** Hipotesis :
Ho: Tidak ada perbedaan indeks massa tubuh (IMT) diantara ketiga kelompok umur (12-
23, 24-35, 36+)
Ha: Minimal ada satu kelompok umur yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) berbeda
dengan kelompok umur lainnya
** Uji statistik :
Uji One-Way ANOVA (menggunakan statistik parametrik, karena data berdistribusi normal)
** Hasil Perhitungan statistik & Interpretasi hasil Uji statistik dan kesimpulan:
A. Uji Normalitas (untuk menentukan menggunakan One Way Anova atau Kruskal Wallis)
Tests of Normality
Dari hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov (data relative besar ≥ 30), seluruh kelompok
umur memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal. Karena data berdistribusi normal sehingga uji beda terhadap
IMT dari 3 kelompok umur tersebut dilakukan dengan uji statistik parametrik yaitu Uji One-Way
ANOVA.
B. Uji One-Way ANOVA
Descriptives
IMT
Dari tabel ‘Descriptives’ terlihat bahwa kelompok umur 12-23 tahun memiliki rata-rata IMT
sebesar 15,557, kelompok umur 24-35 tahun memiliki rata-rata IMT sebesar 15,564, dan
kelompok umur 36+ tahun memiliki rata-rata IMT sebesar 14,809.
Pada tabel ‘Test of Homogeinity of Variances’ terlihat bahwa p=0,404 artinya variance dari
ketiga kelompok tersebut homogen (p>0,05), sehingga uji One-Way ANOVA valid untuk
dilakukan.
ANOVA
IMT
Pembuktian :
Pada tabel ‘ANOVA’ diperoleh nilai p = 0,052, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan (p>0,05) pada indeks massa tubuh (IMT) diantara ketiga kelompok
umur (12-23, 24-35, 36+).
**Grafik
C. Grafik IMT
Pada grafik diatas terlihat bahwa:
1. Tidak ada perbedaan indeks massa tubuh (IMT) yang signifikan antara kelompok umur 12-23
tahun dengan kelompok umur 24-35 tahun
2. Ada perbedaan indeks massa tubuh (IMT) yang signifikan antara kelompok 12-23 tahun
dengan kelompok umur 36+ tahun
3. Ada perbedaan indeks massa tubuh (IMT) yang signifikan antara kelompok umur 24-35 tahun
dengan kelompok umur 36+ tahun