Minggu : I / II
Judul Laporan Kasus : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny. S Dengan Penyakit Asma Di
Ruang Chrysant RS. Sentra Medika Cikarang
Penulis Laporan Kasus dan asal institusi : Isti Asmara (Institut Medika Drg. Suherman)
Tanggal Pasien Masuk RS dan tanggal mulai dan akhir perawatan (yang di laporkan) : : Pasien
datang ke IGD pada tanggal 17 agustus 2020 pada jam 17:30 wib , setelah dari IGD pasien
dipindahkan keruang chrysant dengan tanggal dan hari yang sama pada jam 18:20 wib, dan
pasien pulang pada tanggal 24 september 2020 pada jam 13:00 wib
Resume Pasien : Pasien datang ke IGD pada tanggal 17 agustus 2020 pada jam 17:30 wib,
datang dengan keluhan sesak nafas, pasien mengatakan pasien sering sesak jika melakukan
aktivitas terlalu berat, pasien mengatakan asma dirasakan sejak >5 tahun yang lalu, pasien
mengatakan seperti tercekik, pasien mengatakan jika kambuh sulit untuk melakukan aktivitas,
pasien mengatakan memang dari ibu nya pasien mempunyai riwayat asma dan mempunya
penyakit diabetes mellitus, pasien mengatakan mual-mual, tidak nafsu makan, pasien
mengatakan lemas, tidak enak badan.
Kondisi Umum Pasien Saat di kaji :
DS :
Pasien mengatakan sesak nafas
Pasien mengatakan dahak susah keluar
Pasien mengatakan saat beraktivitas suka sesak
pasien mengatakan asma dirasakan sejak >5 tahun yang lalu
pasien mengatakan seperti tercekik
pasien mengatakan memang dari ibu nya pasien mempunyai riwayat asma dan
mempunya penyakit diabetes mellitus.
Pasien mengatakan jika kambuh ada suara ngek-ngek terdengar
Pasien mengatakan jika asma kambuh suka periksa ke klinik atau bidan desa
Pasien mengatakan mual-mual
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Pasien mengatakan badan nya sering pada sakit-sakit
Pasien mengatakan jarang mengontrol asma nya jika kambuh saja baru periksa
DO :
Pasien tampak sesak nafas
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak menggunakan alat bantu pernafasan melalui abdomen
Nafas pasien tampak terengah-engah
Pasien tampak lemas
Terdengar suara mengik
TTV
TD : 130/90 mmHg
N : 88x/m
S : 36.20c
RR : 28x/m
Kesadaran composmentis
GCS 15 E :4, M:6, V:5
KU sedang
CRT <2 detik
Masih banyak sisa makanan
Pasien tampak hanya senderan di tempat tidur
Tidak sianosis
Masalah Keperawatan : Pola nafas tidak efektif b.d depresi pusat pernafasan
Evaluasi Keperawatan :
S:
Pasien mengatakan masih sesak, tapi tidak terlalu sesak seperti awal pertama masuk
IGD
Pasien mengatakan sudah bisa ngobrol enak
Sudah mau makan
Sudah tidak terlalu pengap juga karena dibantu memakai oksigen
Pasien mengatakan sudah lebih rileks
O:
Pasien tampak lebih rileks
Pasien tampak lebih tenang
Terpasang oksigen nasal kanul 5 lpm
RR : 25x/m
Posisi semi fowler
Saturasi oksigen 99%
TD : 120/90 mmHg
N : 85x/m
Ku sedang
Kesadaran komposmentis
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan sesuai kebutuhan pasien selanjutnya
Kesimpulan Laporan Kasus : dari kesimpulan laporan kasus bahwa pasien mengalami sesak
nafas dan mempunyai penyakit asma, karena orangtuanya juga mempunyai riwayat asma dan
pasien juga mempunyai riwayat dm, pasien jarang sekali berobat atau mengontrol penyakitnya
pasien memeriksakan penyakitnya jika penyakitnya kambuh saja, dan setelah sudah dilakukan
tindakan sesak nafas pasien pun berkurang dan sudah diberikan tindakan seperti pemberian
oksigen dan obat-obatan untuk mengurangi sesak nafasnya. Dan pasien bisa kembali nantinya
untuk beraktivitas tetapi aktivitasnya selalu dibatasi agar tidak kambuh asmanya. Pasien dan
keluarga juga diberikan pendidikan kesehatan untuk mengatasi penyakit asmanya jika kambuh
dan apa saja yang harus dibatasi agar penyakitnya tidak kembali kambuh. Pasien dan keluarga
pun memahami apa yang sudah dijelaskan oleh perawat.
Saran untuk proses keperawatan : saran untuk proses keperawatan yaitu lebih detail lagi dalam
menganalisan atau menganamnesa pasien-pasien baru, karena pada saat sedang melakukan
pengkajian kita tidak mengetahui pasien mempunyai penyakit apa saja, mungkin penyakit
yang bisa menularkan kesemua orang dan lebih ditingkatkan kembali protocol kesehatan
dalam memberikan tindakan ataupun saat berinteraksi dengan pasien. Serta di tingkatkan
kembali dalam pembuatan dan penulisan askepnya lebih jelas dan komunikasinya lebih
terapeutik kembali.