Anda di halaman 1dari 20

TUGAS ETIKA PROFESI

RINGKASAN MATERI

OLEH: KELOMPOK 2 :
DOLI HAVIZAH
INDAH MASRI
NURADLINA
PUTRI PRALEORI
TITANIA PERMATA SY

D-III GIZI 3A

JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES PADANG
KEMETERIAN KESEHATAN RI JURUSAN GIZI
TA 2020/2021
Ringkasan materi

Etika dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar

Etika dalam Proses Asuahan Gizi Terstandar (PAGT) adalah penerapan konsep benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab serta memerlukan sikap kritis, metodis dan sistematis
dalam melakukan pengkajian (Asesment) gizi, diagnosis,intevensi, monitoring dan evaluasi
gizi.

Dalam setiap kegiatan PAGT sebaiknya dilakukan dengan bertanggung jawab,


mengikuti kaidah ilmiah ang benar, dan memperhatikan etika. Agar pasien/klien aman,maka
sebelum menangani pasien ,sebaiknya melakukan prinsip keselamatan pasien yaitu mencuci
tangan, identifkasi pasien, mencegah kesalahan dalam memberi diet, dan mencegah
kesalahan dalam berkomunikasi.

Ahli gizi harus memperhatikan identitas pasien dan kesesuian dengan tabel diet,
komunikasi dengan perawat atau tenaga kesehatan lain agar tidak terjadi kesalahan layanan.

Langkah pertama yang harus kita lakukan dalam menerapkan PAGT adalah asesmen
gizi, yang mana tugas ahli gizi melakukan pengukuran, mengumpulkan/mencatat data, rekam
medik klien, dan menganamnesa asupa gizi klien, tentunya dalam melaksanakan kegiatan
asesmen ahli gizi harus mengikuti etika sesuai kode etik.

A. Etika dalam melakukan Asessmen Gizi

Pengkajian gizi atau asessmen gizi ini bukan hanya “mengumpulkan data awal saja
namun juga melakukan pengkajian data ulang serta menganalisis intervensi gizi yang telah
diberikan sebelumnya. Pengkajian gizi merupakan suatu proses yang didalamnya terdapat
kegiatan pengumpulan, verifikasi, dan interpretasi data yang sistematis dalam upaya
mengidentifikasi masalah gizi serta penyebabnya. Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk
mendapatkan informasi atau data yang lengkap dan sesuai dalam upaya mengidentifikasi
masalah gizi atau factor lain yang dapat menimbulkan masalah gizi.

Timbulnya masalah gizi karena adanya kesenjangan antara asupan gizi dan kebutuhan
gizi seseorang. Perubahan status gizi dapat dilihat dari beberapa komponen yaitu, pengukuran
antropometri, klinik/fisik, biokimia, riwayat makan, serta riwayat personal.
Pengukuran Pengkajian Etika dlm melakukan pengukuran dan
pengkajiannya
BB, TB/PB, Tinggi Lutut, Bandingkan Nilai Baku 1. Etika dimulai sebelum melakukan
LLA, Tebal lemak, Lingkar (Standar) seperti KMS, IMT, pengukuran seperti memberi salam
Pinggang, dan Lingkar Tinggi lutut, LLA, Tebal lemak, lakukan dengan ramah, perkenalkan diri,
panggul Lingkar pinggang, dan Lingkar mengenal klien, membangun hubungan,
panggul. dan memahami tujuan pengukuran.
2. Meminta maaf/izin karena mungkin
mengganggu privasi atau ada rasa
sedikit sakit.
3. Set alat ukur sesuai prosedur, agar
pengukuran akurat mislanya dacin harus
dibuat seimbang.
4. Lakukan pengukuran sesuai prosedur
yang benar dan baca hasil pengukuran
yang benar, misalnya menimbang balita
dengan dacin perhatikan pakaian anak
yang mungkin dapat mempengaruhi
akurasi hasil penimbangan.
5. Bandingkan hasil ukur menggunakan
nilai baku sesuai dengan pengukuran,
misalnya untuk anak balita KMS laki-
laki atau perempuan, plot hasil
penimbangan dengan benar, lalu
interpretasikan data dengan benar.
Pemeriksaan data biokimia Kaji hasil pemeriksaan 1. Lakukan komunikasi dengan tenaga
(darah, urin, dll) laboratorium yang berhubungan kesehatan lain seperti perawat, analisis
dengan kadaan gizi, dengan laboratorium.
menggunakan nilai baku yang 2. Data biokimia pasien terdapat pada
ada pada lembar hasil rekam medis pasien, yang umumnya
pemeriksaan biokimia tsb disimpan di ruang perawat, tidak semua
seperti kadar albumin, asam org boleh membuka rekam medis pasien
folat, dll. karena bersifat rahasia.
3. Mintalah izin terlebih dahulu untuk
membaca rekam medis pasien.
4. Baca dengan saksama dan buat catatan
pada buku saudara hasil laboratorium
termasuk interpretasi hasilnya di
diagnose terkait hasil laboratorium.
5. Kembalikan rekam medis pasien kepada
perawat dan lakukan diskusi bila perlu
dengan perawat dan dokter yang
merawat pasien, agar interpretasi lebih
akurat.
6. Ingat dalam membaca rekam medis
pasien harus selalu berfikir kritis,
apakah data tsb terkait gizi, apakah data
tsb akurat, apakah ada kesesuaian
dengan data pemeriksaan.
Pemeriksaan data klinis dan Meliputi kesehatan gizi dan Data ini juga terdapat pada rekam medis pasien,
fisik mulut, penampilan fisik, seperti sehingga etika yang perlu dilakukan sama
kurus, rambut pudar (balita), dengan poin b.
dan mudaah dicabut.
Riwayat makan FFQ, Food Hasil analisis zat gizi dari 1. Persiapkan alat dan bahan sebelum
Recall 24h asupan makan dikaji dengan melakukan anamnesa yang akan
membandingkan standar baku digunakan untuk melakukan
asupan, sesuai umur, jenis pengkukuran riwayat makan seperti
kelamin, keadaan keehatan, “food model”, foto makanan, contoh
aktivitas. bahan makanan, formulir anamnesa
FFQ, formulir anamnesa recall 24h.
2. Sebelum melakukan wawancara /
anamnesa memberi salam lakukan
dengan ramah, perkenalkan diri,
mengenal klien, membangun hubungan
dan memahami tujuan wawancara/
anamnesa.
3. Minta klien/ pasien mengingat apa saja
yang diamakn sehari sebelumnya mulai
dari bangun pagi, snack, makan siang,
snack siang, dan makan malam.
Tanyakan berapa banyak klien
mengkonsumsi, jenis bahan
makanannya, cara mengolahnya,
minuman apa saja yang dikonsumsi.
4. Gali dan bantu klien untuk mengingat
kembali, jangan mempengaruhi pasien
dengan cara membantu klien makanan,
atau bahan makanan yang dikonsumsi.
5. Lakukan klarifikasi ulang untuk
menyakinkan dan membantu mengingat
kembali apa saja yang dikonsumsi klien.
6. Agar membantu mempermudah klien
gunakan food model/ bahan makanan
contoh/ makanan jadi contoh agar lebih
tepat pengukuran konsumsinya.
7. Jenis dan jumlah makanan yang
dikonsumsi diukur selanjutnya dianalisis
zat gizinya dengan mmenggunakan
daftar komposisi bahan makanan atau
bahan makanan penukar. Dapat juga
menggunakan perangkat luank seperti
‘nutriclin”.
Riwayat personal meliputi Pengkajian data terkait gizi 1. Etika dalam berkomunikasi yang baik
riwayat obat, social budaya , seperti alergi makanan, dengan tenaga kesehatan lain.
riwayat penyakit dan data pantangan makanan, keadaan 2. Mengumpulkan data riwayat personal
umum pasien. sosek, pola aktivitas, riwayat yang umumnya tertulis dalam rekam
penyakit, serta masalah medis.
psikologis yang terkait dengan 3. Baca dan catat data yang berkaitan
gizi. dengan gizi dalam buku catatan saudara.
4. Gunakan selalu cara berfikir kritis.
5. Bila ada data lain yang diperlukan dapat
langsung melalui wawancara klien.
6. Ahli gizi perlu menguasai cara bertanya
yang tepat menggunakan keterampilan
konseling mendengarkan dan
mempelajari sehingga mendapatkan
informasi yang akurat.

B. Etika dalam diagnosis gizi

Diagnosis gizi adalah kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama masalah gizi yang
actual, dan atau beresiko menyebabkan masalah gizi.Diuraikan berdasarkan komponen
masalah gizi (Problem), penyebab masalah gizi (etiologi), dan tanda serta gejala adanya
masalah gizi (sign and symptom).

Komponen, Pengelompokkan Etika dalam menetapkan Diagnosis Gizi


dan Penulisan Diagnosis Gizi
a. Komponen Diagnosis Gizi
 Problem  Problem menunjukkan adanya amsalah gizi. Digambarkan dengan
perubahan status gizi klien. Merupakan gambaran respon tubuh
kegagalan fungsi, ketidakefektifan, penurunan atau peningkatkan
dari suatu kebutuhan normal dan resiko munculnya gangguan gizi
tertentu secara akut atau krinis
 Etiology  Merupakan factor penyebab atau factor yang berperan dalam
timbulnya problem atau masalah gizi
 Faktor penyebab masalah gizi antara lain patofisiologis, psikososial,
perilaku, lingkungan, dll.
 Etiologi merupakan dasar penentuan intervensi, jadi perlu dilihat
factor penyebab yang paling utama.
 Sign and symptom  Disebut juga dengan tanda dan gejala menggambarkan besarnya
masalah gizi
 Sign merupakan tanda data objektif dari perubahan yang nampak
pada status kesehatannya.
 Symptom merupakan data subjektif dari perubahan yang terjadi
dirasakan oleh klien dan dinyatakan secara verbal.
b. Pengelompokkan diagnosis Gunakan selalu International Diettetic & Nutrition Terminology (IDNT)
gizi
 Domain Intake  Keseimbangan energy seperti hiper/hipometabolisme
pengkatan/kekurangan kebutuhan intake energy, kelebihan intake
energy
 Asupan oral/ dukungan gizi kekurangan/ kelebihan asupan enteral
atau parenteral
 Asupan cairan (kekurangan atau kelebihan)
 Asupan zat bioaktif seperti kelebihan alcohol, suplemen diet.
 Asupan zat-zat gizi seperti peningkatan kebutuhan zat gizi
 Domain klinis  Fugsional, seperti perubahan fisik/fungsi mekanik dikaitkan dengan
pencegahan akibat dari masalah gizi meliputi menelan, kesulitan
mengunyah, kesulitan dalam pemberian ASI dan perubahan fungsi
saluran cerna.
 Biokimia seperti perubahan kemampuan metaolisme zat gizi akibat
obat-obatan, operasi, dan yang terlihat dalam hasil laboratorium
 Berat badan, misalnya penurunan BB yang kronis, kelebihan BB
 Doamin Perlaku  Pengetahuan dan keyakinan
 Aktivitas fisik dan fungsi
 Keamanan dan akses makanan
 Penulisan Diagnosa Gizi  Kaitan Problem dan Etiologi dihubungkan dengan kata “berkaitan
dengan”
 Etiologi dengan sign-symptom dihubungkan dengan kata “ditandai
dengan”

C. Etika dalam intervensi

Intervensi gizi terdiri dari 2 komponen yaitu menetapkan diet dan komitmen untuk
melaksanakan rencana diet,diharapkanklien dapat melkaukan proses perubahan perilaku.

Langkah dalam melakukan intervensi gizi :

1. Memilih rencana diet


Etika dalam melakukan :
- Dimulai dari merencankan diet,menetapka tujuan,dan preskrepsi diet
- Menetapakn kebutuhan zat gizi dan menu sesuai kebutuhan pasien
- Menyampaikan perubahan pola makan,membantu klien merencanakan diet
yang dipilih
- Tingkatkan kepercayaan diri dan beri klien pujian
- Sebelum selesai berkomunikasi dengan klien pastikan klien sudah memahami
apa yang diberikan
- Buat perjanjian dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
2. Tujuan diet
Etika dalam melakukan :
- Tujuan disesuikan deng problem,etiologi dan diagnosis gizi
- Tujuan harus realistik,dapat dikukur dan dapat dicapai dalam waktu yang telah
ditentukan
3. Preskripsi diet
Etika dalam melakukan :
- Memberika arahan kepada klien tentang jenis diet,bentuk makanan, makanan
yangboleh dan tidak boleh dikonsumsi, dan kebutuhan zat gizi sesuai
kebutuhan
4. Menghitung kebutuhan gizi dan zat gizi
Etika dalam melakukan :
- Melakukan perhitungan jumlah energi dan zat gizi yang dibutuhkan klien
dalam 24 jam agar tecapai keadaan kesehatan yang optimal
5. Menyusun menu
Etika dalam melakukan :
- Melakukan perencanaan hidangan yang sesuai dengan preskripsi diet dan tidak
mengabaikan kesukaan pasien serta sosioekonominya.
6. Menyampaikan rencana diet atau perubahan pola makan
Etika dalam melakukan :
- Merubah perilaku klien bukanlah hal yang mudah maka perlu adanya kerja
sama antara konselor dan klien
- Menciptakan hubungan yang baik dengan klien dengan cara mnjelaskan
bagaimana hasil pengkajian gizi,antropometri,biokimia, klini dan fisi klien
- Alternatif perubahan perilaku
- Membantu klien dalam merencanakan diet serta faktor pendukung dan
penghambatnya
7. Memperoleh komitmen
Etika dalam melakukan :
- Konseling tidak akan berhasil tanpa adanya komitmen
- Berikan pemahaman kepada klien tentang diet yang diberikan
- Cek pemahaman klien, jangan menggurui dan jangan menyalahkan.

D. Etika dalam monitoring dan evaluasi

Pada tahap akhir ini, dilakukan penilaian kembali terhadap kemajuan klien dan
konselor. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan terhadap diet yang telah
diberikan.

Etika yang perlu diperhatikan pada tahap monitoring dan evaluasi merupakan langkah
yang tindakan prpfesional oleh seorang tenaga gizi. Dimulai dengan memonitor
perkembangan klien setelah dilakukan intervensi gizi, mengukur dan mengvaluasi hasil,
sampai pada dokumentasi monitoring dan pencatatan pelaporan yang rapih dan sitematik.
Dokumen ini menggambarkan profesionalisme kita.

Langkah dalam monitoring dan evaluasi meliputi :

1. Monitoring perkembangan
2. Mengukur hasil
3. Evaluasi hasil
4. Dokumentasi monitoring dan evaluasi
5. Pencatatan dan pelaporan

PENGEMBANGAN KEPRIDIAN

A. Pengertian Kepribadian
Kepridian adalah suatu aspek kejiwaan yang dimiliki seseorang dan memiliki
perasaan yang sangat penting dalam kehidupan. Kepribadian terlihat dari sikap,
perilaku, dan tata krama individu tersebut. Ukuran kepribadian seseorang juga
tergambanr dari penampilannya, seperti cara berpakaian, kebersihan diri, keadaan
kesehatan diri, kebiasaan dalam bertingkah laku dll. Pengembangan kepribadian
menjadi sesuatu yang mutlak untuk dilakukan. Dalam pengembangan kepribadian,
dibutuhkan latihan dan penerapan yang teru-menerus, sehingga menjadi suatu
kebiasaan dan dapat dilakukan dengan baik tanpa menemui kesulitan.

