi koefesien upah antara lain :
i) Kualifikasi Tenaga Kerja
ii) Jumlah tenaga Kerja
iii) Kuantitas Jam Kerja

b) Untuk mengetahui lebih jelas Nilai upah


i) Satuan nilai Upah
Upah 1 hari kerja ( 8 jam Kerja termasuk istirahat 1 jam)ini hakekatnya tergantung dari harga pasaran tenaga kerja
setempat.
Ada 2 macam pengaruh utama yang bersifat umum yang mempengaruhi harga pasaran tenaga kerja:
• INDEKS BIAYA HIDUP ( Berdasarkan hasil pengamatan upah, tenaga kerja minimum adalah 4 Sampai 6 Kali
kebutuhan bahan pokok( Misal Harga Beras) atau rata-rata 5 Kalinya.
• TINGKAT KEHIDUPAN
Tingkat kehidupan atau tingkat kemakmuran ini biasanya diukur berdasarkan pendapatan rata-rata perkapita tiap
tahun(Pendapatan kotor nasional atau Gross National Product(GNP) tiap tahun dibagi jumlah penduduk.
• HARI ORANG STANDAR ( Standar Man day)
Di dalam sistim pengupahan yang baru telah diadakan penyederhanaan dalam menghitung upah kerja ialah dengan
mempergunakan satuan upah yang disebut hari orang Standar ( Standart Man day) disingkat OH atau MD.
1 OH = Upah pekerja standar dalam 1 hari kerja.
• JAM ORANG STANDART
4 Jam kerja efektif dalam 1 hari
Sehingga 1 Jam efektif adalah 1/4 dikali 4 s/d 6 (indeks biaya hidup) , sehingga didapat 1 s/d 1 ½ kali Bahan pokok.
(Beras)
Diketahui Rata-rata 1 Jam Orang Standar adalah 1 ¼ Kg beras.

MACAM-MACAM TENAGA KERJA


Ini tergantung tingkat ketrampilan seseorang ( Pekerja, Tukang, Kepala Tukang, Mandor)
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI UPAH
1. Pengaruh Lamanya Kerja
2. Pengaruh lokasi Pekerjaan
3. Pengaruhnya adanya persaingan
4. Pengaruh kepadatan penduduk
5. Pengaruh tenaga pinjaman dan tenaga import
6. Pengaruh Lain

Rumus dan contoh penggunaan rumus umum untuk upah searang tenaga kerja :
UPAH/HARI = A1 x B x C x D x E x F x G
UPAH/JAM = A2 x B x C x D x E x F x G
A1 = Hari orang standar
A2 = Jam Orang standar
B = Macam tenaga kerja
C = Pengaruh lamanya kerja
D = Pengaruh Lokasi Pekerjaan
E = Pengaruh adanya persaingan tenaga kerja
F = Pengaruh Kepadatan penduduk.
G = Pengaruh tenaga pinjaman dari tenaga import

CONTOH PENGGUNAAN

Ambil
Privasipermisalan : UPAH
& Cookie: Situs PEKERJA DI cookie.
ini menggunakan JAKARTADengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan
Misal Harga mereka.
penggunaan beras di Jakarta 1 Kg = Rp 6,000 /kg
UPAH/HARI = A1 xlebih
Untuk mengetahui BxC x D xtermasuk
lanjut, E x F x Gcara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
1 OH = 5x Rp. 6000 x 1x1x1x1x1x1 = Rp 30,000,-/hari
Tutup dan terima
Setelah kita mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi harga upah tenaga kerja sekarang kita akan melihat dari
mana koefesien-koefesien yang terdapat dalam analisa harga satuan. Sebagai contoh di dalam BUKU BOW, harga
upah untuk menyelesaikan 1 m3 galian tanah dibutuhkan tenaga kerja :
Pekerja 0,75 OH
Mandor 0,025 OH
Adapun di dalam SNI 1 m3 Galian Tanah biasa sedalam 1 m :
Pembantu tukang (pekerja ) 0,4 OH
Mandor 0,04 OH

Timbul pertanyaan bagi kita darimanakah koefesien-koefesien itu muncul dari BOW dan SNI ?
Sekarang mari kita lihat analisa BOW 0,75 Pekerja dan 0,025 Mandor, koefesien indek tersebut diatas mempunyai
pengertian bahwa 0,75 pekerja dan 0,025 mandor akan menghasilkan produksinya 1 m3 galian tanah dalam 1 hari.
Kalau pekerja dan mandor tersebut kita kalikan 40 Kali maka pekerja menjadi 30 orang dan mandor 1 orang jadi
asumsinya adalah produktivitas. Jadi dalam analisa BOW tersebut asumsinya produktivitasnya adalah mengerjakan
galian tanah sebanyak 40 M3 dibutuhkan tenaga kerja 30 Pekerja dan 1 mandor sehingga koefesien tersebut
berdasarkan produktivitas yang mana dengan Pekerja 30 Orang dan Mandor 1 orang dapat menyelesaikan 40 m3
dalam 1 hari. Inilah asal usul koefesien upah yang ada pada analisa BOW untuk pekerjaan Tanah atau
Pekerja = 30 orang/ 40 m3* hari = 0,75 Orang hari ( OH)
Mandor =1 orang/40 m3 * hari = 0,025 Orang hari ( OH)
Jadi kita bias melihat apakah koefesien-koefesien yang ada didalam analisa BOW & SNI masih layak digunakan
atau tidak tergantung Estimasi kita dan diserahkan kepada Anda masing-masing.

Sekarang coba kita lihat lagi analisa SNI, contohnya Pekerjaan galian tanah biasa dengan kedalaman 1 m3.
Pekerja = 0,4 OH
Mandor = 0,04 OH
Artinya, untuk menyelesaikan galian biasa dengan kedalaman 1m3 kalau kita kalikan 100 maka perbandingan 40
pekerja dan 4 Mandor atau dengan tenaga 40 pekerja dan mandor 4 orang akan menghasilkan galian 100 m3 atau
25 m3 dengan tenaga 10 pekerja dan 1 mandor.
Pekerja = 10 orang/ 25 m3* hari = 0,4 Orang hari ( OH)
Mandor = 1 orang/25 m3 * hari = 0,04 Orang hari ( OH)

Sekarang kita sudah tahu bahwa untuk melaksanakan suatu pekerjaan tergantung produktivitas dari tenaga kerja
tersebut atau dengan kata lain untuk menghitung upah apakah wajar atau tidak seorang mandor menawarkan suatu
pekerjaan dengan harga wajar atau tidak. Sebagai contoh kita akan melaksanakan suatu pekerjaan galian tanah
biasa dan pekerjaan pasangan batu kali kemudian mandor menawarkan harga upah borongan misalnya:
Galian tanah = Rp 25,000,-/ m3
Pasangan Batu kali = Rp 60,000,- / m3
Dimana diketahui pada suatu tempat sebutlah harga Pekerja Rp 30,000/hari, Mandor Rp 50,000/hari, Tukang Rp
45,000/hari , Kepala tukang Rp 50,000,-/hari.
Sekarang apakah harga yang ditawarkan oleh mandor tersebut wajar atau tidak ?

Mari kita lihat dari perbandingan analisa BOW atau SNI yang terdapat di dalam buku Analisa BOW :
UPAH G 26 (Pasangan Batu kali)
Pekerja = 3,6 OH
Tukang = 1,2 OH
Kepala Tukang = 0,12 OH
Mandor = 0,16 OH
Mari kita kalikan masing-masing koefesien di atas dengan harga masing-masing upah
Pekerja = 3,6 OH x ( Rp. 30.000)
Tukang = 1,2 OH x ( Rp. 45.000)
Privasi &
Kepala Cookie:=Situs
Tukang 0,12 ini
OHmenggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan
x ( Rp. 50.000)
penggunaan mereka.
Mandor = 0,16 OH x ( Rp. 50.000)
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
Maka akan kita dapatkan harga upah tersebut totalnya Rp 176,000.
Dari total harga tersebut, sebesar Rp 176,000/ m3 kelihatan produktivitasnya terlalu kecil karenaTutup dan terima
realisasinya saat
ini harga upah tersebut terlalu tinggi. Tetapi saya serahkan pada masing-masing Anda apakah koefesien di BOW
masih layak atau tidak.

Sekarang kita coba lagi koefesien upah yang ada di dalam SNI dengan jenis pekerjaan yang sama yaitu Pasangan
Batu kali :
Pekerja = 1,5 OH
Tukang Batu = 0,6 OH
Kepala Tukang = 0,06 OH
Mandor = 0,075 OH
Kalau harga pekerja, tukang, mandor, kepala tukang kita kalikan dengan koefesien di dalam analisa SNI di atas
maka akan kita dapatkan harga upah tersebut sebesar Rp 78,750,-. Harga ini masih wajar pada saat ini dengan
demikian dapat kita simpulkan bahwa harga-harga upah koefesien pada SNI saat ini masih wajar.

Dari hal-hal tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa koefesien tersebut didapat dari hasil produktivitas
kelompok pekerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Dengan adanya methode ini, maka Anda dapat memulai
dan melihat apakah koefesien upah yang terdapat di dalam BOW atau SNI masih RELEVAN atau TIDAK. Dalam
menentukan perbandingan koefesien–koefesien upah (berdasarkan pengalaman pribadi saya) memiliki
perbandingannya sebagai berikut :

1. Perbandingan Pekerja Dengan Mandor 1 berbanding 20.


2. Perbandingan Tukang dengan Kepala tukang 1 berbanding 10.

Perbandingan ini berdasarkan pengalaman saya pribadi. Kita ambil contoh, suatu pekerjaan dengan
produktivitasnya 40 m3/hari dengan jumlah tenaga kerja:

Pekerja = 20 orang
Tukang = 10 orang
Kepala Tukang = 1 orang
Mandor = 1 orang

Maka koefisien dari kelompok pekerja tersebut (yang akan kita gunakan dalam menghitung harga upah suatu
perkerjaan) adalah sebagai berikut :

Pekerja = 20 orang / (40 m3/hari) = 0,5 OH


Tukang = 10 orang / (40 m3/hari) = 0,25 OH
Kepala Tukang = 1 orang / (40 m3/hari) = 0,025 OH
Mandor = 1 orang / (40 m3/hari) = 0,025 OH

Share this:

 Twitter  Facebook
Memuat...

Juli 29, 2009  28 Balasan

Privasi & Cookie: Situs«ini


Sebelumnya
menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs Berikutnya » setuju dengan
web ini, Anda
penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie

Tinggalkan Balasan Tutup dan terima


Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar

Nama

*
Email

*
Situs Web

Kirim Komentar

Beri tahu saya komentar baru melalui email.

Beritahu saya pos-pos baru lewat surat elektronik.

gobely pada September 28, 2009 pukul 5:26 pm

mas dirman trims,k atas info nya saya jadi tau dari mana mendptkan koefisien analisa

 Balas

sudirman1264 pada Oktober 9, 2009 pukul 6:40 am

Sma2 mas semoga bermanfaat tks

 Balas

Rendra Neverluck pada September 8, 2010 pukul 2:33 pm

Ask…?
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan
penggunaan mereka.
Tulisan diatas menjelaskan koefisien upah & harga upah pekerja. Sy ingin menanyakan adakah
Untuk mengetahui
cara lebih
untuklanjut, termasukharga
menghitung cara mengontrol
upah secaracookie,
wajarlihat di sini:
untuk Kebijakan
tukang, kepalaCookie
tukang dan mandor yg
sangat bervariasi?
Tutup dan terima
misalnya: berdasarkan rumus untuk upah seorang tenaga kerja diatas diketahui Rp.30,000/hari.
Bagaimana dengan upah tukang, kepala tukang dan mandor?
mohon tuk dibantu mas, jawabannya bisa kirim ke e-mail sy, thnx before….

sudirman1264 pada September 24, 2010 pukul 3:27 am

Tks mhn maaf bru bisa balas biasanya berdasarkan pengalaman perbandingan antara harga
pekerja ,tukang ,mandor adalah asumsi sbb:
antara pekerja dengan tukang perbandingan 1:1,2 s/d 1,3 (> 20%-30%) dari harga pekerja
sedangkan dengan mandor ( >25%-35%) atau harga upah tukang > 20%s/d 30% demikian tks

sudirman1264 pada Juli 26, 2011 pukul 12:49 pm

cba lht ada jawaban sebelumnya tks

frans pada November 18, 2009 pukul 8:15 am

mas, dmna bisa sya download buku koesisien analisa SNI ini…?

Trims buat infonya.

 Balas

sudirman1264 pada November 18, 2009 pukul 2:26 pm

Mas Frans anda bisa download dgn search dengan nama SNI2003 atau SNI 2007 tks

 Balas

avin pada Maret 23, 2010 pukul 2:41 am

mas…untuk mengetahui kebutuhan bahan per m3 nya dari mana?


misalnya untuk pekerjaan pondasi,dalam 1 m3 itu perlu berapa zak semen,berapa m3 pasir dan berapa m3
batu kali?
cara menghitungnya gimana y mas?
thx y mas buat infonya

 Balas

sudirman1264 pada Maret 23, 2010 pukul 9:40 am

Privasi & Cookie:


Mas avinSitus ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan
penggunaan mereka.
1.kita harus tau dulu adukan mau dibuat brapa misal adukan 1:2 atau 1: 4
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
2. kita harus tau Bj semen
3. hitung komposisi perbandingannya misal adukan 1:4( berarti 1 semen : 4 pasir)
Tutup dan terima
4. Untuk tiap 1 m3 psangan batu dibutuhkan perekat =0,45 m3 perekat dan 1,2 m3 batu kali
5. perbandingan adukan 1:4 = ( pasir =0,675 dan semen 0,76 ) jadi adukan 1:4 dibutuhkan perekat
( 1*0,76)+(4*0,675) = 3.46 jadi semen = 1/3,46 = 0,289 m3 * 0,45 = 0,13 m3*1250( BJ
semen)/zak(50)=3,25 Zak semen ( 2 50 kg) sedangkan Pasir = 4/3,46= 1,156 m3*0,45=0,52 m3
sedangakan batukali = 1,2 m3 jadi untuk koefesien bahan pasangan baukali 1: 4 adalah sbb
1.Semen = 3,25 Zak
2. Pasir = 0,52 m3
3. Batkali = 1,2 m3
demikan tks

 Balas

sudirman1264 pada Maret 23, 2010 pukul 1:20 pm

coba dilihat dikoefesien bahan

 Balas

RAHMAT hIDAYAT pada Maret 23, 2010 pukul 11:35 am

Thankyou Atention

 Balas

sudirman1264 pada Maret 23, 2010 pukul 1:19 pm

oke .salam tks

 Balas

qq pada Oktober 21, 2010 pukul 1:33 am

bagaimana klo kita maw menghitung upah tenaga kerja berdasarkan kebutuhan hidup sehari harinya?
misalkan berdasarkan harga beras kita bisa menentukan biaya lauk
pauk,sandang,papan,penddikan,transportsi,dll..apakah ada koefisien atau persentase yang digunakan untuk
membuat yang begitu?

 Balas

sudirman1264 pada Maret 29, 2011 pukul 9:54 am

maaf ya baru balas kalau menghitung biaya laup pauk… dst koefesien sya kurang tau tapi coba pelajari
di data Buku biro pusat statistik

 Balas
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan
penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
sudirman1264 pada Juli 26, 2011 pukul 12:48 pm
Tutup dan terima
ngak ada tapi cobo saja lihat BPS
 Balas

kris pada Desember 29, 2010 pukul 10:41 am

wah, lagi googling malah ngelink ke blognya pak dirman


bagaimana kabarnya pak?
ngomongin proyek memang g lengkap tanpa upah, bahan, alat.
menurut saya koefisien2 upah, bahan, alat akan selalu dinamis tergantung kondisi dan lokasi. menawar
pekerjaan untuk proyek asing akan sangat berbeda dengan proyek lokal. berdasarkan hal ini, saya kok berfikir
untuk mendapatkan koefisien tersebut berdasarkan lokasi. jadi harga finalnya akan lebih kompetitif.
kompetitif disini bisa saja lebih mahal ato murah. harga untuk pekerjaan crash program pun akan sangat
berbeda dengan yang kondisi biasa.
thank
tbk

 Balas

sudirman1264 pada Desember 31, 2010 pukul 8:25 am

Tks. mas kris udah mampir

 Balas

ridwan pada Desember 8, 2011 pukul 9:09 am

permisi pak. mohon bantuannya.


koefisien upah pekerjaan pasangan batako belum ada di SNI. jika saya hendak melakukan semacam
penelitian untuk mengetahui koefisiennya, bagaimanakah metode yang paling tepat?

saya mempunyai ide, untuk menghitung BERAPA LUASAN pekerjaan pasangan yang dapat dikerjakan oleh
SEKIAN pekerja di lapangan dalam rentang waktu SEKIAN menit (ex: per 15 menit).
Setelah itu, hasilnya nanti akan dikonversikan menjadi OH (orang hari).
Bgmana pandangan bapak? Mohon pencerahannya.
makasih.

 Balas

sudirman1264 pada Desember 14, 2011 pukul 6:04 am

Mas ridwan tks telah mampir menurut hemat saya ide anda untuk menghitung sudah benar dengan
asumsi Luasan yg dgunakan dan produktivitas dalam jangka waktu (bisa menit/jam/hari) tetapi yg
perlu diperhatikan dalam menghitung produktivitas perlu diperhatikan hal-hal sbb:
1.lokasi pekerjaannya ( ada dimanana ? ruang terbuka,tertutup, sempit dll) karena hal ini sangat
berpengaruh sekali terhadap produktivitas para pekerja
Privasi & Cookie:
2.TenagaSitus ini menggunakan
kerja yg digunakancookie.
(tingkatDengan melanjutkan
keahlian menggunakan
berbeda-beda situs
jadi saran web
saya ini, ridwan
mas Anda setuju dengan
membuat
penggunaan mereka.
kriteria tingkat keahlian dari tukang dan pekerja misal tingakat keahlian cukup atau baik) hal ini sangat
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
berpengaruh sekali tingkat produktivitasnya.
3.Peralatan yang digunakan ( apakah menggunakan alat bantu misal Molen atau manual)
Tutup dan terima
demikian pandangan saya mudah2an bermanfaat tks
salam

 Balas

pandu pada Juni 4, 2012 pukul 2:20 pm

permisi pak,saya kbetulan mlihat blog bpak,ternyata menarik sekali bahasannya..


saya ingin bertanya sedikit,untuk menentukan koefisien pekerja knp menggunakan produktifitas 40m3/hari??
bagaimana jika misalkan pekerjaan plesteran yg hanya mmpunyai volume 20m3,,bagaimana mnyingkapinya?
terimakasih pak,mohon balasannya..

 Balas

sudirman1264 pada Maret 17, 2013 pukul 4:15 pm

Kalau volumenya Hanya 20 m3 berarti jumlah tenaga yg dipakai 1/2 Nya mas tks

 Balas

zukrijumadi pada Maret 17, 2013 pukul 3:05 pm

BAGAIMANA HUBUNGANNYA DENGAN JUMLAH JAM EFEKTIF DALAM 1 HARI YAITU 5 JAM….MAKSUDNYA
KAITANNYA DENGAN KOEFISIEN

 Balas

sudirman1264 pada Maret 17, 2013 pukul 4:30 pm

Tks mas Kalau anda meninjau produktivitas tenaganya dengan jam maka tinggal membagi saja misal
anda meninjau pekerjaan dengan tenaga 4 pekerja Dan 1 tukang produktivitasnya dalam 1 jam misal 5
m2/jam maka koefesien upah pekerja adalah = 4/5=0,8 Dan tukang =1/5 = 0,2 dmkian tks

 Balas

zukrijumadi pada Maret 18, 2013 pukul 3:18 pm

apakah dalam SNI 2007 yg telah ditentukan 5 jam kerja efektif dalam 1 hari,sudah mencakup didalam
perhitungan indeks koefisien pada analisa tersebut,,,,dan tolong dijelaskan landasan teori nya untuk
mendapatkan 5 jam kerja efektif tsb…trim’s

 Balas

zukrijumadi pada Maret 21, 2013 pukul 3:55 am

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan
apakah dalam SNI 2007 yg telah ditentukan 5 jam kerja efektif dalam 1 hari,sudah mencakup didalam
penggunaan mereka.
perhitungan indeks koefisien pada analisa tersebut,,,,dan tolong dijelaskan landasan teori nya untuk
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
mendapatkan 5 jam kerja efektif tsb…trim’s
Tutup dan terima
 Balas
abi yogi pada November 20, 2014 pukul 12:34 am

Maaf pak dirman mohon bantuannya….. saya mau mengajukan beberapa pertanyaan
(1) saya mau membangun rumah, untuk dindingnya rencana saya mau menggunakan hebel/bata ringan tapi
untuk perekat, plester dan aci menggunakan campuran semen dan pasir (bukan semen instan khusus hebel),
soalnya sy tanya banyak tukang mereka menjawab untuk pekerjaan dinding yg paling cepat&murah
menggunakan hebel dng semen biasa& pasir, bagai mana menurut bapak? bisa diaplikasikan tidak? klo bisa
perbandingan semen & pasir untuk pemasangan hebel per m2 brp? untuk plester per m2 brp? untuk aci brp?
soalnya sanya cari di SNI tidak ada pesangan dinding hebel menggunakan semen biasa& pasir.
(2) menurut bapak untuk pekerjaan dinding yang paling bagus dan murah menggunakan bahan apa?
terima kasih banyak pak dirman atas jawabannya, semoga bapak selalu mendapatkan keberkahan…. Amin

 Balas

sudirman1264 pada November 20, 2014 pukul 4:03 am

Tks udah mampir Mas ada beberapa hal sbb:


1.Untuk dinding hebel sebaiknya digunakan semen khusus (instan) karena lebih rapi dan cukup baik
dengan catatan hebel yg digunakan harus cocok dengan aplikasinya( karena ada aplikasi yg tidak
senyawa dengan merk hebel tertentu)
2. Memakai hebel dengan semen pasir bisa tetapi harus dengan tukang yg berpengalaman karena
kalau sembarangan akan sia-sia hemat saya adukan 1: 1 atau 1:2 karena pemasangan cukup tipis saja
mendekati semen aplikasi
3.Hemat saya dinding yg bagus dari hebel selain presisi pada saat plester tidak perlu tebal tetapi
harganya lebih mahal dari pasangan batu bata biasa
Demikian semoga bermanfaat salam….

 Balas

hermanto anto pada Januari 15, 2019 pukul 1:46 pm

dar mana mendapatkan angka angka ini


Pekerja = 1,5 OH
Tukang Batu = 0,6 OH
Kepala Tukang = 0,06 OH
Mandor = 0,075 OH
apakah angka ini bisa di pada pemasangan bata atau plesteran dan pekerjaan lain………makasih

 Balas

Lihat Situs Lengkap


Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan
penggunaan mereka. Blog di WordPress.com.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie

Tutup dan terima

Anda mungkin juga menyukai