Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT DAN PROSEDUR PENELITIAN HISTORIS

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Matakuliah Metodologi Penelitian Kualitatif


yang dibina oleh Bapak Dr. H. Sueb, M.Kes pada hari Selasa, 15 Oktober 2019

Disusun oleh:
Kelompok 8/Offering B

Evi Kusumawati (190341864431)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
OKTOBER 2019
HAKIKAT DAN PROSEDUR PENELITIAN HISTORIS

1
Sueb, 2 Evi Kusumawati
1Dosen Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang
2Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang
sueb.fmipa@um.ac.id, evikkusumawati56@gmail.com

Abstrak
Metode penelitian historis merupakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk
menggambarkan peristiwa di masa lalu. Penulisan makalah bertujuan untuk mengetahui
mengetahui tujuan dari penelitian historis, mengetahui sumber data penelitian historis,
mengetahui cara mengevaluasi dan interpretasi data penelitian historis, mengetahui prosedur
penelitian historis, mengetahui kelebihan dan kekurangan penelitian historis. Metode yang
digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu studi literatur dari berbagai sumber. Hasil
penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa penelitian historis merupakan penelitian
yang digunakan ketika suatu fenomena tidak dapat dijelaskan oleh metode lain. Penelitian
historis memiliki dua macam sumber data yaitu data primer dan data sekunder yang keduanya
bersumber masa lalu. Evaluasi data dilakukan melalui kritik eksternal dan kritik internal.
Prosedur penelitian historis memiliki empat tahapan penelitian yaitu mendefinisikan masalah,
menemukan sumber informasi, meringkas dan mengevaluasi data, serta menafsirkan dan
menyajikan informasi.

Kata Kunci: Penelitian Historis, Sumber Data, Evaluasi Data, Prosedur Penelitian

Abstract
Historical research method is a qualitative research method that aims to study events in the
past. Writing a paper that aims to determine the purpose of research, study the source of
historical research data, understand how research and interpretation of historical research
data, study the procedures of historical research, know the advantages and disadvantages of
historical research. The method used in the discussion of this paper is the study of literature
from various sources. The results of this paper can conclude that research is research that is
used to construct a phenomenon that cannot be discussed by other methods. Historical
research has two sources of data, namely primary data and secondary data held from the
past. Data evaluation is done through external criticism and internal criticism. Historic
research procedures have four stages of research finding problems, finding sources of
information, summarizing and understanding data, and ascending and presenting
information.

KeyWords: Historical Research, Data Sources, Data Evaluation, Research Procedures


PENDAHULUAN
Metode historis terdiri dari kumpulan teknik dan pendekatan yang mengacu
pada sejarah tradisional, dan penelitian sosial. Metodologi ini pertama kali
dikembangkan pada abad ke-19 abad oleh para pemikir sosial seperti Marx,
Durkheim, dan Weber [1]. Penelitian historis bertujuan untuk merekontruksi kejadian
di masa lalu [2].
Penelitian historis atau penelitian sejarah merupakan metode pengumpulan
berbagai fakta dari peristiwa besar masa lalu untuk mengetahui hubungan sebab dan
akibat dari peristiwa yang telah terjadi. ugas peneliti sejarah bukan hanya untuk
menggambarkan peristiwa apa yang terjadi, tetapi untuk menyajikan rasional yang
didukung fakta untuk mengetahui bagaimana dan mengapa hal itu terjadi [3].
Penelitian sejarah adalah pengumpulan dan evaluasi data yang sistematis
untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memahami tindakan atau peristiwa yang
terjadi di masa lalu. Beberapa aspek masa lalu dipelajari dengan membaca dan
meneliti dokumen pada periode itu, memeriksa peninggalan, atau dengan
mewawancarai individu yang hidup pada masa itu. Hal tersebut kemudian dilakukan
untuk merekonstruksi apa yang terjadi selama waktu itu selengkap dan seakurat
mungkin, serta biasanya untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi, walaupun ini
tidak pernah dapat sepenuhnya dicapai karena informasi dari dan tentang masa lalu
selalu tidak lengkap. [4]
Berdasarkan beberapa sumber yang sudah dipaparkan diketahui bahwa
metode penelitian historis atau sejarah merupakan sebuah metode penelitian
sistematis yang bertujuan untuk merekrontuksi sebuah peristiwa yang terjadi di masa
lalu. Penelitian historis merupakan upaya untuk menggambarkan dan menjelaskan
mengapa dan bagaimana suatu peristiwa bisa terjadi di masa lalu melalui dokumen,
peninggalan sejarah, atau dengan mewancarai narasumber yang hidup saat itu. Jenis
penelitian yang termasuk dalam metode penelitian historis yaitu, bilbiografi,
penelitian sejarah komparatif, biografis, penelitian yuridis atau legal.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ialah.
1. Bagaimanakah tujuan dari penelitian historis?
2. Apa saja yang dapat menjadi sumber data penelitian historis?
3. Bagaimana cara mengevaluasi dan interpretasi data penelitian historis?
4. Bagaimanakah prosedur penelitian historis?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan penelitian historis?

Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah.
1. Mengetahui tujuan dari penelitian historis
2. Mengetahui sumber data penelitian historis
3. Mengetahui cara mengevaluasi dan interpretasi data penelitian historis
4. Mengetahui prosedur penelitian historis
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan penelitian historis
KAJIAN PUSTAKA
A. Tujuan Penelitian Historis
Tujuan penelitian historis tidak dapat menghasilkan peraturan baru yang
berlaku secara keseluruhan untuk sebuah fenomena. Metode historis bertujuan
menjelaskan kompleksitas, bukan sebuah pengurangan suatu fenomena [5]
Secara lebih terperinci tujuan dari penelitian historis di bidang pendidikan
ialah.
1. Membuat orang sadar tentang apa yang telah terjadi di masa lalu sehingga
mereka dapat belajar dari kegagalan dan kesuksesan di masa lalu.
2. Untuk mempelajari bagaimana pemecahan masalah dilakukan di masa lalu, dan
untuk melihat apakah pemecahan masalah itu dapat diterapkan untuk masalah
saat ini.
3. Membantu dalam membuat sebuah prediksi. Jika ide atau pendekatan tertentu
telah dicoba sebelumnya, bahkan dalam keadaan yang berbeda, hasil masa lalu
dapat menawarkan beberapa ide kepada pembuat kebijakan tentang bagaimana
sebuah rencana akan diubah.
4. Untuk menguji hipotesis tentang hubungan atau tren. Banyak peneliti yang tidak
berpengalaman cenderung menganggap penelitian sejarah bersifat murni
deskriptif. Namun, ketika dirancang dengan baik dan dilaksanakan dengan hati-
hati, penelitian sejarah dapat mengarah pada konfirmasi atau penolakan hipotesis
relasional.
5. Memahami praktik dan kebijakan pendidikan saat ini secara lebih lengkap.
Banyak praktik pendidikan yang ada saat ini bukan suatu hal baru.
Pemebelajaran inkuiri, pendidikan karakter, penggunaan studi kasus,
pembelajaran individual, pembelajaran dalam kelompok danpembelajaran di
laboratorium, merupakan beberapa dari banyak ide yang muncul kembali dari
waktu ke waktu. [4]
B. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian historis dibedakan berdasarkan
kategori dan keberadaan sumber data dalam penelitan. Berdasarkan kategori data
dibedakan menjadi empat kategori yaitu, dokumen, catatan numerik, pernyataan dan
catatan lisan, dan benda peninggalan [4]. Berdasarkan keberadaan sumber data,
metode historis melibatkan pengumpulan sumber data primer dan sekunder, yang
kemudian dianalisis untuk membangun hubungan antara sebab dan akibat [1]
1. Berdasarkan Kategori Data
Adapun empat kategori sumber data penelitian historis ialah [4].
a. Dokumen
Dokumen mengacu pada segala jenis informasi dari berbagai jenis informasi
dalam bentuk tertulis atau cetak. Dokumen yang dimaksud dapat berupa laporan
tahunan, karya seni, tagihan, buku, kartun, surat edaran, catatan pengadilan, buku
harian, diploma, catatan hukum, koran, majalah, buku catatan, buku tahunan sekolah,
memo, tes, dan sebagainya.
b. Catatan Numerik
Catatan numerik dapat dianggap sebagai jenis sumber data yang termasuk
subkategori dokumen. Catatan numerik yang dimaksud ialah semua jenis data
numerik dalam cetakan formulir, nilai ujian, angka kehadiran, laporan sensus, sekolah
anggaran, dan sejenisnya. Seiring perkembangan tekonologi, analisis data numerik
dilakukan dengan bantuan komputer.
c. Pernyataan dan Catatan Lisan
Sumber informasi lainnya untuk penelitian sejarah yaitu pernyataan yang
dibuat secara lisan. Cerita, mitos, dongeng, legenda, nyanyian, lagu, dan bentuk
ekspresi lisan lainnya telah digunakan selama berabad-abad untuk meninggalkan
cerita bagi generasi selanjutnya. Peneliti historis juga dapat melakukan wawancara
lisan dengan orang menjadi bagian dari atau menyaksikan peristiwa masa lalu.
d. Benda Peninggalan
Sebuah objek yang karakteristik fisik atau visualnya dapat memberikan
informasi tentang masa lalu. Contohnya furnitur, karya seni, pakaian, bangunan,
monumen, atau peralatan.

2. Keberadaan Sumber Data


Sumber data dalam penelitian historis dibedakan menjadi sumber data primer
dan sumber data sekunder [4]
a. Sumber data primer
Sumber primer adalah sumber yang muncul pertama kali khususnya, ketika
atau segera setelah peristiwa terjadi. Sumber ini memiliki beragam bentuk seperti,
surat, buku harian, artikel surat kabar, undang-undang, laporan sensus, catatan
imigrasi, dokumen wasiat, foto, lukisan, film, dan bangunan. Sumber data primer
lainnya, yang ditemukan dalam peristiwa beberapa dekade terakhir, yaitu wawancara
dengan narasumber yang terlibat dalam peristiwa tertentu. Penelitian historis yang
menggunakan sumber data tersebut disebut dengan penelitian historis lisan.
b. Sumber data sekunder
Sumber sekunder adalah dokumen yang disiapkan oleh seseorang yang tidak
langsung menyaksikan suatu peristiwa tertentu, tetapi yang memperoleh deskripsi
peristiwa tersebut dari orang lain (saksi mata) [4]. Sumber sekunder adalah karya
sejarawan yang telah menafsirkan dan menulis tentang sumber primer. Contohnya
yaitu, buku teks sejarah, serta lebih banyak buku dan artikel ilmiah yang ditulis
tentang suatu peristiwa atau periode waktu tertentu [3].

C. Cara Evaluasi dan Interpretasi Data


1. Evaluasi data
Evaluasi data dalam penelitian historis diperlukan dengan dua tujuan yaitu;
(1) menentukan apakah dokumen atau artefak yang digunakan asli; dan (2), jika
memang dokumen atau artefak itu asli, peneliti harus menentukan arti dari dokumen
atau artefak yang digunakan [3].
a. Kritik Eksternal
Kritik eksternal mengacu pada keaslian setiap dokumen yang digunakan
peneliti. Para peneliti yang terlibat dalam penelitian historis ingin mengetahui apakah
dokumen yang mereka temukan benar ditulis oleh penulis dokumen tersebut. Apabila
dokumen dipalsukan dapat mengarah pada perumusan kesimpulan yang salah [4].
b. Kritik Internal
Kritik internal berkaitan dengan apa yang dikatakan dokumen yang digunakan
dalam penelitian historis. Setelah peneliti meyakinkan diri sendiri bahwa dokumen
sumber asli, mereka perlu menentukan keakuratan isi dokumen yang digunakan [4].

2. Interpretasi data
Interpretasi data pada penelitian historis haus dilakukan secara eksplisit dan
konkret yang menimbulkan asumsi terhadap data historis. Ketika menafsirkan data
historis peneliti harus memaksakan asumsi tertentu pada data tersebut. Misalnya
ketika meneliti tentang perkembangan suatu kelompok sosial atau budaya, seorang
peneliti dapat berasumsi bahwa peristiwa tersebut mencerminkan sebuah kemajuan
dalam bidang ekonomi atau sosial [3].
Terdapat dua teknik interpretasi data yaitu [2]
a. Interpretasi Monistik adalah interpretasi yang bersifat tunggal atau suatu
penafsiran yang hanya mencatat peristiwa besar dan perbuatan orang terkemuka.
b. Interpretasi Pluralistik adalah asumsi sejarah akan mengikuti perkembangan
sosial, budaya, politik, dan ekonomi yang menunjukkan pola peradaban yang
multikompleks.
PEMBAHASAN
A. Prosedur Penelitian Historis
Penelitian hisitoris dalam dunia pendidikan memiliki empat tahapan penelitian
yaitu, mendefinisikan masalah atau pertanyaan yang akan diselidiki, menemukan
sumber informasi historis yang relevan, meringkas dan mengevaluasi informasi yang
diperoleh, serta menafsirkan dan menyajikan informasi [4].
1. Mendefinisikan masalah
Tahap penelitian historis yang pertama, peneliti mendefinisikan permasalahan
apa yang akan diteliti. Masalah dalam penelitian historis memiliki syarat seperti pada
masalah pada penelitian lain yaitu harus singkat dan jelas terhadap topik apa yang
akan diteliti, memiliki alasan yang dapat dipertahankan, dan mungkin mengkaji
sebuah hubungan antar variabel.
Pertanyaan yang biasanya diajukan yaitu tentang perubahan, karena sejarah
pada dasarnya adalah sebuah perubahan. Perumusan masalah melibatkan peneliti
untuk mengidentifikasi kategori, atau pola dalam permasalahan yang cocok untuk
dilakukan penelitian yang lebih lanjut[6].
2. Menemukan Sumber Informasi
Setelah peneliti mendefinisikan permasalahan atau merumuskan masalah yang
akan dikaji, tahap selanjutnya peneliti harus menemukan sumber informasi yang
berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Sumber informasi yang harus ditemukan
ialah sumber data primer dan sumber data sekunder.
Sumber primer adalah sumber yang sangat dekat atau kontemporer dengan
peristiwa atau periode yang diteliti. Sumber primer lebih penting daripada sumber
sekunder karena mengandung ide atau fakta asli di dalamnya.. Sumber sekunder
adalah kesaksian seseorang yang tidak hadir pada saat kejadian, contoh lain yaitu
sebuah buku imuwan atau hasil penelitian[7].
3. Meringkas dan Mengevaluasi Data
Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi terhadap data yang telah diperoleh
baik data sekunder maupun data primer. Evaluasi dilakukan untuk menemukan
apakah bukti itu kontradiktif, tidak relevan atau tidak lengkap. Evaluasi dilakukan
berulang kali untuk menentukan kredibilitas sumber, dan menetapkan apakah ada
hubungan yang bermakna antara berbagai bagian bukti yang dapat digunakan [6].
Selain mengevaluasi peneliti juga meringkas atau memfokuskan data sesuai dengan
topik yang di bahas. Evaluasi data dilakukan dengan mengkritisi secara eksternal dan
internal.
4. Menafsirkan dan Menyajikan Informasi
Bagian ini merupakan bagian paling penting dimana tujuannya menjelaskan
apa yang terjadi, dan bagaimana dan mengapa itu terjadi. Penjelasan dapat dilakukan
melalui tiga cara yaitu menggunakan kerangkan konseptual, rantai sebab akibat dan
membangun empati terhadap tokoh utama [6].
Kerangka kerja konseptual dapat digunakan untuk mengatur fakta, dan untuk
memusatkan perhatian pada bagian penting yang akan dijelaskan. Rantai sebab akibat
adalah jenis kerangka kerja konseptual yang menunjukkan urutan peristiwa yang
menghasilkan efek, hasil atau konsekuensi yang diamati. Pendekatan ketiga adalah
mencoba mencapai empati karakter dalam penelitian yang dilakukan yaitu dengan
membayangkan bagaimana peristiwa muncul kepada mereka yang mengalaminya [1].
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data terlebih dahulu. Analisis data
pada penelitian historis sama halnya dengan penelitian data kualitatif lainnya.
Penafsiran dan penyajian data yang digunakan dalam penelitian historis bisa
dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data kemudian menyusunnya menjadi
sebuah narasi yang bermakna, atau dengan menggunakan penyajian data seperti pada
analisis konten.

B. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Historis


Keuntungan utama dari penelitian sejarah adalah bahwa itu memungkinkan
penyelidikan topik dan pertanyaan yang tidak dapat dipelajari dengan cara lain.
Penelitian historis adalah satu-satunya metode penelitian yang dapat mempelajari
bukti dari masa lalu. Selain itu, penelitian sejarah dapat menggunakan berbagai bukti
yang lebih luas daripada kebanyakan metode lainnya [3].
Kelemahan dari penelitian historis adalah (1) tidak mungkin terjadi
pengendalian validitas internal, (2) dokumen terbatas, (3) para peneliti tidak dapat
memastikan keterwakilan sampel, mereka juga biasanya tidak dapat memeriksa
reliabilitas dan validitas kesimpulan yang dibuat dari data yang tersedia, dan (4)
Adanya bias penelitian [3].
Dari beberapa kelemahan dan kelebihan yang telah dipaparkan dapat
diketahui bahwa karakteristik dari peneitian historis yaitu.
• Penelitian dilakukan untuk mengkaji kejadian di masa lampau
• Sebagai sebuah metode penelitian yang digunakan ketika metode lain tidak dapat
menjelaskan suatu peristiwa
• Memiliki bukti yang luas
• Tidak terjadi pengendalian validitas internal
• Ketersedian jumlah dokumen yang terbatas

SIMPULAN
1. Penelitian historis bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan mengapa
dan bagaimana suatu peristiwa bisa terjadi di masa lalu melalui dokumen,
peninggalan sejarah, atau dengan mewancarai narasumber yang hidup saat itu.
2. Sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian historis yaitu dibedakan
menjadi sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer
merupakan data yang sangat dekat dan berkaitan dengan peristiwa yang terjadi.
Sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh dari cerita atau dokumen
yang ditulis oleh ilmuwan atau sejarahwan.
3. Cara evaluasi data dapat dilakukan melalui kritik eksternal dan kritik internal.
Interpertasi data dilakukan dengan interpretasi monistik dan pluralistik
4. Prosedur penelitian historis pada memiliki empat tahap yaitu mendefinisikan
masalah, menemukan sumber informasi, meringkas dan mengevaluasi data, serta
menafsirkan dan menyajikan informasi.
5. Kelebihan dan kekurangan penelitian historis yaitu sebuah metode penelitian
yang digunakan ketika metode lain tidak dapat menjelaskan suatu peristiwa,
Tidak terjadi pengendalian validitas internal, memiliki data yang luas, jumlah
data penelitian terbatas.
DAFTAR RUJUKAN
[1] Toland J and Yoong P 2014 an Exploration of Historical Methods for
Information Systems Research. Australian Journal of Information System, 18.
[2] Abbas I 2014 Memahami Metodologi Sejarah antara Teori dan Praktek *)
Journal. ETNOHISTORI 1 23–41
[3] Leedy, P.D & Ormord, J.E 2015. Practical Reseacrh Planing and Design 11th
Edition. New Jersey: Person: Education.
[4] Fraenkel, J R, Wallen, N.E & Hyun, H.H. 2012. How to Design and Evaluate
Research in Education 8th Ediotion. New York: Mc. Graw HII
[5] Wolf J H 2018 Historical Methods Journal. Hum. Lact. 34 282–4
[6] Mason R O, Mckenney J L and Copeland D G 1997 Steps Why Use an
Historical Method ? MIS Q. 21 307–20
[7] Calicu Y O F 2011 MET DOLO GY OF F HIST COURSE Schoo ol of Dis
stance Educatio

Anda mungkin juga menyukai