Anda di halaman 1dari 3

Tidak ada yang kebetulan

Oleh: Yovie Kyu

Suatu ketika, kita mungkin pernah bertemu dengan teman lama di suatu tempat tanpa kita
membuat janji dengannya terlebih dahulu. Kemudian, kita biasanya akan mengatakan bahwa
pertemuan tersebut hanyalah sebuah kebetulan, karena pertemuan tersebut tidak disengaja untuk
dilakukan atau tidak direncanakan. Namun benarkah hal tersebut “hanya” kebetulan?

Saya teringat dengan cerita tentang seorang bapak yang bekerja di pasar. Setiap harinya ia
berangkat pukul 7 pagi dari rumahnya. Selama bertahun-tahun ia selalu disiplin dengan waktu
kerjanya tersebut. Namun suatu hari, saat ia keluar untuk berangkat kerja seperti biasanya, ia
merasa malas untuk keluar rumah tanpa ada alasan yang jelas. Ia pun memutuskan masuk
kembali ke dalam rumah dan kemudian berangkat satu jam kemudian.

Kejadian yang tak terduga pun terjadi. Ketika ia hendak menyebrang jalan menuju tokonya,
sebuah mobil melintas di jalan tersebut dan menabrak bapak tersebut sampai akhirnya beliau
meninggal. Apakah kecelakaan dan semua faktor-faktor yang mendukung terjadinya kecelakaan
itu juga sebuah kebetulan?

Tentu saja tidak. Mengapa demikian? Karena Allah telah menciptakan segala sesuatu sesuai
dengan ketetapan-Nya. Apa yang terjadi dan yang kita alami bukanlah sebuah kebetulan.
Semuanya berjalan atas kehendak Allah SWT. Dialah yang membuat segala skenario dengan
sebaik-baiknya untuk semua makhuk ciptaan-Nya. Di dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
“... Dan dia telah menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan
tepat” (QS. Al-Furqon: 2).

Ayat ini sebenarnya bisa kita jadikan argumen untuk menjelaskan kebenaran kepada mereka para
penganut paham materialisme yang beranggapan bahwa alam semesta dan segala sesuatu yang
ada di dalamnya ada begitu saja secara kebetulan tanpa ada yang menciptakannya. Namun, jika
kita menggunakan dalil-dalil Al-Quran tentang penciptaan alam semesta kepada mereka, bisa
jadi mereka berbuat skeptik, ragu-ragu, tidak percaya bahkan membantah firman-firman Allah
tersebut. Oleh karena itu, kita bisa menggunakan pendekatan ilmiah untuk menjelaskannya
kepada mereka.
Prof. Roger Penrose, seorang ahli matematika dari Inggris yang juga dikenal sebagai kolega
dekat Stephen Hawking, menghitung secara matematis apakah alam semesta ini terbuat begitu
saja secara kebetulan atau diciptakan. Beliau memperhitungkan semua variabel fisika sambil
menghitung berapa banyak kemungkinan rangkaian yang bisa dibuat serta menghitung
kemungkinan sebuah lingkungan yang dapat menopang kehidupan dapat terbentuk oleh “Big
Bang”. Dan hasil akhir dari perhitungannya adalah 10 pangkat 10123.

Di dalam pelajaran matematika kita mempelajari bahwa 103 (10 pangkat 3) = 1000. Itu artinya
jika kita uraikan bilangan 10123 (10 pangkat 123) maka hasilnya adalah=
100000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000 (angka 1 kemudian disertai 123 angka
nol). Dan 10 pangkat 10123 berarti angka 1 yang disertai 1230 angka nol dibelakangnya.
Subhanallah... sungguh angka yang fantastis. Bahkan saat kita memasukkan angka ini di
kalkulator yang muncul adalah tulisan “Math ERROR”, karena keterbatasan pengolahan angka
dari kalkulator tersebut.

Beliau menyatakan bahwa kemungkinan alam semesta ada secara kebetulan perbandingannya
adalah 1 berbanding 10 pangkat 10123. Dengan kata lain beliau ingin menyampaikan dari hasil
perhitungannya ini bahwa sungguh sangat mustahil alam semesta ini ada secara kebetulan karena
angka ini telah berhasil menutup rapat-rapat kemungkinan tersebut. Disertai lagi dengan fakta
bahwa semua sistem yang berjalan di alam semesta begitu sempurna tanpa cela. Karena jika ada
kesalahan sedikit saja di dalam sistem alam semesta, maka yang terjadi adalah kehancuran.

Salah satu cara untuk membuktikan bahwa Allah mengatur segala sesuatu dengan sempurna bisa
kita buktikan dengan kesempurnaan nilai konstanta gaya gravitasi. Gaya gravitasi atau yang
biasa disebut juga dengan gaya tarik adalah sebuah gaya yang menyebabkan setiap benda yang
dilemparkan ke udara akan jatuh ke bawah. Namun sebenarnya bukan hanya itu saja fungsinya,
karena gaya gravitasi juga berfungsi menjaga bumi untuk berada tetap pada orbitnya.

Jika saja nilai konstanta gravitasi lebih besar dari nilainya saat ini, maka yang terjadi adalah
bumi akan tertarik ke matahari kemudian musnah terbakar, sedangkan jika nilainya lebih rendah
dari nilainya saat ini, bumi akan terlempar ke luar angkasa dan menabrak benda-benda langit
lainnya.
Allah SWT dengan segala keagungan-Nya mengatur segala ciptaan-Nya dengan sempurna tanpa
adanya kesalahan. Semua yang telah Allah ciptakan telah diberikan ketetapan oleh-Nya,
sehingga apa-apa yang terlihat kebetulan pada hakikatnya telah Allah tentukan. Wallahu a’lam.

Anda mungkin juga menyukai