Anda di halaman 1dari 8

ENWEX Programme: Program Enterpreneurship Berbasis Work

Experience Untuk Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan


Generasi Muda
Muhammad Saefi, Rinda Annisaa, Jamilatus Sa’diyah.
Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang
Abstrak
Menurut kriteria PBB, suatu negara akan mampu membangun
apabila memiliki wirausahawan sebanyak 2% dari jumlah
penduduknya. Sayangnya untuk saat ini persentase jumlah
wirausaha saat ini baru 1,56% dari total penduduk Indonesia.
Persentase jumlah penggangguran terbuka terbesar di Indonesia
merupakan lulusan SMA sebesar 10.66%.Oleh sebab itu,
dibutuhkan suatu program pengembang jiwa kewirausahaan siswa
SMA. Melalui program ENWEX (Enterpreneurship Work
Experience Programme), siswa SMA akan mendapatkan
pengalaman belajar tentang kewirausahaan di UMKM.
Kata Kunci: Enterpreneurship, Work experience, UMKM, siswa SMA

PENDAHULUAN
Seiring dengan adanya ASEAN Economic Community(AEC) 2015 yang
bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang ditandai
dengan bebasnya aliran barang , jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan
perpindahan barang modal secara lebih bebas membuat kaum muda Indonesia
memiliki tingkat persaingan dan tantangan yang semakin tinggi untuk
mendapatkan pekerjaan atau menciptakan pekerjaan yang layak dan produktif
melalui wirausaha sehingga mereka diharapkan mampu mencari peluang agar
dapat mengembangkan potensi diri mereka utamanya dalam hal peningkatan jiwa
entrepreneurship kaum muda.Menurut kriteria PBB, suatu negara akan mampu
membangun apabila memiliki wirausahawan sebanyak 2% dari jumlah
penduduknya. Sayangnya untuk saat ini di Indonesia sendiri minat berwirausaha
masih kurang. Hal itu sesuai dengan pernyataan Menteri Koperasi danUMKM
Syarief Hasan dalam VIVAnews yang menyatakan bahwa persentase jumlah
wirausaha saat ini baru 1,56% dari total penduduk Indonesia. Selain itu, hasil
penelitian yang dilakukan Astuti (2013) pada minat berwirausaha siswa SMA
Pasundan 2 Bandung menunjukkan bahwa minat berwirausaha siswa SMA sangat
rendah yaitu sebesar 26,47% dibanding dengan yang tidak mempunyai minat
berwirausaha yaitu sebesar 73,53%.
Berdasarkan Berita Resmi Statistik yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik
No.74/II/th.2011 jumlah penggangguran terbuka terbesar adalah lulusan SMA
yaitu sebesar 10.66%.Berdasarkan kenyataan yang ada, pendidikan kewirausahaan
di Indonesia pada jenjang SMA masih kurang memperoleh perhatian yang cukup
memadai, hal ini disebabkan pendidikan SMA bertujuan menyiapkan siswa agar
dapat melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi.Apabila dilihat dari standar
nasional pendidikan yang menjadi acuan dalam kurikulum 2013, pendidikan
kewirausahaan tercantum sebagai mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan
yang termasuk dalam materi yang harus diajarkan dandikuasai serta direalisasikan
oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, berdasarkan penelitian
Susilowati (2013) menunjukkan bahwa ‘belum semua SMA merealisasikan
pendidikan kewirausahaan, kalaupun ada SMA yang sudah merealisasikan baru
menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada
tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
perlu dikembangkan suatu program pendidikan kewirausahaan mulaipada jenjang
pendidikan terutama jenjang SMA yang mampu menumbuhkan jiwa
entrepreneurship pada peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, maka masalah
yang dapat dikemukakan diantaranya: 1) Belum adanya program pendidikan yang
merealisasikan pendidikan kewirausahaan pada tingkatan internalisasi dan
tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari, dan 2) Rendahnya tingkat jiwa
entrepreneurship pada siswa SMA. Tujuan penulisan artikel ini ialah: 1) Untuk
mengembangkan program pendidikan yang merealisasikan pendidikan
kewirausahaan pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan
sehari-hari, dan 2) Untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship pada siswa SMA

TINJAUAN PUSTAKA
Wirausaha dan Kewirausahaan
Wirausaha (enterpreneur) adalah seseorang yang membayar harga tertentu
untuk produk tertentu, untuk kemudian dijualnya dengan harga yang tidak pasti,
sambil membuat keputusan tentang upaya mencapai dan memanfaatkan sumber-
sumber daya, dan menerima risiko (Winardi, 2003).Kewirausahaan merupakan
sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa
dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam
kegiatan usahanya (Amin, 2008).
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Menurut UU No. 20 Tahun 2008 bahwa UMKM adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahan atau bukan cabang yang dimiliki, dikuasai
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsungdari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. Sedangkan menurut
Suprapti (2005:48) UMKM adalah badan usaha baik perorangan atau badan
hukum yang memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan)
sebanyak Rp.200.000.000,00 dan mempunyai hasil penjualan pertahun sebanyak
Rp. 1.000.000.000,00 dan berdiri sendiri.
Pengalaman Kerja (Work Experience)
Pengalaman kerja merupakan suatu program yang dirancang untuk belajar
tentang kesempatan/peluang. Dalam hal entrepreneurship, pengalaman kerja ini
ditekankan pada belajar untuk melihat peluang untuk menerapkan ide-ide kreatif
menjadi barang dan jasa yang mempunyai nilai jual. Pebelajar mengikuti program
ini hanya dalam waktu yang singkat sekitar 1-4 minggu. Hal yang perlu
diperhatikan dalam pengalaman kerja ini adalah dilakukan dalam jangka pendek
dan subjek terkait penempatan kerja, merupakan bagian integral dari suatu
program tertentu misalkan program pembelajaran kewirausahaan, memerlukan
orientasi pra-penempatan seperti penyampaian materi terkait kewirausahaan, dan
memerlukan perencanaan pembelajaran yang matang (Ontario, 2000)

METODE PENULISAN
Jenis penulisan
Jenis penulisan ini adalah deskriptif kualitatif yakni mendeskripsikan hasil
kajian mengenai desain program pengalaman kerja berbasis UMKM bagi siswa
SMA untuk menciptakan entrepreneur muda.
Rancangan Penulisan
Penulisan ini diawali dari penentuan masalah yang akan dikaji kemudian
dilanjutkan dengan membahas penyelesaian masalah tersebut. Penulis melakukan
wawancara terhadap narasumber untuk mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan masalah dan solusi.Kemudian informasi hasil wawancara dianalisis,
kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.Kemudian dikembangkan
melalui studi dokumentasi seperti referensi sumber buku, jurnal dan internet
seperti website, e-journal, dan e-book.
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan dengan dua metode yaitu teknik wawancara
dan studi pustaka.Pengkajian tentang desain program pengalaman kerja berbasis
UMKM ini dianalisis menggunakna teknik deskriptif kualitatif.

PEMBAHASAN
ENWEX Programme (Enterpreneurship Work Experience Programme)
Program ENWEX merupakan suatu program yang memadukan antara
pembelajaran work experience dan pembelajaran berbasis pemodelan nyata untuk
meningkatkan jiwa entrepreneurship siswa. Program ini memberikan peluang
bagi siswa sekolah menengah atas untuk mempelajari teori kewirausahaan dan
pengalaman belajar langsung dilapangan kerja yang sesungguhnya. Tujuan
program ini pada dasarnya untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan siswa,
yang meliputi: pengembangan sikap ulet dan pantang menyerah, menumbuhkan
jiwa entrepreneurship, dan merangsang siswa untuk memiliki wirausaha sejak
dini. Program ENWEX melibatkan tiga komponen, yakni siswa, sekolah, dan
pihak UMKM yang berada di sekitar wilayah sekolah.Input dalam program ini
ialah siswa SMA kelas 2 yang telah dibekali materi kewirausahaan. Sementara itu,
prosesnya meliputi kegiatan pembekalan, pelaksanaan di lapangan, dan
evaluasi.Output yang diharapkan berupa wirausaha yang dikembangkan oleh
siswa binaan ENWEX.Perbedaan teknik penyelenggaraan
programENWEXdengan program lain yang sejenis seperti magang pada tingkat
anak SMK ialah:
a. ProgramENWEX bersifat sukarela dan tidak harus terikat oleh suatu mata
pelajaran;
b. ProgramENWEX bersifat efektif (dipilih oleh siswa)
c. Siswa belajar dan bekerja di UMKM selama 2 minggu;
d. Siswa yang dapat meng-ikuti programENWEX adalah mereka yang telah
menyelesaikan tingkat kedua di SMA;
e. Siswa peserta programENWEX yang telah lulus dengan predikat “baik”
berhak mendapatkan surat keterangan dan modal dari pihak sekolah.
Pelaksanaan program ENWEX dilaksanakan di UMKM yang telah bekerja sama
dengan pihak sekolah. Pemilihan siswa tingkat dua sebagai siswa yang dapat
mengikuti program ENWEX didasarkan pada penilaian tingkat kematangan
psikologi siswa.
Alur pelaksanaan program ENWEX
Program ENWEX Programdilaksanakan oleh seluruh komponen selama 2
minggu.Pada dasarnya, pelaksanaan tersebut lebih banyak melibatkan pihak
sekolah.Deskripsi dan keterangan tahapan pelaksanaan program ENWEX tersebut
tergambar dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1.Deskripsi alur pelaksanaan program ENWEX
Tahapan Deskripsi alur Keterangan
Perekrutan Pada tahapan ini, sekolah mencari Batasan UMKM
UMKM informasi, memilih, dan membuat UMKM yang dijadikan tempat
kerjasama dengan UMKM yang pelaksanaan program ini ialah UMKM
berada di wilayah sekitar sekolah. yang memenuhi persyaratan:
1. Memiliki pengelolaan administrasi yang
baik (neraca usaha dan ijin kepemilikan
usaha terorganisir dengan baik)
2. Sudah berjalan > 3 tahun
3. Memiliki produk yang terjaga
kualitasnya.
Pembekalan Sebelum siswa dilepas ke Materi yang diberikan:
siswa UMKM, sekolah memberikan 1. Etika berwirausaha
materi tentang kewirausahaan 2. Ketentuan pelaksanaan program
selama 1 hari. Model pembelajaran : Escit
(Enterpreneurship Science Thinking)
Pelepasan dan Pada tahapan ini, siswa dilepas Materi yang dibelajarkan oleh UMKM
pengontrolan oleh pihak sekolah untuk hidup di kepada siswa:
siswa selama di UMKM yang telah dipilih oleh 1. Sikap berwirausaha
lapangan siswa dan diseleksi oleh pihak 2. Strategi bisnis
sekolah. Siswa bekerja dan berada 3. Fungsi produksi
di UMKMselama 2 minggu. 4. Keuangan
Selama siswa berada di UMKM, 5. Pemasaran dan organisasi
siswa belajar tentang kehidupan
seorang pengusaha dimulai dari
mempersiapkan, mengelola, dan
megevaluasi usaha yang
dijalankan. Selain itu, beberapa
guru yang bertindak sebagai guru
pembimbing melakukan
kunjungan ke UMKM tersebut
untuk mengecek perkembangan
siswa.
Pengembalian Pada tahapan ini, siswa Evaluasi program:
siswa dan dikembalikan ke pihak sekolah. 1. Evaluasi proses
kegiatan Sekolah mengevaluasi Evaluasi proses dilakukan mulai dari
j
U
y
p
2
t
w
s
u
v
g
c
n
h
i
r
b
m
e
k
l
a
d
o
M
K
P
G
S
,evaluasi perkembangan siswa dan menilai
program wirausaha yang
direncanakan oleh siswa. Sekolah
kemudian memberikan sertifikat
dan modal awal kepada siswa
serta pemberian modal kepada
pihak UMKM. Modal yang
dibagikan kepada siswa dan
UMKM diambil dari tabungan
siswa yang diprogram sejak kelas
1 SMA.

1. Pengembangan sikap ulet


dan pantang menyerah
2. Menumbuhkan jiwa
entrepreneurship
3. Memiliki wirausaha sejak
dini.
Sekolah
tahapan identifikasi, penyusunan
desain program pembelajaran dan
sosialisasi program pembelajaran serta
pada tahapan pelaksanaan
pembelajaran
2. Evaluasi hasil
Aspek yang di evaluasi lebih utama
kepada ranah
konatif atau keterampilan dan ranah
sikap/afektif, dibanding dengan ranah
kognitif.
3. Evaluasi dampak.
Evaluasi hasil dilakukan
dengan cara menilai setiap hasil pekerjaan
siswa, pembuatan laporan, dan pembuatan
proposal rencana usaha (tidak semua
maha-siswa membuat proposal rencana
usaha).

Melalui program ENWEX, ketiga komponennya, yakni siswa, sekolah, dan


UMKMakan memperoleh keuntungan yang terangkum dalam tabel 2 berikut:
Tabel 2. Keuntungan komponen program ENWEX
Siswa
1. Meningkatkan nama baik
almamater
2. Menghasilkan peserta didik
yang handal di bidang
wirausaha.
UMKM
1. Tenaga kerja selama siswa
berada di UMKM tersebut.
2. Tambahan modal.
3. Tambahan ide/ masukan
dari siswa yang mengikuti
program
Sementara itu, gambaran alur pelaksanaan program ENWEX secara rinci adalah
sebagai berikut:

Gambar 1 Alur Pelaksanaanprogram ENWEX.


KESIMPULAN
Pembentukan generasi muda yang memiliki jiwa kewirausahaan dapat dilakukan
melalui program ENWEX. Program tersebut dilaksanakan dengan melibatkan 3
komponen, yakni siswa, sekolah, dan UMKM dengan alur pelaksanaan program
yang sesuai dengan pembahasan di atas.

DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Puji Fidya.2013. Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Universitas
Pendidikan Indonesia.(Online),
(http://repository.upi.edu/1445/4/S_PEK_0804587_chapter1.pdf), diakses
tanggal 5 Oktober 2014.
Departemen perdagangan republik Indonesia.2013. Menuju ASEAN Economic
Community2015.(Online),
(http://ditjenkpi.kemendag.go.id/website_kpi/Umum/Setditjen/Buku
%20Menuju%20ASEAN%20ECONOMIC%20COMMUNITY
%202015.pdf), diakses tanggal 5 Oktober 2014.
Ontario. 2000. Cooperative Education and Other Forms of Experiential
Learning : Policies And Procedures For Ontario Secondary Schools.
Ontario:Queen’s Printer for Ontario
Ratnawati Dewi ,Istiana Kuswardani. Kematangan Vokasional dan Motivasi
Berwirausaha Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).(Online),
(http://setiabudi.ac.id/jurnalpsikologi/images/files/jurnal
%205%282%29.pdf), diakses tanggal 5 Oktober 2014.
Susana, Suprapti. 2005, Ekonomi dan Bisnis.Opini.Vol.VII No.2.
Susilowati,Tutik. 2013.Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan dalam Upaya
Menumbuhkan Budaya Wirausaha pada Siswa Sekolah MenengahAtas
(SMA) di KabupatenKaranganyar.JKB, No. 12.Th.VII.
Tunggal, Amin Widjaya.2008. Pengantar Kewirausahaan, Edisi Revisi, Jakarta :
Harvarindo
UU Nomor 20 tahun 2008. (Online)(www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-
bi/.../UU20Tahun2008UMKM.pdf), diakses pada tanggal 19 Oktober 2014
Winardi. 2003. Entrepreneur & Entrepreneurship. Kencana Prenada Media
Group.
LKTI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JUDUL :
ENWEX PROGRAMME: PROGRAM ENTERPRENEURSHIP BERBASIS
WORK EXPERIENCE UNTUK MENGEMBANGKAN JIWA
KEWIRAUSAHAAN GENERASI MUDA

The Learning University

Disusun oleh:
Muhammad Saefi NIM 110341421557/2011
Rinda Annisaa NIM 110341421542/2011
Jamilatus Sa’diyah NIM 110341421534/2011

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2014

Anda mungkin juga menyukai