Anda di halaman 1dari 2

Nama : April Lisa Inka Lestari

NIM : 1710815120006
Mata Kuliah : Manajemen Teknik Lingkungan
RANGKUMAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN TRADISIONAL VS
EKOSENTRIS
Manajemen lingkungan merupakan sebuah teori yang timbul sehubungan dengan adanya
perubahan kualitas lingkungan. Menurut Amsyari (1995) proses perubahan kualitas lingkungan
diawali dengan perubahan ekosistem alam yang awalnya ekosistem alamiah kemudian diubah
menjadi ekosistem buatan. Siklus perubahan lingkungan diilustrasikan pada gambar di bawah ini:

Kualitas awal Manusia Pengembangan Akumulasi Pencemaran Kualitas baru


lingkungan beraktifitas teknologi bahan lingkungan lingkungan
pencemar
Hadi (2000) menjabarkan tentang evolusi tahapan-tahapan hubungan antara manusia
dengan lingkungan terdiri dari pancosmism, anthroposentrisme, dan enviromental holism.
 Tahapan pancosmism merupakan tahapan dimana manusia waspada terhadap kerusakan
alam sehingga muncul kearifan lokal dari masyarakat-masyarakat adat daerah di Indonesia.
 Tahapan anthroposentrisme, tahap ini menjadikan manusia bersifat destruktif dan
eksploitatif yang ditandai dengan tumbuhnya industri dan konsumsi energi dunia.
 Tahapan enviromental holism merupakan paham yang ideal dalam melaksanakan hubungan
manusia dengan lingkungan. Enviromental holism berarti manusia bersama alam.
Shrivastava (1995) dalam Hadi (2014) membagi konsep manajemen lingkungan menjadi
dua yaitu manajemen tradisional dan manajemen ekosentris. Perbedaan kedua konsep
manajemen lingkungan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Manajemen Tradisional Manajemen Ekosentris


 Menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi,  Menitikberatkan pada keberlanjutan
keuntungan finansial dan kepentingan kehidupan dan kepentingan stakeholders
shareholders (terbatas). (lebih luas).
 Bentuk pemanfaatan lingkungan secara penuh  Bentuk pemanfaatan lingkungan yang
untuk kebutuhan manusia tanpa memikirkan seimbang dengan alam dan menggunakan
masa depan lingkungan. prinsip berkelanjutan.
 Bersifat hirarkhis, menggunakan pendekatan  Bersifat tidak hirarkhis, menggunakan
top down dan cenderung sentralistis. pendekatan partisipatif dan terdesentralisasi.
 Nilai yang dianut adalah pada kepentingan  Nilai yang dianut pada makhluk hidup secara
manusia (antroposentris). Anthroposentris luas termasuk hewan dan tumbuhan.
disebut sebagai ekologi dangkal atau shallow Ekosentris dalam etika lingkungan oleh Keraf
ecology. disebut sebagai ekologi dalam atau deep
ecology.

Anda mungkin juga menyukai