TOPIK - 03
KELOMPOK 2
1. Ardika Fateh Hukama
2. Lintang Atika Tifani
3. Nuril Dina Ahasyim
4. Sri Nuzulia
Model pembelajaran assure dapat digunakan sebagai salah satu rujukan bagi peserta
didik untuk melaksanakan sebuah pembelajaran yang disusun secara sistematis dengan
mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan
bermakna bagi peserta didik
ASSURE terdiri dari 6 langkah yakni ;
1. Analyze Learner
2. State Standards and Objectives
3. Select Strategies and Resources
4. Utilize Resources
5. Evaluate and revise
4) Tujuan Pembelajaran
Menurut Standar Proses pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, tujuan pembelajaran
menggambarkan proses dan hasil belajara yang diharapkan dicapai oleh peserta didik
sesuai dengan kompetensi dasar. Ini berarti kemampuan yang dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran mencakup kemampuan yang akan dicapai siswa selama proses belajar dan
hasil akhir belajar pada suatu KD.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi (C),
Peserta didik (A) dapat :
1. Menjelaskan pengertian budaya dari beberapa ahli (B) dengan benar (D).
2. Mengklasifikasikan wujud dan unsur kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli
(B) dengan benar (D).
3. Menganalisis faktor yang mempengaruhi perbedaan budaya dan suku bangsa yang
ada di Indonesia (B) dengan bahasa sendiri (D).
4. Menyajikan hasil diskusi terkait materi pluralitas masyarakat Indonesia perbedaan
budaya dan suku bangsa (B) berupa infografis dengan sistematis (D).
1. Audience (Peserta)
Identifikasi peserta pelatihan menjadi hal penting dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Audience diperlukan untuk siapa tujuan itu dimaksudkan. Tujuan pembelajaran berfokus
pada apa yang akan diketahui dan dapat dilakukan peserta didik setelah proses pembelajaran.
Penting untuk secara jelas mengidentifikasi peserta didik yang ditargetkan termasuk
karakteristiknya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari peserta pelatihan diantaranya
adalah, siapa yang menjadi sasaran dari program pelatihan yang akan disusun?
Contoh:
Siswa mampu ….
Peserta didik mampu …
2. Behavior (Perilaku)
Perilaku pada bagian ini mengacu pada perilaku yang harus ditunjukkan peserta pelatihan di
akhir sesi pembelajaran. Dalam menentukan perilaku harus se-spesifik mungkin dan
menghindari kata-kata yang sulit untuk diukur, seperti mengetahui, memahami, dll. Kata
kerja yang bisa digunakan, seperti “mendemonstrasikan”, “mengidentifikasi”, dll. Untuk
menentukan kata kerja ini dapat mengacu pada taksonomi bloom yang sudah dijelaskan pada
tulisan sebelumnya.
Contoh:
Peserta didik mampu mendemonstrasikan penentuan tajuk subjek ….
Siswa mampu melakukan analisis perkembangan …
3. Condition (Kondisi)
Kondisi pada bagian ini merujuk pada kondisi di mana peserta pelatihan diharapkan dapat
mencapai perilaku yang ditargetkan. Kondisi ini dapat diartikan sebagai stimulus untuk
peserta. Biasanya kondisi ini diberikan dalam bentuk kata benda yang dapat membantu
peserta dalam mencapai perilaku yang ingin dicapai.
Contoh:
Peserta didik mampu mendemonstrasikan hasil diskusi dengan percaya diri dan
bertanggung jawab
4. Degree (Tingkatan)
Elemen terakhir ini digunakan untuk mengukur capaian tujuan pembelajaran. Hal ini
berkaitan dengan elemen kedua, perilaku. Pada elemen kedua ditekankan bahwa penentuan
kata kerja harus spesifik dan terukur. Pada elemen ini, lebih dijelaskan lagi standar
pengukurannya.
Contoh:
Peserta didik mampu mendemonstrasikan hasil diskusi dengan percaya diri dan bertanggung
jawab selama 30 menit
Peserta didik mampu melakukan analisis perkembangan masa kemerdekaan sampai
reformasi secara runtut tanpa kesalahan.
DAFTAR RUJUKAN
Zaini, Hisyam. dkk. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : CTDS
IAIN Sunan Kalijaga.
Isman, A. (2011). Instructional Design in Education: New Model. TOJET: The Turkish
Online Journal of Educational Technology, 10(1), 136-142.
tojet.net/articles/v10i1/10114.pdf.