B. Sopan Santun Dan Etiket Dalam Pergaulan


1. Cara berbicara
a. Jangan terlalu banyak menarik perhatian orang lain dengan banyka
kata atau banyak bergerak
b. Berbicara secara singkat dan seperlunya saja.
c. Jangan sekali-kali mengatakan jahat atau bodoh kepada siapapun.
d. Jangan keliru menyebut nama orang yang kita ajak bicara.
e. Hendaklah berbicara secara jujur dan terus-terang.
f. Hendaknya pembicaraan disesuaikan dnegan keadaan lawan bicara.
g. Jangan mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan orang
lain, mjangan menyindir, berlagak sombing, dan merendahkan orang
lain.
h. Pandanglah wajah lawan bicara.
i. Hendaknya mengucapkan “terimakasih” atas setiap bantuan yang telah
kita terima.
j. Hindari berbisi-bisik dengan pihak ketiga dihadapan lawan bicara.
k. Jangan menyela atau mengalihkan pembicaraan lawan bicara,
meskipun kurang menarik.
l. Jangan tetawa terbahak-bahak saat berbicara dengan orang lain.
2. Cara menegur atau memberi hormat
a. Hendaknya kita terlebih dahulu menegur atau memberi hormat kepada
perempuan tetua dari rombangan itu. Sesudah itu baru kepada yang
lain.
b. Jangan menyimpan tangan disaku atau meletakkannya di bagian
pingga, karena akan memberikan kesan sombong dan tidak sopan.
3. Cara berkenalan
a. Sebaiknya kita terlebih dahulu senyum, kemudian dengan suara halus
meminta untuk berkenalan.
b. Sebaiknya jang menyebutkan pangkat atau gelar.
c. Ketika memperkenalkan seorang perempuan kepada laki-laki,
sebaiknya terlebih dahulu menyebutkan nam laki-laki, kemudian baru
nama perempuannya.
d. Hendaknya masing-masing berdiri berjabat tangan.
e. Jangan mengulurkan tanagn terlebih dahulu pada orang yang lebih tua
atau tinggi kedudukannya, maupun kepada seorang perempuan waktu
bertemu atau berpisah.
4. Cara duduk
a. Janagn sekali-kali duduk bersilang kaki, atau menyodorkan telapak
kaki jauh kedepan, ketika menghadapi orang lain.
b. Sikap duduk yang baik adalah:
 Badab tegak lurus
 Kedua kaki tegak lurus dilantau, atau satu kaki tegak lurus dan
kaki yang lain agak maju sedikit kedepan, namun telapak kaki
dilantai.
c. Jika menonton bersama seorang perempuan, sebaiknya ia duduk
dibagian dalam, janagn dibagian luar atau tepi.
d. Jika ada perempuan yang belum dapat tempat duduk, kita wajib
memberikan tempet duduk kepada perempuan itu.
e. Jika duduk dikursi, sebaiknya duduki kursi secara keseluruhan.
f. Hendaknya kita duduk dikursi yang telah disediakan oleh tuan rumah.
g. Hinadari menyeret kursi.
5. Cara berdiri
a. Berdirilah dengan tegak, jamgan membungkuk.
b. Untuk perempuan, kedua kaki lebih rapat, dan kaki kiri dalam posisi
lebih maju. Sedangkan laki-laki, kedua kaki merengnggang.
c. Letakkan kedua tangan sejajar dengan pinggang (untuk perempuan)
dan di belakang badab (untuk laki-laki).
d. Pandangan lurus ke depan dengan tenang.
6. Cara berjalan
a. Hendaknya sikap badan lurus dan tegap, jangan membungkuk, jangan
melangkah besar-besar atau sebaliknya.
b. Jika berjalan dengan orang tua atau perempuan, laki-laki disebelah kir,
jangan di depan atau belakangnya. Kecuali suami istri, suami harus
disebelah kanan.
c. Jangan berjalan sambil ngonrol, jangan sambil melongo, dan jangan
sambil menunduk kebawah.
d. Jangan berjalan sambil makan, membetulkan pakaian atau sambil
membaca buku/koran.
e. Jika melewati orang, jangan memebelakangi orang tersebut
7. Cara merokok
a. Jangan merokok ketika hendak memasuki kantor atau rumah
b. Buang abu rokok ditempat yang disediakan dan matikan api rokok
sebelum dibuang
c. Jangan berbicara dengan rokok dimulut
d. Jangan merokok didekat perempuan
e. Janagn merokok di tempat umum, apalagi bila sedang berbicara di
depan umum
8. Cara makan
a. Jika makan di meja, duduk harus tegak, tangan di letakkan dimeja
hanya smapai pergelanggan saja
b. Jika makan dengan sendok janagn isi terlalu penuh. Umtuk mengambil
lauk sayur dengan tangan kanan. Gelas atau cangkir pengang dengan
tangan kanan
c. Mengambil makanan sebanyak yang mampu dihabiskan
d. Menghabiskan makanan yang ada dimulut terlebih dahulu
e. Mengunyah makanan dengan mulut tertutup, jangan mencepak, janagn
berbicara bila mulut berisi, dan janagn bersebdawa
f. Janagn menyisir rambut, berbedak, menggunting kuku dll bila dimeja
makan
g. Janagn mengucapkan kata yang menjijikkan ketika makan
9. Cara berpakaian
a. Berpakaiana yang pantas sesuai tempatnya
b. Jangan memakai pakaianan yang mewah jika mengunjungi orang yang
kurang mampu
c. Sesuaikan warna pakaian dengan warna kulit
d. Membuka topi jika memasuki ruangan
e. Wewangian sebaiknya dipakai perempuan jika laki-laki ingin memakai
sebaiknya sedikit saja
f. Jangan menggunakan pakaaian yang sempit atau terlalu longgar
10. Cara bertamu dan menerima tamu
a. Jika bertamu, pnghormatan terutama ditunjukan kepada nyonya rumah
b. Sebaiknya jangan bertamu pada jam sibuk
c. Bertamu jangan terlalu lama
d. Jika menginap, jangan pulang terlalu malam
e. Membukakan pintu dan mempersilahkan tamu masuk
f. Pemilik rumah hendaknya berusaha agar tamu merasa senang
g. Sebaiknya sediakan lampu dan penerangan yang cukup diruang tamu
11. Cara memelihara kebersihan badan
a. Hendaknya mandi 2 kali sehari dan cuci rambut setiap hari
b. Gigi hendaknya digosok sekurang kurangnya pagi dan sore
c. Jangan memelihara kuku panjang, rambut, kumis, dan jenggot panjang
( bagi laki laki) kecuali dirapikan dan dipelihara dengan baik
d. Makan dan minum secara teratur dan tidur yang cukup
C. Pengembangan Kepribadian dalam praktik profesi
1. Cara berinteraksi yang menyenangkan
a. Memperkenalkan teman saat berkomunikasi
b. Mengucapkan salam pertemuan
c. Kurangi menceritakan urusan pribadi
d. Selalu mengingat nama orang lain
e. Penampilan selalu menarik
f. Menjaga kebersihan diri
g. Harus tampil dengan sikap yang wajar dan apa adanya, tanpa dibuat
buat
h. Beri kesempatan orang lain untuk berbicara
i. Hindari kebiasaan memotong pembicaraan
j. Jadilah pendengar yang baik
k. Jaga kontak mata
l. Tunjukan ekspresi sewajarnya
m. Cari sisi kesamaan untuk membangun hubungan yang kuat
n. Terima orang lain apa adanya
o. Dengarkan secara penuh perhatian untuk setiap pendapat
p. Selalu gembira dan jangan serius dan tegang
q. Hindari menjadi orang perfeksionis
2. Mengembangkan penampilan dan kemampuan berfikir
a. Selalu berpenampilan menarik
b. Menjga kebersihan diri
c. Berupaya mengembangkan kepribadian
d. Selalu belajar mengendalikan emosi diri
e. Berpikir positif dan sehat
f. Berpikir kreatif dan penuh ide
g. Berpikir senang dan tidak penuh pura pura
h. Mengerti akan arti hidup penuh masalah
i. Menghindari wajah murung
j. Memperluas wawasan
k. Membuka diri untuk belajar dari orang lain
3. Mengenal kelebihan yang dimiliki
a. Kenali diri sendiri
b. Kenali lingkungan
c. Kenali bakat diri
d. Kenali karakter diri
e. Kenali kepandaian diri
f. Minat dan kegiatan dalam organisasi ,sosial dan sebagainya
g. Mengenali cita cita diri sendri
4. Mempersiapkan diri dalam berinteraksi
a. Mampu memanfaatkan peluang
b. Sabar menunggu giliran
c. Memelihara diri
d. Mempersiapkan diri dalam penampilan fisik
e. Belajar menjadi pendengar yang baik
f. Mengenali keterbatasan diri
g. Perbaiki citra diri
5. Cara mempererat persahabatan
a. Memiliki perhatian dan sikap terbuka
b. Selalu tersenyum pada orang lain
c. Berusaha mengingat nama orang
d. Menjadi pendengar yang baik
e. Bebicara membuat nyaman orang lain
f. Menjadiakn orang lain merasa bangga dan penting
g. Menerima sahabat apa adanya
h. Menjadi orang yang siap menolong
i. Menghrmati kebebasa pribadi sahabat
j. Menyelesaikan konflik dengan segera
k. Menjaga sopan santun
l. Mengembangkan empati empati kepada sahabat
6. Sikap yang perlu dihindari
a. Membentuk klik atau kelompok ekslusif
b. Menghindari sifat rendah diri
c. Tidak membandingkan diri dengan orang lain
d. Suka mengumpat
e. Bersikap menjilat kepada pemimpin atau atasan
f. Memberikan jawaban ngambang
g. Menunda jawaban
h. Egois,sombong dan tidak menghargai pendapat orang lain
i. Iri dengki
j. Tidak bertanggung jawab
k. Tidak bisa bekerja sama
l. Selalu berfikir negatif
m. Kikir
n. Emosional dan pemarah
D. Akhlak Terpuji
Akhlak yang baik adalah segala tingkah laku terpuji, yang dilahirkan oleh
sifat-sifat terpuji pula. Beberapa sifat terpuji :
1. Bersifat sabar
Kesabaran bisa dibagi menjadi dua yaitu kesabaran ketika ditimpa
musibah dan kesabaran dalam mengerjakan sesuatu. Untuk bisa menjadi sabar,
seseorang harus memiliki :
- Keberanian dalam menerima dan mengerjakan sesuatu.
- Kekuatan.
- Kesadaran. dan pengetahuan akan manfaat dari sesuatu yang yang
dikerjakan
2. Berlaku Benar dan Jujur
Sikap menjunjung tinggi kebenaran adalah salah satu yang menentukan
status kemajuan seseorang serta masyarakat. Kebenaran bisa memunculkan
ketenangan dan keberanian.
3. Memelihara Amanah/Kepercayaan Orang lain
Amanah merupakan kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan dan
kejujuran dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan kepadanya, baik
berupa harta benda, rahasia, maupun tugas dan kewajiban.
4. Bersifat Adil
Adil perseorangan adalah adil tindakan memberikan hak kepada yang
memiliki hak. Adil berhubungan dengan kemasyarakatan dan pemerintah
misalnya tindakan hakim yang menghukum orang yang melakukan kejahatan,
bila hakim menegakkan keadilan dengan lurus, ia bisa dikatakan sebagai
hakim yang adil. Ada beberapa faktor untuk menegakkan keadilan dalam diri
sendiri, yaitu :
- Tenang dalam mengambil keputusan.
- Memperluas pandangan sehingga dapat membuat keputusan seadil
adilnya.
5. Bersifat Kasih Sayang
Sifat kasih sayang, diantaranya adalah :
- Peumrah : Sifat suka mengulurkan tangan dan dermawan
kepada orang lain yang membutuhkan
- Tolong menolong : Suka tolong menolong baik secara moril
maupun materiil
- Pemaaf : Sifat yang tumbuh karena sadar bahwa
manusia tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan
- Damai : Orang yang penuh kasih sayang akan
memancarkan sikap suka akan perdamaian
- Persaudaraan : Dari jiwa yang penuh kasih sayang mudah
diperoleh semangat persaudaraan
- Silaturrahmi
6. Bersifat Hemat
Hemat adalah menggunakan segala sesuatu yang tersedia baik harta
benda, waktu, tenaga, uang sesuai keperluan.
7. Bersifat Berani
Berani adalah kesanggupan untuk mengendalikan diri dan mental, serta
tetap tenang menghadapi segala sesuatu dalam keadaan darurat.
8. Bersifat Kuat
Kekuatan pribadi manusia dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
- Kekuatan fisik dan jasmani/otot
- Kekuatan jiwa atau semangat
- Kekuatan akal pikiran dan kecerdasan
9. Bersifat Malu
Sifat malu disini adalah malu kepada Tuhan dan malu kepada diri
sendiri ketika melanggar peraturan Tuhan. Sifat ini bisa membimbing
seseorang pada keselamatan dan mencegah perbuatan nista.
10. Memelihara Kesucian Diri
Menjaga diri dari segala keburukan dan menjaga kehormatan.
11. Menepati Janji
Menepati janji adalah kewajiban setiap umat manusia yang telah
memiliki janji dan harus menepatinya, akan terjalin hubungan yang baik dan
harmonis antara sesama manusia.

2. Apa itu

a. EMPATI
Empati adalah bayangan perasaan dimana seseorang mencoba mengerti atau
memahami pemikiran atau perasaan orang lain
Contoh :
o Mau menyelami perasaan orang lain
o Mendengarkan secara penuh perhatian setiap pendapat, pemikiran, obsesi,
harapan dan kesulitan
o Mendahulukan kepentingan orang lain
o Menerima bahwa semua orang berbeda dan membawa perbedaan di
dalam satu kelompok 

b. SABAR
Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginanserta bertahan dalam situasi
sulit dengan tidak mengeluh
Contoh :
o Sabar menerima cobaan atau cobaan dari Allah SWT
o Sabar dalam mengahdapi pasien yang banyak tingkah atau cerewet atau
tidak mau mendengarkan nasihat dari kita

c. HORMAT
Definisi hormat menurut KBBI adalah menghargai.
o Bila berjumpa dengan serombongan teman-reman, hendaknya kita terlebih dahulu
menegur atau member hormat kepada yang tertua dari rombongan itu, setelah itu
baru epada yang lain.
o Ketika menegur atau member hormat, jangan menyimpan tangan di saku atau
meletakkannya di bagian pinggang, karena akan member kesan sombong dan
tidak sopan dalam pandangan orang terpelajar
d. Sopan
Sopan adalah perilaku yang mencerminkan kebaikan dan keramahan kepada orang
lain/ kepada klien
Contoh :
o Mengucapkan salam saat pertemuan
o Sabar menunggu giliran berbicara

A. Saling percaya antara ahli gizi dan klien?


Membangun percaya diri klien akan membantunya untuk membuat keputusan
sendiri tentang perubahan diet yang harus dilakukannya sekaligus melaksanakan
keputusan tersebut. Bila klien sudah percaya diri dengan keputusannya, dia tidak akan
terpengaruh oleh pendapat orang lain.
Dengan memberikan dukungan akan meningkatkan rasa percaya diri klien
terhadap apa yang telah dia lakukan dan akan membantunya untuk terus
melaksanakan diet. Kondisi seperti ini akan membantu klien memiliki kepercayaan
tinggi dalam menjalankan apa yang telah menjadi keputusannya dan tidak mudah
terpengaruh hal-hal lain.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangun percaya diri klien
adalah sebagai berikut.
1. Terima apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh klien
Klien akan merasa tidak senang, kecewa, dan terganggu karena konselor
tidak mau mendengar apa yang ia katakana serta membuat ia merasa
bersalah. Oleh karena itu, jangan mengatakan tidak setuju dengan apa yang
klien katakan. Walaupun begitu, jangan mengatakan setuju dengan
pemikiran pendapat yang keliru. Ini menjadi sulit untuk menyarankan
sesuatu yang sedikit berbeda jika saudara setuju dengan pemikiran atau
pendapat klien.
2. Mengenali serta memuji apa yang dikerjakan dengan benar
Menerima apa yang dilakukan, dipikirkan dan dirasakan, serta mengenali
dan memuji perilaku baik kan membangun rasa percaya diri klien. Ini akan
mendorong klien untuk melanjutkan perilaku yang sudah benar.
3. Memberikan Bantuan
Memberikan bantuan praktis akan terasa lebih bermanfaat daripada hanya
mengatakan sesuatu. Misalnya, dengan membantu klien merasa nyaman
dengan posisi duduk yang lebih nyaman.
4. Memberikan informasi yang relevan
Sampaikan hal-hal yang dapat dilakukan klien pada saat ini. Contohnya
memberi klien hanya informasi yang diperlukan saat ini dengan cara
positif supaya tidak terdengar seperti kritikan atau memuat klien
berpikiran bahwa dia telah melakukan hal yang salah.

5. Menggunakan bahasa yang sederhana


Gunakan istilah umum untuk mejelaskan sesuatu kepada klien. Sebagian
besar orang tidak mengerti istilah-istilah yang bersifat teknis yang
digunakan konselor.
6. Memberikan satu atau dua saran, bukan “perintah”
Sarankan apa yang dapat klien lakukan. Hal ini memberi persaan klien
menguasai keadaan, dan membantunya untuk merasa percaya diri.
7. Menilai pemahaman
Dilakukan untuk menilai pengertian klien tentang tindakan yang akan
dilakukan. Dapat dilakukan dengan cara menanyakan kembali atau
meminta klien untuk menjelaskan kembali apa yang telah diketahuinya.
Sebaiknya konselor menggunakan pertanyaan terbuka agar komunikasi
beralangsung dua arah.
8. Rencana tindak lanjut
Merupakan rencana intervensi diet, kunjungan ulang, dan mengevaluasi
ketaatan diet yang telah dilakukan klien.

Anda mungkin juga menyukai