Anda di halaman 1dari 66

Injil Matius

Injil Matius adalah satu di antara empat


Injil Perjanjian Baru (PB). Injil secara
tradisi disalin dalam urutan dengan
Matius terlebih dulu, disusul dengan
Markus, Lukas dan Yohanes. Bersama-
sama Injil Markus dan Lukas, Injil ini
digolongkan Injil sinoptis.

Kitab Matius mempunyai amanat tentang


"Kabar Baik" (injil; bahasa Inggris: gospel)
bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat
yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat
terlihat melalui contoh Doa Bapa Kami.
Melalui Kerajaan Allah inilah Yesus
Kristus akan memulihkan kondisi Bumi
dan kehidupan umat manusia. Oleh
karena itu, hal inilah yang akan menjadi
kesaksian bagi semua bangsa, barulah
akhir sistem dunia ini berakhir. Melalui
Yesus itulah Tuhan menepati apa yang
telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian
Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Yesus
lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai
orang Yahudi, namun Kabar Baik itu
bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi
saja melainkan untuk seluruh dunia.

Penulis
Walaupun dokumen ini tidak
mencantumkan nama penulisnya, namun
kesaksian semua bapa gereja yang mula-
mula (sejak kira-kira tahun 130 M)
menyatakan bahwa Injil ini ditulis oleh
Matius. Matius adalah seorang
pemungut cukai (petugas pajak pada
zaman itu) yang menjadi salah satu dari
kedua belas rasul Yesus. Meskipun ada
yang menduga ditulis oleh Matius lain
yang hidup 80 tahun setelah Yesus
wafat. Namun, penemuan naskah
papirus yang sekarang disimpan di
Magdalen College, Oxford, Inggris,
menunjukkan bahwa Injil Matius ini
sudah selesai ditulis sebelum tahun 66.
Irenaeus menulis:

"Matius, sekali lagi, mengisahkan


penjelmaan-Nya (Yesus) sebagai
seorang manusia, katanya, ‘Inilah
silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak
Abraham;’ dan juga, ‘ Kelahiran Yesus
Kristus adalah seperti berikut.’ Jadi, ini
adalah Injil Kemanusiaan-Nya; dengan
alasan itu juga (karakter) manusia yang
rendah hati dan lembut ini terus
dinyatakan dalam seluruh Injil."
(Melawan Ajaran Sesat 3.11.8)

Epifanius (atau Epiphanius; ~320-403 M)


yang hidup sezaman dengan Hieronimus
(=Jerome) menulis dalam catatannya
"Panarion" bahwa Matius menulis Injil
dalam bahasa Yunani yang dikutipnya
dan dengan jelas ia menggunakan frasa
baku yang menyatakan status
pengarang.[1]

Epiphanius Panarion 8.2


“Karena St. Matius mendaftarkan
generasi-generasi (dari Silsilah Kristus)
dalam tiga paragraf, dan mengatakan
ada empat belas generasi dari Abraham
sampai Daud, empat belas dari Daud
sampai ke pembuangan, dan empat
belas dari pembuangan sampai ke
Kristus.”[1]
Epiphanius Panarion 51.5.4
“Dan ia menulis pada awalnya, ‘Kitab
generasi (=silsilah) Yesus Kristus, putra
Daud,’ dan kemudian mengatakan ‘putra
Abraham.’ Kemudian, kembali ke poin
utamanya, ia mengatakan “Kelahiran
Yesus Kristus adalah sebagai berikut.
Ketika ibunya Maria bertunangan
dengan Yusuf, sebelum mereka
berkumpul bersama ia didapati
mengandung anak oleh Roh Kudus.”[1]
Epiphanius Panarion 51.6.2
“Bukankah Allah memberikan setiap
penulis Injil tugas tersendiri, sehingga
masing-masing dari empat penulis Injil
yang kewajibannya adalah
mengabarkan Injil dapat menemukan
apa yang harus dilakukan dan
menyampaikan hal-hal yang
bersesuaian dan mirip untuk
menunjukkan bahwa semuanya dari
sumber yang sama, tetapi juga menulis
apa yang tidak dimuat oleh yang lain,
karena masing-masing menerima
bagian yang disediakan dari Roh?”[1]

Eusebius menulis:

"(5) Dan pengikut-pengikut sisanya dari


Juruselamat kita, keduabelas rasul,
ketujuh puluh murid, dan yang lain yang
tak terhitung, bukannya tidak tahu akan
hal-hal tersebut. Namun, dari semua
murid-murid Tuhan, hanya Matius dan
Yohanes, yang meninggalkan kenangan
tertulis, dan mereka, menurut tradisi,
didorong untuk menulis hanya karena
tekanan kebutuhan. (6) Karena Matius,
yang mulanya memberitakan kepada
orang Ibrani, ketika ia hendak pergi ke
bangsa lain, menekadkan untuk menulis
Injilnya dalam bahasa daerahnya,
sehingga mengkompensasi mereka
yang harus ditinggalkannya atas
kehilangan kehadirannya. (7) Dan ketika
Markus dan Lukas sudah menerbitkan
Injil-injil mereka, mereka berkata bahwa
Yohanes, yang telah menggunakan
seluruh waktunya untuk memberitakan
Injil secara lisan, akhirnya terdorong
untuk menuliskannya dengan alasan
berikut. Ketiga Injil tersebut sebelumnya
telah sampai ke tangan semua orang
dan ke tangannya juga, mereka berkata
ia menerima mereka dan memberi
kesaksian atas kebenaran mereka;
tetapi ada kekurangan dalam mereka
kisah perbuatan yang dilakukan oleh
Kristus pada permulaan pelayanan-Nya.
(8) Dan ini memang benar. Karena
terbukti bahwa ketiga penginjil hanya
mencatat perbuatan yang dilakukan
sang Juruselamat setahun setelah
Yohanes Pembaptis dipenjarakan, dan
mengindikasikan hal ini pada catatan
mereka. (9) Karena Matius, setelah
empat puluh hari puasa dan pencobaan
yang mengikutinya, mengindikasikan
kronologi pekerjaan-Nya ketika ia
berkata: "Maka ketika Ia mendengar
bahwa Yohanes dipenjarakan Ia
meninggalkan Yudea dan pergi ke
Galilea. (10) Markus juga mengatakan
yang sama: "Maka setelah Yohanes
dipenjarakan Yesus datang ke Galilea."
Dan Lukas, sebelum memulai kisahnya
mengenai perbuatan Yesus, mencatat
waktu sedemikian, ketika ia berkata
bahwa Herodes, "menambah semua
perbuatan jahat yang telah
dilakukannya, memasukkan Yohanes ke
dalam penjara." (Eusebius Church
History 3.24.5-8)

Jika diteliti, dapat dilihat bahwa Eusebius


merujuk kepada Injil Matius dalam
bahasa Ibrani pada ayat 5-7 sebagai
salah satu dari “ketiga Injil tersebut
sebelumnya” tetapi ia merujuk kepada
Injil Matius dalam bahasa Yunani ketika
ia berkata, “ telah sampai ke tangan
semua orang.” Satu-satunya
kemungkinan adalah Eusebius
menganggap kedua versi itu sebagai
satu karya, versi Ibrani dan Yunani dari
satu Injil Matius. Dapat dipahami benar
jika Injil Matius bahasa Yunani
merupakan terjemahan yang
dikembangkan dari Injil Matius bahasa
Ibrani, keduanya ditulis oleh Matius.[2]

Pada ayat 9-10, ia membandingkan


tulisan-tulisan Matius dengan Markus
dan Lukas menggunakan frasa serupa
yang menyatakan kepengarangan semua
empat penginjil sementara mengutip dari
Injil Matius bahasa Yunani. Thomas dan
Farnell setuju dengan kesimpulan ini
ketika mereka berkomentar tentang nas
Eusebius ini (3.24.5-10),

“Meskipun Eusebius menyebutkan


bahwa Matius pertama kali menulis
dalam bahasa Ibrani, ia juga
menganggap Injil Matius bahasa
Yunani juga sampai ke tangan sang
rasul (Yohanes). Ia mencatat bahwa
Yohanes tahu mengenai Injil Matius,
Markus dan Lukas, serta mengakui
keakuratan mereka ketika ia menyusun
Injilnya sendiri. Eusebius merujuk
kepada bagian-bagian Injil Matius
bahasa Yunani dan menyebut sang
rasul (Matius) sebagai
pengarangnya."[3]

Waktu penulisan dan Tema


Dalam Injil ini hanya terdapat sedikit
fakta yang dapat menunjukkan kapan
tulisan ini dibuat; sehingga tanggal dan
tempat Injil ini berasal tidak dapat
dipastikan. Beberapa ahli konservatif
memiliki alasan kuat untuk
memperkirakan bahwa ia ditulis sebelum
Yerusalem dihancurkan, antara tahun 60
sampai 65, ketika Matius berada di
Palestina atau Antiokia di Siria, meskipun
ada pakar liberal yang memperkirakan
antara tahun 180 dan 200. Semua ahli
sepakat bahwa tulisan-tulisan Ignatius
merujuk, namun tidak mengutip langsung
Injil Matius, yang berarti Injil ini sudah
selesai ditulis pada awal abad ke-2
Masehi.

Penemuan naskah-naskah papirus, "The


Oxford Papyri", oleh Prof. Casten Peter
Thiede, memberi bukti kuat bahwa Injil
Matius ditulis sebelum tahun 65 M. Di
antara naskah-naskah tersebut
ditemukan 3 lembar yang berisi ayat-ayat
dari Injil Matius pasal 26, tentang
pengurapan Yesus di rumah Simon si
kusta di Betania, dan pengkhianatannya
oleh Yudas Iskariot. Di antara naskah-
naskah itu juga ditemukan surat dari
seorang petani bernama Harmiysis yang
mengajukan banding pada pengadilan
Romawi untuk menambah jumlah
ternaknya dengan menyebut tanggal
"tahun ke-12 kaisar Nero, Epeieph 30."
atau pada penanggalan Gregorian, 24
Juli 65/66 M.

Sejumlah sarjana Alkitab percaya bahwa


Injil ini merupakan Injil yang pertama
ditulis, sedangkan ahli-ahli yang lain
beranggapan bahwa Injil yang ditulis
pertama adalah Injil Markus.[4]

Injil Matius sebagai Injil yang


pertama kali ditulis

Selama 1500 tahun pertama Kekristenan,
Gereja secara mutlak meyakini bahwa
keempat Injil itu dalam sejarahnya ditulis
sesuai urutan yang didapati dalam kanon
Alkitab: Matius yang pertama, Markus
kedua, Lukas ketiga, dan Yohanes yang
terakhir dari semuanya. Alasan
mempercayai bahwa Injil Matius ditulis
terdahulu cukup sederhana: kesaksian
dari para saksi kuno yang menegaskan
bahwa Injil Matius yang pertama ditulis
dan juga ditulis dalam bahasa
Ibrani/Aram. Santo Agustinus menulis
pada tahun 420-an M demikian:[4]

"Maka, keempat penulis Injil tersebut


yang namanya mendapatkan
penyebaran yang menakjubkan ke
seluruh dunia, dan yang jumlahnya telah
ditetapkan hanya empat, ... diyakini
telah menulis dalam urutan sebagai
berikut: pertama Matius, kemudian
Markus, ketiga Lukas, terakhir Yohanes."
"Dari keempatnya, jika benar, hanya
Matius yang dicatat telah menulis
dalam bahasa Ibrani; yang lain dalam
bahasa Yunani. Dan bagaimanapun
mereka tampaknya masing-masing
memegang urutan pengisahan tertentu,
hal ini tentunya tidak dapat dianggap
bahwa masing-masing penulis memilih
untuk menulis dengan mengacuhkan
apa yang telah dilakukan para
pendahulunya."[5]
Ada pula alasan lain mengapa Matius
mungkin merupakan yang pertama
menuliskan Injil Kristus - ia memiliki
kertas dan tinta! Para Rasul lain
kebanyakan adalah para nelayan. Matius
adalah seorang pemungut cukai, artinya
ia merupakan pencatat pembukuan dan
akuntan keuangan. Pada masa di mana
penulisan, kertas perkamen, dan tinta
adalah komoditas langka, sangat tepat
jika seorang Rasul yang mempunyai
akses pada hal-hal tersebut merupakan
yang pertama menuliskan riwayat
kehidupan Kristus.[4]

Injil Matius pertama ditulis dalam


bahasa Ibrani

Dua bapa gereja dan sejarawan pada
masa awal gereja, Eusebius dan Origen,
menulis bawa ada rasul lain yaitu
Bartolomeus yang juga pergi ke India dan
membawa serta suatu teks Injil
besertanya, menurut penemuan Samuel
Moffett, sarjana dan pengarang dari
Princeton. Dalam bukunya, A History of
Christianity in Asia, Moffett menyatakan
bahwa seorang sejarawan dan
misionaris bernama Pantaenus pergi ke
India tahun 180 M, dan menemukan
sebuah salinan Injil Matius dalam bahasa
Ibrani yang dulu dibawa oleh
Bartolomeus ke sana. Eusebius (abad ke-
4) menulis bahwa Pernah dilaporkan di
antara orang-orang yang mengenal
Kristus, (Pantaenus) menemukan Injil
menurut St. Matius (yang tiba lebih dari
seabad sebelum tibanya Pantaenus).
Karena Bartolomeus, salah satu dari para
rasul telah mengabarkan Injil kepada
mereka dan meninggalkannya (di India)
tulisan Matius dalam bahasa Ibrani yang
mereka lestarikan.[6]

Moffett menulis, Fakta bahwa Pantaenus


adalah ... seorang Yahudi ... menjelaskan
ketertarikannya secara khusus pada
salinan bahasa Ibrani Injil Matius. Fakta
bahwa ia kembali ke Aleksandria
membawa salinan Injil itu menambah
validitas penemuan ini.[6]
Sarjana George Howard, dalam bukunya,
The Gospel of Matthew According to a
Primitive Hebrew Text, mengutip tulisan
dari awal abad ke-2 oleh Papias (~ 60-
130 M), uskup Hierapolis di Asia Minor,
yang menyatakan bahwa Matius
mengumpulkan perkataan-perkataan
dalam bahasa Ibrani. Sejarawan
Epiphanius dan Eusebius, keduanya dari
abad ke-4 menulis bahwa Matius
menerbitkan Injilnya dalam bahasa Ibrani
dan bahwa ia menulis Injilnya dalam
bahasa daerahnya.[6]

Injil Matius ditulis sebelum Injil


Markus

Bahwa Injil Matius kemungkinan bukan
Injil yang pertama ditulis baru muncul
akhir-akhir ini karena sejumlah pakar
mengajukan keraguan atas kebangkitan
Yesus dan Ketuhanan-Nya, sehingga
muncul dugaan bahwa ada pesan Kristen
yang dipalsukan. Dengan demikian
muncul anggapan bahwa Injil yang paling
pendek dan sederhana mungkin adalah
yang tertua. Pakar-pakar ini
mengusulkan bahwa Injil Markus yang
paling pendek itu adalah yang paling
awal ditulis karena tidak banyak memuat
pengajaran Kristus dan kisah
kebangkitan di dalamnya paling
sederhana. Kemudian, diajukan pula
dugaan bahwa ada satu sumber tak
dikenal yang memuat perkataan-
perkataan Yesus (disebut “Q” dari bahasa
Jerman "Quelle" artinya "sumber") yang
dipakai untuk “mengisi” kekosongan
informasi akan pengajaran-pengajaran
Kristus. Ini semua hanyalah spekulasi
dan tidak memiliki dasar sejarah. Teori
ini sendiri masih terus diperdebatkan dan
terbagi-bagi, sementara bukti-bukti
sejarah tidak mendukung Injil Markus
sebagai Injil yang pertama ditulis.[4]

