Anda di halaman 1dari 8

M.K.

TEKNOLOGI BENIH (PGR 1309)

PEMUNGUTAN DAN PENGERINGAN


HASIL TANAMAN SEBAGAI BENIH
Bakhendri Solfan, S.P., M.Sc
Tiara Septirosya, S.P., M.Si
Novita Hera, S.P., M.P

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
CAKUPAN BENIH
Produksi tinggi  Benih bermutu  Pemungutan & Pengeringan
hasil tanaman yang tepat
Mutu benih :
- Mutu Fisiologis  Daya Berkecambah, Vigor, Daya Simpan Tinggi
- Mutu Genetik  Kemurnian benih
- Mutu Fisik (Bersih dari kotoran )

Pemungutan & Pengeringan hasil tanaman :


1. Cara pemungutan
2. Waktu panen

Pemungutan Produksi Tanaman

Kepentingan Konsumsi Kepentingan Benih

1. Perubahan selama proses pematangan


70-80 % buah sudah matang 2. Kematangan benih
3. Cara panen
1. Perubahan-perubahan Selama Proses Pematangan Benih

a. Kadar Air (KA) Biji


KA berfluktuasi : dari fertilisasi (80%) – anthesis (85%) – matang (20%)

b. Daya Berkecambah (DB) & Vigor


DB: Kemampuan benih tumbuh menjadi tanaman normal yang dapat
berproduksi normal pada keadaan optimum
Vigor: Kemampuan benih tumbuh menjadi tanaman normal yang dapat
berproduksi normal pada keadaan sub-optimum
• DB & Vigor  umur benih
• DB & Vigor maksimum : masak fisiologis
• Penurunan DB & Vigor : setelah masak fisiologis & kondisi lapang yang buruk
• Panen benih  Masak Fisiologis

c. Ukuran Biji
• Ukuran biji terus meningkat seiring laju pembentukan jaringan pada biji
• Ukuran maksimum biji : Masak fisiologis
• Setelah mencapai masak fisiologis ukuran biji tidak bertambah lagi
d. Berat Biji
• Berat biji  Jumlah bahan kering (karbohidrat, lemak dan protein) yang
terdapat di dalam benih
• Peningkatan berat kering  saat biji memasuki fase penimbunan bahan
makanan – fase pemasakan biji

2. Kematangan Benih
Cara untuk menentukan masak fisiologis benih :
1. Kadar air
2. Berat kering maksimum
3. Homogenitas benih saat masak
4. Hari setelah anthesis

3. Cara Panen
Manual: Mesin:
1. Membutuhkan banyak waktu & tenaga 1. Membutuhkan banyak modal
2. Meminimalisir tercampurnya benih  2. Lebih cepat
kemurnian benih terjamin 3. Rentan terhadap kerusakan benih
3. Dilakukan untuk tanaman yang
masaknya tidak serentak
Perontokan Benih
Secara manual (pemipilan) & menggunakan alat perontok (thresher)
• Padi
- Perontokan manual menggunakan papan perontok
- Penggunaan mesin perontok dianjurkan untuk menekan kehilangan hasil
• Jagung
- Pemipilan dilakukan pada tongkol yang telah kering
- ¼ dari tongkol dibuang
• Kedelai
- Pemanenan kedelai untuk benih  brangkasan sudah kering
PENGERINGAN BENIH
Hubungan Air dan Benih
Tipe ikatan air dengan benih:
1. Terikat secara kimiawi
 Air merupakan bagian dari komposisi kimia, untuk
menghilangkannya maka struktur benih harus dirubah namun
akan mengurangi nilai ekonominya.
2. Terikat secara fisik
 Air terikat pada permukaan sel & di ruang antar sel benih
Faktor yang mempengaruhi lama pengeringan benih:
1. Kondisi benih yang akan dikeringkan
2. Tebalnya timbunan benih
3. Temperatur udara
4. Kelembaban nisbi
5. Aliran udara

Anda mungkin juga menyukai