Anda di halaman 1dari 1

SEJARAH TANAMAN LADA

Tanaman lada (Piper nigrum Linn) berasal dari daerah Ghat Barat, India.  Demikian
juga, tanaman lada yang sekarang banyak ditanam di Indonesia ada kemungkinan berasal dari
India. Sebab pada tahun 110 SM – 600 SM banyak koloni Hindu yang datang ke Jawa.
Mereka itulah yang diperkirakan membawa bibit lada ke Jawa. Pada abad XVI, tanaman lada
di Indonesia baru diusahakan secara kecil-kecilan (Jawa). Tetapi pada abad XVIII, tanaman
tersebut telah diusahakan secara besarbesaran (Anonim, 1980).

Lada adalah termasuk salah satu jenis tanaman yang telah lama diusahakan. Dan
hasilnya pun telah lama pula diperdagangkan dipasaran Eropa. Sehingga perdagangan lada di
Indonesia akhirnya dikenal di seluruh penjuru dunia. Lada yang dipasarkan ke Eropa tersebut
dibawa para pedagang lewat pusatpusat perdagangan seperti Persia dan Arabia, Timur tengah
dan Mesir. Di muka telah diutarakan, bahwa tanaman lada telah lama diusahakan. Hal ini bisa
dibuktikan, bahwa semenjak tahun 372 SM, orang Yunani telah mengenal 2 jenis lada, yakni
lada hitam dan lada panjang atau cabe. Pada tahun 1290 telah diadakan pula hubungan
dagang lada antara Jawa dan Cina.

Laju perdagangan lada Indonesia ini lebih pesat lagi, setelah Colombus pada 1492
bisa menemukan India Barat, di Kepulauan Timur yang banyak rempah-rempahnya. Dana
kemudian disusul Vasco da Gama yang menemukan jalan baru, lewat ujung Afrika pada
tahun 1498 (Anonim, 1980).

Pada abad pertengahan, lada merupakan raja perdagangan dan merupakan rempah-
rempah yang maha penting dan berharga pada waktu itu. Bahkan bagi kerajaan Genua dan
Venesia, lada menjadi sumber kekayaan, sebagai halnya minyak tanah di Indonesia dewasa
ini. Karena pada waktu itu lada dianggap sangat berharga sehingga pada abad XIV dan XV,
di Jerman lada tersebut dipergunakan sebagai nilai tukar seperti halnya uang. Lada juga
dipergunakan untuk membayar gaji pegawai, pajak dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai