Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

“PERAWATAN LUKA KOLOSTOMI DAN LUKA ILEOSTOMI”

DOSEN PEMBIMBING

HEPTA NUR ANUGRAHINI, S.Kep, Ns., M.Kep

Disusun Oleh

Irma Dwi Yanti (P27820719019)

TINGKAT II PENDIDIKAN PROESI NERS JENJANG SARJANA


TERAPAN KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS JENJANG SARJANA TERAPAN


KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO SURABAYA

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB IPENDAHULUANPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada
dinding abdomenuntuk mengeluarkan feces (M. Bouwhuizen, 1991)Pembuatan
lubang sementara atau permanan dari usus besar melalui dinding perut untuk mengeluarkan
feces (Randy, 1987)Lubang yang dibuat melalui dinding abdomen ke kolon iliaka
untuk mengeluarkan feces.Kolostomi merupakan prosedur pembedahan yang membawa porsi
dari
usus besar melewati dinding abdomen untuk mengeluarkan feses. Kolostomi adala
h kolokutaneostomi yang disebut juga anus preternaturalis yang dibuat untuk
sementara atau menetap
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan luka kolostomi?
2. Apa saja jenis-jenis kolostomi ?
3. Apa perawatan luka kolostomi?
4. Apa saja sandar operating procedure (SOP ) perawatan kolostomi?
 
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mendiskripsikan pengertian kolostomi
2. Mendeskripsikan jenis-jenis kolostomi
3. Mendeskripsikan perawatan luka kolostomi
4. Mendeskripsikan sandar operating procedure (SOP ) perawatan kolostomi

I.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam pembuatan makalah ini terdapat sistematika penulisan. Dalam Bab Imembahas tentang
latar belakang , di mana menjadi latar atau dasar pedoman kitadalam mengetahui materi
tentang penyakitperawatan luka kolostomi.
 
 pada Bab II kami membahas lebih dalam lagi mengenai perawatan lukakolostomi
, di mana kita dapat mengetahui definisi kolostomi, anatomi fisiologikolostomi,
jenis-jenis kolosromi, komplikasi perawatan luka kolostomi dan standartoperating
procedure (SOP).Bab III mencakup kesimpulan, dimana kita menarik kesimpulan
secarakeseluruhan mengenai materi perawatan luka kolostomi yang terjadi pada manusia.
Serta pada bab ini memuat saran yang dapat membangun pemahaman kita tentang 
materimengenaiperawatan luka kolostomi.
I.5 MANFAAT PENULISAN
Agar mahasiswa dapat mempelajari lebih dalam mengenai perawatan lukakolostomi bukan
hanya sekedar memenuhi tugas mata kuliah melainkan sebagai modalilmu bagi kita mahasiswa
keperawatan dalam menjalankan tugas dan pelayanan kitasebagai perawat yang profesional
.

Pengertian
Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding
abdomenuntuk mengeluarkan feces (M. Bouwhuizen, 1991)
Pembuatan lubang sementara atau permanan dari usus besar melalui dinding
perutuntuk mengeluarkan feces (Randy, 1987)
Lubang yang dibuat melalui dinding abdomen ke kolon iliaka untuk
mengeluarkanfeces.Kolostomi di lakukan ketika usus besar, rectum & anus tidak
mampu berfungsi seceranormal atau membutuhkan istirahat dari fungsi
normalnya.Kolostomi dibuat denganmembuka didinding abdomen (stoma) untuk pengeluaran
feses dari usus besar (colon).Colostomi biasanya di buat setelah kolon yang
mengalami obstruksi direseksi.Kolostomi dapat temporer atau permanen. Bagian
akhir proksimal pada kolon yang sehatdi keluarkan dari kulit dinding abdomen ,
kemudian di tempatkan kantong kolostomiuntuk menampung feses.

Anatomi Fisiologi Colon
Secara embriologik, kolon kanan berasal dari usus tengah, sedangkan
kolon kirisampai dengan rektum berasal dari usus belakang.Lapisan otot
longitudenal kolonmembentuk tiga buah pita, yang disebut tenia, yang lebih
pendek dari kolon itu sendiri
Persarafan usus tengah dan usus belakang,
nyeri alih pada kedua bagian kolon kiri dankanan berbeda. Lesi pada kolon bagian kanan
yang berasal dari usus tengah terasa mula-mula pada epigastrium atau diatas perut. Nyeri
pada apendisitis akut mula-mula terasa pada epigastrium, kemudian berpindah ke
perut kanan bawah. Nyeri dari lesi pada kolondesendens atau sigmoid yang
berasal dari usus belakang terasa mula-mula
dihipogastriumatau dibawah pusat dan nyeri perut.feses Memasuki rektum (2) dari
kolon (1). Ada dua otot utama yang harus dilalui olehfeses untuk bisa keluar dari
tubuh, yaitu muskulus sfingter internal dan muskulus sfingtereksternal (4).
Muskulus sfingter internal yang bersifat involuntary. Secara otomatis akanterbuka
diatas saluran anus untuk memungkinkan feses melewatinya..muskulus sfingterEksternal
yang bersifat voluntary artinya kita dapat mengontrol otot tersebut.Hal
inimembantu dalam menjaga feses di rektum sampai kita siap untuk mengeluarkanya.Muskulus
sfingter eksternal mendorong feses keluar dari lubang anus (5) dan rektumrileks. Dorongan
tersebut akan menghilang sampai ada gerakan usus berikutnya
 2.3 Jenis-jenis Kolostomi
Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga jenisnya
ada beberapa macam tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat dibuatse
cara permanen maupun sementara.* Kolostomi PermanenPembuatan kolostomi
permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidakmemungkinkan untuk
defekasi secara normal karena adanya
keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum sehingga t
idakmemungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen biasanya
berupakolostomi single barrel ( dengan satu ujung lubang).* Kolostomi temporer/
sementaraPembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau
untukmengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan
sepertisemula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi temporer ini mempunyai
duaujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut kolostomi
double barrel.Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan abdomen berupa
mukosakemerahan yang disebut STOMA. Pada minggu pertama post kolostomi
biasanyamasih terjadi pembengkakan sehingga stoma tampak membesar.

 
Pasien dengan pemasangan kolostomi biasanya disertai dengan
tindakanlaparotomi (pembukaan dinding abdomen). Luka laparotomi sangat
beresikomengalami infeksi karena letaknya bersebelahan dengan lubang stoma
yangkemungkinan banyak mengeluarkan feses yang dapat mengkontaminasi
lukalaparotomi, perawat harus selalu memonitor kondisi luka dan segera
merawatluka dan mengganti balutan jika balutan terkontaminasi feses .Perawat
harus segera mengganti kantong kolostomi jika kantong kolostomi telahterisi
feses atau jika kontong kolostomi bocor dan feses cair mengotori
abdomen.Perawat juga harus mempertahankan kulit pasien disekitar stoma tetap
kering, halini penting untuk menghindari terjadinya iritasi pada kulit dan untuk
kenyamanan pasien.Kulit sekitar stoma yang mengalami iritasi harus segera diberi
zink salep ataukonsultasi pada dokter ahli jika pasien alergi terhadap perekat
kantong kolostomi.Pada pasien yang alergi tersebut mungkin perlu dipikirkan
untuk memodifikasikantong kolostomi agar kulit pasien tidak teriritasi.
2.4 Kategori Kolostomi
a. End Stoma :End stoma/ terminal stoma dapat dibuat secara permanen maupun temporer.
Stomadengan bentuk tunggal, dilakukan dengan bagian akhir proksimal colon
dibuka,dikeluarkan dan di jahit ke dinding abdomen. b. Loop Stoma :Pembentukan
stoma dengan menggunakan penyangga/jembatan dari plastic, karet ataukaca yang
diletakkan di bawah colon, untuk membuat usus tetap terbuka didindingabdomenc.
Double Barrel Stoma :Pembuatan stoma dari usus bagian distal dan proksimal
yang bagian ujungnya dikeluarkan melalui dinding abdomen sehingga membentuk
2 stoma.d. Mucous Fistula :Pembentukan stoma dari usus besar atau usus kecil, 1 stoma
untuk mengalirkan faecesyang lainnya untuk mengalirkan mucus.
2.5 Tipe Kantong Kolostomi
Jenis kantong kolostomi bervariasi sesuai dengan ukuran dan bentuk. Kantong
kolostomiharus ringan dan kedap bau. Beberapa kantong juga mempunyai filter
arang yang dapatmelepaskan gas secara perlahan dan membantu mengurangi bau.
A. Jenis kantong ostomi  berdasarkan  bentuk  kantong :
1. Drainable Pounches / Open-ended pouch :Jenis ini memungkinkan anda
untuk membuka bagian bawah dari kantong untukmengalirkan output. tipe ini
biasanya di tutup dg menggunakan klem.tipe
ini biasanya di gunakan untuk pasien dengan kolostomi ascenden dan kolo
stomitransversum.
2.Close Pounches/ Close-ended pouch:Jenis kantong ini, ketika kantong
telah terisi kemudia diambil dan dibuang,kemudian di pasang lagi dengan
yang baru. Kantong ini biasanya digunakan oleh pasien dengan kolostomi
desenden dan sigmoid. Output dari jenis kantong kolostomiini tidak perlu
untuk dialirkan .
3.Valve/tap closure Pounches :Digunakan untuk menampung urin output dari
stoma urinary. Dapat digunakansampai beberapa hari

B. Jenis Kantong berdasarkan Jumlah Bagian Kantong :

1.One-piece:Kantong ini terdiri dari kantong kecil dan penghalang kulit.


Penghalang kulit mudahlengket (adesif) yang ditempatkan disekitar stoma dan
ditempelkan ke kulit sekitarstoma. Ketika kantong kecil akan diganti dengan
baru, kantong kecil baru harus direkatkan kembali ke kulit.
2.Two-piece:Kantong ini terdiri dari dua bagian : Face plate yang bersifat adesif
dan kantong penampung faeces. Face plate tetap berada dalam tempatnya saat
kantong yang telahterisi faeces di ambil dan diganti dengan kantong baru
kemudian kantong barudihubungkan ke face plate. Kantong baru tidak perlu
dilengketkan kembali kekulitsetiap kali pergantian kantong,cukup di hubungkan
kembali dengan face plate,sehingga sistem ini sangat menolong untuk pasien
dengan kulit sensitive

C. Jenis kantong berdasarkan warna kantong : 

1. Clear Pounch/transparent pounch : kantong kolostomi transparan / bening,


cocok digunakan untuk post operasi karena dapat mengobservasi
kondisi stoma.

2.Opaque Pounch /white pounch : kantong berwarna coklat/putih.

Komplikasi Kolostomi

1.Obstruksi/penyumbatan

Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan usus atau


adanya pengerasan feces yang sulit dikeluarkan. Untuk menghindari teiadinya sum
batan,klien perlu dilakukan irigasi kolostomi secara teratur. Pada klien dengan
kolostomi.  permanent tindakan irigasi ini perlu diajarkan agar klien dapat
melakukannya secaramandiri dikamar mandi.

2.  Infeksi

 Kontaminasi feces merupakan factor yang paling sering menjadi


penyebab terjadinyainfeksi pada luka sekitar stoma. Oleh karena itu pemantauan yang
terus menerussangat diperlukan dan tindakkan segera mengganti balutan luka
dan menggantikantong kolostomi sangat bermakna untuk mencegah infeksi.

3. Retraksi stoma/mengkerut 
Stoma mengalami peningkatan karena kantong kolostomi yang
lerlalu sempit dan juga karena adanya
jaringan scar yang terbentuk di sekitar stoma yang mengalamI pengerutan
4.  Prolaps pada stoma
Terjadi karena kelemahan otot abdomen atau karena fiksasi struktur
penyokongstoma yang kurang adequat pada saat pembedahan.5.
5.  Stenosis
Penyernpitan dari kuman stoma yang terjadi karena adanya jaringan parut /
scar pada pertemuan mukosa stoma dan kulit.
6.  Pendarahan stoma

Pendidikan Kepada Klien

Pasien dengan pemasangan kolostomi perlu berbagai penjelasan baik


sebelummaupun setelah operasi, terutama tentang perawatan kolostomi bagi
pasien yangharus menggunakan kolostomi permanen.Berbagai hal yang harus
diajarkan pada pasien adalah:

 Teknik penggantian/ pemasangan kantong kolostomi yang baik dan benar 


 Teknik perawatan stoma dan kulit sekitar stoma
 Waktu penggantian kantong kolostomi
 Teknik irigasi kolostomi dan manfaatnya bagi pasien
 Jadwal makan atau pola makan yang harus dilakukan untuk menyesuaikan
 Pengeluaran feses agar tidak mengganggu aktifitas pasien
 Berbagai jenis makanan bergizi yang harus dikonsumsi
 Berbagai aktifitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasien
 Berbagi hal/ keluhan yang harus dilaporkan segera pada dokter ( jika
apsiensudah dirawat dirumah)
 Berobat/ control ke dokter secara teratur 
 Makanan yang tinggi serat

Perawatan Luka Kolostomi
 PENGERTIAN 

  Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma dan mengganti


kantong. Kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.

TUJUAN 

1. Menjaga kebersihan klien


 
2. Mencegah terjadinya infeksi
 
3. Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
 
4. Mempertahankan kenyamanan klien dan lingkungannya

PERSIAPAN KLIEN.
1. Memberi penjelasan pada klien tentang tujuan tindakan dll
 
2. Mengatur posisi tidur klien (supinasi)
 
3. Mengatur tempat tidur klien dan lingkungan klien (menutup gorden
jendela, pintu memasang penyekat tempat tidur (k/p), mempersilahkan keluar
gauntuk menunggu diluar kecuali jika diperlukan untuk belajar merawat
kolostomiklien dll).

SIKAP PERAWAT SAAT MERAWAT KOLOSTOMI


 Tidak menunjukkan rasa jijik 
 Terampil dan tidak ragu-ragu
 Menjalankan komunikasi terapeutik 
 Menunjukkan sikap empati
 Efèktif dan efisien
 Menjaga privacy klien.
 
STANDART OPERATING PROCEDURE ( SOP )PERAWATAN KOLOSTOMI. No
TindakanTAHAP PRE-INTERAKSI.
1. Mengecek catatan medic
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat :
 Kantong kolostomi sesuai kebutuhan
 Kapas
 Larutan NaCI 0,9 %/ air matang
 Bedpan/pispot
 Spidol
 Gunting (k/p)
 Pola ukuran stoma
 Stoma powder 
 Stoma hasive paste
 Waslap
 Sabun mandi
 Air hangat
 Sepasang sarung tangan
 Kasa kering
 Bengkok/piala ginjal
 Perlak dan pengalasnya
 Kantong plastic
 Tempat sampah
 
TAHAP ORIENTASI4.
 
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Memberi kesempatan pasien untuk bertanya

TAHAP KERJA
1. Mengatur posisi tidur klien (supinasi)
2. Mengatur tempat tidur klien dan lingkungan klien (menutup korden, jendela,
pintumemasang penyekat tempat tidur (k/p), mempersilahkan keluarga untuk
menunggudiluar kecuali jika diperlukan untuk belajar merawat kolostomi
klien dll)
3. Perawat mencuci tangan dan memakai sarung tangan
4. Meletakkan perlak dan pengalasnya di sebelah kanan/ kiri klien sesuai letak
stoma
5. Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh klien
6. Membuka set kolostomi,siapkan kapas berisi cairan NaCI 0,9%/ air matang
7. Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, bau & jumlah), jika tipe
kantongkolostomi drainable, buka klem buang feses ke pispot.
8. Membuka kantong kolostomi yang terpasang pada tubuh klien dengan sangat
hati-hati dan tangan kiri menekan kulit klien.
9. Membuang kantong kolostomi kotor ke tempat sampah/plastik 
10. Membersihkan kulit sekitar stoma dengan sabun dan air hangat dg menggunakanwaslap
11. Membersihkan stoma dan sisa feces/produk stoma dengan kapas NaCI 0,9%
dengansangat hati-hati (hindari perdarahan)
12. Mengeringkan kulit sekitar stoma dengan kassa/tissue
13. Mengobservasi stoma dan kulit sekitar stoma
14. Berikan stoma powder sekitar kulit stoma, dan stoma hasiv pasta disekitar
stoma
15. Mengukur stoma dan gambar pola stoma pada plastic penutup kantong
denganmenggunakan spidol, kemudian gambar pola pada bagian yang adesif pada
kantongstoma kemudian gunting sesuai ukuran stoma
16. Membuka salah satu sisi perekat kantong kolostomi dan menempelkan dengan tepatdengan
menghindari udara masuk kantong kolostomi
17. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi Vertical/ horizontal/ miring
sesuaikebutuhan kilen (sesuaikan dengan aktivitas klien). Klem kantong
kolostomi jikamenggunakan tipe drainable pounch
 
TAHAP TERMINASI.
 
1. Mengevaluasi respon klien dan keadaan stoma.
2. Merapikan klien dan alat.
3. Melepas sarung tangan dan cuci tangan.
4. Mendokumentasikan : kondisi stoma(bentuk,warna stoma,kelaian stoma)
keluaranstoma(warna,jumlah)

https://pdfslide.tips/documents/makalah-kolostomi-kel-2-kla-a.html

Anda mungkin juga menyukai