Anda di halaman 1dari 6

TUGAS III PERENCANAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI

“Resume Analisis Kompetensi Dasar (KD)”

Dosen Pengampu: Dr. Aris Munandar, M.Si

Oleh:

Dianti Lestari (1402618082)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020
Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 7 Mei 2020

Narasumber : Dr. Nicky Noberta, M.Pd

ANALISIS KOMPETENSI DASAR

A. Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus
diperoleh peserta didik yang mengacu kepada kompetensi inti. Kompetensi dasar memiliki empat
kompetensi inti, pada kurikulum 2013 atau kurikulum nasional kompetensi itu adalah sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Dan empat kompetensi inti tersebut harus
dikuasai oleh peserta didik dalam proses pembelajarannya. Kompetensi dasar juga sebagai acuan
Indikator Pencapaian Kompetensi dalam suatu mata pelajaran.

Dalam pencapaian Indikator Kompetensi, dibutuhkan struktur komponen kompetensi


dasar yang dapat menunjang pencapaian tersebut, antara lain:
a. Tingkat kemampuan (kognitif, psikomotor, afektif) yang dalam penyusunan indikator
tersebut merujuk pada taksonomi ranah kognitif, psikomotor dan afektif
b. Materi pokok

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Indikator Pencapaian Kompetensi merupakan penanda pencapaian kemampuan


kompetensi dasar dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang dapat ditandai dalam bentuk
perilaku yang terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan dan potensi daerahnya.
Dirumuskan dalam Kata Kerja Operasional (KKO) yang dapat diukur dan dapat diobservasi.
Indikator Pencapaian Kompetensi dibagi menjadi tiga tahapan, antara lain:

a. IPK kunci, bertujuan untuk menuntut kemampuan setara dengan kemampuan yang
dirumuskan di dalam kompetensi dasar, sehingga mewakili tuntutan kemampuan
kompetensi dasarnya.
b. IPK pendukung, bertujuan mencerminkan kemampuan prasyarat yang diperlukan
dalam rangka menguasai kemampuan yang dirumuskan dalam tujuan IPK kunci.
c. IPK pengayaan, bertujuan menjadi kemampuan tambahan atau kemampuan yang
sifatnya pengayaan dari target kemampuan minimal pada kompetensi dasarnya. IPK
pengayaan diberikan apabila IPK kunci sudah terpenuhi standar kompetensi.

Dalam hal ini keterampilan guru dikembangkan untuk mengelola Indikator Pencapaian
Kompetensi. Yang diharapkan agar guru mengetahui penempatan-penempatan indikator-
indikator tersebut dalam proses pembelajaran.

C. Langkah-Langkah Menganalisis Kompetensi Dasar


Dalam menyusun atau menganalisis Kompetensi Dasar diperlukan tiga langkah, antara
lain:
1. Penentuan target Kompetensi Dasar
a. Tidak diperbolehkan mengubah deskripsi Kompetensi Dasar
b. Memisahkan setiap kompetensi atau kata kerja yang ada pada Kompetensi Dasar
c. Memisahkan setiap proses pencapaian (jika tidak satu kesatuan)
d. Menuliskan target jika ada kata “dan/atau” menjadi target yang terpisah.
e. Memisahkan setiap materi pada Kompetensi Dasar karena materi

Contoh penentuan target Kompetensi Dasar yang diambil dari pembelajaran IPS di
SMP kelas 8:
KD 3.2. Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap
kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
KD 4.2. Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang
berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan
kebangsaan.

2. Penentuan tingkat Kompetensi Dasar


a. Tidak mengacu hanya pada kata kerja yang ada pada Kompetensi Dasar
b. Membaca secara keseluruhan deskripsi Kompetensi Dasar
c. Jika terdapat dua kata kerja pada Kompetensi Dasar, maka tingkatan kompetensi
tersebut ada dua. Dalam hal ini, keaktifan guru dalam membaca Kompetensi
Dasar untuk melihat tingkatan kompetensi tersebut.
Contoh analisis Kompetensi Dasar pengetahuan yang diambil dari pembelajaran IPS
di SMP kelas 8:
KD 3.2. menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruangan yang berbeda terhadap
kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.
Memiliki syarat, antara lain:
 Pahami dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif.
 Pahami makna dari setiap tingkatan kognitif pada taksonomi bloom (C1-
C6).
 Tidak hanya mengacu pada kata kerja Kompetensi Dasar tetapi harus
dibaca secara keseluruhan tentang deskripsi Kompetensi Dasar.
KD 4.2. Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang
yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan
kebangsaan.
Memiliki syarat, antara lain:
 Pahami makna dari setiap tingkatan keterampilan pada ranah psikomotorik
jika keterampilan konkret (P1-P5) dan ranah kognitif jika keterampilan
abstrak (C1-C6).
 Tidak hanya mengacu pada kata kerja Kompetensi Dasar tetapi dapat
dibaca secara keseluruhan tentang deskripsi Kompetensi Dasar

3. Mengaitkan materi dengan dimensi pengetahuan dan proses berfikir (Matriks Sumbu
Simetri)
a. Memindahkan kata kerja Kompetensi Dasar pada kolom yang sejajar dengan
dimensi pengetahuan dan dimensi proses berfikir sesuai dengan tingkatan
kompetensi tersebut.
b. Mencari Kata Kerja Operasional Padanan dengan kata kerja Kompetensi Dasar
apabila pada KKO tidak operasional.
c. Mementukan KKO untuk IPK pendukung dan pengayaan lalu diletakan secara
sejajar dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses berfikir.
D. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan Indikator Pencapaian Kompetensi
Learning Continuum, Urutan kemampuan yang dibangun dari urutan tingkat dasar
sampai dengan urutan tingkat tinggi sesuai dengan syarat-syarat yang berlaku. Seperti,
sebelum ke IPK pengayaan harus melalui IPK kunci terlebih dahulu. Syarat memberikan
IPK pengayaan apabila peserta didik dapat melewati IPK kunci. Kemampuan awal
merupakan pengetahuan dasar sebagai prasyarat untuk memulai pembelajaran pada tahap
berikutnya. Urutan tersebut dikembangkan secara logis dengan memperhatikan
karakteristik matriks tingkat taksonomi yang dipersyarat.

E. Ketentuan Perumusan Indikator


a. Indikator dirumuskan dari Kompetensi Dasar.
b. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur.
c. Dirumuskan dalam kalimat yang biasa, jelas dan dapat dengan mudah dipahami.
d. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda.
e. Hanya mengandung satu tindakan.
f. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik,
sekolah, masyarakat dan lingkungan.

F. Fungsi Indikator
Fungsi indikator antara lain sebagai pedoman dalam:
a. mengembangkan materi pembelajaran atau bahan ajar.
b. mendesain kegiatan pembelajaran.
c. merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.

G. Pengertian UKRK
Urgensi adalah tingkat kepentingannya. Maknanya indikator tersebut penting dikuasai
oleh peserta didik. Selanjutnya, kontinuitas adalah keberlanjutan yang menjadi dasar bagi
indikator selanjutnya atau berhubungan dengan indikator pada tingkat lanjut. Lalu ada
relevansi yang bermakna bahwa indikator tersebut berhubungan dengan mata pelajaran
lainnya. Yang terakhir ada keterpakaian memiliki makna bahwa indikator tersebut
memiliki nilai yang aplikatif dalam kehidupan bermasyarakat.
H. Ranah Kognitif
a. Mengingat (C1), menarik atau mengingat kembali informasi yang tersimpan dalam
memori jangka panjang.
b. Memahami (C2), mengkonstruksi makn atau pemahaman berdasarkan pengetahuan
dan informasi yang telah dimiliki.
c. Mengaplikasikan (C3), mencakup pengunaan suatu prosedur atau langkah-langkah
dalam menyelesaikan masalah atau dalam proses pengerjaan tugas-tugas. Oleh karena
itu, pengaplikasiannya berkaitan dengan pengetahuan procedural.
d. Menganalisis (C4), menguraikan suatu permasalahan ke dalam unsur-unsur untuk
menentukan bagaimana keterkaitan unsur-unsur tersebut dalam struktur besarnya.
e. Mengevaluasi (C5), membuat suatu penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang
telah ditentukan.
f. Membuat (C6), membuat cakupan kemampuan untuk menghasilkan suatu yang baru
dengan cara mengorganisir beberapa unsur atau bagian menjadi suatu pola atau
struktur yang sebelumnya tidak tampak.

Anda mungkin juga menyukai