Anda di halaman 1dari 15

MANUSIA DAN

LINGKUNGAN HIDUP

Kelompok 11

1. Rena Renteta 1013053022


2. Ayu Silvia F. 1013053042
3. Hidayatullah 1013053058
LATAR BELAKANG

Membahas tentang manusia berarti


membahas tentang kehidupan sosial dan
budayanya, tentang tatanan nilai-nilai,
peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber
alam, dan segala aspek yang menyangkut
manusia dan lingkungannya secara menyeluruh
MATERI

 Teori Etika Lingkungan Hidup


 Bumi Sebagai Kesatuan Ekosistem
 Manusia dengan Lingkungan Hidupnya
 Paham Mengenai Lingkungan
 Hak Asasi Lingkungan Hidup
 Krisis Ekologi
TEORI ETIKA LINGKUNGAN
HIDUP
Manusia memiliki pandangan tertentu
terhadap alam, dimana pandangan itu telah
menjadi landasan bagi tindakan dan perilaku
manusia terhadap alam. Pandangan itu terbagi
dalam tiga teori utama, yang dikenal sebagai :
● antroposentisme (shallow environmental
ethics),
● biosentrisme (intermediate enviranmental
ethics),
● ekosentrisme (deep enviromental ethics).
ANTROPOSENTRISME
Suatu pandangan yang menempatkan manusia
sebagai pusat dari sistem alam semesta.
Antroposentrisme bersifat instrumentalis, dimana pola
hubungan manusia dengan alam hanya terbatas pada
relasi instrumental semata.
Teori ini bersifat egoistis karena hanya
mengutamakan kepentingan manusia. Itulah sebabnya
teori ini dianggap sebagai sebuah etika lingkungan
yang dangkal dan sempit (shallow environmental
ethics).
Antroposentrisme bersifat teologis karena pertimbangan
yang diambil untuk perduli terhadap alam didasarkan
pada akibat dari tindakan itu bagi kepentingan manusia.
BIOSENTRIS
Suatu pandangan yang menempatkan alam
sebagai yang mempunyai nilai dalam dirinya
sendiri, lepas dari kepentingan manusia.
Biosentris menolak teori antroposentrisme.
Pandangan biosentrisme mendasarkan
moralitas pada keseluruhan kehidupan.
Biosentris menekankan kewajiban terhadap alam
bersumber dari pertimbangan bahwa kehidupan
adalah sesuatu yang bernilai, baik kehidupan
manusia maupun spesies lain di bumi ini.
EKOSENTRIS
Pandangan ini didasarkan pada
pemahaman bahwa secara ekologis, baik
makhluk hidup maupun benda-benda abiotik
saling terkait satu sama lain.
Perhatian dari teori ini bukan hanya
berpusat pada manusia melainkan pada makhluk
hidup seluruhnya dalam kaitan dalam upaya
mengatasi persoalan lingkungan hidup. Deep
ecology menganut prinsip biospheric egolitarian-
is
BUMI SEBAGAI KESATUAN
EKOSISTEM
Di dalam bumi mengandung berbagai lapisan
kehidupan, yang dalam keberlangsungan saling terkait
satu sama lain. Semua ekosistem mencakup seluruh
bentuk kehidupan yang ada didalamnya, yang saling
berinteraksi satu sama lain. satu lapisan kehidupan yang
berlangsung di bumi ini, dan tidak lebih dari itu.
Manusia dapat mempengaruhi lingkungannya,
lingkungan juga pasti mempengaruhi manusia. Peranan
manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan
ada yang bersifat negatif.
MANUSIA DENGAN
LINGKUNGAN HIDUPNYA
 Pengaruh seleksi alam
dalam proses yang berlangsung dalam waktu yang
relatif lama, individu yang tidak sesuai dengan
lingkungannya akan terdesak.
 Kedudukan manusia dan alam lingkungannya.

Tempat kedudukan manusia dari lingkungannya dapat


dilihat dari 2 segi:
Pertama: dari segiperilaku dan struktur kemampuan
Kedua: dari segi kedudukan dalam keseluruhan
ekosistem
Pemerintah telah menetapkan kebijakan melalui undang-undang
lingkungan hidup yang berisi 9 bab terdiri dari 24 pasal. Undang-
undang lingkungan hidup antara lain berisi hak, kewajiban,
wewenang, dan tindak pidana yang meliputi berikut ini :
 setiap orang mempunyai hak atas lingkungan yang baik dan sehat

 setiap orang berkewajiban memeliahara lingkungan dan mencegah


serta menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan
 setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta tersebut diatur dalam
perundang-undangan
 barang siapa yang dengan sengaja atau karena kelalaianya
melakukan perbuatan yang menyebabkan rusaknya lingkungan
hidup atau tercemarnya lingkungan hidup diancam pidan penjara
atau sanksi/denda.
PAHAM MENGENAI LINGKUNGAN
Pemahaman yang tepat mengenai lingkungan
hidup adalah pemahaman yang mendorong pada sikap
dan perlakuan yang semakin menjamin
keberlangsungan segala proses kehidupan yang
terdapat dialam semesta ini termasuk di antaranya
manusia.
Ekosentrisme diperluas dalam deep ecology,
sangat menggugah pemahaman manusia tentang
kepentingan seluruh komunitas ekologis. Deep ecology
bukan hanya sekedar pemahaman pilosofis tentang
lingkungan hidup, melainkan sebuah gerakan konkrit
dan praktis penyelamatan lingkungan hidup.
HAK ASASI LINGKUNGAN HIDUP
Menurut Mimin Dwi Hartono keterkaitan yang
erat dan tidak terpisahkan antara hak asasi manusia,
kelestarian lingkungan hidup, pembangunan dan
perdamaian .
Konferensi perserikatan bangsa-bangsa tentang
lingkungan manusia di Stockholm, Swedia, pada 1972
yang mencetuskan Deklarasi Stockholm, perjanjian
ini merupakan pijakan awal dari kesadaran komunitas
internasional akan pentingnya keberlanjutan
lingkungan hidup sebagai bagian mendasar bagi
pemenuhan HAM.
KRISIS EKOLOGI

Krisis lingkungan dewasa ini hanya bisa


diatasi dengan melakukan perubahan cara
pandang dan perilaku manusia terhadap alam
yang tidak hanya menyangkut per orang, tetapi
secara keseluruhan.
Manusia keliru memandang dan keliru
menempatkan diri dalam konteks alam semesta
seluruhnya. Kesalahan cara pandang ini
bersumber dari etika antroposentrisme
Dengan mendasarkan diri pada teori ekologisentrisme
serta hak alam, dapat disampaikan beberapa prinsip
yang relevan untuk lingkungan hidup, yaitu
 Sikap hormat terhadap alam (respect for nature)

 Prinsip tanggung jawab moral (moral responbility


for nature)
 Solidaritas kosmis (cosmic solidarity)

 Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian Terhadap


Alam ( Caring for Nature )
 Prinsip “No Harm”

 Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai