, Riko Nazri
ABSTRAKS
Writing in the scientific article is to give an idea of writing about the idea of
established an Islamic finance institution called Bank Haji Indonesia (BHI) as
Financial institution that manages funds in full pilgrims collected up to trillions of
rupiah each year in the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia.
Haji as the five pillars of Islam which was not only aimed at increasing piety and
spiritual values of the perpetrators, but also save a great economic potential
(Economic Hajj). The number of pilgrims from Indonesia is the most compared
to other countries in the world that every year is always to obtain a quota of up
to 200 thousand over the congregation. If we analyze each year there are 210-
215 candidate hajj with a 16 thousand pilgrims among Hajj plus. If the average
is taken every pilgrims issued ONH (regular or plus) of Rp 30 million it will get
the Rp 6.45 trillion. From this simple calculation we get spending any pilgrims
estimated to average USD 35 million. Up to by July 1, 2011 BPIH initial deposit
ranging up to figures collected Rp. 31.34 trillion and the Ummah Endowment
Fund of Rp 1.9 trillion. If the pilgrim fund can be managed optimally will certainly
have an impact and benefits for the welfare of pilgrims indonesia.
13
KHAZANAH, Vol. 6 No.1 Juni 2013
dengan optimal melalui lembaga ke pergi menunaikan ibadah haji ke Arab
uangan Syariah yang khusus mengatur Saudi setiap tahunnya.
seluruh tata kelola keuangan haji Animo masyarakat muslim di
memberikan dampak dan manfaat Indonesia untuk melaksanakan ibadah
banyak bagi semua pihak yang terlibat haji ke tanah suci Mekkah adalah yang
didalamnya. Sehingga ada harapan paling tinggi dibandingkan dengan
besar melalui ekonomi haji dapat negara-negara lain didunia, setiap
mendorong pertumbuhan perbankan tahunnya terjadi peningkatan, sekali
Syariah nasional serta berkontribusi pun pemerintah melalui Peraturan
pula dalam pembangunan nasional. Menteri Agama No 6 Tahun 2010 telah
Ibadah haji memiliki perbedaan menaikkan setoran awal bagi jama’ah
dengan beberapa ibadah lain yang haji reguler yang semula sebesar Rp
termasuk dalam rukun Islam yaitu 20 Juta menjadi Rp 25 Juta, dan haji
memerlukan biaya yang relatif banyak khusus dari USD 3000 menjadi USD
mencapai puluhan juta rupiah. Nilai 4000. Sampai tanggal 7 Juni 2011
nominal sebesar itu bagi masyarakat saja jumlah daftar tunggu (waiting list)
Indonesia bisa dikatakan cukup jamaah haji Indonesia mencapai angka
mahal, mayoritas penduduk Indonesia 1.420.915, terdiri dari 1.377.414 orang
tingkat kesejahteraannya berada jamaah haji regular dan 43.501 orang
dibawah garis kemiskinan. Bagi jamaah haji khusus (Majalah Realita
mereka yang berkecukupan secara Haji, 2011).
finansial, naik haji tentu tidak menjadi Dan mari kita mencoba menghitung
masalah. Namun bagi mereka yang dan mencermati sekaligus memba
tidak memilki cukup uang maka harus yangkan, jika setiap tahunnya ada 210-
berusaha sekuat tenaga bekerja dan 215 calhaj (calon haji) dengan 16 ribu
menabung untuk bisa menunaikan diantaranya haji plus. Jika diambil rata-
ibadah haji. Banyak umat muslim rata setiap calhaj mengeluarkan ONH
menabung di bank selama bertahun- (regular maupun plus) sebesar Rp 30
tahun atau melakukan usaha lainnya juta, maka akan mendapat angka Rp
seperti menjual perhiasan atau 6,45 triliun. Angka ini akan membengkak
hewan ternak supaya dapat melak hingga Rp. 7,25 triliun bila setiap
sanakan impian banyak kaum muslim jamaah membawa bekal minimal 500
didunia ini, yakni beribadah haji dolar AS. Dari kalkulasi sederhana ini
ke tanah suci Mekkah. Walaupun kita mendapatkan pengeluaran setiap
mayoritas penduduk Indonesia tingkat jama’ah haji diperkirakan rata-rata Rp
kemampuan ekonominya rendah, 35 juta (Majalah Sharing, 2009).
namun setiap tahun kita menyaksikan Sedangkan berdasarkan laporan
ratusan ribu umat Islam Indonesia posisi keuangan pengelolaan BPIH
14
Bank Haji Indonesia : Optimalisasi Pengelolaan Dana....., Riko Nazri
15
KHAZANAH, Vol. 6 No.1 Juni 2013
16
Bank Haji Indonesia : Optimalisasi Pengelolaan Dana....., Riko Nazri
17
KHAZANAH, Vol. 6 No.1 Juni 2013
18
Bank Haji Indonesia : Optimalisasi Pengelolaan Dana....., Riko Nazri
19
KHAZANAH, Vol. 6 No.1 Juni 2013
20
Bank Haji Indonesia : Optimalisasi Pengelolaan Dana....., Riko Nazri
21
KHAZANAH, Vol. 6 No.1 Juni 2013
Jika kita cermati hasil perbandingan Bank Haji Indonesia (BHI) Bisa
dari data-data diatas memang dalam Menjadi Solusi Alternatif
banyak hal komponen-komponen Dengan total dana haji yang tidak
penyelenggaraan haji di Indonesia kecil, jika pendirian Bank Haji Indonesia
lebih unggul, mulai dari jumlah kuota (BHI) dapat direalisasikan, maka BHI
yang disediakan, jumlah daftar akan menjadi bank syariah dengan
tunggu yang relative lebih cepat rata- asset terbesar suatu hari nanti. Saat
rata hanya sampai 6 tahun hingga ini bank syariah dengan asset terbesar
BPIH (direct cost) yang lebih murah, dipegang oleh Bank Syariah Mandiri
sampai ada beberapa negara yang (BSM) dengan asset sebesar Rp 24
ingin mempelajari Manajemen Haji di triliun disusul oleh Bank Muamalat
Indonesia. Namun dari sudut pandang Indonesia (BMI) dengan jumlah asset
(perspektif) saya, saya menganalisis sekitar Rp 15 triliun.
Manajemen Pengelolaan Dana Haji di Tantangan dalam mengimplemen
Malaysia lebih bagus dan optimal, hal tasikan pendirian BHI ini salah satunya
ini menurut saya karena beberapa hal, ialah diperlukan modal yang besar
antara lain: sebagai modal awal operasionalnya,
1. Pengelolaan dana haji yang setidaknya diperlukan modal awal
berprinsip profit, sehingga dari sebesar Rp 3 triliun untuk back up
hasil profit yang diperoleh Tabung resiko atas dana kelolaan sekitar Rp 30
Haji Malaysia (THM) tersebut triliun, namun hal tersebut bisa diatasi
dimanfaatkan untuk meningkatkan dengan menjadikan Dana Abadi Umat
pelayanan jama’ah hajinya seperti (DAU) sebagai alternatif unsur modal
memberikan bagi hasil dari profit awalnya.
yang diperoleh kepada nasabah Melirik konsep pengelolaan dana
haji sampai dengan membantu haji di Malaysia melalui Tabung Haji
pembangunan nasional. Malaysia (THM), dimana pengelolaan
2. Dikelola oleh badan/lembaga diluar dana haji disana memiliki peran dalam
pemerintahan sehingga ada aturan pembangunan nasional. Salah satu
3. jelas antara pemerintah sebagai bentuk keberhasilan THM yakni, saham
regulator dan THM sebagai tabung haji Malaysia selalu berkontribusi
operator. dalam setiap pembangunan nasional,
4. Anak-anak disana sejak usia dini seperti dalam pembangunan menara
sudah didaftarkan oleh orang petronas, lapangan balap sirkuit
tuanya sepang, bandara dan jalan tol. THM
5. untuk mengikuti tabungan haji juga mampu memberikan bagi hasil
6. Laporan keuangannya yang lebih kepada nasabah haji sehingga dari
transparan dan akuntabilitas. bagi hasil yang didapatkan tersebut
22
Bank Haji Indonesia : Optimalisasi Pengelolaan Dana....., Riko Nazri
23
KHAZANAH, Vol. 6 No.1 Juni 2013
Kesejahteraan
Jamaah Haji
Revisi UU No.13
Regulasi BHI Pemisahan Tugas
Tahun 2008
Keterangan: KESIMPULAN
1. Langkah awal yang harus dilaksana Dari pembahasan diatas dapat
kan ialah merevisi UU No.13 Taun disimpulkan, apabila lembaga
2008 Tentang Penyelenggaraan Bank Haji Indonesia (BHI) tersebut
Ibadah Haji yang berprinsip nirlaba dapat di implementasikan dinegeri
untuk dibolehkannya berprinsip kita Indonesia, maka kedepannya
profit oriented dengan catatan manajemen pengelolaan keuangan
profit tersebut untuk kesejahteraan haji di Indonesia akan lebih baik. Bank
bersama Haji Indonesia sebagai Penanggung
2. Untuk mendirikan sebuah lembaga Jawab seluruh tata kelola keuangan
pasti diperlukan sebuah regulasi yang haji akan mengoptimalkan seluruh
mengaturnya, dalam implementasi setoran awal (BPIH) tersebut untuk
BHI ini dibutuhkan peran besar dari kesejahteraan pelayanan jama’ah haji.
Kemenag, Kemenkeu dan Bank BHI juga akan menjadi bank Syariah
Indonesia dalam membuat regulasi dengan asset, hal ini tentunya akan
tersebut. mendorong pertumbuhan perbankan
3. Harus adanya pemisahan tugas Syariah nasional dan berkontribusi
yang jelas didalam penyelenggaraan dalam membantu pembangunan
haji ini, antara yang bertanggung nasional. Sehingga transparansi dan
jawab sebagai regulator dan yang akuntabilitas dalam pengelolaannya
berperan sebagai operatornya. pun menjadi jelas karena dikelola
24
Bank Haji Indonesia : Optimalisasi Pengelolaan Dana....., Riko Nazri
25
KHAZANAH, Vol. 6 No.1 Juni 2013
26