Ide bahwa Injil Markus menjadi sumber


dari Injil Matius dan Markus tidaklah
sejelas yang dikemukakan sebagai
argumen. Bisa jadi Markus yang
mengambil bahan dari Matius dan Lukas,
mengikuti urutan mereka jika sepakat,
tetapi memutuskan untuk mengikuti
salah satu jika berbeda. Ini didukung oleh
fakta bahwa pada gereja mula-mula,
yang lebih dekat pada tarikh penerbitan
keempat Injil, secara mutlak memilih
komposisi Matius sebagai yang pertama,
tanpa ada bukti bahwa Injil Markus
ditulis terlebih dulu. Lebih lagi, Matius
adalah seorang saksi mata, tidaklah
perlu untuk tergantung pada Markus,
yang bukan seorang saksi mata, untuk
mengumpulkan informasi mengenai
kehidupan Kristus, termasuk pertobatan
Matius sendiri![7]

Bahasa penulisan
Catatan para bapa gereja
mengindikasikan bahwa Injil Matius
awalnya ditulis dalam bahasa
Aram/bahasa Ibrani, yaitu bahasa sehari-
hari pada zaman itu di Israel, dengan
tulisan Ibrani. Kemudian Matius juga
membuat terjemahan bahasa Yunani
yang dikenal saat ini.[2]

Pada tahun 130-an, Papias, uskup di


Hieropolis di Asia Minor, menulis,
"Matius menyusun perkataan-
perkataan-Nya [Tuhan] dalam bahasa
Aram, dan setiap orang
menerjemahkannya sebisanya" [8]
Sekitar tahun 180 Irenaeus dari Lyons
menulis bahwa:
Maka Matius menerbitkan suatu Injil
tertulis di antara orang-orang Ibrani
dalam bahasa dialek mereka,
sementara Petrus dan Paulus
mengabarkan (Injil) di Roma dan
meletakkan dasar Gereja. Setelah
keberangkatan (kematian) mereka,
Markus, murid dan penerjemah Petrus,
juga menyerahkan kepada kita dalam
tulisan apa yang dikotbahkan Petrus.
Juga Lukas, teman seperjalanan Paulus,
mencatat dalam satu kitab, Injil yang
disampaikan kepadanya. Setelahnya,
Yohanes, murid Tuhan, yang pernah
pula bersandar di dada-Nya,
menerbitkan sendiri sebuah Injil selama
Ia tinggal di Efesus di Asia.[9]
Beberapa waktu setelah tahun 244
peneliti Kitab Suci, Origen menulis, "Di
antara empat Injil, yaitu yang tak
terbantahkan dalam Gereja Allah di
kolong langit, aku mempelajari dari
tradisi bahwa yang pertama ditulis
oleh Matius, yang pernah menjadi
pemungut cukai, tetapi kemudian
menjadi rasul Yesus Kristus, dan [Injil]
itu dipersiapkan untuk orang yang
beralih kepercayaan (converts) dari
Yudaisme dan menerbitkannya dalam
bahasa Ibrani."[10]
Eusebius sendiri menyatakan bahwa
"Matius mulai dengan mengabarkan
(Injil) kepada orang Ibrani, dan ketika ia
membulatkan tekad untuk pergi ke
orang-orang (bangsa) lain juga, ia
menurunkan Injilnya sendiri dalam
tulisan bahasa asalnya [bahasa Aram],
supaya bagi mereka yang akan
ditinggalkannya kekosongan yang
diakibatkan oleh kepergiannya dapat
diisi dengan apa yang ditulisnya."[11]
Namun, Eusebius juga menyatakan
bahwa Matius menerjemahkan Injilnya
ke dalam bahasa Yunani: "Karena di
satu sisi penginjil Matius
menyampaikan Injil dalam bahasa
Ibrani. Di sisi lain, setelah
mengubahnya ke dalam bahasa
Yunani, ia mengatakan ‘waktu
menjelang fajar pada hari Tuhan,
setelah berakhirnya Sabat.' Jadi,
Matius menyebut waktu menjelang
fajar hari Tuhan, ‘setelah berakhirnya
Sabat-sabat [jamak]’ bukannya
mengatakan ‘sore hari Sabat’, maupun
‘setelah Sabat [singular].’”[12] Selain itu
Eusebius juga menulis:
"Kata-kata, ‘Allahku, sendengkanlah
telingamu untukku, mengapa Engkau
meninggalkan aku?’ diucapkan pada
permulaan Mazmur (Mazmur 22),
dicatat oleh Matius sebagai telah
dikatakan oleh Juruselamat kita pada
waktu kesengsaraan-Nya: ‘Dan pada
jam keenam (=jam 12 siang), kegelapan
menyelimuti seluruh bumi sampai jam
kesembilan (=jam 3 siang), dan pada
jam kesembilan Yesus berkata dengan
suara nyaring, Eloim, Eloim, lama
sabachthani, dengan kata lain, dapat
diterjemahkan, Allahku, Allahku,
mengapa Engkau menginggalkan Aku?’”
(Eusebius Demonstratio Evangelica
10.8)[13]

John Owen setuju dengan hal ini ketika ia


menulis:

“Kata-kata yang diucapkan-Nya diambil


dari Mazmur 22:1, di mana ‘Eli, Eli,
lama’ adalah dari bahasa Ibrani, dan
‘sabachthani’ adalah dalam bahasa
Aram atau Syro-Chaldaic, yang
merupakan bahasa umum pada waktu
itu …’Dengan kata lain, yaitu yang dapat
diterjemahkan.’ Ini adalah kata-kata
sang Penginjil, yang menulis Injil-Nya
dalam bahasa Yunani, tetapi
mempertahankan kata-kata yang
diucapkan oleh Yesus, agar dapat
menunjukkan mengapa orang Yahudi
mengira Ia memanggil Elia (Elias).
Mereka yang percaya bahwa Injil
Matius ditulis pertama kali dalam
bahasa Ibrani atau bahasa Aram,
menganggap kata-kata ‘dengan kata
lain,’ berasal dari penerjemah.”[14]

Latar Belakang
Jika Injil Markus ditulis untuk orang
Romawi dan Injil Lukas untuk Teofilus
dan semua orang percaya bukan Yahudi,
maka Injil Matius ditulis untuk orang
percaya bangsa Yahudi.

Latar Belakang Yahudi dari Injil ini


tampak dalam banyak hal, termasuk:

1. ketergantungannya pada penyataan,


janji, dan nubuat Perjanjian Lama
(PL) untuk membuktikan bahwa
Yesus memang Mesias yang sudah
lama dinantikan;
2. hal merunut garis silsilah Yesus,
bermula dari Abraham (Matius 1:1-
17);
3. pernyataannya yang berulang-ulang
bahwa Yesus adalah "Anak Daud"
(Matius 1:1; Mat 9:27; Mat 12:23;
Mat 15:22; Mat 20:30-31; Mat
21:9,15; Mat 22:41-45);
4. penggunaan istilah yang khas
Yahudi seperti "Kerajaan Sorga"
(yang searti dengan "Kerajaan
Allah") sebagai ungkapan rasa
hormat orang Yahudi sehingga
segan menyebut nama Allah secara
langsung, dan
5. petunjuknya kepada berbagai
kebiasaan Yahudi tanpa
memberikan penjelasan apa pun
(berbeda dengan kitab-kitab Injil
yang lain).

Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-


mata untuk orang Yahudi. Seperti
amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada
hakikatnya ditujukan kepada seluruh
gereja, serta dengan saksama
menyatakan lingkup universal Injil
(misalnya Matius 2:1-12; Mat 8:11-12;
Mat 13:38; Mat 21:43; Mat 28:18-20).
Secara umum, kitab ini bertemakan
Yesus, Raja Mesianis.

Tujuan
Matius menulis Injil ini

1. untuk memberikan kepada sidang


pembacanya kisah seorang saksi
mata mengenai kehidupan Yesus,
2. untuk meyakinkan pembacanya
bahwa Yesus adalah Anak Allah
yang dinubuatkan oleh nabi-nabi
Perjanjian Lama, yang sudah lama
dinantikan, dan
3. untuk menunjukkan bahwa Kerajaan
Allah dinyatakan di dalam dan
melalui Yesus Kristus dalam cara
yang belum pernah terjadi
sebelumnya.

Matius ingin sekali agar pembacanya


memahami bahwa:

1. Hampir semua orang Israel menolak


Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka
tidak mau percaya karena Ia datang
sebagai Mesias yang rohani dan
bukan sebagai Mesias yang politis
(yang akan membebaskan mereka
dari penjajahan Romawi.
2. Hanya pada akhir zaman, Yesus
akan datang dalam kemuliaan-Nya
sebagai Raja segala raja untuk
menghakimi dan memerintah
semua bangsa.

Ayat-ayat terkenal
Matius 5-7: Khotbah di bukit, yang
berisi antara lain:
Matius 5:44: "Tetapi Aku (Yesus)
berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu."
Matius 6:9-13: Doa Bapa Kami
Matius 6:33: "Tetapi carilah dahulu
Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu."
Matius 7:12: (Etika timbal balik)
Segala sesuatu yang kamu
kehendaki supaya orang perbuat
kepadamu, perbuatlah demikian
juga kepada mereka. Itulah isi
seluruh hukum Taurat dan kitab
para nabi.
Matius 28:18-20: (Amanat Agung)
Yesus mendekati mereka dan berkata:
"Kepada-Ku telah diberikan segala
kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman."

Detail isi
Kitab ini bisa dibagi ke dalam empat
bagian:

1. Berisi silsilah, kelahiran, dan masa


pertumbuhan Yesus (Matius 1; 2).
2. Ajaran dan tindakan Yohanes
Pembaptis persiapan terhadap misi
umum Yesus Kristus (Matius 3;
4:11).
3. Ajaran dan tindakan Yesus di Galilea
(Matius 4:12-20:16).
4. Penderitaan, wafat, dan kebangkitan
Yesus (20:17-28).

Menurut judul perikop LAI Terjemahan


Baru[15]

Cerita kelahiran Orang-orang


majus dari Timur


Silsilah Yesus (2:1–12)
Kristus (1:1–17)
Penyingkiran ke
Kelahiran Yesus Mesir (2:13-15)
Kristus (1:18–25)
Pembunuhan
anak-anak di
Betlehem (2:16– (4:1–11)
18) Yesus tampil di
Pelarian ke Mesir Galilea (4:12–17)
(2:19-23) Yesus memanggil
Pembaptisan murid-murid yang
dan pelayanan … pertama (4:18–
mula-mula 22)

Yohanes Yesus mengajar


Pembaptis (3:1– dan
12, 11:2-19, 14:1– menyembuhkan
12) banyak orang
(4:23-25)
Yesus dibaptis
Yohanes (3:13– Khotbah di
Bukit (5–7)

17)
Pencobaan di Ucapan bahagia
padang gurun (5:1-12)
Garam dan terang Hal menghakimi
dunia (5:13-16) (7:1-5)
Yesus dan hukum Hal yang kudus
Taurat (5:17-48) dan berharga
Hal memberi (7:6)
sedekah (6:1-4) Hal pengabulan
Hal berdoa (6:5- doa (7:7-11)
14) Jalan yang benar
Hal berpuasa (7:12-14)
(6:16-18) Hal pengajaran
Hal yang sesat (7:15-
mengumpulkan 23)
harta (6:19-24) Dua macam
Hal kekuatiran dasar (7:24-27)
(6:25-34) Kesan pendengar
(7:28-29)
Penyembuhan dan orang-orang
dan Mujizat

lain (8:14-17)

Yesus Hal mengikut


menyembuhkan Yesus (8:18-
seorang yang 22,16:21-
sakit kusta (8:1-4) 26,17:22-
23,20:18-19)
Yesus
menyembuhkan Angin ribut
hamba seorang diredakan (8:23–
perwira di 27)
Kapernaum (8:5- Dua orang yang
13) kerasukan
Yesus disembuhkan
menyembuhkan (8:28–34)
ibu mertua Petrus Orang lumpuh
disembuhkan
(9:1-8) Seorang bisu
Matius pemungut disembuhkan
cukai mengikut (9:32-34)
Yesus (9:9–13) Belas kasihan
Hal berpuasa Yesus terhadap
(9:14–17) orang banyak
(9:35-38)
Anak kepala
rumah ibadat Instruksi untuk
Perempuan yang para murid
sakit pendarahan sebagai

misionaris
(9:18-26)
Yesus Yesus memanggil
menyembuhkan kedua belas rasul
mata dua orang (10:1–4)
buta (9:27-31) Yesus mengutus
kedua belas rasul
(10:5-15) Pembaptis (11:2-
Penganiayaan 19)
yang akan datang Yesus mengecam
dan pengakuan beberapa kota
akan Yesus (11:20-24)
(10:16-33) Ajakan Juru
Yesus membawa Selamat (11:25-
pemisahan - 30)
Bagaimana Murid-murid
mengikut memetik gandum
Yesus(10:34– pada hari Sabat
42,11:1) (12:1–8)
Respon untuk Yesus
Yesus

menyembuhkan
orang pada hari
Yesus dan
Sabat (12:9-15a)
Yohanes
Yesus Hamba Perumpamaan
Tuhan (12:15b- tentang seorang
21) penabur (13:1-23)
Yesus dan Perumpamaan
Beelzebul (12:22– tentang lalang di
37) antara gandum
Tanda Yunus (13:24-30)
(12:38–42; 16:1– Perumpamaan
4) tentang biji
Kembalinya roh sesawi dan ragi
jahat (12:43-45) (13:31-35)

Yesus dan sanak Penjelasan


saudara-Nya perumpamaan
(12:46-50) tentang lalang di
antara gandum
Perumpamaan
(13:36-43)
Yesus

Perumpamaan Yesus memberi
tentang harta makan lima ribu
terpendam dan orang (14:13–21)
mutiara yang Yesus berjalan di
berharga (13:44- atas air (14:22–
46) 33)
Perumpamaan Yesus
tentang pukat menyembuhkan
(13:47-52) orang-orang sakit
Yesus ditolak di di Genesaret
Nazaret (13:53– (14:34-36)
58) Perintah Allah
Yohanes dan adat istiadat
Pembaptis Yahudi (15:1–20)
dibunuh
Perempuan
(14:1-12)
Kanaan yang
percaya (15:21- Pengakuan
28) Petrus (16:13–
Yesus 20)
menyembuhkan Pemberitahuan
banyak orang pertama tentang
sakit (15:29-31) penderitaan
Yesus memberi Yesus dan syarat-
makan empat syarat mengikut
ribu orang Dia (16:21-28)
(15:32–39) Yesus dimuliakan
Orang Farisi dan di atas gunung
Saduki meminta (17:1–13)
tanda (16:1-4) Yesus
Tentang ragi menyembuhkan
orang Farisi dan seorang anak
Saduki (16:5-12)
muda yang sakit Kerajaan Surga
ayan (17:14-20) (18:1–7)
Pemberitahuan Siapa yang
kedua tentang menyesatkan
penderitaan orang (18:8-11)
Yesus (17:22-23) Perumpamaan
Yesus membayar tentang domba
bea untuk Bait yang hilang
Allah (17:24-27) (18:12–14)

Kehidupan Tentang
dalam menasihati
komunitas

sesama saudara
Kristen (18:15-20)

Siapa yang Perumpamaan


terbesar dalam tentang
pengampunan orang upahan di
(18:21-35) kebun anggur
(20:1–16)
Yesus di
Yerusalem

Pemberitahuan
ketiga tentang
Perceraian (19:1–
penderitaan
12)
Yesus (20:17-19)
Yesus
Permintaan ibu
memberkati anak-
Yakobus dan
anak (19:13–15)
Yohanes
Orang muda yang
Bukan
kaya (19:16–26)
memerintah
Upah mengikut melainkan
Yesus (19:27-30) melayani (20:20–
Perumpamaan 28)
tentang orang-
Yesus Yesus (21:23-27)
menyembuhkan Perumpamaan
dua orang buta tentang dua
(20:29-34) orang anak
Yesus dielu- (21:28–32)
elukan di Perumpamaan
Yerusalem (21:1– tentang
11) penggarap-
Yesus penggarap kebun
menyucikan Bait anggur (21:33-46)
Allah (21:12–17) Perumpamaan
Yesus mengutuk tentang
pohon ara perjamuan kawin
(21:18–22) (22:1-14)
Pertanyaan Tentang
mengenai kuasa membayar pajak
kepada Kaisar Keluhan terhadap
(22:15–22) Yerusalem
Pertanyaan orang (23:37-39;
Saduki tentang Lukas 13:34-35;
kebangkitan Lukas 19:41-44)
(22:23-33) Kotbah tentang
akhir zaman

Hukum yang
terutama (22:34–
Bait Allah akan
40)
diruntuhkan
Hubungan antara (24:1-2)
Yesus dan Daud
Permulaan
(22:41-46)
penderitaan
Yesus mengecam (24:3-14)
ahli-ahli Taurat
Siksaan yang
dan orang-orang
berat dan Mesias-
Farisi (23:1-36)
mesias palsu Gadis-gadis yang
(24:15-28) bijaksana dan
Kedatangan Anak gadis-gadis yang
Manusia bodoh (25:1-13)
Perumpamaan Perumpamaan
tentang pohon tentang talenta
ara (24:29-36) (25:14-30)
Nasihat supaya Penghakiman
berjaga-jaga terakhir (25:31-
(24:37-44) 46)
Perumpamaan [
tentang hamba Perumpamaa
yang setia dan n domba dan
hamba yang jahat kambing ]
(24:45-51) (25:31-34)

Yesus dihakimi, …
disalib, mati, Yesus makan
dikuburkan, lalu Paskah dengan
dibangkitkan murid-muridNya
Pemberitahuan (26:17–25)
keempat tentang Penetapan
penderitaan Perjamuan
Yesus dan Malam (26:26-29)
rencana untuk Petrus akan
membunuh Yesus menyangkal
(26:1-5) Yesus (26:30-
Yesus diurapi 35,69–75)
(26:6–13) Di taman
Yudas Getsemani
mengkhianati (26:36–46)
Yesus (26:14-16) Yesus ditangkap
(26:47-56)
Yesus di hadapan Yesus disalibkan
Mahkamah (27:32–44)
Agama (26:57– Yesus mati
68) (27:45-56)
Petrus Yesus dikuburkan
menyangkal (27:57–61)
Yesus (26:69–75)
Kubur Yesus
Yesus diserahkan dijaga (27:62–66)
kepada Pilatus
Kebangkitan
Kematian Yudas
Yesus (28:1-10)
(27:1–10)
Dusta Mahkamah
Yesus di hadapan
Agama (28:11-15)
Pilatus (27:11-26)
Perintah untuk
Yesus diolok-
memberitakan
olokkan (27:27-
Injil (28:16–20)
31)
Ciri-ciri Injil Matius
Tujuh ciri utama menandai Injil ini:

1. Kitab ini merupakan Injil yang


mencolok sifat ke-Yahudiannya.
2. Ajaran dan pelayanan Yesus di
bidang penyembuhan dan
pelepasan disajikan secara paling
teratur. Karena hal ini, maka pada
abad kedua gereja sudah
mempergunakan Injil ini untuk
membina orang yang baru bertobat.
3. Kelima ajaran utama berisi materi
yang terluas di dalam keempat Injil
yang mencatat pengajaran Yesus:
selama pelayanan-Nya di
Galilea dan
mengenai hal-hal terakhir
(eskatologi).
4. Injil ini secara khusus menyebutkan
peristiwa dalam kehidupan Yesus
sebagai penggenapan Perjanjian
Lama jauh lebih banyak daripada
kitab lain di Perjanjian Baru.
5. Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah
disebutkan dua kali lebih banyak
daripada kitab lain di Perjanjian
Baru.
. Matius menekankan:
standar-standar kebenaran dari
Kerajaan Allah (Mat 5-7)
kuasa kerajaan itu atas dosa,
penyakit, setan-setan, dan
bahkan kematian; dan
kejayaan kerajaan itu pada
masa depan dalam
kemenangan yang mutlak pada
akhir zaman.
7. Hanya Injil ini yang menyebutkan
atau menubuatkan gereja sebagai
suatu wadah yang menjadi milik
Yesus di kemudian hari (Mat 16:18;
Mat 18:17).

Lihat pula
Matius
Perjanjian Baru
Injil Matius
Injil

Didahului
oleh:
Perjanjian
Perjanjian Diteruskan oleh:
Baru
Lama : Injil Markus
Alkitab
Kitab
Maleakhi

Referensi
1. ^ a b c d The Panarion of Epiphanius
of Salamis, Terjemahan: Frank
Williams, BRILL, Boston, Mass. 1987.
2. ^ a b The Hebrew and Greek Gospels
Written by Matthew the Apostle of
Jesus Christ. The Main Evidence.
("Injil bahasa Ibrani dan Yunani ditulis
oleh Matius rasul Yesus Kristus.
Bukti Utama.) oleh Rev. Ron Jones
dan the Titus Institute.
3. ^ Thomas, Robert L. and Farnell, F.
David, Jesus Crisis, Kregel
Publications, 1998, 53.
4. ^ a b c d Why Matthew is the First
Gospel – and not Mark (or Q) oleh Dr
Taylor Marshall
5. ^ St. Augustine, The Harmony of the
Gospels, 2.
. ^ a b c Old texts make case that
Matthew wrote first gospel ("Teks
kuno memberi kesaksian bahwa
Matius yang pertama menulis Injil")
7. ^ Was Mark the First Gospel? - Josh
McDowell Ministry
. ^ Papias. Explanation of the Sayings
of the Lord [dikutip oleh Eusebius
dalam History of the Church 3:39].
9. ^ Irenaeus. Melawan Ajaran Sesat
3:1:1.
10. ^ Origen. Commentaries on Matthew
[dikutip oleh Eusebius dalam History
of the Church 6:25].
11. ^ Eusebius. History of the Church
3:24 [inter 300-325].
12. ^ Eusebius, Questiones Ad Marinum
(Membandingkan Mat 28:1 dengan
Yoh 20:1)
13. ^ Kutipan ini dari "Bukti-bukti Injil"
("Proof of the Gospel Being The
Demonstratio Evangelica of Eusebius
of Caesarea"), Tr. W.J. Ferrar, Vol.1
The Macmillan Company, New York,
1920 (CCEL).
14. ^ Owen, John, A commentary, critical,
expository and practical, on the
Gospels of Matthew and Mark, New
York, Leavitt and Allen, 1857, 398
15. ^ Judul perikop Matius

Pustaka tambahan
(Indonesia) Pengantar Alkitab
Lembaga Alkitab Indonesia, 2002
(Indonesia) Pengantar Kitab Matius di
Situs Web Sabda.org
(Inggris) Albright, W.F. and C.S. Mann.
"Matthew." The Anchor Bible Series.
New York: Doubleday & Company,
1971.
(Inggris) Brown, Raymond E. The Birth
of the Messiah: A Commentary on the
Infancy Narratives in Matthew and Luke.
London: G. Chapman, 1977.
(Inggris) France, R.T. The Gospel
According to Matthew: an Introduction
and Commentary. Leicester: Inter-
Varsity, 1985.
(Inggris) Gundry, Robert H. Matthew a
Commentary on his Literary and
Theological Art. Grand Rapids: William
B. Eerdmans Publishing Company,
1982.
(Inggris) Hill, David. The Gospel of
Matthew. Grand Rapids: Eerdmans,
1981
(Inggris) Jones, Alexander. The Gospel
According to St. Matthew. London:
Geoffrey Chapman, 1965.
(Inggris) McLaughlin, Ra. "The
Adoption of Jesus: On Matthew 1:1-
25". Reformed Perspectives Magazine,
vol. 7, no. 35. 2005.
(Inggris) Schweizer, Eduard. The Good
News According to Matthew. Atlanta:
John Knox Press, 1975

Pranala luar
Teks Injil Matius versi Terjemahan
Baru
Teks Injil Matius versi Bahasa
Indonesia Sehari-hari
(Inggris) Early Christian Writings : texts
and introductions
(Inggris) James W.Deardorff,
"Dependence of Mark upon Matthew"
a synopsis of the evidence
(Inggris) Article from the Catholic
Encyclopedia
(Inggris) A textual commentary on the
Gospel of Matthew Detailed text-
critical discussion of the 300 most
important variants of the Greek text
(PDF, 438 halaman)
(Inggris) Commentary on the Gospel of
Saint Matthew An interpretation of the
inner, practical meaning of the Gospel,
oleh Swami Nirmalananda Giri.

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Injil_Matius&oldid=16809572"

Terakhir disunting 7 bulan yang lalu oleh HsfBot


Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali
dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai