Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BIOETIKA GIZI

RISMA DESINTA
041611029

ILMU GIZI
2020
STUDI KASUS ERROR DALAM PENATALAKSANAAN
ASUHAN GIZI BAGI PASIEN RAWAT INAP DI RSUD dr.R.
GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Latar belakang: Kesalahan dalam memutuskan suatu tindakan, hampir terjadi di setiap
proses pelayanan di rumah sakit (RS), tanpa kecuali pelayanan asuhan gizi rawat inap.

● Dampak dari kesalahan pada asuhan gizi yang ditimbulkan seperti rasa tidak
nyaman, berisiko ringan atau hampir tidak berarti secara klinis. Namun tidak
sedikit pula yang dapat menimbulkan resiko berat, yang berdampak memberi
ancaman terhadap peningkatan angka kesakitan, memperburuk keadaan, lama
sembuh, biaya pengobatan meningkat, bahkan kematian.
● Faktor petugas (manusia) paling banyak menjadi penyebab langsung terjadinya
kesalahan, tetapi bukan merupakan akar masalah, organisasi dan kondisi
lingkungan pekerjaan merupakan faktor-faktor yang turut menyumbang
terjadinya kesalahan.
● Tujuan: Mengidentifikasi terjadinya error dan mengidentifikasi faktor–faktor
yang mempengaruhi terjadinya error pada asuhan gizi pasien rawat inap di
RSUD dr.R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
● Tindakan asuhan gizi yang paling banyak tidak dilakukan, diantaranya adalah
penentuan diet awal oleh dokter sebesar 88,7%, tindakan monitoring dan
evaluasi sebesar 71,3%, menghitung kebutuhan gizi sebesar 39,3% dan
pengukuran antropometri sebesar 35,3%. Sedangkan tindakan pemberian
makan ke pasien yang paling banyak tidak dilakukan, diantaranya adalah
penandatanganan pemesanan blangko diit oleh perawat sebesar 72%, dan
tindakan memberi informasi asupan makan pasien dari pramusaji ke ahli gizi
sebesar 58,3%.
Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya error pada asuhan gizi rawat inap
dari faktor petugas terjadi karena ketidaktaatan terhadap SOP yang ada
( melakukan pelanggaran) pada ahli gizi, sedangkan pada petugas pramusaji
error terjadi karena ketidakpahaman petugas terhadap SOP yang ada.
● Faktor organisasi tidak adanya penempatan struktur organisasi yang jelas
dan minimnya sosialisasi SOP pada petugas pramusaji.
● Faktor kondisi kerja, pada petugas ahli gizi dan pramusaji adalah
lemahnya supervisi terhadap kinerja petugas berimplikasi pada lemahnya
penegakan SOP.

● Kesimpulan dan Saran : Dalam kasus error pada penatalaksanaan asuhan gizi di
RSUD dr.R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, tindakan asuhan gizi yang
paling banyak tidak dilakukan, adalah penentuan diit awal oleh dokter dan
monitoring evaluasi asupan makan pasien. Diharapkan manajemen rumah sakit
dapat memfasilitasi sistem yang memunculkan pola kerjasama atau kolaborasi
antara ahli gizi, dokter, perawat dan tenaga pramusaji ,dalam suatu teamwork
misalnya dengan di bentuknya tim Nutrition Support Team (NST), dimana untuk
menjamin setiap pasien mendapatkan asuhan gizi yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai