Anda di halaman 1dari 5

BAB 1 ANALISIS SITUASI

1. KEADAAN UMUM
1.1. Geografis
1.1.1. Gambaran Geografi dan Topografi
1.1.2. Iklim Wilayah Penempatan
1.1.3. Letak Puskesmas
1.1.4. Wilayah Kerja Puskesmas
1.1.4.1. Luas
1.1.4.2. Jumlah Desa
1.1.4.3. Jumlah Dusun
1.1.4.4. Dsb
1.2. Demografis
1.2.1. Tabel Jumlah Kepala Keluarga
1.2.2. Tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Umur
1.2.3. Tabel Jumlah Bumil, WUS, PUS
1.2.4. Tabel Sebaran dan Kepadatan Penduduk
1.2.5. Tabel Disribusi Penduduk Menurut Suku dan Agama

1.3. Sosio, Ekonomi, dan Pendidikan


1.3.1. Tabel Distribusi Penduduk Menurut Pekerjaan dan
Pendidikan
1.3.2. Tabel Persentase Penduduk Miskin

2. GAMBARAN PEMBANGUNAN
2.1. Sarana dan Prasarana Puskesmas
2.1.1. Data Puskesmas
2.1.1.1. Nama Puskesmas
2.1.1.2. Kode Puskesmas
2.1.1.3. Alamat
2.1.1.4. Kategori Puskesmas Menurut Jenis Pelayanan (RI/NRI)
2.1.1.5. Status Akreditasi
2.1.1.6. Kondisi Fisik Puskesmas
2.1.1.7. Wilayah Kerja
2.1.1.8. Ketersediaan Listrik, Air Bersih Serta Jaringan
Telepon dan Internet
2.1.2. Jejaring dan Jaringan Puskesmas
2.1.2.1. Jumlah Puskesmas Pembantu
2.1.2.2. Jumlah UKBM : Poskesdes, Polindes, Desa Siaga,
Posyandu, Posbindu, Rumah Tunggu Kelahiran,
2.1.2.3. Jumlah Apotek, Praktik Dokter Mandiri, Praktik Bidan
Mandiri, Laboratorium
2.1.2.4. Kondisi Fisik Jejaring dan Jaringan
2.1.3. Denah Puskesmas
2.1.4. Jarak Pemukiman Masyarakat Terjauh dan Waktu Tempuh
Yang diperlukan
2.1.5. Sarana Transportasi Yang Tersedia dan Besar Biaya
Transportasi
2.1.6. Ketersediaan Obat
2.1.6.1. Obat Esensial
2.1.6.2. Obat Emergensi
2.1.7. Ketersediaan Alat
2.1.7.1. Peralatan Medis Terkait UKP
2.1.7.2. Peralatan Non Medis
2.1.7.2.1. Komputer, LCD
2.1.7.2.2. Mesin Tik
2.1.7.2.3. SSB
2.1.7.2.4. Dsb
2.1.7.3. Peralatan Non Medis
2.1.7.3.1. Promkes Kit
2.1.7.3.2. Sanitarian Kit
2.1.7.3.3. Bidan Kit
2.1.7.3.4. Dsb Terkait UKM

2.1.8. Ketersediaan Vaksin


2.1.9. Ketersediaan Alat Kontrasepsi

2.2. Tenaga Kesehatan Puskesmas


2.2.1. Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Kelamin, Pendidikan,
Profesi, Jabatan Fungsional, Status Kepegawaian, dan Lokasi
Kerja

2.3. Pembiayaan Puskesmas


2.3.1. APBN
2.3.2. APBD
2.3.2.1. APBD Murni
2.3.2.2. JKN
2.3.2.3. DAK Non Fisik
2.3.3. Swadaya Masyarakat

2.4. Manajemen Puskesmas


2.4.1. Visi, Misi, Strategi, Tata Nilai Puskesmas
2.4.2. Kelembagaan dan Struktur Organisasi
2.4.3. Gambaran Perencanaan Puskesmas (P1)
Siklus manajemen Puskesmas Oele terdiri dari rangkaian kegiatan
rutin dan berkesinambungan, yang dilaksanakan dalam
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan secara bermutu, yang
terus selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi dan
dikendalikan sepanjang waktu.

Untuk menjamin bahwa siklus manajemen Puskesmas Oele


berkualitas berjalan secara efektif dan efisien, ditetapkan Tim
Manajemen Puskesmas yang juga berfungsi sebagai
penanggungjawab manajemen mutu di Puskesmas. Tim terdiri atas
penanggung jawab upaya kesehatan di Puskesmas dan didukung
sepenuhnya oleh jajaran pelaksananya masing-masing. Tim ini
bertanggung jawab terhadap tercapainya target kinerja Puskesmas,
melalui pelaksanaan upaya kesehatan yang bermutu.

Peran pemerintah daerah sangat besar dalam menyelesaikan


permasalahan kesehatan di masyarakat, oleh karenanya
Puskesmas Oele dalam pelaksanaan perencanaan menggalang
dukungan dari pemerintah daerah yang dimulai dari tingkat
desa, kecamatan dan kabupaten. Proses perencanaan
Puskesmas Oele terintegrasi kedalam sistem perencanaan
daerah melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) yang disusun secara top down dan bottom-up.

Perencanaan Puskesmas Oele mengacu pada Permenkes 44


tahun 2016 tentang manajemen puskesmas dimana terdiri dari
penyusunan rencan limatahunan (Microplanning), penyusunan
perencanaan tahunan (RUK) penyusunan rencana kegiatan
(RPK) yang terdiri dari RPK tahunan dan RPK bulanan.
Dalam menyusun perencanaan 5 (lima) tahun Puskesmas Oele,
selain mengacu pada Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan
kabupaten/kota Rote Ndao, Puskesmas Oele juga
memperhatikan dan mengacu pada Rencana Lima Tahunan
Kementerian Kesehatan.
Puskesmas Oele menyusun rencana 5 (lima) tahunan dan
rincian rencana tahunannya berdasarkan pada hasil evaluasi
tahun sebelumnya dan mengacu pada kebijakan kesehatan dari
tingkat administrasi diatasnya, baik kabupaten, provinsi, dan
pusat. Untuk kepentingan penyusunan perencanaan
Puskesmas, diselaraskan dengan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga dan program kesehatan nasional
lainnya Seperti Standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh
pusat.
2.4.4. Gambaran Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Penggerakan dan Pelaksanaan program/kegiatan Puskesmas
Oele merupakan kegiatan lanjutan dari RPK. Penggerakan
pelaksanaan program/kegiatan dapat dilakukan melalui
berbagai cara, diantaranya adalah rapat dinas, pengarahan pada
saat apel pegawai, pelaksanaan kegiatan dari setiap program
sesuai penjadwalan pada Rencana Pelaksanaan Kegiatan
bulanan, maupun dilakukan melalui forum yang dibentuk
khusus untuk itu. Forum yang dibentuk khusus untuk
melakukan penggerakan pelaksanaan program/kegiatan
dinamakan forum Lokakarya Mini Puskesmas . Lokakarya mini
Puskesmas secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu sebagai
berikut :
2.4.4.1 Lokakarya mini bulanan
Lokakarya mini bulanan Puskesmas Oele erdiri dari
Lokakarya mini bulanan pertama dan lokakarya mini bulanan
rutin. Lokakarya mini bulanan pertama dilaksanankan di awal
tahun. Lokakarya Mini Bulanan yang pertama dikukan untuk
penggalangan tim, diselenggarakan dalam rangka
pengorganisasian untuk dapat terlaksananya RPK Puskesmas.
Pengorganisasian dilaksanakan dalam rangka penentuan
penanggungjawab dan pelaksana setiap kegiatan serta untuk
satuan wilayah kerja. Seluruh program kerja dan wilayah kerja
Puskesmas dilakukan pembagian habis kepada seluruh pegawai
Puskesmas, dengan mempertimbangkan kemampuan yang
dimilikinya. Hasil dari Lokakarya mini bulanan pertama ini
adalah RPK tahunan dan RPK Bulanan, kesepakatan Bersama
untuk melasanakan RPK bulanan, Matriks pembagian tugas,
bahan atau usulan yang akan diajukan di musrenbangdes dan
draf RUK untuk tahun selanjutnya.

Lokakarya mini bulanan rutin diselenggarakan sebagai


tindaklanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama.
Lokakarya mini bulanan rutin ini dilaksanakan untuk
memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas Oele, yang
dilakukan setiap bulan secara teratur. Pada forum Lokakarya
mini bulanan rutin, sekaligus dilaksanakan pertemuan tinjauan
manajemen. Fokus utama lokakarya mini bulanan rutin
Puskesmas Oele adalah ditekankan kepada masalah pentingnya
kesinambungan arah dan kegiatan antara hal-hal yang
direncanakan, integrasi antar program dalam menyelesaikan
masalah prioritas Puskesmas yang telah ditetapkan pada tiap
tahunnya, pelaksanaannya serta hasilnya, agar kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan tersebut dapat berhasil guna dan
berdaya guna. Hasil dari mini lokakarya bulanan rutin ini
adalah RPK bulan berikutnya dan Kesepakatan untuk
menjalankan RPK yang sudah dijalankan

2.4.4.2 Lokakarya mini Tribulan (Lintas Sektor)

Lokakarya mini tribulanan Puskesmas Oele dilaksanakan untuk


menginformasikan dan mengidentifikasikan capaian hasil
kegiatan tribulan sebelumnya, membahas dan memecahkan
masalah dan hambatan yang dihadapi oleh lintas sektor pada
kegiatan tribulan sebelumnya, dan menganalisa serta
memutuskan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dengan
memasukkan aspek umpan balik dari masyarakat dan sasaran
program. Adapun tahapan kegiatan lokakarya mini tribulanan
lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap yaitu Lokakarya
mini tribulan pertama dan lkakarya mini tribulan rutin.

Lokakarya Mini Tribulanan yang Pertama dilakukan untuk


penggalangan tim yang diselenggarakan dalam rangka
pengorganisasian untuk dapat melaksanakan rencana kegiatan
sektoral yang terkait dengan pembangunan kesehatan. Pada
tahapan ini, Puskesmas mendiskusikan usulan yang akan
disampaikan didalam Musrenbang kecamatan yang memerlukan
dukungan dari lintas sektor terkait, sehingga pada saat
dilaksanakan Musrenbang kecamatan semua pihak sudah
tersosialisasi dan dapat mendukung program kesehatan di
tingkat kecamatan. Pada forum ini juga dihasilkan kesepakatan
Bersama untuk melaksanakan hasil dari minilokakarya
tribulan.

Lokakarya mini tribulanan rutin Puskesmas Oele dilakukan


sebagai tindaklanjut dari penggalangan kerjasama lintas
sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap
tribulan secara tetap. Penyelenggaraan lokakarya mini
tribulanan rutin dilakukan oleh camat dan Puskesmas dibantu
sektor terkait dikecamatan. Hasil atau luaran dari lokakarya
lintas sektor ini adalah rencana tribulan selanjutnya dan
kesepakatan Bersama untuk menjalankan hasil kesepakatan
tersebut.

2.4.5. Gambaran Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi (P3)

Pengawasan Puskesmas terdiri dari dua, yaitu pengawasan


internal dan eksternal. Pengawasan internal adalah pengawasan
yang dilakukan oleh Puskesmas sendiri, baik oleh Kepala
Puskesmas, tim audit internal maupun setiap penanggung
jawab dan pengelola/pelaksana program. Adapun pengawasan
eksternal dilakukan oleh instansi dari luar Puskesmas antara
lain dinas kesehatan kabupaten Rote Ndao dengan melakukan
monev terjadwal atau sewaktu waktu, institusi lain selain Dinas
Kesehatan Kabupaten seperti BPKD, dan/atau masyarakat
melalui masukan dan usulan dari forum lokakarya lintas sektor,
kotak saran dan dari hasil survei harapan dan kebutuhan
masyarakat.

Pengawasan yang dilakukan mencakup aspek administratif,


sumber daya, pencapaian kinerja program, dan teknis
pelayanan. Apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian baik
terhadap rencana, standar, peraturan perundangan maupun
berbagai kewajiban yang berlaku maka dilakukan pembinaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pengendalian di Puskesmas Oele terdiri dari serangkaian


aktivitas untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan kegiatan
dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dengan cara
membandingkan capaian saat ini dengan target yang telah
ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat ketidaksesuaian, maka
dilakukan upaya perbaikan (corrective action). Kegiatan
pengendalian ini dilakukan secara terus menerus. Pengendalian
dilakukan secara berjenjang oleh Dinas kesehatan
kabupaten/kota, Kepala Puskesmas, maupun penanggung
jawab program.

Evaluasi atau penilaian kinerja Puskesmas Oele dilaksanakan


oleh Puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya akan
diverifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten Rote Ndao. Adapun
aspek penilaian meliputi hasil pencapaian pelaksanaan
pelayanan kesehatan dan manajemen Puskesmas.

Pada pelaksanaannya Puskesmas Oele masih mendapatkan


beberapa tantagan, sehingga apa yang menjadi target dan
kesepakatan yang sudah ditetapkan masih ada kekurangan atau
belum tercapai, hal ini dikarenakan karena beberapa factor
seperti masih kurangnya SDM, pencatatan dan pelaporan dari
penanggungjawab Program dan pelaksan kegiatan yang belum
optimal dan belum optimalnya penggalangan dukungan lintas
sektor dalam mengatasi masalah yang ada dimsyarakat.

2.5. Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat


2.5.1. Mortalitas
2.5.1.1. Jumlah Kematian Ibu
2.5.1.2. Jumlah Kematian Bayi dan Balita
2.5.1.3. 10 Penyebab Kematian Tertinggi
2.5.2. Morbiditas
2.5.2.1. 10 Jenis Penyakit Terbanyak
2.5.2.2. Stuntin, Gizi Kurang, Gizi Buruk, Obesitas
2.5.2.3. Penyakit Tidak Menular
2.5.2.4. Penyakit Menular Langsung
2.5.2.5. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
2.5.2.6. Penyakit Bersumber Binatang

2.6. Perilaku Masyarakat Yang Tidak Mendukung Pola Hidup Sehat

2.7. Capaian Kinerja Puskesmas


2.7.1. Capaian Indikator SPM Kab/Kota Bidang Kesehatan
2.7.2. Capaian Indikator Keluarga Sehat
2.7.3. Capaian Indikator Program Prioritas RPJMD/RPJMN

BAB 2 PELAKSANAAN KEGIATAN INOVASI NUSANTARA SEHAT


SEBELUMNYA (jika ada NST atau NSI sebelumnya)

BAB 3 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PUSKESMAS TAHUN


BERJALAN
3.1. Matriks RPK Puskesmas Tahun Berjalan Hasil Sinkronisasi
Dengan RUKUNS (jika ada NST)
3.2. Matriks Awal : Pemantauan Hasil Kegiatan Puskesmas Dengan
Nusantara Sehat Individu

BAB 4 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai