Anda di halaman 1dari 39

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN :

1. Jelaskan perbedaan tanggungjawab antara Pengawas Operasional dan Pengawas


Teknis Tambang!

2. Salah satu kriteria kecelakaan tambang adalah ‘kecelakaan benar-benar terjadi’


Coba anda jelaskan maksudnya!

3. Apa perbedaan antara kecelakaan tambang dengan kecelakaan kerja? Jelaskan!

4. Kelas kecelakaan tambang yang bagaimana, yang harus sesegera dilaporkan oleh
Kepala Teknik Tambang (KTT) kepada Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang (KAPIT)?

5. Sebutkan hak dan kewajiban pekerja tambang berdasarkan Kep. MPE No. 555k
tahun 1995!

6. Terdapat satu kasus kecelakaan tambang, dimana korban mendapatkan P3K di


klinik site dan ybs langsung kembali bekerja seperti semula. Menurut anda, apakah
kecelakaan tersebut harus dilaporkan ke pemerintah (Pertambangan)? Jelaskan alasan
anda.

7. Suatu ketika ada seorang karyawan yang mengalami kecelakaan dimana sendi
tangannya terlepas. Karyawan tersebut tanpa melapor ke atasannya, langsung pergi ke
‘tukang pijat’ untuk menyembuhkannya. Keesokan harinya ybs dapat kembali bekerja
dengan normal. Apa tindakan anda sebagai seorang pengawas Madya?

8. Terjadi suatu kecelakaan – bus karyawan yang sedang menuju tempat kerja,
terbalik di jalan tambang. Siapa saja yang dapat dijadikan sebagai Saksi Langsung dan
Saksi Tidak Langsung dari kejadian tsb?

9. Suatu perusahaan, melakukan modifikasi - meninggikan bak truck pengangkut


material batubara. Setelah dilakukan penghitungan, ternyata kapasitas angkutnya masih
dibawah atau masih sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat truck tsb. Sebagai
pengawas Madya apa yang harus anda lakukan berkaitan dengan perubahan spesifikasi
bak truck tsb?

10. Jika diperusahaan anda ada 3 juru ledak yang keluar dan digantikan dengan 3 juru
ledak baru, apa yang harus anda lakukan (sesuai dengan ketentuan Kepmen MPE No. 555k
tahun 1995)?

11. Bagaimana menurut anda, jika dijalan tambang ada unit angkut yang mengambil
jalur jalan ke kanan saat melewati tikungan jalan?
12. LTI FR dan LTI SR merupakan indikator kinerja pengelolaan safety di suatu lokasi
kerja. Menurut anda dari dua indikator tsb, indikator mana yang lebih mendekati kinerja
safety sebenarnya?. Jelaskan alasan anda!

13. Sebutkan tanggungjawab Bagian K3 dalam suatu wilayah Kuasa Pertambangan!

14. Bagaimana formula / rumus untuk menentukan Tingkat Resiko suatu bahaya?

15. Sebutkan metoda penyusunan JSA. Metoda apa yang paling baik untuk
digunakan? Mengapa?

16. Sebagai pengawas Madya, apa saja peranan anda berkaitan JSA?

17. Pengelolaan resiko dapat dilakukan dengan cara Terminate, Treat, Tolerate dan
Transfer. Cara mana yang paling baik untuk dilakukan dan mana yang paling sering
digunakan ditempat kerja? Jelaskan.

18. Bagaimana agar pemakaian Alat Pelindung Diri, APD ditempat kerja dapat efektif?

19. Bagaimana agar Sub Kontraktor anda mau mematuhi peraturan safety yang ada
ditempat kerja anda?

20. Mengapa keadaan darurat (emergency) harus di klasifikasikan?

21. Pada penyelidikan kecelakaan, terdapat istilah 4P yang harus dikumpulkan dan
dianalisis. Sebutkan dan jelaskan masing-masing ‘P’ tsb.

22. Sebutkan dan jelaskan, bagaimana agar pertemuan Safety kelompok kerja dapat
berjalan efektif?

23. Hal apa yang menurut anda paling penting dalam pertemuan safety kelompok
kerja? Mengapa?

24. Apa yang dimaksud dengan pembentukan komite keselamatan kerja secara
berjenjang dalam Kep. MPE No. 555k tahun 1995? Jelaskan.

25. Jelaskan tentang teori domino kecelakaan dan bagaimana peran anda sebagai
pengawas operasional madya?

26. Apa yang dimaksud dengan hazard/bahaya, resiko dan kecelakaan?


27. Dalam hal apa kita (KTT) diperkenankan untuk merubah lokasi tempat kejadian
kecelakaan!

28. Sebutkan 3 jenis pekerjaan yang perlu mendapatkan ijin kerja khusus (work
Permit)!

29. Sebutkan jabatan apa saja yang harus dilaporkan dan dicatat dalam buku
tambang?

30. Sebutkan hak dan kewajiban pekerja tambang berdasarkan Kep. MPE No. 555k
tahun 1995!

II. LINGKUNGAN KERJA PERTAMBANGAN

1. Apa yang dimaksud dengan Air Asam Tambang? Bagaimana dampaknya terhadap
lingkungan? Dan bagaimana cara pencegahannya?

2. Sebutkan elemen-elemen ‘good mining practice’

3. Apa saja kewajiban Perusahaan dan Kepala Teknik Tambang (KTT) dalam
pengelolaan lingkungan tambang?

4. Apa tujuan dan sasaran Reklamasi? Dan apa saja kriteria keberhasilan kegiatan
reklamasi? Bagaimana pelaporan kegiatan reklamasi?
5. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan reklamasi
tambang!

6. Apa yang dimaksud dengan Dana Jaminan Reklamasi? Apa saja Bentuk Jaminan
Reklamasi tsb?

7. Apa saja komponen biaya reklamasi?

8. Bagaimana penanganan debu, bising dan emisi gas buang dari proses
pertambangan/pengangkutan batubara?

9. Hal apa yang harus dipertimbangan dalam penentuan lokasi penempatan


overburden (tanah penutup)?

10. Sebutkan dan jelaskan prinsip umum pengendalian erosi!

11. Apa yang dimaksud dengan kasus lingkungan pertambangan? Dan apa saja
kategorinya?

12. Apa saja tanggungjawab KTT dan wewenang PIT dalam penanganan kasus
lingkungan?

13. Bagaimana penanganan erosi yang sudah mencemari sungai yang airnya
dikonsumsi oleh masyarakat sekitar?

14. Mengapa kegiatan pencegahan kerusakan lingkungan lebih baik dari pada kegiatan
penanggulangan kerusakan lingkungan?

15.Jelaskan hal-hal (aspek) yang menjadi pertimbangan studi kelayakan AMDAL ?

I. KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN :

1. Jelaskan perbedaan tanggungjawab antara Pengawas Operasional dan Pengawas


Teknis Tambang!
Tanggung jawab pengawas operasional dititik beratkan terhadap orang/pekerja (bawahan atau orang
yang ditugaskan kepadanya) sedang pengawas teknis bertanggungjawab terhadap alat, listrik dan
permesinan.
Sesuai dengan Pasal 12 dan 13 Kep. MPE No. 555k tahun 1995:
Pengawas Operasional wajib:
a. Bertanggungjawab kepada KTT untuk keselamatan semua pekerja tambang yang menjadi bawahannya
b. Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian
c. Bertanggungjawab atas keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan dari semua orang yang ditugaskan
kepadanya
d. Membuat dan menandatangani laporan-laporan pemeriksaan, inspeksi dan pengujian
Pengawas Teknis Wajib:
a. Bertanggungjawab kepada KTT untuk keselamatan pemasangan dan pekerjaan serta pemeliharaan yang
benar dari semua peralatan yang menjadi tugasnya
b. Mengawasi dan memeriksa semua permesinan dan kelistrikan dalam ruang lingkup yang menjadi
tanggungjawabnya
c. Menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan dan pengujian dari pekerjaan
permesinan dan kelistrikan serta peralatan
d. Membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan, pemeriksaan dan pengujian
e. Melaksanakan penyelidikan dan pengujian pada semua permesinan dan peralatan sebelum digunakan,
setelah dipasang, dipasang kembali atau diperbaiki
f. Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang telah direncanakan serta
semua perbaikan permesinan tambang, pengangkutan, pembuat jalan dan semua mesin-mesin lainnya
yang dipergunakan

2. Salah satu kriteria kecelakaan tambang adalah ‘kecelakaan benar-benar terjadi’


Coba anda jelaskan maksudnya!
Terjadinya Kecelakaan tsb benar-benar merupakan kecelakaan murni, tidak ada unsur
kesengajaan; kriminalitas atau bunuh diri

3. Apa perbedaan antara kecelakaan tambang dengan kecelakaan kerja? Jelaskan!


Kecelakaan tambang harus memenuhi kelima kriteria kecelakaan tambang sesuai dengan pasal 39 Kep.
MPE No. 555k tahun 1995. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi maka bukan termasuk kecelakaan
tambang tapi dikatagorikan sebagai kecelakaan kerja. Jadi kalau kecelakaan tambang sudah pasti
kecelakaan kerja, tapi kecelakaan kerja belum tentu termasuk kecelakaantambang.

4. Kategori cidera kecelakaan tambang yang bagaimana, yang harus sesegera


dilaporkan oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) kepada Kepala Pelaksana Inspeksi
Tambang (KAPIT)?

Kecelakaan berakibat cidera Berat atau Mati (Berdasarkan Kep. MPE No. 555k tahun 1995 pasal 41 ayat (3))

5. Terdapat satu kasus kecelakaan tambang, dimana korban mendapatkan P3K di


klinik site dan ybs langsung kembali bekerja seperti semula. Menurut anda, apakah
kecelakaan tersebut harus dilaporkan ke pemerintah (Pertambangan)? Jelaskan alasan
anda.
Sesuai dengan Kep MPE No.555k tahun 1995 pasal 40, terdapat tiga kategori cidera kecelakaan
tambang – Cidera ringan, Cidera Berat dan Mati. Jika sipekerja setelah terjadi kecelakaan dapat kembali
bekerja di tempat kerja semula, maka kecelakaan tsb tidak perlu dilaporkan ke pemerintah, tapi tetap
harus diinvestigasi secara internal perusahaan karena tidak memenuhi kriteria cidera ringan Kep MPE
tahun 1995, yaitu jika si korban tidak dapat kembali bekerja ketempat semula selama lebih dari satu
hari dan kurang dari tiga minggu.

6. Suatu ketika ada seorang karyawan yang mengalami kecelakaan dimana sendi
tangannya terlepas. Karyawan tersebut tanpa melapor ke atasannya, langsung pergi ke
‘tukang pijat’ untuk menyembuhkannya. Keesokan harinya ybs dapat kembali bekerja
dengan normal. Apa tindakan anda sebagai seorang pengawas Madya?
Berdasarkan pasal 40 Kep.MPE No. 555k tahun 1995, kecelakaan yang mengakibatkan lepasnya
persendian (pertamakali) masuk dalam kelas kecelakaan / cidera berat dan wajib sesegera mungkin
dilaporkan oleh KTT kepada KAPIT. Jika ada karyawan yang tidak melaporkan kecelakaan, berarti kita
sebagai pengawas madya tidak mendapatkan informasi lengkap tentang kejadian tersebut – sehingga
rekomendasi pencegahan kecelakaan tidak dapat dibuat atau kurang lengkap; kemungkinan terulangnya
kecelakaan serupa akan semakin besar terjadi. Terhadap si korban, sebaiknya kita panggil untuk
diberikan arahan tentang manfaat/pentingnya pelaporan insiden yang terjadi ditempat kerja ~ Jika
memang dianggap perlu, untuk mencegah terulangnya perilaku tidak melaporkan insiden tsb, kita berikan
sanksi/peringatan sesuai ketentuan perusahaan yang berlaku

7. Terjadi suatu kecelakaan – bus karyawan yang sedang menuju tempat kerja,
terbalik di jalan tambang. Siapa saja yang dapat dijadikan sebagai Saksi Langsung dan
Saksi Tidak Langsung dari kejadian tsb?
Saksi langsung adalah orang yang melihat, mendengar atau merasakan langsung kejadian kecelakaan,
jadi dalam kasus ini yang dapat dijadikan saksi langsung adalah sopir bus, penumpang bus atau orang
lain (diluar sopir & penumpang bus) yang berada/melihat kejadian kecelakaan tsb. Sedang saksi tak
langsung adalah orang yang dapat dimintai keterangan berkaitan dengan kecelakaan tsb dimana ybs
tidak berada dilokasi kejadian saat kecelakaan tsb terjadi; seperti: rekan kerja si sopir bus yang
mengetahui sifat dan tabiat si sopir dalam mengoperasikan bus, mekanik yang melakukan
maintenance/perawat bus yang terbalik, saksi ahli, dsb.

8. Suatu perusahaan, melakukan modifikasi - meninggikan bak truck pengangkut


material batubara. Setelah dilakukan penghitungan, ternyata kapasitas angkutnya masih
dibawah atau masih sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat truck tsb. Sebagai
pengawas Madya apa yang harus anda lakukan berkaitan dengan perubahan spesifikasi
bak truck tsb?
Sesuai dengan pasal 249 ayat (2) Kep MPE No. 555k tahun 1995, setiap perubahan konstruksi alat
pemindah tanah dari standar pabrik pembuatnya yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kestabilan,
harus mendapat persetujuan KAPIT. Sebagai pengawas madya, kita bisa memberikan masukan/kajian
teknis tentang perubahan tsb kepada KTT, sebelum diserahkan kepada KAPIT

9. Jika diperusahaan anda ada 3 juru ledak yang keluar dan digantikan dengan 3 juru
ledak baru, apa yang harus anda lakukan (sesuai dengan ketentuan Kepmen MPE No. 555k
tahun 1995)?
Sesuai dengan pasal 75 Kep MPE No. 555k tahun 1995, Kartu Ijin Meledakan (KIM) hanya berlaku untuk
tambang yang tercantum dalam kartu tersebut dan nama juru ledak harus didaftarkan dalam buku
tambang. Apabila juru ledak sudah tidak bekerja (ditambang tsb), maka KIM harus dikembalikan kepada
KA
PIT melalui KTT selambat-lambatnya dalam jangka waktu satu bulan. Untuk Juru Ledak yang baru
masuk, KTT harus mengajukan mereka untuk diangkat oleh KAPIT sebagai Juru Ledak diperusahaan
tambang tsb.

10. Bagaimana menurut anda, jika dijalan tambang ada unit angkut yang mengambil
jalur jalan ke kanan saat melewati tikungan jalan?
Sesuai ketentuan perusahaan - dijalan tambang, setiap alat angkut tambang harus tetap berada di jalur
kiri untuk menghindari tabrakan dengan unit lain. Tetapi jika terdapat kesepakatan dan kajian teknis
terhadap keselamatan kerja pengangkutan, hal tersebut dapat saja dilakukan atas persetujuan KTT - dan
setiap orang (operator dan pengguna jalan lainnya) tahu prosedur melewati tikungan dan disetiap
tikungan dilengkapi dengan rambu dan atau kaca pembesar.
11. LTI FR dan LTI SR merupakan indikator kinerja pengelolaan safety di suatu lokasi
kerja. Menurut anda dari dua indikator tsb, indikator mana yang lebih mendekati kinerja
safety sebenarnya?. Jelaskan alasan anda!
Yang lebih mendekati, adalah indikator LTI SR karena tingkat keparahan ini berhubungan langsung
dengan kerugian, akibat atau konsekuensi dari satu kasus kecelakaan. Kalau LTI FR hanya melihat dari
jumlah kasus kecelakaan saja.

12. Sebutkan tanggungjawab Bagian K3 dalam suatu wilayah Kuasa Pertambangan!


Berdasarkan pasal 24 Kep. MPE No. 555k tahun 1995; tugas bagian K3:
a. Mengumpulkan data & menganalisa kecelakaan;
b. Mengumpulkan data daerah berbahaya;
c. Memberikan penerangan/petunjuk K3;
d. Membentuk dan melatih tim rescue;
e. Menyusun statistik K3;
f. Mengevaluasi program K3

13. Bagaimana formula / rumus untuk menentukan Tingkat Resiko suatu bahaya?
Tingkat resiko dapat diukur berdasarkan matriks tingkat kemungkinan dan tingkat akibat. Atau dapat
juga diukur dengan perhitungan (scoring) hasil perkalian atau penjumlahan score tingkat kemungkinan,
tingkat akibat dan atau tingkat keterpaparan

Matriks;
Perhitungan:
EXPOSURE PROBABILITY CONSECQUENCE Score & Level
(E) (P) (C) Risk (E x P x C)
Continuously Almost Certain Catastrophic Extreme
10 1,0 20 >20
Frequency Likely Major High
6 0.6 10 >10
Occasionally Possible Moderate Moderate
3 0.3 5 3-10
Infrequently Unlikely Minor Low
2 0.1 2 <3
Rarely Rarely Insignificant
1 0.05 1

14. Jelaskan prinsip hirarki pengendalian resiko menurut SHEQM. Berikan masing-masing contoh dari setiap
metoda pengendalian resiko tsb.
Engineering: Modifikasi alat, Pengisolasian
Administrative: Pemilihan/persyaratan pekerja, sistem shif kerja
Work Practice: Pembuatan prosedur kerja aman
Personal Protective Equipment, PPE: Pemakaian alat pelindung diri sesuai potensi bahaya yang ada

15. Sebutkan metoda penyusunan JSEA. Metoda apa yang paling baik untuk
digunakan? Mengapa?
Metoda penyusunan JSA ada 3: Metoda Diskusi, Metoda Observasi dan Metoda Gabungan Observasi
dan Diskusi. Yang paling baik digunakan dalam penyusunan JSA adalah metoda Gabungan Diskusi dan
Observasi, karena dengan metoda ini penyusunan JSA lebih lengkap, kita dapat menganalisa pekerjaan
dengan melihat langsung peralatan yang akan digunakan, lokasi tempat kerja, lingkungan, dsb ~
kemudian dilakukan diskusi untuk menentukan/penyusunan JSA yang lebih akurat

16. Sebagai pengawas Madya, apa saja peranan anda berkaitan JSEA?
Sebagai pengawas Madya peran kita adalah memastikan semua tugas-tugas kritis yang ada di
Departemen kita sudah terdaftar dalam Penilaian Resiko (Risk Assessment) dan selanjutnya dilengkapi
dengan membuat JSA. Memastikan JSEA telah dijelaskan/disosialisasikan oleh pengawas kepada
pekerja yang terlibat, sebelum pekerjaan dilakukan. Ketika pekerjaan dilaksanakan, semua ketentuan
yang tercantum dalam JSEA telah dimonitor pengawas untuk dilaksanakan oleh pekerja sehingga tidak
terjadi kecelakaan.

17. Pengelolaan resiko dapat dilakukan dengan cara Terminate, Treat, Tolerate dan
Transfer. Cara mana yang paling baik untuk dilakukan dan mana yang paling sering
digunakan ditempat kerja? Jelaskan.
Cara yang paling baik adalah TERMINATE karena dengan cara ini resiko dari bahaya tersebut bisa
hilang sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil atau tidak ada. Yang paling sering
dilakukan ditempat kerja adalah cara TREAT karena dengan cara ini kita berupaya untuk menurunkan
tingkat resiko bahaya ketingkat yang lebih rendah dengan cara/biaya yang reasonable

18. Bagaimana agar pemakaian Alat Pelindung Diri, APD ditempat kerja dapat efektif?
1. Identifikasi bahaya dan APD yang sesuai
2. Sosisalisasi aturan penggunaan dan perawatan APD
3. Implementasi dan monitoring pemakaian APD
4. Tindakan perbaikan (berkelanjutan)

19. Bagaimana agar Sub Kontraktor anda mau mematuhi peraturan safety yang ada
ditempat kerja anda?
Pada saat pengajuan kontrak kerja, sub kontraktor harus melampirkan Safety Management Plan yang
memuat/mencantumkan aspek-aspek pelaksanaan K3 yang wajib dilaksanakan oleh Sub Kontraktor
disertai dengan sanksi (penalty) yang diberikan jika hal tersebut tidak dilaksanakan. Ketika sub
kontraktor tsb telah menjalankan aktivitasnya, harus dilakukan monitoring terhadap pelaksanaan
ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja (lengkap dengan penalty/sanksi tegas jika terjadi
pelanggaran aturan K3-sesuai kontrak). Sub kontraktor juga harus dibina, dilibatkan dalam program
keselamatan kerja seperti mengajak pekerja mereka untuk mengikuti pelatihan-pelatihan K3 yang
diselenggarakan oleh perusahaan; melibatkan sub kontraktor dalam kegiatan komite keselamatan kerja;
dll.

20. Sebutkan dan jelaskan 3 cara bahan kimia berbahaya dapat masuk ke dalam tubuh
pekerja!
1. Lewat saluran pernafasan; seperti terhirup gas H2S
2. Lewat saluran pencernaan; seperti terminum tiner
3. Lewat kontak kulit; seperti terpercik/terkena H2SO4

21. Mengapa keadaan darurat (emergency) harus di klasifikasikan?


Untuk menentukan skala prioritas penanggulangannya ~ sehingga respon yang dilakukan menjadi efektif

22. Fasilitas apa saja yang harus tersedia di ruang Emergency Management Team,
EMT atau Crisis Room?
1. Peta, Foto, Sketsa Lokasi Kerja
2. Papan Tulis/White board + ATK
3. Jam dinding
4. Alat komunikasi (telpon, Fax, Email, HT, SSB)
5. Prosedur tertulis Manajemen Krisis
6. Nama & Call Number personil ERT, EMT dan CMT

23. Sebutkan komposisi pejabat Crisis Management Team, CMT dari suatu
perusahaan !
1. CMT Leader: Manager
2. Public Affair Advisor
3. Human Resource & Community Affair Advisor
4. Investor Relation Advisor
5. Corporate Affair Advisor
6. Information Coordinator

24. Sebutkan komposisi pejabat Emergency Response Team, ERT dari suatu
perusahaan!
1. ERT Leader
2. Personil Emergency
3. Paramedis dan atau Dokter Perusahaan
4. Security and Fire Brigade

25. Sebutkan contoh-contoh confines space (ruang terbatas) yang ada ditempat kerja
anda. Apa saja yang harus dilakukan jika akan masuk/bekerja di confine space.
Contoh Confine Space: Tanki Solar/BBM, Oil Treatment, Compartment engine, Parit/Galian dengan
kedalaman lebih dari 1.5 meter, dll
Prosedur bekerja bekerja di ruang terbatas – Confine Space (kategori 1 – 3)
1. Pembuatan work permit – Responsible Person, Authority Person, Standby Person
2. Pengukuran pencemaran udara di dalam ruang terbatas
3. Pembuatan ventilasi (jika memungkinkan)
4. Kesiapsiagaan emergency-rescue team

26. Pada penyelidikan kecelakaan, terdapat istilah 4P yang harus dikumpulkan dan
dianalisis. Sebutkan dan jelaskan masing-masing ‘P’ tsb.
1. Position; Posisi korban, alat, Jalan, dll
2. People; Saksi Langsung dan Saksi Tak Langsung
3. Part; Bagian alat yang tidak berfungsi atau rusak
4. Paper; Dokumen-dokumen yang diperlukan berkaitan dengan kasus kecelakaan

27. Mengapa pengawas perlu dilibatkan dalam investigasi insiden?


1. Memiliki kepentingan pribadi
2. Mengetahui kondisi tempat kerja
3. Paham sifat & tabiat pekrja/bawahannya
4. Mengetahui dimana dan bagaimana untuk mendapatkan informasi
5. Dapat melakukan perbaikan dengan segera

28. Sebutkan dan jelaskan, bagaimana agar pertemuan Safety kelompok kerja dapat berjalan efektif?
1. Persiapan
2. Presentasi
3. Visualisasi
4. Partisipasi
5. Evaluasi

29. Hal apa yang menurut anda paling penting dalam pertemuan safety kelompok
kerja? Mengapa?
Yang paling penting adalah tindak lanjut hasil pertemuan K3 tsb, karena jika tidak ada tindak lanjutnya
segala hal yang dibahas/dibicarakan dalam pertemuan K3 tsb menjadi sia-sia; karyawan akan kehilangan
motivasi untuk memberikan masukan atau ikut dalam pertemuan kelompok tsb

30. Apa yang dimaksud dengan pembentukan komite keselamatan kerja secara
berjenjang dalam Kep. MPE No. 555k tahun 1995? Jelaskan.
Pada setiap jenjang jabatan yang ada di perusahaan dibentuk komite K3, sehingga jika pada jenjang
yang rendah permasalahan K3 tidak terpecahkan dapat dibahas pada jenjang yang lebih tinggi.

31. Jelaskan tentang teori domino kecelakaan dan bagaimana peran anda sebagai
pengawas operasional madya?
Kronologis terjadinya kecelakaan, sama seperti jatuhnya kartu domino yang didirikan; penyebab-
penyebab kecelakaan diibaratkan seperti kartu domino yang didirikan, mulai dari kartu Manajemen
problem, kartu Penyebab dasar, kartu Penyebab langsung, kartu Kecelakaan dan kartu Kerugian (kartu
domino terakhir). Jika kita ingin mencegah dua kartu terakhir jatuh (Kartu Kecelakaan & Kerugian), maka
kita harus melakukan pengelolaan yang baik terhadap tiga kartu dibelakang (Kartu Penyebab Langsung,
Penyebab Dasar & Manajemen Problem). Sebagai POM, kita harus membuat dan menjalankan program
& standar K3 yang telah ditetapkan perusahaan dan menjalankannya dengan penuh tanggungjawab.

32. Jelaskan tentang teori gunung es biaya kecelakaan!


Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan jika terjadi suatu kasus kecelakaan, sama seperti gunung es –
yang tampak diatas permukaan laut hanya kecil tapi dasarnya cukup besar. Seperti gunung es, yang
tampak dipermukaan laut hanya 1 USD yang dikatakan sebagai Biaya Tampak (Biaya Langsung
Kecelakaan) seperti Biaya untuk berobat & biaya penggantian/pembelian sparepart. Sedangkan biaya
yang tidak tampak pada dasar atau dibawah gunung es bisa mencapai 6-53 USD seperti biaya produksi,
biaya yang tak terasuransikan dll.

33. Apa yang dimaksud dengan hazard/bahaya, resiko dan kecelakaan?


Hazard/Bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian (kecelakaan atau
penyakit akibat kerja)
Resiko adalah nilai kemungkinan dan keparahan dari suatu bahaya yang mengakibatkan
kerugian/kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang datangnya tiba-tiba, tidak direncanakan dan tidak diinginkan,
yang mengakibatkan kerugian; kehilangan nyawa, penyakit akibat kerja, harta benda perusahaan,
kerusakan lingkungan atau kombinasi/gabungan dari ke-empatnya

34. Dalam hal apa kita (KTT) diperkenankan untuk merubah lokasi tempat kejadian
kecelakaan!
Sesuai dengan pasal 46 Kep. MPE No. 555k tahun 1995;
1. Untuk memberikan pertolongan kepada korban,
2. Dalam hal dianggap perlu untuk kepentingan kelangsungan pekerjaan/produksi (atas persetujuan KAPIT).

35. Sebutkan 3 jenis pekerjaan yang perlu mendapatkan ijin kerja khusus (work
Permit)!
1. Bekerja di ruang terbatas (Confine Space)
2. Bekerja berhubungan dengan panas (Hot Work)
3. Bekerja melakukan penggalian dan pembuatan parit (Excavating & Trenching)
4. Bekerja dengan listrik tegangan tinggi (High Voltage)

36. Jelaskan tentang teori perbandingan kecelakaan (Phyramid Ratio Incident~ 1-10-
30-600-20.000) dari Frank Byrd!
Setiap terjadi 1 kasus kecelakaan yang mengakibatkan kematian (fatality), biasanya didahului oleh 10
kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan atau 30 kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan
property atau 600 kejadian hampir celaka atau 20.000 Perilaku tidak aman/beresiko. Jika kita tidak ingin
terjadi kasus kematian, kecelakaan ringan dan kerusakan property maka kejadian-kejadian hampir celaka
dan perilaku beresiko/tidak aman yang menjadi dasar dari piramida insiden tsb harus kita kelola dengan
benar.

37. Sebutkan jabatan apa saja yang harus dilaporkan dan dicatat dalam buku
tambang?
Kepala Teknik Tambang, Petugas Gudang Bahan Peledak, Juru Ledak, Pengawas Operasional, Ahli
Listrik, Kepala Tambang Bawah Tanah, Petugas Ventilasi Tambang Bawah Tanah, Petugas pemeriksa
gas Methan (tambang bawah tanah), Kepala Kapal Keruk, Kepala Gilir Kerja Pengoperasian Kapal
Keruk, Ahli Mesin Pesawat Angkat & Tekel

38. Jelaskan syarat-syarat penimbunan Bahan Bakar Cair (BBC) berdasarkan


Keputusan MPE No. 555k tahun 1995!
• Harus tersedia: Tanda Larangan, Lampu Penerangan, APAR, Penangkal Petir
• Harus ada tanggul pengaman yang terbuat dari beton atau timbunan tanah dan tingginya harus
dapat menampung: 1 tangki (kap.maks) + 20 cm dan kumpulan tangki ½ + 20 cm

• Jarak antara tangki sekurang-kurangnya 10 meter

• Dinding tangki harus tertulis: Nomor, Kapasitas, Jenis BBC

• Pagar pengaman berjarak 5 meter dari tanggul

• Panel listrik, lampu penerangan dan pompa ditempatkan diluar pagar pengaman

39. Sebutkan hak dan kewajiban pekerja tambang berdasarkan Kep. MPE No. 555k
tahun 1995!
Kewajiban (psl. 32) :
• Mematuhi peraturan K3 & Kerja sesuai SOP
• Melaporkan penyimpangan pekerjaan kepada pengawas
• Memakai dan merawat APD
• Memberikan keterangan yang benar kepada PIT atau KTT
• Memperhatikan dan menjaga Keselamatan Kerja diri sendiri dan orang lain
• Segera mengambil tindakan atau melaporkan apabila ada kondisi berbahaya yang tidak bisa
diatasinya

Hak :
• Menyatakan keberatan kerja apabila syarat K3 tidak dipenuhi (psl. 32)
• Pemeriksaan Kesehatan berkala (ps. 27)
• Mendapatkan Diklat (ps. 28-30)

40. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi jika akan dilakukan peledakan tidur?
Peledakan Tidur (Sleeping Blasting) dapat dilakukan dengan ketentuan:
- Tidak boleh menggunakan detonator di dalam lubang ledak dan
- Dilakukan pengamanan daerah peledakan tidur
- Apabila dalam peledakan tidur digunakan detonator didalam lubang ledak, maka harus
mendapatkan persetujuan KAPIT

41. Jika terjadi situasi darurat (emergency) disuatu area, jelaskan siapa yang bertindak
sebagai On Scene Command (OSC); Apa yang harus dilakukan oleh OSC tsb?
 Yang bertindak sebagai OSC adalah petugas/orang yang memiliki jabatan tertinggi disuatu
lokasi/tempat kerja.
 OSC harus melaksanakan prosedur tanggap darurat, seperti: Jangan Panik, Lakukan penilaian
resiko keadaan darurat (jangan jadi korban berikutnya!), Segera lakukan pengendalian (jika
mampu) dan Informasikan ke team rescue jika tidak dapat mengatasi dengan menyebutkan:
Jenis insiden, lokasi, jumlah dan kondisi korban, bantuan yang diperlukan. Secara terus
menerus menjaga kontak komunikasi dengan team rescue.

42. Sebutkan minimal 5 (lima) fasilitas di ruang krisis (Crisis Room)


a. Peta, Foto, Sketsa Lokasi Kerja
b. Papan Tulis/White board + ATK
c. Jam dinding
d. Alat komunikasi (telpon, Fax, Email, HT, SSB)
e. Prosedur tertulis Manajemen Krisis
f. Nama & Call Number personil ERT, EMT dan CMT

43. Jika terjadi suatu kecelakaan di area anda, apa yang harus anda lakukan?
Laksanakan prosedur tanggap darurat, seperti: Jangan Panik, Lakukan penilaian resiko
keadaan darurat (jangan jadi korban berikutnya!), Segera lakukan pengendalian (jika mampu)
dan Informasikan ke OSC jika tidak dapat mengatasi dengan menyebutkan: Jenis insiden,
lokasi, jumlah dan kondisi korban, bantuan yang diperlukan. Secara terus menerus menjaga
kontak komunikasi dengan OSC

44. Dalam pengelolaan kontrol resiko kita mengenal istilah 4T (Terminate, Treat,
Transfer dan Tolerate). Jelaskan apa yang anda ketahui tentang kontrol Terminate dan
berikan beberapa contohnya
Terminate: Kontrol resiko yang bertujuan untuk menghilangkan atau menghapuskan semua resiko dari
suatu bahaya yang teridentifikasi
a. Kabel powertool terkelupas – Jangan gunakan alat tsb, buat laporan kerusakan agar dilakukan
perbaikan segera.
b. Kondisi jalan berlubang – Segera lakukan perbaikan sehingga kemungkinan tabrakan unit
karena menghindari lubang jalan tidak akan terjadi
c. Jarak pandang terhalang karena debu – Lakukan penyiraman jalan secara periodik sehingga
konsentrasi debu jalan yang dapat menghalangi jarak pandang dapat dihilangkan.

45. Sebagai pengawas operasional anda ditunjuk untuk melakukan pertemuan K3,
Jelaskan bagaimana anda mempersiapkan dan melaksanakan pertemuan tsb agar
hasilnya dapat maksimal?
Preparation – Lakukan persiapan dengan pembuatan jadwal pelaksanaan yang lengkap
dengan; siapa pelaksananya, kapan dilaksanakan, berapa lama pelaksanaannya, dimana
dilaksanakan, apa topik dan alat bantunya)
Presentation – Presentasi dilaksanakan dengan baik, Presenter harus memahami topik dan
telah mempersiapkan diri, membuat kerangka acuan presentasi
Visualization – Bagaimana presenter dalam menyampaikan topik bahasan untuk
mempermudah peserta dalam memahami hal/topik yang sedang dibahas (bahasa tubuh
presenter, penggunaan alat bantu, dsb)
Participation – Dalam pelaksanaan pertemuan harus ada partisipasi dari semua peserta yang
hadir agar pertemuan hidup, tidak monoton. Agar ada partisipasi; topik yang dibicarakan harus
yang berhubungan dengan peserta rapat, Presenter dalam mempresentasikan topiknya harus
dapat menarik perhatian peserta, dsb
Evaluation – Setiap pelaksanaan pertemuan K3 harus dilakukan evaluasi untuk langkah-
langkah perbaikan dalam pertemuan berikutnya. Evaluasi dilakukan terhadap semua aspek
yang berhubungan dengan pertemuan tsb, mulai dari persiapan sampai dengan
pelaksanaannya.

46. Terdapat beberapa bahan berbahaya yang digunakan pada kegiatan pertambangan
khususnya pada proses Plant. Apa yang harus anda lakukan untuk mencegah
kecelakaan dalam penanganan bahan berbahaya tsb.
 Bahan berbahaya harus dilengkapi dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)
 Setiap pekerja yang menangani bahan berbahaya tsb harus dipastikan sudah membaca,
paham/mengerti dan menjalankan semua informasi yang tertulis dalam MSDS tsb (spt;
sifat/karakteristik bahan, cara pengangkutan, penyimpanan, penanganan termasuk APD yang
harus digunakan, firstaid jika terjadi kecelakaan, dsb)

47. Berdasarkan Kep MPE No. 555k tahun 1995, KTT harus menyampaikan 2 tipe
statistik kecelakaan (FR dan SR). Jelaskan rumus untuk menghitung FR dan SR tsb dan
apa saja keuntungan dan kerugiannya?

 Keuntungan FR; dengan FR kita dapat mengetahui jumlah kasus kecelakaan yang ada
ditempat kerja sehingga kita dapat mengantisipasi kasus kecelakaan serupa agar tidak terulang
(teori rasio insiden). Kerugian FR, tidak bisa diketahui akibat atau tingkat keparahan suatu
kasus kecelakaan
 Keuntungan SR; dengan SR kita dapat mengetahui tingkat akibat /keparahan suatu kasus
kecelakaan dan dapat langsung dikaitkan dengan biaya kecelakaan yang dikeluarkan
perusahaan (teori ice berg - biaya kecelakaan). Kekurangannya jumlah kasus tidak diketahui ,
termasuk kejadian yang hampir celaka sehingga upaya pencegahan atau kewaspadaan safety
kurang baik...

48. Sebagai pengawas operasional apa yang harus anda lakukan dengan Alat
Pelindung Diri untuk mencegah terjadinya kecelakaan?
 Identifikasi bahaya dan APD yang sesuai
 Sosisalisasi aturan penggunaan dan perawatan APD
 Implementasi dan monitoring pemakaian APD
 Tindakan perbaikan (berkelanjutan)

49. Dalam manajemen safety kita mengenal 2 penyebab kecelakaan; faktor individu
dan faktor pekerjaan. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang faktor individu dan faktor
pekerjaan tsb dan berikan masing-masing minimal 3 contohnya.
Faktor Personal: Faktor perorangan yang mengakibatkan penyebab langsung kecelakaan,
dimana faktor ini ada karena lemahnya sistem kontrol manajemen
Faktor Pekerjaan: Faktor yang berhubungan dengan pengaturan pekerjaan yang
mengakibatkan penyebab langsung kecelakaan, dimana faktor ini ada karena lemahnya sistem
kontrol manajemen
Contoh;
 Faktor Personal/Perorangan: Kemampuan fisik terbatas, kemampuan mental terbatas, kurang
pengetahuan, kurang terampil, motivasi tidak tepat
 Faktor Pekerjaan : Tidak memadainya pengawasan, Penyalahgunaan wewenang, Tidak
memadainya peralatan dan perkakas kerja, pembelian tidak memadai, Standar kerja tidak
memadai

50. Saat investigasi kecelakaan, investigator harus menganalisa beberapa


obyek. Jelaskan obyek apa saja yang harus dianalisa?
 Position; Posisi korban, alat, Jalan, dll
 People; Saksi Langsung dan Saksi Tak Langsung
 Part; Bagian alat yang tidak berfungsi atau rusak
 Paper; Dokumen-dokumen yang diperlukan berkaitan dengan kasus kecelakaan

51. Jelaskan 5 faktor yang menentukan keberhasilan pertemuan safety


Preparation – Lakukan persiapan dengan pembuatan jadwal pelaksanaan yang lengkap
dengan; siapa pelaksananya, kapan dilaksanakan, berapa lama pelaksanaannya, dimana
dilaksanakan, apa topik dan alat bantunya)
Presentation – Presentasi dilaksanakan dengan baik, Presenter harus memahami topik dan
telah mempersiapkan diri, membuat kerangka acuan presentasi
Visualization – Bagaimana presenter dalam menyampaikan topik bahasan untuk
mempermudah peserta dalam memahami hal/topik yang sedang dibahas (bahasa tubuh
presenter, penggunaan alat bantu, dsb)
Participation – Dalam pelaksanaan pertemuan harus ada partisipasi dari semua peserta yang
hadir agar pertemuan hidup, tidak monoton. Agar ada partisipasi; topik yang dibicarakan harus
yang berhubungan dengan peserta rapat, Presenter dalam mempresentasikan topiknya harus
dapat menarik perhatian peserta, dsb
Evaluation – Setiap pelaksanaan pertemuan K3 harus dilakukan evaluasi untuk langkah-
langkah perbaikan dalam pertemuan berikutnya. Evaluasi dilakukan terhadap semua aspek
yang berhubungan dengan pertemuan tsb, mulai dari persiapan sampai dengan
pelaksanaannya.

52. Karena beberapa alasan, pada sebagian jalan tambang KTT menentukan; unti
harus mengambil jalur kanan saat ditikungan. Sebelum keputusan ini diterapkan, jelaskan
apa yang harus dilakukan manajemen untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Melakukan kajian teknis ulang terhadap aturan tsb, Mensosialisasikan prosedur / peraturan saat melintas
tikungan tsb; pelengkapan rambu-rambu jalan (termasuk pemasangan cermin cembung disetiap
tikungan);

53. Promosi K3 adalah salah satu elemen dari pengelolaan K3. Jelaskan apa yang
anda ketahui ttg Promosi K3 tsb.
 Promosi K3 adalah salah satu program K3 yang mengingatkan pekerja tentang aspek-aspek
yang harus dilakukan untk menciptakan tempat kerja yang aman, bebas dari
kecelakaan. Contohnya: Baner, Slogan K3, Rambu-rambu K3, Buletin Safety, Program reward
& punishment

54. Jelaskan dan gambarkan bagaimana menilai/menentukan tingkat resiko


Tingkat resiko dapat diukur berdasarkan matriks tingkat kemungkinan dan tingkat akibat. Atau dapat
juga diukur dengan perhitungan (scoring) hasil perkalian atau penjumlahan score tingkat kemungkinan,
tingkat akibat dan atau tingkat keterpaparan

Matriks;

Perhitungan:
EXPOSURE PROBABILITY CONSECQUENCE Score & Level
(E) (P) (C) Risk (E x P x C)
Continuously Almost Certain Catastrophic Extreme
10 1,0 20 >20
Frequency Likely Major High
6 0.6 10 >10
Occasionally Possible Moderate Moderate
3 0.3 5 3-10
Infrequently Unlikely Minor Low
2 0.1 2 <3
Rarely Rarely Insignificant
1 0.05 1

55. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang hirarki pengendalian bahaya
Hirarki Pengendalian bahaya adalah urutan/tahapan yang logis dalam kita melakukan
pengendalian bahaya, mulai dari Engineering, Administrative, Work Practice dan PPE. Dalam
pengendalian bahaya kita harus lakukan pengendalian engineering terlebih dahulu jika tidak
bisa dilakukan maka kita gunakan langkah hirarki kontrol yang ada dibawahnya. Pengendalian
bahaya akan lebih efektif jika kita gunakan secara kombinasi

56. Dalam proses investigasi kecelakaan terdapat istilah 4P; salah satu P adalah People
(saksi langsung dan saksi tak langsung). Bagaimana cara anda melakukan wawancara kepada
para saksi untuk mendapatkan fakta/informasi kecelakaan?
 Lakukan wawancara sesegera mungkin, tentukan siapa yang akan diwawancarai dan siapa
yang mewawancarai serta atur tempat wawancara senyaman mungkin.
 Wawancarai setiap saksi secara terpisah,
 Yakinkan saksi bahwa wawancara ini adalah suatu proses untuk medapatkan fakta & informasi
kecelakaan saja agar rekomendasi yang diberikan tepat sehingga kecelakaan serupa tidak
akan terulang.
 Jelaskan proses wawancara spt, semua keterangan akan anda catat dan saksi dapat
membaca ulang keterangan tsb, saksi harus menandatangani surat pernyataan saksi diakhir
wawancara.
 Pastikan orang yang diwawancarai dalam keadaan tenang, berikan pertanyaan logis dan
jangan memotong/memutus keterangan saat saksi sedang memberikan keterangan (rangkum
setiap jawaban, dan tanyakan ulang untuk memastikan kebenaran setiap maksud/pernyataan
saksi)
 Akhiri dengan ucapan terimakasih dan beritahu mereka bagaimana untuk menghubungi anda
jika mereka mengingat informasi lainnya atau mempunyai pertanyaan

57. Pada kegiatan pengangkutan Ore pada suatu proyek tambang. Sebutkan 3 potensi
kecelakaan yang terdapat pada kegiatan tsb dan bagaimana cara anda sebagai pengawas
madya mengendalikannya?
 Tabrakan Unit karena overspeed – Lakukan perbaikan terhadap proses recruitment driver,
Lakukan program training pengoperasian unit yang aman bagi semua driver, Buat dan
sosialisasikan aturan dan sangsi thd pelanggaran aturan kecepatan, Lengkapi rambu-rambu
jalan, Lakukan monitoring laju kecepatan unit yang melintas dengan speedgun, dsb
 Unit masuk jurang karena tidak ada safety berm – Identifikasi lokasi jalan yang perlu dibuatkan
safety berm, Lakukan pengawasan pada saat pembuatan safety berm agar tingginya sesuai
dengan unit yang akan melintasi jalan tsb, Pre-start cek unit harus dilakukan oleh pada operator
/ driver, Pastikan tidak ada operator/driver yang kurang tidur/mengantuk;jika ada segera diganti.
 Unit terbalik karena beban muatan tidak seimbang/berlebih – Buat standar beban muatan yang
aman dan lakukan monitoring pelaksanaannya, Perbaikan terhadap kondisi jalan angkut (%
tanjakan atau turunan, radius tikungan, graveling permukaan jalan,dsb), Pastikan para driver
kompeten dalam pengoperasian unit

58. Sebutkan 3 potensi kecelakaan yang ada di workshop dan bagaimana anda
sebagai pengawas madya untuk mengendalikannya?
1. Terpukul tools karena salah pengoperasian – Pastikan supervisor telah menjelaskan kepada
bawahannya tentang prosedur penggunaan alat yang aman, Periksa secara berkala kelayakan
tools (selalu gunakan tools standart)
2. Mata Terpercik air accu – Pastikan MSDS air accu tersedia dilokasi kerja; Sebelum melakukan
pekerjaan, pastikan supervisor telah menjelaskan cara penanganan bahan yang aman
dilengkapi dengan cara penggunaan PPE yang standart
3. Terjatuh/Terpleset/Tersandung karena lokasi kerja yang licin/berantakan – Lakukan program
housekeeping, Ingatkan supervisor dan pekerja akan pentingnya program housekeeping pada
saat toolbox/safetytalk, Lakukan program penilaian tempat kerja bersih (berikan reward atau
punishment)

59. Sebutkan 3 potensi kecelakaan yang ada di-waste dumping dan bagaimana cara
anda sebagai pengawas madya untuk mengendalikannya
 Dump Truck Menabrak dozer – Lakukan pengaturan lokasi dumping point dengan baik,
Pastikan operator Dozer dan Dump Truck kompeten dalam pengoperasian unit, Lengakapi
lokasi dumping point dengan rambu-rambu dan penerangan yang baik (untuk kegiatan shift
malam)
 Unit Dump Truck rusak karena salah operasi saat menurunkan dump – Lakukan pelatihan
pengoperasian unit yang aman; Selalu mengingatkan driver via safety/toolbox untuk
pengoperasian unit yang benar dan aman; Lakukan pengamatan perilaku operator/driver (safe
behavior observation, SBO) saat di-dumpingan.
 Dump Truck masuk jurang karena lokasi dumpingan retak – Selalu lakukan pemeriksaan
kondisi dumping-an, jika ada keretakan - stop kegiatan dumping dan langsung lakukan
perbaikan dumping-an, Pastikan beban muatan dump truck tidak melebihi kapasitas muatan

60. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555k tahun 1995
dalam pasal 47, mengatur tentang statistik kecelakaan tambang. Coba anda tuliskan
rumus perhitungan FR dan SR. Sebutkan keuntungan serta kerugian FR dan SR tsb.

 Keuntungan FR; dengan FR kita dapat mengetahui jumlah kasus kecelakaan yang ada
ditempat kerja sehingga kita dapat mengantisipasi kasus kecelakaan serupa agar tidak terulang
(teori rasio insiden). Kerugian FR, tidak bisa diketahui akibat atau tingkat keparahan suatu
kasus kecelakaan
 Keuntungan SR; dengan SR kita dapat mengetahui tingkat akibat /keparahan suatu kasus
kecelakaan dan dapat langsung dikaitkan dengan biaya kecelakaan yang dikeluarkan
perusahaan (teori ice berg - biaya kecelakaan). Kekurangannya jumlah kasus tidak diketahui ,
termasuk kejadian yang hampir celaka sehingga upaya pencegahan atau kewaspadaan safety
kurang baik...

61. Sebutkan 5 contoh yang termasuk kejadian berbahaya, dimana KTT harus
sesegera mungkin melaporkannya kepada KAPIT.
 Tabung bertekanan meledak
 Mesin pengangkat roboh/terbalik sewaktu mengangkat beban
 Roboh gedung atau bangunan
 Kebocoran bahan berbahaya (1 ton atau lebih)
 Peledakan dini atau meledaknya bahan peledak yang tidak disengaja

62. Sebagai pengawas Madya, hal apa yang harus anda lakukan sebelum
menandatangani work permit (silahkan anda tentukan sendiri jenis perkerjaannya).
Contoh bekerja diruang terbatas (Confined Space); Sebagai pengawas Madya, kita harus
memastikan semua prosedur bekerja di ruang terbatas telah dilaksanakan oleh para supervisor
& crewnya (cek: responsible person, authority person, standby person, team rescue,
pengukuran atmosfer ruang terbatas, isolasi, ventilasi, dsb)

63. Apa yang dimaksud dengan faktor personal dan faktor pekerjaan dari suatu kasus
kecelakaan (teori domino insiden). Berikan masing-masing 3 contoh Faktor Personal dan
Faktor Pekerjaan tsb
Faktor Personal: Faktor perorangan yang mengakibatkan penyebab langsung kecelakaan,
dimana faktor ini ada karena lemahnya sistem kontrol manajemen
Faktor Pekerjaan: Faktor yang berhubungan dengan pengaturan pekerjaan yang
mengakibatkan penyebab langsung kecelakaan, dimana faktor ini ada karena lemahnya sistem
kontrol manajemen
Contoh;
 Faktor Personal/Perorangan: Kemampuan fisik terbatas, kemampuan mental terbatas, kurang
pengetahuan, kurang terampil, motivasi tidak tepat
 Faktor Pekerjaan : Tidak memadainya pengawasan, Penyalahgunaan wewenang, Tidak
memadainya peralatan dan perkakas kerja, pembelian tidak memadai, Standar kerja tidak
memadai

64. Dalam Risk management (SHEQM) terdapat berbagai cara untuk mengelola resiko;
Terminate, Treat, Tolerate dan Transfer. Apa yang dimaksud dengan Terminate dan
berikan 3 contoh cara Terminate yang ada ditempat kerja anda.
Terminate: Pengelolaan resiko yang bertujuan untuk menghilangkan atau menghindarkan semua resiko
suatu bahaya yang teridentifikasi
 Pemasangan Atap Workshop – lakukan pemasangan / rangkai atap dibawah (tidak diatas
bangunan) sehingga kemungkinan kecelakaan jatuh dari ketinggian tidak akan terjadi
 Kondisi jalan berlubang – Segera lakukan perbaikan sehingga kemungkinan tabrakan unit
karena menghindari lubang jalan tidak akan terjadi
 Jarak pandang terhalang karena debu – Lakukan penyiraman jalan secara periodik sehingga
konsentrasi debu jalan yang dapat menghalangi jarak pandang dapat dihilangkan.

65. Bagaimana cara penanganan Bahan Berbahaya (B2) yang ada ditempat kerja
anda?
 Bahan berbahaya harus dilengkapi dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)
 Setiap pekerja yang menangani bahan berbahaya tsb harus dipastikan sudah membaca,
paham/mengerti dan menjalankan semua informasi yang tertulis dalam MSDS tsb (spt;
sifat/karakteristik bahan, cara pengangkutan, penyimpanan, penanganan termasuk APD yang
harus digunakan, firstaid jika terjadi kecelakaan, dsb)

66. Bagaimana peran anda sebagai pengawas Madya, agar SOP atau peraturan safety
ditempat kerja dapat dipatuhi?
 Buat peraturan dengan jelas, simple dan tidak berlebihan secara operasional praktis dan
mudah dijelaskan dan dilaksanakan
 Aturan yang dibuat, pastikan memang benar-benar dibutuhkan (say what they mean and mean
what they say),
 Lakukan sosialisasi kepada semua pihak terkait, sebelum aturan tersebut dijalankan
 Lakukan monitoring pelaksanaan aturan, dilengkapi dengan reward dan punishment-nya
 Buat tindakan perbaikan agar peraturan tsb selalu up-to date

67. Siapa yang menjabat OSC (On Scene Commander) dan apa yang harus dilakukan
jika terjadi keadaan darurat?
 OSC dijabat oleh petugas/orang yang memiliki jabatan tertinggi disuatu lokasi/tempat kerja.
 Prosedur jika terjadi keadaan darurat: Jangan Panik, Lakukan penilaian resiko keadaan darurat
(jangan jadi korban berikutnya!), Segera lakukan pengendalian (jika mampu) dan Informasikan
ke team rescue jika tidak dapat mengatasi dengan menyebutkan: Jenis insiden, lokasi, jumlah
dan kondisi korban, bantuan yang diperlukan. Secara terus menerus menjaga kontak bicara
dengan team rescue.

68. Sebutkan 3 contoh program Safety Promotion yang ada ditempat kerja anda
 Penyuluhan K3 / Safetyday program
 Safety Focus
 Baner, Slogan K3,
 Rambu-rambu K3
 Buletin Safety
 Program reward & punishment

69. Apa saja Hirarki pengendalian resiko menurut SHEQM. Coba anda jelaskan dan
berikan masing-masing contoh dari pengendalian tsb.
 Engineering: Penggunaan teknik rekayasa, isolasi, substitusi dan eliminasi sumber bahaya,
meliputi pengendalian dengan merubah proses atau peralatan, mengurangi penggunaan zat
berbahaya, memasang alat peringatan, dsb. Contoh: Penggunaan exhaust fan untuk
mengurangi konsentrasi agent berbahaya diudara; Pemasangan alat peredam suara pada alat
yang menghasilkan tingkat kebisingan yang tinggi, Pemasangan guard machine disekeliling
pinch point atau rotating coupling
 Administrative: Variasi proses manajemen untuk mengendalikan bahaya. Contoh: Pemilihan
pekerja yang tepat, Pembatasan jam kerja, Pelaksanaan program pemeliharaan, dsb
 Work Practice: Penggunaan praktek kerja yang sesuai agar bahaya dapat
dikendalikan. Contoh: Pembuatan Job Safety Analysis, Standar Operating Procedure (SOP)
 Personal Protective Equipment: Penggunaan alat pelindung diri yang sesuai dengan potensi
bahaya yang teridentifikasi. Contoh: Penggunaan earplug/earmuff untuk penanganan bahaya
kebisingan, Penggunaan masker untuk penanganan bahaya debu/partikel, dsb

70. Bagaimana peran anda sebagai pengawas Madya agar pertemuan K3 menjadi
efektif?
Memastikan pelaksanaan pertemuan K3 berjalan efektif, melalui tahapan: Preparation,
Presentation, Visualization, Participation dan Evaluation
Preparation – Lakukan persiapan dengan pembuatan jadwal pelaksanaan yang lengkap
dengan; siapa pelaksananya, kapan dilaksanakan, berapa lama pelaksanaannya, dimana
dilaksanakan, apa topik dan alat bantunya)
Presentation – Presentasi dilaksanakan dengan baik, Presenter harus memahami topik dan
telah mempersiapkan diri, membuat kerangka acuan presentasi
Visualization – Bagaimana presenter dalam menyampaikan topik bahasan untuk
mempermudah peserta dalam memahami hal/topik yang sedang dibahas (bahasa tubuh
presenter, penggunaan alat bantu, dsb)
Participation – Dalam pelaksanaan pertemuan harus ada partisipasi dari semua peserta yang
hadir agar pertemuan hidup, tidak monoton. Agar ada partisipasi; topik yang dibicarakan harus
yang berhubungan dengan peserta rapat, Presenter dalam mempresentasikan topiknya harus
dapat menarik perhatian peserta, dsb
Evaluation – Setiap pelaksanaan pertemuan K3 harus dilakukan evaluasi untuk langkah-
langkah perbaikan dalam pertemuan berikutnya. Evaluasi dilakukan terhadap semua aspek
yang berhubungan dengan pertemuan tsb, mulai dari persiapan sampai dengan
pelaksanaannya.

Soal-soal Tambahan UTAMA:

71. UU No.1 tahun 1970 yang mengatur keselamatan kerja dibuat oleh Departemen Tenaga Kerja.
Mengapa Departemen Pertambangan melakukan pengawasan K3 pada kegiatan pertambangan?
UU No.1 tahun 1970 mengatur keselamatan kerja secara umum, termasuk bidang
pertambangan. Karena usaha pertambangan memiliki sifat dan karakteristik khusus dan
bahaya atau kecelakaannya begitu besar maka perlu pengawasan yang lebih efisien dan
efektif. Untuk itu pemerintah mengeluarkan PP No.19 Tahun 1973, tentang pengaturan
keselamatan kerja di bidang pertambangan dimana, yang berwenang untuk melakukan
pengawasan K3 di pertambangan adalah Menteri Pertambangan dan Energi

72. Jelaskan struktur organisasi yang ada di Departemen Pertambangan & Energi dengan
hubungannya dalam kegiatan pertambangan

Keppress no. 165 tahun 2000:


Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)  Sek Jen, Ir Jen, Dir. Jen Minyak dan Gas Bumi
(dimasukkan ke Dir Jen GSDM), Dir Jen Listrik dan Pemanfaatan Energi, Badan Penelitian dan
Pengembangan ESDM, Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM dan Dir. Jen. Geologi dan Sumber Daya
Mineral (GSDM) Direktur2(Panas Bumi, Batubara, Pertambangan Umum), dll.

73. Untuk mengukur kinerja pengelolaan safety dapat dilakukan dengan menghitung FR dan
SR. Selain FR dan SR, ukuran kinerja apa saja yang dapat dilakukan ditempat kerja anda?
Jelaskan.
Kinerja safety dapat juga diukur dengan perhitungan Safe Man Hours, Nilai Pencapaian Safety
Audit, Statistik Recordable Injury, dsb

74. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Bahaya, Resiko, Kecelakaan (Accident) dan Kejadian
(Incident)
Bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian (kecelakaan,
penyakit akibat kerja, kerusakan alat dan lingkungan kerja)
Resiko adalah nilai kemungkinan dan keparahan suatu bahaya berubah menjadi kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan, datangnya tiba-tiba dan
menyebabkan cidera pada pekerja, penyakit akibat kerja, kerusakan alat, kerusakan lingkungan
atau gabungan ke-empatnya.
Kejadian (incident) adalah Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat mengakibatkan
cideranya seseorang, kerusakan alat, kerusakan lingkungan, terhentinya proses produksi, dan
atau bahkan gabungan dari keempatnya termasuk kejadian-kejadian hampir celaka
(nearmiss/nearhit).

75. Fasilitas-fasilitas tambang apa saja yang harus mendapatkan persetujuan dari KAPIT?
Fasilitas penimbunan Bahan Bakar Cair, Gudang Bahan Peledak, Sistem angkutan darat,
angkutan air, angkutan udara, Permuka kerja tambang permukaan pada bagian atas daerah kgt
tambang bawah tanah, Perubahan konstruksi alat pemindah tanah, Operasional kapal keruk,
Perubahan konstruksi kapal keruk, Alat angkut dlm sumuran, Derek pengangkut orang, Ban
berjalan pengangkutan orang, Fasilitas kelistrikan tegangan tinggi.

76. Jelaskan ttg teori domino insiden


Kronologis terjadinya kecelakaan, sama seperti jatuhnya kartu domino yang didirikan;
penyebab-penyebab kecelakaan diibaratkan seperti kartu domino yang didirikan, mulai dari
kartu Manajemen problem, kartu Penyebab dasar, kartu Penyebab langsung, kartu Kecelakaan
dan kartu Kerugian (kartu domino terakhir). Jika kita ingin mencegah dua kartu terakhir jatuh
(Kartu Kecelakaan & Kerugian), maka kita harus melakukan pengelolaan yang baik terhadap
tiga kartu dibelakang (Kartu Penyebab Langsung, Penyebab Dasar & Manajemen Problem).
77. Jelaskan ttg teori rasio insiden (Frank Bird)
Setiap terjadi 1 kasus kecelakaan yang mengakibatkan kematian (fatality), biasanya didahului
oleh 10 kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan atau 30 kecelakaan yang mengakibatkan
kerusakan property atau 600 kejadian hampir celaka atau 20.000 Perilaku tidak
aman/beresiko. Jika kita tidak ingin terjadi kasus kematian, kecelakaan ringan dan kerusakan
property maka kejadian-kejadian hampir celaka dan perilaku beresiko/tidak aman yang menjadi
dasar dari piramida insiden tsb harus kita kelola dengan benar.

78. Berdasarkan Kep. MPE No. 555k tahun 1995, jika terjadi kecelakaan maka lokasi kejadian tidak
boleh dirubah, kecuali untuk beberapa kasus. Coba anda jelaskan hal tsb dan hal apa yang harus
anda lakukan sebelum melakukan perubahan?
Sesuai pasal 46 Kep. MPE No.555k tahun 1995; KTT tidak boleh mengubah keadaan tempat
dan atau kondisi perbaikan peralatan akibat kecelakaan atau kejadian berbahaya, kecuali untuk
memberikan pertolongan dan bila dianggap perlu untuk kepentingan kelangsungan pekerjaan;
hanya dapat diubah setelah disetujui oleh KAPIT.
Sebelum melakukan perubahan sedapat mungkin harus terlebih dahulu mengumpulkan semua
data dan informasi yang berkaitan dengan kecelakaan tsb, seperti pengambilan photo dan
pembuatan sketsa lokasi kecelakaan.

79. Sebutkan 10 elemen dalam keselamatan kerja


1. Kepemimpinan dan administrasi
2. Inspeksi
3. Investigasi kecelakaan
4. Kesiapsiagaan & tanggap darurat
5. Pelatihan karyawan
6. Alat Pelindung Diri
7. Peraturan keselamatan kerja & prosedur kerja aman
8. Rapat-rapat K3
9. Promosi K3
10. Keselamatan diluar jam kerja

80. Sebutkan 3 keuntungan pengukuran SR


 Tingkat akibat keparahan cidera karyawan (persoal injury) suatu kasus kecelakaan
dapat diketahui ~ sehingga memotivasi semua pihak untuk melaksanakan program K3 ditempat
kerja
 Tingkat akibat biaya perbaikan alat dan atau lingkungan akibat kasus kecelakaan dapat
dihitung ~ sehingga memotivasi semua pihak untuk melaksanakan program K3 ditempat kerja
 Dengan SR, tercermin kinerja pengelolaan safety suatu perusahaan yang sebenarnya

81. Coba jelaskan apa yang dilakukan oleh perusahaan anda berkaitan dengan hygiene sesuai dengan
Kep. MPE No. 555k tahun 1995
 Penyediakan ruang ganti pakaian dan tempat membersihkan badan yang selalu dijaga
kebersihannya
 Penyediaan air bersih dan air minum yang mencukupi dan memenuhi persyaratan
kesehatan;
 Penyediaan jamban yang dibuat sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan
kesehatan
 Pengelolaan dan Pemantauan resiko kesehatan pekerja tambang dalam hubungannya
dengan resiko kesehatan akibat pencemaran udara, zat padat & zat kimia berbahaya,
kebisingan, getaran dan penerangan tempat kerja ~ KTT wajib menjamin dilakukannya
pengukuran atau pemantauan tsb

82. Tipe-tipe pekerjaan apa saja yang perlu persetujuan sebelum dilaksanakan dan siapa yang harus
menyetujuinya?
Setiap pekerjaan yang memiliki tingkat bahaya/resiko yang sangat tinggi untuk terjadinya kasus
fatality, seperti Bekerja diruang terbatas (Confined Space), Bekerja dengan listrik tegangan
tinggi (High Voltage), Melakukan penggalian dan pembuatan parit (Excavating & Trenching),
Pengelasan (Hot Work).
Yang menyetujui adalah petugas-petugas khusus sebagai delegasi/perwakilan dari KTT.

83. Apa yang harus anda lakukan dalam pengelolaan bahan berbahaya
 Bahan berbahaya harus dilengkapi dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)
 Setiap pekerja yang menangani bahan berbahaya tsb harus dipastikan sudah membaca,
paham/mengerti dan menjalankan semua informasi yang tertulis dalam MSDS tsb (spt;
sifat/karakteristik bahan, cara pengangkutan, penyimpanan, penanganan termasuk APD yang
harus digunakan, firstaid jika terjadi kecelakaan, dsb)

84. Sebagai seorang KTT, peraturan safety apa saja yang akan anda buat/terbitkan
 Peraturan perusahaan tentang angkutan
 Aturan lalu lintas jalan tambang termasuk pemasangan rambu-rambu lalu lintas
 Aturan pembatasan jam kerja sesuai dengan tingkat bahaya (exp.: bahaya kebisingan)
 Menetapkan daerah rawan kebakaran beserta aturan yang harus dipatuhi ketika berada
dilokasi tsb
 ....

85. Sebutkan 5 faktor agar pertemuan K3 menjadi efektif


Preparation – Lakukan persiapan dengan pembuatan jadwal pelaksanaan yang lengkap dengan; siapa
pelaksananya, kapan dilaksanakan, berapa lama pelaksanaannya, dimana dilaksanakan, apa
topik dan alat bantunya)
Presentation – Presentasi dilaksanakan dengan baik, Presenter harus memahami topik dan telah
mempersiapkan diri, membuat kerangka acuan presentasi
Visualization – Bagaimana presenter dalam menyampaikan topik bahasan untuk mempermudah peserta
dalam memahami hal/topik yang sedang dibahas (bahasa tubuh presenter, penggunaan alat
bantu, dsb)
Participation – Dalam pelaksanaan pertemuan harus ada partisipasi dari semua peserta yang hadir agar
pertemuan hidup, tidak monoton. Agar ada partisipasi; topik yang dibicarakan harus yang
berhubungan dengan peserta rapat, Presenter dalam mempresentasikan topiknya harus dapat
menarik perhatian peserta, dsb
Evaluation – Setiap pelaksanaan pertemuan K3 harus dilakukan evaluasi untuk langkah-langkah perbaikan
dalam pertemuan berikutnya. Evaluasi dilakukan terhadap semua aspek yang berhubungan
dengan pertemuan tsb, mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaannya.

86. Jelaskan sistem manajemen resiko dari SHEQM


III. LINGKUNGAN KERJA PERTAMBANGAN

1. Apa yang dimaksud dengan Air Asam Tambang? Bagaimana dampaknya terhadap
lingkungan? Dan bagaimana cara pencegahannya?
Air Asam Tambang adalah lindian (leanchate), rembesan (seepage) atau aliran (drainage) yang telah
dipengaruhi oleh oksidasi alamiah mineral sulfida yang terkandung dalam batuan yang terpapar
(exposed) selama kegiatan penambangan.
Dampaknya terhadap lingkungan:
a. Terhadap Tanah: Bersifat toksik/racun sehingga meracuni tanaman, Meningkatkan patogen (mikroba)
penyakit, Menurunkan jumlah mikroba tanah yang bermanfaat untuk fiksasi nitrogen
b. Terhadap Air: Mengakibatkan kematian ikan akibat pH air rendah – terjadi penyumbatan pada insang oleh
garam besi dan aluminium, Dominannya jenis-jenis plankton tertentu dan terjadinya endapan besi didasar
sungai – gangguan thd fotosintesis, transfer energi di air
c. Terhadap Manusia: Al terlarut dalam air dapat menimbulkan gangguan thd pertumbuhan organ tubuh dan
gangguan kesehatan lainnya, Meningkatnya kasus malaria, demam berdarah, cikunguya – karena air
asam adalah tempat yang paling disenangi nyamuk untuk bersarang.
d. Terhadap Bangunan: Bersifat korosif, bangunan beton/semen akan berkurang kekuatannya pada kondisi
asam, Terjadi penyumbatan pada sumur bor akibat pengendapan besi (feri oksida)
Pencegahannya:
Dengan mencegah terbentuknya air asam tambang ~ dengan meniadakan salah satu unsur
pembentuknya (mineral sulfida, air, oksigen) – Baik dengan cara kering (ex. Pelapisan dengan liat, aspal,
ter, semen, geotekstil, dll) maupun dengan cara basah (ex. Penambahan sodium lauril sulfat / SLS pada
coal refuse)
2. Sebutkan elemen-elemen ‘good mining practice’
a. Pembukaan lahan sesuai kebutuhan
b. Top Soil (tanah pucuk) segera dimanfaatkan untuk revegetasi, bila tidak – harus diamankan dengan baik
c. Overburden (tanah penutup) ditimbun dengan benar ditempat yang aman serta dipantau secara berkala
d. Perlindungan terhadap air permukaan dan air tanah
e. Pencegahan dan pengendalian pencemaran udara akibat pengangkutan dan kegiatan lainnya
f. Peledakan tidak boleh menimbulkan gangguan dan atau kerusakan terhadap lingkungan dan sarana
disekitarnya
g. Penampungan tailing harus ditempatkan dilokasi yang stabil dan konstruksinya harus aman
Cakupan dari Good Mining Practice adalah sbb:
1. Teknis eksplorasi
2. Penerapan sumber daya dan cadangan
3. Studi geoteknik dan hidrologi
4. Studi kelayakan (mencakup AMDAL, ekonomis dan lingkungan)
5. Teknis konstruksi
6. Teknis penambangan
7. Teknis pengangkatan
8. Teknis pengolahan/pemurnian
9. Paska tambang

3. Apa saja kewajiban Perusahaan dan Kepala Teknik Tambang (KTT) dalam
pengelolaan lingkungan tambang?
Kewajiban Perusahaan:
a. Mengalokasikan biaya dan fasilitas untuk perlindungan lingkungan
b. Memberikan Diklat perlindungan lingkungan kepada karyawan
c. Menunjuk KTT untuk memimpin langsung pelaksanaan perlindungan lingkungan
d. Bila KTT berhalangan dilapangan, maka perusahaan menunjuk petugas yang melaksanakan kewajiban
KTT dibidang lingkungan
e. Menyampaikan Rencana Tahunan Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan kepada KAPIT
f. Menyampaikan rencana penutupan tambang selambat-lambatnya 1 tahun sebelum berakhirnya operasi
penambangan
g. Menempatkan dana jaminan pelaksanaan reklamasi tambang

Kewajiban KTT:
d. Melaksanakan Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan
e. Mendata jumlah pengadaan, penggunaan, penyimpanan dan persediaan B3
f. Menangani gejala yang berpotensi menimbulkan kerusakan dan atau pencemaran lingkungan
g. Mencegah terjadinya perusakan lingkungan dan atau pencemaran, berikut upaya penanggulangannya
dalam waktu 1x24 jam
h. Menetapkan prosedur penanggulangan perusakan dan pencemaran lingkungan
i. Melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan perusakan dan pencemaran lingkungan
j. Melakukan revegetasi sesuai AMDAL atau UKL/UPL
k. Membuat peta pengelolaan dan pemantauan lingkungan
l. Memeriksa tailing yang mengandung B3 secara berkala dan melaporkannya kepada KAPIT

4. Apa tujuan dan sasaran Reklamasi? Dan apa saja kriteria keberhasilan kegiatan
reklamasi? Bagaimana pelaporan kegiatan reklamasi?
Reklamasi bertujuan untuk memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu akibat
pertambangan agar tercipta lahan bekas tambang dengan kondisi aman, stabil dan tidak mudah tererosi
sehingga dapat dimanfaatkan kembali sesuai dengan peruntukannya.

Kriteria keberhasilan reklamasi:


a. Penataan Lahan: lahan bekas tambang telah diisi kembali, dilakukan pengaturan permukaan lahan serta
penaburan/penempatan top soil (tanah pucuk)
b. Pengendalian Erosi & Pengelolaan Limbah: telah dibuat sarana kendali erosi dan sarana pengelolaan
limbah tambang
c. Revegatasi: Telah dilakukan kegiatan pengadaan bibit tanaman, penanaman, pemeliharaan tanaman
serta evaluasi tingkat pertumbuhan tanaman

Pelaporan kegiatan reklamasi: Laporan dibuat oleh KTT secara triwulan dan tahunan, ditujukan kepada
KAPIT dengan tembusan ke berbagai instansi terkait baik pusat maupun daerah (Dinas Pertambangan
Daerah, dsb)

5. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan reklamasi


tambang!
a. Persiapan Lahan (Pengamanan dan pengaturan)
b. Pengendalian erosi dan sedimentasi
c. Pengelolaan top soil (tanah pucuk)
d. Revegetasi (penanaman kembali) dan atau pemanfaatan lahan bekas tambang untuk tujuan lainnya.

6. Apa yang dimaksud dengan Dana Jaminan Reklamasi? Apa saja Bentuk Jaminan
Reklamasi tsb?
Dana Jaminan Reklamasi adalah dana yang disediakan oleh perusahaan pertambangan sebagai jaminan
untuk melakukan reklamasi dibidang pertambangan umum.

Bentuk Jaminan Reklamasi:


a. Deposito berjangka yang ditempatkan pada Bank Pemerintah atas nama Dirjen GSDM qq. Perusahaan
tambang ybs
b. Accounting Reserve, untuk perusahaan yang memenuhi salah satu persyaratan sbb: Perusahaan Publik
yang terdaftar di Bursa Efek; Anak Perusahaan dari sebuah perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa
Efek; Perusahaan yang memiliki jumlah modal sendiri min. US$ 25 juta yang dinyatakan oleh laporan
keuangan hasil audit
c. Jaminan Pihak Ketiga untuk jangka waktu 5 tahun, dapat berupa: Bank Garansi, Irrevocable Letter of
Credit, Sertifikat Penjaminan dari Lembaga Penjamin milik Pemerintah

7. Apa saja fasilitas pengelolaan lingkungan yang harus ada di workshop?


- Fasilitas pengelolaan limbah cair; Drainase/parit sekitar workshop, Oil Trap, Penampung ceceran Oli
bekas, Bundwall, serbuk gergaji / absorber agent
- Fasilitas pengelolaan limbah padat: Tempat sampah organik dan anorganik
- Fasilitas pengelolaan limbah beracun: Tempat penampungan aki bekas

8. Apa saja komponen biaya reklamasi?


Biaya langsung:
- Biaya pembongkaran fasilitas tambang
- Biaya tata guna lahan
- Biaya revegetasi
- Biaya pencegahan dan penanggulangan air asam tambang
- Biaya pekerjaan sipil sesuai peruntukan

Biaya tak langsung:


- Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat
- Biaya perencanaan reklamasi
- Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor

9. Bagaimana penanganan debu, bising dan emisi gas buang dari proses
pertambangan/pengangkutan batubara?
Penanganan Debu: pada tahap perencanaan: penentuan lokasi penanaman tanaman pelindung
angin/debu; pada tahap pelaksanaan: modifikasi muffler (knalpot) alat angkut; pemisahan jalur kendaraan
berdasarkan besar/kecilnya unit; pembatasan kecepatan unit; penyiraman jalan tambang dengan water
truck; pengukuran dan monitoring debu; pemasangan alat penangkap debu (pada plant).
Penanganan Kebisingan: Pengukuran tingkat kebisingan; modifikasi engine/muffler untuk mengurangi
kebisingan; penyediaan APD (Ear plug, Ear muff).
Penanganan emisi gas buang: Pengukuran dan monitoring emisi gas buang; pelaksanaan maintenance
unit yang baik.

10. Hal apa yang harus dipertimbangan dalam penentuan lokasi penempatan
overburden (tanah penutup)?
Lokasi harus datar, bukan daerah patahan, tidak berada didekat sungai, tidak memiliki kandungan
cadangan batubara yang potensial (atau tidak ada batubara direncana lokasi penempatan OB tsb), jika
memungkinkan dekat dengan lokasi reklamasi, pembuatan sarana pencegahan-pengendalian erosi
mudah.

11. Sebutkan dan jelaskan prinsip umum pengendalian erosi!


- Penyesuaian kegiatan dengan kondisi topografi dan tanah didaerah kegiatan: Penilaian terhadap
kareakteristik fisik lapangan, Memanfaatkan pola drainase alamiah, Memanfaatkan kondisi topografi yang
ada
- Pembuatan rencana kendali erosi dan sedimentasi sebelum aktivitas dilaksanakan
- Sedapat mungkin mempertahankan tumbuhan alami setempat
- Meminimalkan luas dan lamanya tanah terbuka – buat jadwal pengupasan dan pembentukan lereng
- Berupaya untuk menahan sedimen dilokasi atau sumbernya – pembuatan kolam penangkap sedimen
- Mengalirkan air limpasan jauh dari daerah yang terganggu
- Meminimalkan panjang dan kemiringan lereng
- Menstabilkan daerah terganggu sesegera mungkin seperti penanaman covercrop, mulsa, kolam
sedimen, bangunan pengendali erosi, dll
- Berupaya memperlambat kecepatan air limpasan dengan penanaman covercrop, mengalirkan luapan air
limpasan ke saluran alami/parit/sungai
- Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap sarana kendali erosi secara berkala

12. Apa yang dimaksud dengan kasus lingkungan pertambangan? Dan apa saja
kategorinya?
Kasus lingkungan pertambangan adalah suatu kejadian yang setelah melalui proses pemeriksaan
terbukti telah terjadi kerusakan dan atau pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan
pertambangan.
Kategori kasus lingkungan:
a. Terjadi pada batas waktu tertentu
b. Penurunan kualitas lingkungan
c. Perubahan fungsi lingkungan
d. Lingkungan tidak berfungsi lagi
e. Tidak sesuai dengan baku mutu lingkungan / melebihi baku mutu lingkungan

13. Apa saja tanggungjawab KTT dan wewenang PIT dalam penanganan kasus
lingkungan?
Tanggungjawab KTT:
a. Melakukan penanganan segera
b. Melaporkan proses/kronologis terjadinya kasus lingkungan dan upaya penanggulangan yang telah
dilakukan kepada KAPIT
c. Melakukan pencegahan
d. Melakukan tindakan koreksi hasil pemeriksaan PIT
Wewenang PIT:
a. Melakukan pemeriksaan lapangan
b. Pembuktian terhadap kebenaran kasus yang terjadi
c. Memberikan tindakan koreksi
d. Menutup sementara unit kegiatan yang menjadi sumber kasus

14. Bagaimana penanganan hidro carbon yang ada di workshop?


Monitoring pemakaian dan stock hydrocarbon (oli/solar/bensin-BBM); pembuatan oil trap; pengumpulan &
pendataan limbah padat workshop pada tempat yang telah ditentukan

15. Bagaimana penanganan erosi yang sudah mencemari sungai yang airnya
dikonsumsi oleh masyarakat sekitar?
Harus dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan erosi yang telah dituangkan dalam dokumen
AMDAL (RKL/RPL) seperti penanaman covercrop, pembuatan kolam sedimen, pengukuran dan
monitoring laju erosi dibeberapa lokasi pengukuran, pengukuran tingkat sedimentasi dan biota perairan
sungai.

16. Mengapa kegiatan pencegahan kerusakan lingkungan lebih baik dari pada kegiatan
penanggulangan kerusakan lingkungan?
Karena kasus kerusakan lingkungan akan membawa pengaruh akibat yang sangat fatal mengerikan
terhadap kehidupan mahluk hidup yang ada dibumi ini; dan untuk mengembalikan fungsi lingkungan
tersebut perlu waktu yang cukup lama dan kemauan atau usaha yang sungguh-sungguh. Jika kerusakan
lingkungan terjadi, berarti kita mewariskan airmata kepada generasi penerus kita.

17. Apa saja resiko yang harus ditanggung perusahaan jika terjadi kasus lingkungan?
- Membayar ganti rugi
- Penghentian kegiatan sebagai sumber kasus
- Penutupan kegiatan pertambangan apabila kasus lingkungan tidak dapat ditanggulangi
- Mengganti penanggungjawab lapangan apabila terjadi kelalaian
- Pidana apabila ada pihak yang dirugikan akibat pelanggaran hukum

18. Apa yang dimaksud dengan kolam sediment dan apa tujuan pembuatannya?
Kolam sediment adalah kolam air untuk mengumpulkan sediment yang dibentuk dengan cara
membangun dam / tanggul atau dengan menggali cekungan.
Tujuan pembuatannya:
a. Mempertahankan kapasitas penyimpanan waduk didaerah hilir, perairan, saluran pengelak serta aliran air
b. Untuk mencegah pengendapan yang tidak diinginkan pada daerah hilir dan yang sudah ada kegiatan
c. Untuk menerapkan dan menahan sediment yang berasal dari lokasi konstruksi sehingga tidak menambah
jumlah sediment keperairan dibagian hilir

19. Sebutkan fungsi tanaman penutup tanah terhadap pencegahan kerusakan


lingkungan!
- Menghalangi air hujan agar tidak jatuh langsung ke permukaan tanah sehingga kekuatan untuk
menghancurkan tanah dapat dikurangi. Untuk pencegahan erosi paling sedikit 70% tanah harus tertutup
vegetasi.
- Menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi ke dalam tanah
- Penyerapan air kedalam tanah diperkuat oleh transpirasi melalui vegetasi

20. Bagaimana proses pencairan atau pelepasan Dana Jaminan Reklamasi?


- 60% dana di-cairkan; jika telah dilakukan pengisian kembali lahan bekas tambang dan penataan lahan
(back filling) atau bagi kegiatan pertambangan yang kegiatannya tidak dapat dilakukan pengisian
kembali, penataan kegunaan lahan dilakukan sesuai dengan peruntukannya sebagaimana disepakati
dalam RTKL
- 20% dana di-cairkan, setelah selesai melakukan revegetasi (kecuali ditentukan lain) dan selesai
pekerjaan sipil dan atau kegiatan reklamasi
- 20% dana di-cairkan, setelah kegiatan reklamasi dinyatakan selesai oleh Dirjen GSDM

21. Apa saja fasilitas pengelolaan lingkungan yang harus ada di lokasi pengapalan
batubara?
- High Volume Sampler – Alat deteksi debu
- Automatic Water Sprayer – Penyiram air secara otomatis
- Oil Spil Kit, Absorber, Oil Boom dan Oil Skimmer

22. Bagaimana penetapan besarnya dana jaminan reklamasi tambang?


Besarnya jaminan reklamasi ditetapkan berdasarkan biaya reklamasi sesuai dengan rencana reklamasi
tahunan yang tertuang dalam (Rencana Tahunan Pengelolaan Lingkungan) untuk jangka waktu 5
tahun. Bagi perusahaan pertambangan yang umurnya kurang dari 5 tahun, besarnya jaminan reklamasi
disesuaikan dengan rencana reklamasi untuk jangka waktu umur tambangnya.

23. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju erosi:


- Curah hujan
- Kemiringan lereng
- Jenis tanah
- Perlakuan terhadap tanah
- Tanaman penutup tanah

24. Sebutkan hal-hal utama yang dijadikan pertimbangan dalam study kelayakan
(feasibility study) AMDAL pertambangan?
a. Kelayakan dalam segi teknis
b. Kelayakan dalam segi ekonomi
c. Kelayakan dalam segi lingkungan

25. Apa yang dijadikan referensi kajian AMDAL?


PP No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL;
Bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup
yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan
pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini mungkin;
Bahwa analisis mengenai dampak lingkungan hidup diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang pelaksanaan rencana usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak besar dan penting

26. Sebutkan pasal 29 dan 30 dari UU No.11 tahun 1967 (UU Pokok Pertambangan)!
Psl 29 menyebutkan bahwa Menteri PE antara lain melakukan pengawasan terhadap kegiatan
lainnya yang menyangkut kepentingan umum.
Psl 30 menyebutkan “Apabila selesai melakukan penambangan bahan galian pada suatu tempat
pekerjaan, pemegang KP diwajibkan mengembalikan tanah sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan bahaya bagi masyarakat sekitarnya”.

27. Bagaimana dan mengapa program Community Development diperlukan di


tambang?
Program Community Development di tambang dilakukan dengan penyusunan rencana & pelaksanaan
program yang menyeluruh dengan melibatkan masyarakat setempat. Hal ini dilakukan untuk
memberdayakan masyarakat sekitar tambang; seperti program penyediaan air bersih, bantuan
pendidikan, kesehatan dan sarana peribadatan; dan program recriutment & pelatihan tenaga kerja lokal
khususnya tenaga non skill.
28. Bagaimana program saudara dalam menjawab tantangan dari masyarakat yang
anti tambang?
Program penyuluhan atau bimbingan kepada masyarakat lokal/setempat (khususnya masyarakat anti
tambang); penyuluhan tentang tentang proses kegiatan penambangan yang ramah lingkungan, dampak
positif kegiatan pertambangan yang dapat dirasakan oleh masyarakat setempat (seperti: ketersediaan
lapangan kerja, pengembangan & pembangunan daerah (terpencil) serta berbagai kegiatan ekonomi
yang cukup luas lainnya).
Program Monitoring dan Analisa dampak kegiatan pertambangan terhadap lingkungan seperti monitoring
& analisa data erosi, sedimentasi, revegetasi, flora-fauna dan pengelolaan air asam tambang)

29. Hal-hal apa saja yang dicakup oleh Environmental Management Plan (EMP)?
Pengelolaan semua dampak akibat kegiatan pertambangan yang harus diupayakan oleh pihak
perusahaan, antara lain:
 Pengelolaan & pengawasan tanah pucuk (top soil) dan overburden
 Pengelolaan & Pengawasan bahan kimia berbahaya (B3), air asam tambang
 Pengelolaan & pengawasan terhadap laju erosi dan sedimentasi
 Pelaksanaan program reklamasi tambang
 Pengelolaan & Pengawasan terhadap kebisingan dan debu

30. Apa saja yang anda ketahui tentang manajemen tanah pucuk (top soil)
Dalam pengelolaan tanah pucuk/top soil, harus mendapat perhatian khusus dengan
menyimpan/menempatkannya pada lokasi yang aman dan diberi label agar terhindar dari kemungkinan
tertimbun, ter-erosi, dan unsur hara-nya tetap terjaga/terpelihara – sehingga pada saat kegiatan
reklamasi keperluan akan top soil/tanah pucuk (yang baik sebagai media tanam) akan dapat terpenuhi

31. Bagaimana cara dan teknik saudara bila harus menambang di hutan lindung?
Caranya dengan menerapkan ‘good mining practice’ atau Teknik penambangan yang memperhatikan
aspek kelestarian lingkungan sehingga setelah kegiatan penambangan selesai, spesies tanaman lokal,
fauna endemik, tata aliran air dan fungsi lahan bekas pertambangan akan kembali berfungsi seperti
semula atau berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

32. Apa yang dimaksud dengan teknik pengendalian erosi dan sedimentasi dengan
metoda vegetatif?
Penggunanaan tanaman dan sisa-sisanya untuk mengurangi daya rusak hujan yang jatuh kepermukaan
tanah, mengurangi jumlah dan daya aliran air permukaan

33. Sebutkan fungsi dan sarana pengendalian erosi dan sedimentasi dengan metoda
vegetatif
Fungsi Metoda Vegetatif:
- Melindungi tanah terhadap daya perusak butir air hujan yang jatuh
- Melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air diatas permukaan tanah
- Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah dan penahanan air yang langsung mempengaruhi besarnya aliran
permukaan
Sarana Metoda Vegetatif:
- Tanaman penutup tanah (cover crop)
- Saluran air bervegetasi
- Pe-Mulsa-an
- Hidrosiding

34. Apa yang dimaksud dengan teknik pengendalian erosi dan sedimentasi dengan
metoda mekanis / teknik sipil?
Perlakuan mekanis yang diberikan terhadap tanah dan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi
serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah

35. Sebutkan fungsi dan sarana pengendalian erosi dan sedimentasi dengan metoda
mekanis/teknik sipil
Fungsi Metoda Mekanis/Teknik Sipil:
- Memperlambat aliran permukaan
- Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak
- Memperbesar infiltrasi air kedalam tanah dan memperbaiki abrasi
- Penyediaan air bagi tanaman

Sarana Metoda Mekanis/Teknik Sipil:


- Saluran permukaan/saluran pengelak
- Saluran bawah tanah
- Gabion
- Penahan tebing
- Geotekstil
- Penghalang sedimen
- Dam Penghambat
- Penangkap sedimen
- Rip-Rap

36. Apa Dampak dari penutupan suatu usaha pertambangan?


 Teknis
Terhentinya penataan tataguna lahan untuk pengembangan daerah

 Ekonomi
Macetnya/terhentinya kegiatan ekonomi masyarakat yang ada disekitar tambang dimana mereka sangat
tergantung terhadap keberadaan tambang tsb

 Lingkungan yang ditinggalkan dengan :


Rusaknya lingkungan yang tidak di reklamasi sehingga dapat mempengaruhi bentuk bentangan
lingkungan (tanah yang berlubang-lubang, tebing yang rawan terhadap adanya longsoran), terbukanya
areal lahan sehingga dapat merusak struktur tanah, erosi, sedimentasi, bencana banjir, air asam
tambang, penurunan kualitas air.

37. Apa yang dimaksud dengan AMDAL ?


Amdal ( Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ) adalah proses kajian yang terpadu untuk
mengkordinasi perencanaan dan kajian dari kegiatan pembangunan yang diusulkan , khususnya
komponen ekologi, sosio-ekonomi dan budaya, sebagai pelengkap kelayakan teknis dan ekonomis.
AMDAL ditetapkan melalui peraturan pemerintah No.29,1986 atau PP 29 / 1986 merupakan
peraturan perlindungan lingkungan hidup pertama yang diberlakukan dengan resmi sesuai
dengan hukum lingakungan Indonesia.

38. Siapa penanggung jawab pelaksanaan AMDAL


Saat ini tanggung jawab peleksanaan AMDAL dialihkan kepada instansi baru, yaitu Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan ( BAPEDAL ) yang dibentuk pada Juni 1990 berdasarkan Kepres No.23 tahun 1990.
Wewenang untuk penerapan proses AMDAL terdapat di dua tingkat pemerintahan yaitu tingkat pusat dan
tingkat daerah.

39.Apa tujuan proses AMDAL ?


Tujuan AMDAL untuk memudahkan dan mempercepat usaha pambangunan yang layak secara
ekonomis, dan dapat diterima dari segi lingkungan dan masyarakat.

40.Jelaskan yang dimaksud dengan rencana pengelolaan lingkungan


Suatu dokumen yang memuat rencana aktivitas pengendalian dan pemantauan lingkungan dari suatu
project

41.Hal apa yang diperlukan oleh perusahaan pertambangan untuk mendapatkan izin dari pemerintah ?
Melengkapi project tersebut dengan AMDAL, Perusahaan juga menyiapkan dana reklamasi

42.Jelaskan yang dimaksud pengelolaan limbah dengan cara 4R?


Reduce : Mengurangi penggunaan bahan pencemar
Reuse : penggunaan kembali limbah semaksimal mungkin
Recycle : Mendaur ulang sampah/limbah sehingga dapat dimanfaatkan kembali
Recover : Pemanfaatan Energi

43.Jelaskan kegiatan yang dilakukan perusahaan mengenai program pemantauan lingkungan ?


Pemantauan kualitas lingkungan yang terdiri dari:
 Kualitas Air : Air minum, Air buangan (buangan industri & Rumah Tangga), Air permukaan, Air Laut serta
biota laut
 Kualitas Udara : Kualitas udara ambien
 Kebisingan: pada seluruh area fabrikasi, perkantoran, ruang operator.
 Getaran: pada peralatan/mesin, proses blasting
 Pencahayaan: didaerah fabrikasi, lapangan maupun di perkantoran
 Hygene Industri: Kebersihan catering, tempat istirahat, limbah pemukiman

44. Bagaimana mengelola dan memonitor peledakan yang menghasilkan flying rock, dust, noise, vibration
yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lingkungan

Masyarakat perlu diinformasikan mengenai adanya rencana peledakan tersebut. Peledakan tidur tidak
boleh menggunakan detonator didalam lubang ledak.Harus dilakukan pengamanan selama 1 x 24 jam
atau lebih. Apa bila didalam peledakan tidur digunakan detonator didalam lubang ledak maka harus
mendapatkan persetujuan KAPIT melalui Kepala Teknik Tambang.

45.Jelaskan hal-hal yang menjadi pertimbangan studi kelayakan ?


Aspek Teknis : memberikan gambaran dari suatu proses pengelolaan tambang yang secara teknis
dampaknya bisa diterima sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah (misalnya kebisingan
dari unit yg digunakan tidak melebihi Nilai Ambang Batas yg telah ditentukan (85 dBA), Menggunakan
mesin/alat yang tidak menimbulkan polusi udara)
Aspek Ekonomi: kegiatan usaha pertambangan dapat memberikan dampak perubahan ekonomi yang
positif bagi negara & masyarakat yang berada disekitar tambang misalnya dengan naiknya pendapatan
perkapita masyarakat setempatnya maupun yang berhubungan dengan tambang, infrastruktur (jalan,
sarana air bersih, pendidikan dsb) berkembang sejalan dengan kemajuan industri.

Aspek Lingkungan: Kegiatan usaha tambang tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan yang dapat
mengakibatkan penurunan kualitas, perubahan fungsi lingkungan, tidak sesuai dengan baku mutu
lingkungan yang telah ditetapkan misalnya akibat dari kegiatan tambang tidak mengakibat pencemaran
limbah B3, Erosi, sedimentasi, banjir dsb

46. Apa perbedaan antara tailing pond & Setling pond


Tailing pond adalah lokasi/kawasan yang berfungsi untuk mengendapkan sisa-sisa dari
suatu proses pencucian mineral

Setling Pond adalah lokasi/kawasan yang berfungsi untuk mengendapkan lumpur dari suatu aliran
permukaan

SOAL-SOAL TAMBAHAN UTAMA

47. Sesuai dengan PP No. 11 Tahun 1967 bahwa Perusahaan harus melakukan
perlindungan terhadap lingkungan. Jelaskan!
a) Pengusaha tambang yang mempunyai daerah penambangan atau Kuasa Penambangan setelah
melakukan kegiatan pertambangan wajib mengembalikan tanah sedemikian rupa sehingga tidak
menimbukan bahaya bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
b) Mengamankan benda maupun bangunan yang dapat membahayakan kepentingan umum.
c) Menteri Pertambangan dan Energi melalui instansi terkait akan melakukan pengawasan secara berkala
melalui KAPIT dna PIT terhadpat kegiatan pertambangan dan kegiatan penunjang lainnya yang
menyangkut kepada kepentingan umum.
d) Diwajibkan mengikuti petunjuk dari menteri, Gubernurm dll sesuai kewenangannya dalam melakukan
kegiatan pertambangan dan perlindungan.

48. According yo Kepmen 1211 year 1995, please explain the obligation of the
Company and KTT
Kewajiban perusahaan:
a) Menyampaikan rencana tahunan pengelolaan dan pemantauan lingkungan kepada KAPIT.
b) Menyampaikan rencana penutupan tambang 1 tahun elambat2nya sebelm operasi tambang berakhir.
c) Menempatkan jaminan reklamasi.
d) Mengalokasikan biaya2 kegiatan seperti pencegahan, penanggulangan, reklamasi, revegetasi dan
pemantauan lingkungan.
e) Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan untuk melindungi lingkungan.
f) Menunjuk KTT untuk melakukan kegitan perlindungan lingkungan.
g) Ada pengganti KTT dalam melakukan kegiatannya.

Kewajiban KTT:
a) Menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
b) Penggunaan dan pengadaan, penyimpanan dan persediaan B3.
c) Identifkasi kegitan yang dapat menyebabkan perusakan atau pencemaran lingkungan.
d) Melaporkan perusakan atau pencemaran lingkungan dlam waktu 1 x 24 jam
e) Menetapkan cara /prosedur untuk pencegahan, penanggulangan perusakan dan pencemaran lingkungan.
f) Melakukan upaya2 pencegahan, penanggulangan, pengendalian dan pemantauan lingkungan.
g) Melakukan reklamasi dan revegetasi
h) Membuat peta pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
i) Melaporkan hasil2 analisa pembuangan B3 secara berkala ke KAPIT.

49. According to Mepmen 1211 year 1995 what the criteria of the environment case
and what the risk could be happen
Kasus lingkungan:
a) adanya kerusakan atau pencemaran lingkungan yang diakibatkan kegiatan pertambangan.
b) Terjadi pada batas waktu tertentu
c) Penurunan kualitas
d) Perubahan fungsi
e) Lingkungan tidak berfungsi
f) Melebihi atau tidak sesuai dengan baku mutu lingkungan

Resiko yang akan terjadi:


a) Membayar ganti rugi
b) Kegiatan dihentikan sebagai sumber kasus.
c) Meutup kegiatan pertambangan jika tidak dapat ditanggulangi.
d) Menggati penanggung jawab lapangan jika terindikasi adanya kelalaian.
e) Tindak Pidana jika ada pihak2 yang dirugikan akibat pelanggaran hukum.

50. How do we deal with the anti mining NGO


a) Kegiatan pertambangan legal dengan adanya izin dan studi2 AMDAL dan kelayakan lainnya.
b) Menjelaskan praktek2 pertambangan yang dilakukan yang mempertimbangkan aspek2 sosial, lingkungan,
teknis dan dampaknya.
c) Mengkomunikasikan rencana, dampak yang mungkin terjadi, pencegahan, penanggulangan dan kontrol
serta pemantauan yang dilakukan bersama dengan pemerintah.
d) Melaporkan hasil2 kegiatan dan pemantauan ke pemerintah sebagai pemberi kuasa dan izin.
e) Komunikasi 2 arah serta umpan balik yang membangun.
f) Sumberdaya yang tersimpan di eksploitasi secara good mining practice.

51. Mining business potential to develop the real economic for community please what
do you do in your company
a) Penyedia lapangan kerja.
b) Pengembangan sarana pendidikan dan kesehatan.
c) Pengembagan masyarakat dan wilayah.
d) Berperan untuk menigkatkan tingkat kehidupan dan percepatan pertumbuhan.

52. What the meaning of Reclamation and please explain the steps
a) Kegiatan memperbaiki atau menata kegunaan lahan bekas tambang atau lahan yang terganggu sebagai
akibat kegiatan usaha pertambangan umum agar kondisinya stabil, tidak mudah tererosi dan dapat
berfungsi dan berdaya guna sesuai dengan peruntukkannya.
b) Langkah2 nya sbb:
- perencanaan reklamasi
- identifikasi aspek2 klimatologi dan lahan
- pemetaan lahan
- kesiapan alat
- persiapan lahan
- pengendalian erosi (pemberian mulsa)
- pengendalian sedimentasi (pembuatan kolam2 pengendapan)
- pengelolaan tanah pucuk
- revegetasi
- pemantauan
- pemeliharaan

53. What the meaning of Reclamation bond, what the reclamation bond should be in
place and what for?
a) Jaminan reklamasi adalah biaya yang dikeluarkan dan disediakan oleh pengusaha tambang sebagia
jaminan untuk melakukan reklamasi dan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu
sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan umum agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai
dengan peruntukkannya.
b) Jaminan reklamasi ditetapkan berdasarkan Rencan Tahuan Pengelolaan Lingkungan untuk jangka watu 5
tahun atau sesuai dengan umur tambang jika kurang dari 5 tahun.
c) Ditetapkan oleh DirJen GSDM.
d) Besarnya jaminan reklamasi akan terus bertambah jika pengusaha pertambangan tidak melaksanakan
kewajiban reklamasi tambang.
e) Jaminan reklamasi mencakup biaya pembongkaran fasilitas tambang, penataan kegunaan lahan,
revegetasi, pencegahan dan penanggulangan air asam ambang, pekerjaan sipil sesuai peruntukannya,
mob dan demob, perencanaan reklamasi dan admin dan keuntungan pihak ketiga yang melakukannya.
f) Jaminan dapat berupa deopsito atau accounting reserve atau jaminan pihak ke tiga.

54. Please explain the overburden management and what the risk if not manage
properly.
a) Over Burden (OB) merupakan batuan samping yang tidak layak secara ekonomis ditambang dan harus
dibuang pad lokasi yang telah ditentukan.
b) OB dapat menjadi sumber terjadinya air asam tambang.
c) Jumlah OB akan menjadi lebih banyak jika ratio antara OB dan mineral yang akan diambil semakin besar.
d) Tinggi OB dapat mencapai puluhan atau ratusan meter tergantung kepada lokasi.
e) Penempatan lokasi OB harus benar, ada drainase dan erosi kontrol dan segera di reklamasi dan
rehabilitasi dan revegetasi.
f) Ada kolam pengendapan yang untuk mengendapkan sediment atau partikel tersuspensi dan mengatur
kualitas air dari aliran air permukaan.
g) Dapat terjadi longsor karena gempa dan intensitas curah hujan tinggi.
h) Dapat terjadi erosi yang dapat mencemari air permukaan dengan bertambahnya partikel tersuspensi.

55. How to avoid and control the Mine Acid water


a) Identifikasi sumber/material air asam tambang, volume dan lokasi.
b) Menghindarinya terekspose/terpapar secara terbuka dan mudah kontak dengan air dan udara.
c) Memisahkannya dengan sumber2 lain dan memberikan tanda.
d) Melakukan penutupan sementara dengan reklamasi dan melakukan penanaman agar terhindar dari
kontak dengan udara dan air yang dapat menyebabkan oksidasi dan reaksi kimia (pelindihan – leachate).
e) Pencegahan lebih baik daripada penanggulangan terhadap terjadinya air asam tambang.
f) Jika air asam tambang telah terjadi harus dikontrol dengan pemberian kapur secara berkala untuk
menjaga pH air berkisar 6-9. Sekali air asam terjadi maka akan selama umur tambang setelah tambang
selesai harus dijaga dan dipantau dengan penambahan kapur dan kualitas air nya.
g) Pembongkaran lokasi sumber air asam tambang dapat dilakukan dengan biaya yang hampir sama untuk
melakukan penambangan yang harus dihindari.
56. Supreme Court has determined that protected forest should be back to the
previous function. What do you do to fulfill the requirement.

a) Protected forest (hutan lindung) merupakan suatu area keanekaragaman hayati yang dapat menjadi
plasma nutfa untuk berbagai kegiatan seperti kehutanan, bio-teknologi, penelitian, sumber obat2an, dsb.
b) Tidak semua hutan lindung mempunyai ciri yang sama sehingga perlu dilakukan survey keanekaragaman
hayati lengkap untuk memastikan bahwa lahan yang dibuka untuk tambang mempunyai ciri yang sama
paa daerah lain.
c) Tidak adanya link dan saling ketergantungan antara satu area dan area lain yang dapat mempengaruhi
ekosistem.
d) Pembukaan tambang di hutan lindung akan sangat terbatas sekali dan harus segera dikembalikan sesuai
dengan fungsinya.
e) Belum diketahui pasti dampak lanjutan jika hutan lindung dibukan untuk pertambangan dan dikembalikan
seperti semula.
f) Pemantaun lanjutan tingkat keberhasilan pengembalian hutan lindung seperti semula setelah tambang
selesai perlu dilakukan agar fungsinya dapat kembali seperti semula (secara teoritis untuk kembali ke
fungsi semula 100% sulit sekali karena ada faktor2 X yang memerlukan penelitian lebih lanjut dan biaya
yang mahal).

57. Explain 3 aspects of feasibility study


a) Aspek lingkungan (dampak terhadap kualitas udara, air dan tanah, pemantauan, rehabilitasi,
pengendalian erosi, reklamasi dan rehabilitasi, pengelolaaan bahan dan limbah berbahaya dan tidak
berbahaya, dll).
b) Aspek teknis (cadangan, studi geoteknik, hidrologi, teknik penambangan, pengolahan, pemurnian,
pengangkutan, penjualan, peralatan – master list, investasi kelayakan usaha, penutupan tambang, dll).
c) Aspek sosial (pengembangan sumberdaya lokal, kemitraan, pengembangan masyarakat dan daerah,
tenaga kerja, produk dalam negeri,dll).
58. Good mining practice
a) Mempunyai dan mentaati hukum perizinan.
b) Perencanaan teknis pertambangan efektif dan efisien.
c) Konservasi bahan galian.
d) Keselamatan pertambangan.
e) eksplorasi dengan presisi tinggi.
f) pemilihan teknologi yang tepat.
g) efisiensi penggunaan lahan.
h) pengelolaan tanah pucuk/penutup, erosi, sedimentasi, air asam tambang.
i) penggunaan kebutuhan air untuk proses.
j) perlindungan dan pemantauan sumberdaya air, udara dan tanah berkelanjutan.
k) penambangan selesai segera direklamasi.
l) Pendekatan sosial kemasyarakatan.
m) Pengembangan daerah dengan mengakomodir rencana dan parisipasi masyarakat.
n) Nilai tambah yang optimal.
o) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
p) Pembangunan berkelanjutan.
q) Mengkomunikasikan.

59. What plan will you submit for the mining closure and who should involve?
a) Rencana Penutupan Tambang harus disetujui oleh Pemerintah (dan bekerjasama dengan Pemerintah
Daerah dan Dinas terkait serta NGO) 2 tahun sebelum rencana tersebut diterapkan.
b) Bentuk akhir dari tambang dan rencana yang akan dilakukan.
c) Pada saat studi kelayakan, rencana penutupan tambang dapat diusulkan.
d) Rencana mencakup kegiatan yang akan dilakukan dalam penutupan tambang seperti pemantauan air,
udara dan tanah, sosial, tenaga kerja, HSE, pengelolaan asset, keterlibatan masyarakat sekitar,
pengelolaan Over Burden, dll.
e) Biaya penutupan tambang.
f) Waktu penutupan tambang.

60. Mine environment very specific the characteristic compare with the other
industry. Please explain.
a) Dapat terjadi dimana saja
b) Merubah bentang alam
c) Padat modal
d) Resiko tinggi
e) Jika terjadi kasus akan menurunkan kualitas lingkungan, perubahan fungsi lingkungan dan tidak dapat
berfungsi lagi dan tidak sesuai dengan baku mutu nya.

61. Please explain your community development


Community Development (CD) adalah sebagai bentuk partisipasi aktif perusahaan pertambangan dalam:
a) Mengikutkan kepentingan komunitas sekitarnya.
b) Penyerapan tenaga kerja lokal (skilled dan unskilled).
c) Membantu daerah2 sekitar yang memerlukannya seperti kesehatan, pendidikan, perbaikan gedung
sekolah, dsb.
d) Membina komunitas untuk menjadi tenaga terampil, aspek HSE, dll.
e) Merubah perilaku dan habit komunitas menerima hal2 yang baru untuk perbaikan dan peningkatan
kualitas hidup, pendidikan, kesehatan, ketrampilan, dll.
f) Membantu membangun daerah agar dapat mandiri dan self-sustainable / mencukupi daerahnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai