Kel 2 - Etika Profesi
Kel 2 - Etika Profesi
RINGKASAN MATERI
OLEH: KELOMPOK 2 :
DOLI HAVIZAH
INDAH MASRI
NURADLINA
PUTRI PRALEORI
TITANIA PERMATA SY
D-III GIZI 3A
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES PADANG
KEMETERIAN KESEHATAN RI JURUSAN GIZI
TA 2020/2021
Ringkasan materi
Etika dalam Proses Asuahan Gizi Terstandar (PAGT) adalah penerapan konsep benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab serta memerlukan sikap kritis, metodis dan sistematis
dalam melakukan pengkajian (Asesment) gizi, diagnosis,intevensi, monitoring dan evaluasi
gizi.
Ahli gizi harus memperhatikan identitas pasien dan kesesuian dengan tabel diet,
komunikasi dengan perawat atau tenaga kesehatan lain agar tidak terjadi kesalahan layanan.
Langkah pertama yang harus kita lakukan dalam menerapkan PAGT adalah asesmen
gizi, yang mana tugas ahli gizi melakukan pengukuran, mengumpulkan/mencatat data, rekam
medik klien, dan menganamnesa asupa gizi klien, tentunya dalam melaksanakan kegiatan
asesmen ahli gizi harus mengikuti etika sesuai kode etik.
Pengkajian gizi atau asessmen gizi ini bukan hanya “mengumpulkan data awal saja
namun juga melakukan pengkajian data ulang serta menganalisis intervensi gizi yang telah
diberikan sebelumnya. Pengkajian gizi merupakan suatu proses yang didalamnya terdapat
kegiatan pengumpulan, verifikasi, dan interpretasi data yang sistematis dalam upaya
mengidentifikasi masalah gizi serta penyebabnya. Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk
mendapatkan informasi atau data yang lengkap dan sesuai dalam upaya mengidentifikasi
masalah gizi atau factor lain yang dapat menimbulkan masalah gizi.
Timbulnya masalah gizi karena adanya kesenjangan antara asupan gizi dan kebutuhan
gizi seseorang. Perubahan status gizi dapat dilihat dari beberapa komponen yaitu, pengukuran
antropometri, klinik/fisik, biokimia, riwayat makan, serta riwayat personal.
Pengukuran Pengkajian Etika dlm melakukan pengukuran dan
pengkajiannya
BB, TB/PB, Tinggi Lutut, Bandingkan Nilai Baku 1. Etika dimulai sebelum melakukan
LLA, Tebal lemak, Lingkar (Standar) seperti KMS, IMT, pengukuran seperti memberi salam
Pinggang, dan Lingkar Tinggi lutut, LLA, Tebal lemak, lakukan dengan ramah, perkenalkan diri,
panggul Lingkar pinggang, dan Lingkar mengenal klien, membangun hubungan,
panggul. dan memahami tujuan pengukuran.
2. Meminta maaf/izin karena mungkin
mengganggu privasi atau ada rasa
sedikit sakit.
3. Set alat ukur sesuai prosedur, agar
pengukuran akurat mislanya dacin harus
dibuat seimbang.
4. Lakukan pengukuran sesuai prosedur
yang benar dan baca hasil pengukuran
yang benar, misalnya menimbang balita
dengan dacin perhatikan pakaian anak
yang mungkin dapat mempengaruhi
akurasi hasil penimbangan.
5. Bandingkan hasil ukur menggunakan
nilai baku sesuai dengan pengukuran,
misalnya untuk anak balita KMS laki-
laki atau perempuan, plot hasil
penimbangan dengan benar, lalu
interpretasikan data dengan benar.
Pemeriksaan data biokimia Kaji hasil pemeriksaan 1. Lakukan komunikasi dengan tenaga
(darah, urin, dll) laboratorium yang berhubungan kesehatan lain seperti perawat, analisis
dengan kadaan gizi, dengan laboratorium.
menggunakan nilai baku yang 2. Data biokimia pasien terdapat pada
ada pada lembar hasil rekam medis pasien, yang umumnya
pemeriksaan biokimia tsb disimpan di ruang perawat, tidak semua
seperti kadar albumin, asam org boleh membuka rekam medis pasien
folat, dll. karena bersifat rahasia.
3. Mintalah izin terlebih dahulu untuk
membaca rekam medis pasien.
4. Baca dengan saksama dan buat catatan
pada buku saudara hasil laboratorium
termasuk interpretasi hasilnya di
diagnose terkait hasil laboratorium.
5. Kembalikan rekam medis pasien kepada
perawat dan lakukan diskusi bila perlu
dengan perawat dan dokter yang
merawat pasien, agar interpretasi lebih
akurat.
6. Ingat dalam membaca rekam medis
pasien harus selalu berfikir kritis,
apakah data tsb terkait gizi, apakah data
tsb akurat, apakah ada kesesuaian
dengan data pemeriksaan.
Pemeriksaan data klinis dan Meliputi kesehatan gizi dan Data ini juga terdapat pada rekam medis pasien,
fisik mulut, penampilan fisik, seperti sehingga etika yang perlu dilakukan sama
kurus, rambut pudar (balita), dengan poin b.
dan mudaah dicabut.
Riwayat makan FFQ, Food Hasil analisis zat gizi dari 1. Persiapkan alat dan bahan sebelum
Recall 24h asupan makan dikaji dengan melakukan anamnesa yang akan
membandingkan standar baku digunakan untuk melakukan
asupan, sesuai umur, jenis pengkukuran riwayat makan seperti
kelamin, keadaan keehatan, “food model”, foto makanan, contoh
aktivitas. bahan makanan, formulir anamnesa
FFQ, formulir anamnesa recall 24h.
2. Sebelum melakukan wawancara /
anamnesa memberi salam lakukan
dengan ramah, perkenalkan diri,
mengenal klien, membangun hubungan
dan memahami tujuan wawancara/
anamnesa.
3. Minta klien/ pasien mengingat apa saja
yang diamakn sehari sebelumnya mulai
dari bangun pagi, snack, makan siang,
snack siang, dan makan malam.
Tanyakan berapa banyak klien
mengkonsumsi, jenis bahan
makanannya, cara mengolahnya,
minuman apa saja yang dikonsumsi.
4. Gali dan bantu klien untuk mengingat
kembali, jangan mempengaruhi pasien
dengan cara membantu klien makanan,
atau bahan makanan yang dikonsumsi.
5. Lakukan klarifikasi ulang untuk
menyakinkan dan membantu mengingat
kembali apa saja yang dikonsumsi klien.
6. Agar membantu mempermudah klien
gunakan food model/ bahan makanan
contoh/ makanan jadi contoh agar lebih
tepat pengukuran konsumsinya.
7. Jenis dan jumlah makanan yang
dikonsumsi diukur selanjutnya dianalisis
zat gizinya dengan mmenggunakan
daftar komposisi bahan makanan atau
bahan makanan penukar. Dapat juga
menggunakan perangkat luank seperti
‘nutriclin”.
Riwayat personal meliputi Pengkajian data terkait gizi 1. Etika dalam berkomunikasi yang baik
riwayat obat, social budaya , seperti alergi makanan, dengan tenaga kesehatan lain.
riwayat penyakit dan data pantangan makanan, keadaan 2. Mengumpulkan data riwayat personal
umum pasien. sosek, pola aktivitas, riwayat yang umumnya tertulis dalam rekam
penyakit, serta masalah medis.
psikologis yang terkait dengan 3. Baca dan catat data yang berkaitan
gizi. dengan gizi dalam buku catatan saudara.
4. Gunakan selalu cara berfikir kritis.
5. Bila ada data lain yang diperlukan dapat
langsung melalui wawancara klien.
6. Ahli gizi perlu menguasai cara bertanya
yang tepat menggunakan keterampilan
konseling mendengarkan dan
mempelajari sehingga mendapatkan
informasi yang akurat.
Diagnosis gizi adalah kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama masalah gizi yang
actual, dan atau beresiko menyebabkan masalah gizi.Diuraikan berdasarkan komponen
masalah gizi (Problem), penyebab masalah gizi (etiologi), dan tanda serta gejala adanya
masalah gizi (sign and symptom).
Intervensi gizi terdiri dari 2 komponen yaitu menetapkan diet dan komitmen untuk
melaksanakan rencana diet,diharapkanklien dapat melkaukan proses perubahan perilaku.
Pada tahap akhir ini, dilakukan penilaian kembali terhadap kemajuan klien dan
konselor. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan terhadap diet yang telah
diberikan.
Etika yang perlu diperhatikan pada tahap monitoring dan evaluasi merupakan langkah
yang tindakan prpfesional oleh seorang tenaga gizi. Dimulai dengan memonitor
perkembangan klien setelah dilakukan intervensi gizi, mengukur dan mengvaluasi hasil,
sampai pada dokumentasi monitoring dan pencatatan pelaporan yang rapih dan sitematik.
Dokumen ini menggambarkan profesionalisme kita.
1. Monitoring perkembangan
2. Mengukur hasil
3. Evaluasi hasil
4. Dokumentasi monitoring dan evaluasi
5. Pencatatan dan pelaporan
PENGEMBANGAN KEPRIDIAN
A. Pengertian Kepribadian
Kepridian adalah suatu aspek kejiwaan yang dimiliki seseorang dan memiliki
perasaan yang sangat penting dalam kehidupan. Kepribadian terlihat dari sikap,
perilaku, dan tata krama individu tersebut. Ukuran kepribadian seseorang juga
tergambanr dari penampilannya, seperti cara berpakaian, kebersihan diri, keadaan
kesehatan diri, kebiasaan dalam bertingkah laku dll. Pengembangan kepribadian
menjadi sesuatu yang mutlak untuk dilakukan. Dalam pengembangan kepribadian,
dibutuhkan latihan dan penerapan yang teru-menerus, sehingga menjadi suatu
kebiasaan dan dapat dilakukan dengan baik tanpa menemui kesulitan.
2. Apa itu
a. EMPATI
Empati adalah bayangan perasaan dimana seseorang mencoba mengerti atau
memahami pemikiran atau perasaan orang lain
Contoh :
o Mau menyelami perasaan orang lain
o Mendengarkan secara penuh perhatian setiap pendapat, pemikiran, obsesi,
harapan dan kesulitan
o Mendahulukan kepentingan orang lain
o Menerima bahwa semua orang berbeda dan membawa perbedaan di
dalam satu kelompok
b. SABAR
Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginanserta bertahan dalam situasi
sulit dengan tidak mengeluh
Contoh :
o Sabar menerima cobaan atau cobaan dari Allah SWT
o Sabar dalam mengahdapi pasien yang banyak tingkah atau cerewet atau
tidak mau mendengarkan nasihat dari kita
c. HORMAT
Definisi hormat menurut KBBI adalah menghargai.
o Bila berjumpa dengan serombongan teman-reman, hendaknya kita terlebih dahulu
menegur atau member hormat kepada yang tertua dari rombongan itu, setelah itu
baru epada yang lain.
o Ketika menegur atau member hormat, jangan menyimpan tangan di saku atau
meletakkannya di bagian pinggang, karena akan member kesan sombong dan
tidak sopan dalam pandangan orang terpelajar
d. Sopan
Sopan adalah perilaku yang mencerminkan kebaikan dan keramahan kepada orang
lain/ kepada klien
Contoh :
o Mengucapkan salam saat pertemuan
o Sabar menunggu giliran berbicara