Deskripsi Singkat
Akar : Tunggang, dan berwarna cokelat
Batang : Berkayu, bulat, berbulu rapat atau bersisik, percabangan simpodial,
coklat
Daun : Pertulangan daun melengkung (Curninerved), peruratan daun nya
seperti tangga (Scalariform), Tunggal, bulat telur, panjang 2-20 m,
lebar 1-8 cm, berhadapan, ujung dan pangkal runcing, tepi rata,
berbulu, hijau.
Bunga : Majemuk, kelopak berlekatan, memiliki bulu, bagian ujung pendek
dari pangkal, ujung meruncing, daun pelindung bersisik, ungu
kemerahan, benang sari delapan sampai dua belas, panjang ± 3 cm,
merah muda, putik satu, kepala putik berbintik hijau, bakal buah
beruang empat sampai enam, mahkota lima, bulat telur, ungu dan
putih.
Habitat : Tumbuh di dataran rendah hingga kurang lebih 1.500 m dpl.
Perbanyakan : Perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji, benih tersebar
jarak pendek ketika dimakan oleh burung, atau pada bulu hewan
Pengendalian : Pengendalian secara mekanis / manual diantaranya dilakukan dengan
babat dempes yaitu dengan membabat gulma pada ketinggian
tertentu, serta dengan mencabut gulma dengan tangan atau dikenal
dengan istilah jojo. Pengendalian secara kimia dengan herbisida
triklopir.
Daftar Pustaka
Andriani, P. (2020). IDENTIFIKASI TUMBUHAN ASING INVASIF (INVASIVE ALIEN
SPECIES) HERBA DI TAMAN HUTAN RAYA POCUT MEURAH INTAN SEBAGAI
MEDIA PENDUKUNG PEMBELAJARAN PADA SUBMATERI FAKTOR
MENGHILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMAN 1 LEMBAH
SEULAWAH ACEH BESAR. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam, Banda
Aceh.
Syahputra, P. T., Tarmadja, S., & Mawandha, H. G. (2018). UJI EFIKASI HERBISIDA
TRIKLOPIR TERHADAP GULMA Chromolaena odorata L, DAN GULMA
Clidemia hirta L, PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.).
JURNAL AGROMAST, 3(1).