Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN KONSTRUKSI

Cara
Menghitung
Koefisien, Durasi
dan Jumlah
Pekerja
Proyek
Oleh : Mancini Johanson
Topik - Menghitung Koefisien

Pembahasan
- Menghitung Durasi
- Menghitung Jumlah Pekerja
Apa itu
Koefisien?
Koefisien dalam AHS

Dalam menghitung harga satuan pekerjaan,


koefisien adalah salah satu aspek penting
yang harus diketahui, karena koefisien
berfungsi untuk melakukan perhitungan biaya.
Koefisien berarti jumlah kebutuhan pekerja
atau bahan dalam melakukan suatu
pekerjaan tertentu.
Koefisien Koefisien
Pekerja Konstruksi Bahan Material
Misalkan dalam AHS pekerjaan galian Misalkan dalam AHS pekerjaan urugan
tanah 1 m3 , diketahui : pasir 1 m3 , diketahui :
1. Koefisien Pekerja = 0.7250 OH 1. Pasir urug = 1.2 m3
2.Koefisien Mandor = 0.0250 OH
Maka ini berarti bahwa untuk
Maka ini berarti bahwa untuk melakukan pekerjan 1 m3 urugan pasir
melakukan pekerjan 1 m3 galian tanah dibutuhkan pasir urug sebesar 1.2 m3.
dibutuhkan pekerja sebesar 0.725 dan
mandor sebesar 0.025.
Cara Menghitung
Koefisien Pekerjaan
Secara umum, di Indonesia sendiri sudah ada
pedoman khusus untuk mengetahui hasil koefisien
pekerjaan yaitu melalui Permen PUPR No 28 Tahun
2016, No 1 Tahun 2022. Adapun demikian, untuk
mengetahui hasil koefisien tidak hanya mengacu
kepada sumber tersebut, tetapi juga bisa
bersumber dari pedoman perusahaan tersendiri,
atau perhtungan manual. Dalam konteks ini saya
akan memberikan contoh sederhana perhitungan
manual untuk menentukan koefisien pekerjaan.
Contoh Perhitungan Manual Koefisien
Pekerjaan
Pekerjaan Galian Tanah

Dalam kasus ini, untuk melakukan penggalian tanah sederhana pastilah


membutuhkan alat, ya benar alatnya adalah cangkul.

Anggaplah volume yang sebidang cangkul adalah P = 200 mm L = 200 mm,


ketebalan tanah angkat 45 mm, maka volume tanah dalam sebidang
cangkul yang satu kali diangkat adalah 200 x 200 x 45 = 0,0018 m3

Dengan demikian sekali cangkul dapat volume tanah sebesar 0,0018 m3. Lalu
muncul pertanyaan, berapa kali cangkul untuk bisa mendapat 1 m3? maka 1
m3 : 0,0018 m3 = 556 kali mencangkul untuk mendapatkan tanah sebanyak 1
m3.
Contoh Perhitungan Manual Koefisien
Pekerjaan
Pekerjaan Galian Tanah

Untuk mengubah 556 kali menjadi satuan waktu, maka perlu diketahui butuh
berapa waktu untuk mencangkul dan membuang tanah tersebut, asumsikan
saja 1 menit. Maka tinggal dikali dengan 556 tadi, didapatlah waktu yang
dibutuhkan untuk mecangkul dan membuang adalah 556 x 1 menit = 556
menit, kemudian kita konversikan kedalam jam maka didapat hasilnya 9,26
jam seorang tukang gali mencangkul tanah
Contoh Perhitungan Manual Koefisien
Pekerjaan
Pekerjaan Galian Tanah
Analisa Harga
Kemudian analisa harga upah tukang galIan tanah per harga upah terbaru
tahun 2024 sebesar Rp. 203,000 per hari , maka untuk upah per jam adalah
kita bisa konversikan,

203,000 : 9,26 = 21.922 OH/Jam

Standar kerja berkisar 7 jam, maka upahnya menjadi

21.922 x 7 = 153.455 OH
Maka untuk menentukan keofisien adalah dengan membagi 153,455 :
203.000 = 0,7560, sementara analisa SNI sebesar 0,7500
Menghitung Durasi
Pekerjaan
Dalam slide sebelumnya, diketahui untuk mengerjakan 1 m3
galian tanah dibutuhkan sebesar 0,7560 OH.

Maka, dalam 1 hari produktivitas yang dibutuhkan ( 1 : 0,7560 )


= 1.3 m3 galian
Jika, volume galian tanah yang dikerjakan adalah 120 m3.
Maka durasi pekerjaan yang dikerjakan oleh 1 orang

Durasi = volume / produktivitas


= 120 m3 / 1,3 m3
= 92,3 hari oleh 1 pekerja
Menghitung Jumlah
Pekerja
Untuk mengetahui jumlah pekerja, maka yang dilakukan
adalah mengetahui jumlah pekerja dalam volume yang
dikerjakan

Sama seperti sebelumnya, volume galian tanah adalah 120


m3. Jika ingin selesai dalam 1 hari maka :

Pekerja : 120 x 0,756 = 90,72 atau 91 orang


jika ingin diselesaikan dalam waktu 10 hari maka :

Pekerja : (Volume x Koefisien) = (120 x 0,756)


= 9,072 orang atau 9 orang
Durasi 10

Anda mungkin juga menyukai