TONSILITIS AKUT
ETIOLOGI :
- GROUP A STREPTOKOKUS β – HEMOLITIKUS
- PNEUMOKOKUS
- STREPTOKOKUS VIRIDANS
- STREPTOKOKUS PIOGENES
- HAEMOPHILUS INFLUENZA
TONSILITIS AKUTA
PATOGENESE :
INFILTRASI BAKTERI PADA EPITEL JAR. TONSIL
MENIMBULKAN RADANG BERUPA KELUARNYA
LEUKOSIT POLYMORPHNUKLEAR
TERBENTUK DETRITUS, YG TDD :
- KUMPULAN LEUKOSIT
- BAKTERI YANG MATI
- EPITEL YANG LEPAS
GEJALA KLINIS :
- SAKIT MENELAN ( ODINOFAGIA )
- DEMAM TINGGI
- LESU, NYERI SENDI
- ANOREKSIA
- OTALGIA ( REFFERED PAIN ) MELALUI
N. GLOSSOFARING
TANDA KLINIS :
PADA PEMERIKSAAN :
- TONSIL MEMBENGKAK, HIPEREMIS, DETRITUS
BERBENTUK FOLIKULAR DAN LAKUNA
- PEMBESARAN KEL. LIMFE SUBMANDIBULA DAN
NYERI TEKAN
TERAPI :
- ANTIBIOTIKA SPEKTRUM LUAS ATAU
SULFANAMIDE
- ANALGETIK / ANTIPIRETIK
- OBAT KUMUR YANG MENGANDUNG DESINFEKTAN
KOMPLIKASI :
- PADA ANAK – ANAK DAPAT TERJADI OMA
- ABSES PERITONSILER
- ABSES PARAFARING
- SEPSIS
- BRONKITIS
- NEPHRITIS AKUT, MIOCARDITIS , ARTHRITIS
PEMBESARAN TONSIL DISEBABKAN PENINGKATAN
SELURUH SELULAR TONSIL
SERING DIJUMPAI PADA ANAK ( USIA 10 -12 THN )
PADA ANAK – ANAK
DIDAPATI TONSIL : - LUNAK
- PERMUKAAN LICIN
- MELEKAT LONGGAR PADA
FOSSA TONSILAR
PADA DEWASA
DIDAPATI TONSIL : - LEBIH KERAS
- PERMUKAAN LUAR BERNODUL
- KRIPTA BIASANYA LEBIH BAIK
Etiologi :
o Kuman penyebab = Tonsilitis akut
o Kadang-kadang golongan gram negatif
Patologi :
- Proses radang berulang yang terjadi epitel
mukosa dan jaringan limfoid terkikis proses
penyembuhan jaringan limfoid diganti dengan
jaringan parut yang akan mengalami pengerutan
kripta melebar.
Kripta secara klinis diisi oleh detritus
Proses berjalan terus sehingga menembus kapsul
tonsil dan akhirnya terjadi perlengketan dengan
jaringan di sekitar fossa tonsilaris
Komplikasi :
Komplikasi ke daerah sekitar tonsil
Rhinitis kronik
Sinusitis
Otitis media secara perkontinuitatum
Komplikasi jauh secara hematogen atau limfogen.
endokarditis, arthritis, nefritis dll
Cara melakukan Diseksi
“ Sluder Guillotine “
Berdasarkan Waktu :
-ATIEDE = 1 – 4 mgg
-ACHAUD = Segera
- AFROID = 4 – 6 mgg ( sudah tenang )
Indikasi Tonsilektomi :
1. Sumbatan :
- Hiperplasia tonsil dgn sumbatan jalan nafas.
- Sleep Apnea
- Ggn menelan
- Ggn bicara
- Cor pulmonal
2. Infeksi :
- Infeksi telinga tengah berulang
- Rinitis dan sinusitis kronis
- Post Peritonsilar Abses
- Abses kelenjer limfe berulang
- Tonsilitis sbg fokal infeksi ke organ penting lain
3. Kecurigaan tumor jinak atau ganas
Komplikasi TE :
- Perdarahan yang banyak
- Abses Paru ( jarang ) Aspirasi darah dan
- Pneumonitis debris paska operasi
Etiologi: biasanya pada usia muda sampai 10-12 thn setelah
itu adenoid tidak berkembang involusi/mengecil
Gejala/tanda:
Obstruksi faring, nasofaring bernafas melalui mulut, tu
malam hari mulut terbuka, bibir atas terangkat untuk dapat
bernafas Adenoid Face (wajah seperti orang bodoh)
Faringitis
Ggn ventilasi dan drainase sinus paranasal sinusitis kronis
Akibat obstruksi tjd ggn Tuba Eustachii otitis media berulang
Ggn tidur tidur ngorok, retardasi mental
Diagnosa
Indikasi Adenoidektomi :
1. Sumbatan
-bernafas melalui mulut
-sleep apneau
-ggn menelan dan bicara
-kelainan bentuk wajah/gigi (Adenoid Face)
2. Infeksi
-Adenoiditis berulang
-otitis media berulang
3. Kecurigaan tumor jinak/ganas
Komplikasi Adenoidektomi :
- Perdarahan
- Terlalu dalam menguret kerusakan dinding
belakang faring
terlalu lateral Torus Tubarius akan berubah
Oklusi Tuba Konduktif deafness
Tonsilitis Membranosa
1. Tonsilitis Difteri
2. Tonsilitis Septik ( Septik Sore Throat )
3. Angina Plaut Vincent
4. Penyakit Kelainan Darah
5. Proses Spesifik : Lues, TBC
6. Infeksi jamur
Etiologi dan Imunitas :
Etiologi : Corynebacterium diphteriae
(gram positif )
Insiden : Sudah menurun Imunisasi
Biasa ditemukan pada anak-anak usia < 10 thn dan
frekwensi tertinggi pada umur 2-5 tahun.
Gejala / Tanda
Gejala / Tanda :
Demam tinggi 39-410 C timbul mendadak
Odinofagia
Sakit sendi
Malaise
Nyeri kepala yang hebat
Mual dan muntah
Tanda Klinis :
Mukosa faring dan tonsil hiperemis
Bercak putih keabuan
Edema sampai uvula
Mulut bau (Foetor exore)
Terapi :
- Antibiotika
- Simptomatik
Etiologi :
Kurangnya kebersihan mulut
Deffisiensi Vitamin C
Kuman Spirilum dan basil fusiform
Gejala :
o Demam tinggi sampai 390 C
o Nyeri kepala
o Nyeri di mulut dan gigi
o Malaise
o Gusi / gigi mudah berdarah
o Hipersalivasi
o Gangguan pencernaan
Tanda Klinis :
Membran putih keabuan di atas tonsil, uvula,
dinding faring, gusi serta processus alveolaris.
Mukosa mulut dan faring hiperemis.
Pembesaran Kelenjer Submandibulare
Terapi :
Perbaikan higiene mulut
Antimikroba
Vit. C dan B. Comp.
A. Leukemia Akut
Gejala / Tanda :
Epistaksis
Perdarahan di mukosa mulut, gusi dan bawah kulit
Pembengkakan tonsil, ditutupi pseudomembran tetapi
tidak hiperemis
Rasa nyeri yang hebat di tenggorok
Etiologi :
Keracunan obat dari golongan amidopyrin, sulfa
dan arsen.
Gejala / Tanda :
Ulkus di sekitar mukosa mulut dan faring,
disekitar ulcus tampak gejala radang
Ulcus juga dapat ditemukan di genitalia dan
saluran cerna
Gejala / Tanda :
Terjadi Tonsilofaringitis ulceromembranosa bilateral
Pseudomembran menutupi ulcus mudah diangkat tanpa
perdarahan
Pembesaran kelenjar limfe leher, ketiak dan regio
inguinalis
Pemeriksaan darah : khas, dijumpai Leukosit
Mononukleus >>
Tanda Khas :
Kesanggupan serum pasien untuk beraglutinasi
terhadap eritrosit domba (Reaksi Paul Bunnel).