Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktik Real Setting puskesmas adalah kegiatan ekstrakulikuler terstruktur dan

merupakan salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan sinkron antara program studi

di perkuliahan dengan program penugasan keahlian yang di dapat di lahan praktek untuk

mencapai tingkat keahlian tertentu.

Dalam hal ini Praktek Kebidanan di Puskesmas berupa kegiatan mengabdi di

Puskesmas yang bertujuan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan, sikap dan tindakan

manajerial di tingkat Puskesmas. Oleh karena itu, untuk mengaplikasikan dan menerapkan teori

teori yang di pelajari dari berbagai matakuliah dapat secara langsung di praktekkan di tingkat

Puskesmas yang berada di wilayah kota medan. Agar dapat diketahui bahwa teori yang selama

ini dipelajari dengan yang ditemui di prakteknya, sehingga teori tersebut dapat di terapkan

dengan baik.

Untuk memperoleh pengalaman dan perbandingan antara teori dan praktek maka

mahasiswa program studi diploma IV kebidanan harus mengikuti Praktek real setting di

fasilitas kesehatan tingkat dasar yaitu Puskesmas Polonia medan .

1
1.2 Tujuan

Pembelajaran Praktek Real Setting semester V merupkan kegiatan Praktikum di

Puskesmas yang merupkan Penjabaran 60% dari Kegiatan pembelajaran pendidikan Diploma

IV Kebidanan. Adapun Learning Outcome yang diharapkan dari pebelajaran ini adalah sebagai

berikut.

1.2.1Tujuan Umum

1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui program kerja puskesmas di masyarakat

2. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui struktur organisasi puskesmas serta

program dari masing masing unit yang ada

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran pPraktik Real Setting Semester IV , mahasisawa Diploma IV

diharapkan mampu :

a. Mengenal Struktur Organisasi tata kerja Puskesmas

b. Mengidentifikasi sarana dan prasarana puskesmas, SDM, wilayah kerja Puskesmas

c. Mengidentifikasi program kegiatan yang ada dilakukan di puskesmas termasuk

program inti KIA /KB dan Program yang terintegrasi dengan Program KIA /KB,

pemeliharaan kesehatan calon ibu , pelayanan pada anak , pelayanan ibu yang

reproduksi.

d. Melakukan pemantaun wilayah setempat menggunakan grafik KWS / KIA

e. Mengisi format rujukan dalam KIA /KB

f. Mampu mengamati sejauh mana program - program tersebut telah dijalnkan

g. Menegtahui sejauh mana program – program tersebut telah di jalankan

h. Mengetahui kendala yang dijumpai dalam menjalankan program puskesmas

2
i. Mengetahui masalah kesehatan masyarakat yang dijumpai di puskesmas

j. Mengetahui alur pelayanan di puskesmas

k. Melakukan Dokumentasi kegiatan Praktik Real Setting Semester V di puskesmas

dalam bentuk laporan Puskesmas

l. Mampu mengenal peran serta masyarakat di puskesmas

1.3 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan Real Setting Semester IV dilaksanakan di Puskesmas Polonia Medan pada

Tanggal 07 s /d 28 Oktober 2019

1.4 Ruang Lingkup

Asuhan kebidanan secara mandiri sebagai kandidat bidan dengan mengikuti peran bidan di

Puskesmas , meliputi :

 Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

 Organisasi Manajemen Pelayanan Kebidanan

 Epidemiologi

BAB II

3
Tinjauan Kepustakaan

Puskesmas

2.1 Definisi

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan

masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas

kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau

wilayah kerja (Depkes, 2011).

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan dibawah supervisi dinas kesehatan

kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan

masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar. Upaya kesehatan wajib puskesmas yang disebut

juga sebagai basic six meliputi usaha promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan,

kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana. Disamping itu upaya perbaikan gizi

masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, serta pengobatan. Indikator

derajat kesehatan masyarakat yang paling peka untuk menilai dampak program kesehatan

adalah Infant Mortality Rate, Maternal Mortality Rate, dan Birth Rate yang semuanya

terintegrasi dalam ruang lingkup kegiatan Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana

(Sulaeman, 2011).

Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitik beratkan kepada pelayanan untuk

masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu

pelayanan kepada perorangan. Pengelolaan Puskesmas umumnya berada di bawah dinas

Kesehatan Kabupaten / Kota.

2.2 Organisasi dan manajemen pelayanan Kebidanan

4
Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan dengan misi

sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang tugasnya melaksanakan pembinaan,

pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah

tertentu. Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh, meliputi aspek-aspek;

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Puskesmas bertujuan sebagai suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta

masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan menggerakan pembangunan kecamatan

yang berwawasan pembangunan, mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk

hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat

serta lingkungannya, namun baik atau tidaknya pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas

tergantung pada bagaimana pengelolaan manajemen didalamnya terutama dalam proses

manajemen pelayanan kesehatan. (di unduh dari Jurnal: https://media.neliti.com, 2019)

Menurut Permenkes No.75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat, disebutkan

bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan

preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerjanya (Depkes, 2014).

5
Fungsi Manajemen Kegiatan

Perencanaan Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang

dilakukan setahun sekali, unsur yang direncanakan

meliputi; kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta

penunjang lainnya). Sedangkan perencanaan obat dan alat

kesehatan dilakukan setiap bulan, dengan cara mengajukan

usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Pengorganisasian Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural

Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya bersifat fungsional

Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok

Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok, yang

melibatkan tenaga perawat dan bidan.

Pembagian wilayah kerja, setiap petugas Puskesmas

melakukan pembinaan ke desa-desa

Pengorganisasian Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural

Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya bersifat fungsional

Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok

Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok, yang

melibatkan tenaga perawat dan bidan.

Pembagian wilayah kerja, setiap petugas Puskesmas

melakukan pembinaan ke desa-desa

Penggerakan Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan dalam

Pelaksanaan rangka koordinasi lintas program dan sektor

Adanya proses kepemimpinan

6
Dilakukan koordinasi secara lintas program & sector

Pelaksanaan program pokok puskesmas yang melibatkan

seluruh staf

Pengawasan dan Melalui pemantauan laporan kegiatan

Evaluasi Pemantauan wilayah setempat (PWS)

Supervisi

Rapat rutin (staff meeting)

Tabel 2.1 Penerapan Fungsi Manajemen di Puskesmas

Sumber: Muninjaya, 2004

Untuk dapat melaksanakan usaha pokok puskesmas secara efisien, efektif,

produktif, dan berkualitas, pimpinan puskesmas harus memahami dan menerapkan

prinsip-prinsip manajemen. Penerapan manajemen kesehatan di puskesmas terdiri dari :

Micro Planning (MP)

Merupakan perencanaan tingkat puskesmas. Pengembangan program puskesmas

selama 5 tahun disusun dalam MP.

Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP)

Merupakan bentuk penjabaran MP kedalam paket-paket kegiatan program yang

dilaksanakan oleh staf, baik secara individu maupun berkelompok. LKMP dilaksanakan

setiap tahun.

Local Area Monitoring (LAM) atau PIAS-PWS (Pemantauan Ibu dan Anak

Setempat-Pemantauan Wilayah Setempat)

7
Merupakan sistem pencatatan dan pelaporan untuk pemantauan penyakit pada ibu dan

anak atau untuk penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. LAM merupakan

penjabaran fungsi pengawasan dan pengendalian program. LAM yang dijabarkan khusus

untuk memantau kegiatan program KIA disebut dengan PIAS. Sistem pencatatan dan

pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) adalah kompilasi pencatatan program yang

dilakukan secara terpadu setiap bulan.(Di unduh dari :http://ilmugreen.blogspot.com,

2019)

Stratifikasi puskesmas merupakan kegiatan evaluasi program yang dilakukan setiap

tahun untuk mengetahui pelaksanaan manajemen program puskesmas secara menyeluruh.

Penilaian dilakukan oleh tim dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Data

SP2TP dimanfaatkan oleh puskesmas untuk penilaian stratifikasi (Muninjaya, 2004).

Supervisi rutin oleh pimpinan puskesmas dan rapat-rapat rutin untuk koordinasi dan

memantau kegiatan program. Supervisi oleh pimpinan, monitoring, dan evaluasi

merupakan penjabaran fungsi manajemen (pengawasan dan pengendalian) di puskesmas

(Tabel 2.1) (Muninjaya, 2004).

2.2.1 Susunan Organisasi

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, sesuai

dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Puskesmas dipimpin oleh seorang

Kepala Puskesmas yang merupakan seorang Tenaga Kesehatan dengan kriteria sebagai

berikut (Depkes, 2014):

8
Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi manajemen

kesehatan masyarakat;

 Masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun; dan

 Telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.

Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas (Depkes, 2014):

 Kepala Puskesmas;

 Kepala sub bagian tata usaha;

 Penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat;

 Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium; dan

 Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring

 Fasilitas pelayanan kesehatan.

 Penerapan Manajemen di Puskesmas

Kepala Puskesmas bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di Puskesmas dan ia dapat

merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sumber daya Puskesmas kepada dinas

kesehatan kabupaten/kota. Dalam hal di Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil

yang tidak tersedia seorang tenaga kesehatan seperti kriteria diatas, maka Kepala

Puskesmas merupakan tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan paling rendah diploma

tiga (Depkes,2014).

Subsistem Manajemen Puskesmas

Dalam upaya menunjang pengembangan program pokok puskesmas, puskesmas

memiliki enam subsistem manajemen, yaitu (Muninjaya, 2004):

 Subsistem pelayanan kesehatan

9
 Berupa promosi, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi medis dan sosial

 Subsistem manajemen keuangan

 Jenis anggaran yang digunakan terdiri dari dana rutin (gaji pegawai) dan dana

operasional/proyek untuk masing-masing program.

Sumber anggaran, sejak otonomi daerah yang ditetapkan berdasarkan UU No. 22 dan

25 tahun 1999 sumber dana puskesmas sebagian besar dari APBD kabupaten/kota yang

disalurkan melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Hanya sebagian kecil yang berasal

dari APBN. Puskesmas juga mendapat dana dari sumber-sumber lain yang sah dan tidak

mengikat.(Di unduh dari :http://ilmugreen.blogspot.com, 2019)

Pimpinan puskesmas menunjuk bendahara puskesmas, ada yang menjadi bendahara

proyek (mencatat dan melaporkan dana operasional kegiatan proyek) dan bendahara rutin

(mengurusi gaji pegawai dan pemasukan keuangan rutin puskesmas).(Di unduh dari

:http://ilmugreen.blogspot.com, 2019)

Subsistem manajemen logistic

Setiap program membutuhkan dukungan logistik yang jumlah dan jenisnya berbeda-

beda. Kebutuhan ini disusun dalam Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP). Agar praktis

biasanya kebutuhan logistik puskesmas disediakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota

dan BKKBN (khusus untuk program KB) dengan dana yang sudah dialokasikan setiap

tahun. Pimpinan puskesmas mempunyai wewenang dan wajib memeriksa administrasi

barang dan obat secara rutin.(Di unduh dari :http://ilmugreen.blogspot.com, 2019)

Subsistem manajemen personalia

Untuk meningkatkan motivasi kerja staf, sistem intensif perlu diterapkan sesuai dengan

ketentuan yang disepakati bersama. Selain itu pemberian penghargaan oleh pimpinan

10
kepada staf yang berprestasi akan membantu meningkatkan motivasi mereka.(Di unduh

dari :http://ilmugreen.blogspot.com, 2019)

Untuk manajeman personalia di puskesmas, dokter selaku manajer puskesmas tidak

diberikan wewenang untuk mengangkat staf kecuali puskesmas menyisihkan dana sendiri

untuk membayar honor staf. Akan tetapi dokter berhak mengusulkan kebutuhan staf

(jumlah dan jenis) ke Dinkes kabupaten/kota.(Di unduh dari

:http://ilmugreen.blogspot.com, 2019)

Pertemuan antara pimpinan dengan staf sebaiknya diadakan secara rutin dalam pertemuan

rutin seperti rapat bulanan dan mingguan

Subsistem pencatatan dan pelaporan

Laporan yang dibuat oleh puskesmas antara lain:

 Laporan harian (melaporkan adanya kejadian luar biasa (KLB) penyakit tertentu)

 Laporan mingguan (melaporkan kegiatan penanggulangan penyakit diare)

 Laporan bulanan (ada 4 jenis, LB1 berisi data kesakitan, LB2 berisi data kematian, LB3

berisi data program gizi. KIA, KB, dan P2M, LB4 untuk obat-obatan)

 Subsistem pengembangan peran serta masyarakat (melalui PKMD)

(Sumber: dadhyanidewi.blogspot.com)

2.4 Program Kerja Puskesmas

Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru, dalam menjalankan

tugasnya puskesmas mempunyai 20 tugas pokok, itupun sangat tergantung kepada faktor

11
tenaga, sarana dan prasarana, biaya yang tersedia serta kemampuan managemen dari tiap-

tiap puskesmas.(Di unduh dari :http://ilmugreen.blogspot.com, 2019)

Adapaun kegiatan pokok puskesmas tersebut meliputi :

 Upaya kesehatan ibu dan anak

 Upaya keluarga berencana

 Upaya kesehatan gizi

 Upaya kesehatan lingkungan

 Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

 Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan

 Upaya penyuluhan kesehatan

 Upaya kesehatan sekolah

 Upaya kesehatan olah raga

 Upaya perawatan kesehatan masyarakat

 Upaya kesehatan kerja

 Upaya kesehatan gigi dan mulut

 Upaya kesehatan jiwa

 Upaya kesehatan mata

 Upaya laboratorium sederhana

 Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan

 Upaya kesehatan usia lanjut

 Upaya pembinaan pengobatan tradisional

 Upaya kesehatan remaja

2.5 Teori Epidemiologi

12
Langkah-langkah epidemologi:

Pengumpulan Data

 Pasif

 Aktif

Pengolahan Data

 Data mentah (raw data) diolah menjadi tabel, grafik, spotmap

 Analisa Data

 Data yang telah diolah, dianalisa menurut umur, waktu, dan tempat, jenis kelamin,

status imunisasi dan sebagainya

Sumber-sumber data:

 Register Penderita berobat Jalan.

 Hasil Penyelidikan atau Kegiatan di Lapangan.

 Hasil Pemeriksaan Laboratorium.

 Data Cakupan Program

 Kelengkapan, Ketepatan, dan Kebenaran Laporan:

Kelengkapanyaitu prosentase laporan yang seharusnya diterima atau dikirim dibanding

realisasi laporan yang diterima atau dikirim dalam waktu tertentu

KetepatanKetepatan waktu laporan berarti waktu laporan yang kita terima sesuai dengan

waktu yang telah ditetapkan

Kebenaran Laporan

13
Artinya data yang dimuat dalam laporan adalah data yang benar-benar dapat

dipertanggung jawabkan (valid)

Pengumpulan Data

Persyaratan antara lain :

 Data yang dikumpulkan memuat informasi epidemiologi seperti : kesakitan atau

kematian menurut umur, jenis kelamin, tempat tinggal, status imunisasi dsb.

 Pengumpulan dilaksanakan teratur dan terus menerus.

 Data yang dikumpulkan selalu tepat waktu.

Sistem Pencatatan Puskesmas:

 Data hasil kunjungan berobat pasien. Data tersebut dicatat dalam register

Puskesmas (buku register)

 Data hasil kegiatan diluar gedung Puskesmas, misalnya kegiatan imunisasi,

penyuluhan, posyandu, UKS, investigasi KLB dan lain sebagainya. Biasanya

dicatat oleh program masing-masing yang melakukan kegiatan lapangan dengan

menggunakan formulir program tersebut.

 Khusus data kesakitan / kematian pada KLB dicatat dalam form investigasi, harus

pula dicatat dalam laporan bulanan Puskesma (LB3).

Sistem Pelaporan Puskesmas:

14
Laporan 24 jam

Yaitu laporan pemberitahuan awal terjadinya Kejadian Luar Biasa ke unit atasan dan pusat

menggunakan form W1.

Laporan mingguan

Yaitu laporan kewaspadaan dini kemungkinan terjadinya KLB Dinas Kesehatan Dati II

menggunakan form W2

Laporan bulanan

Yaitu laporan kesakitan dan laporan program yang dilaporkan ke unit atasan menggunakan

form LB1, LB2, LB3.

Cara Melaksanakan Pengumpulan Data:

 Mengetahui sumber data.

 Memilih jenis data yang diperlukan

 Memilih variabel data

 Membuat rencana tabulasi data

 Mengkompilasi data

Cara Melaksanakan Validasi Data:

Hal yang perlu diperhatikan yaitu :

Sumber data

 Definisi atau batasan kasus

 Alat yang digunakan untuk mencatat data

 Waktu atau periode pengumpulan data

15
 Alat ukur yang dipergunakan

 Kelengkapan laporan

 Petugas pengumpul data

BAB III
SITUASI DAN KONDISI PUSKESMAS

A. DATA KEADAAN PUSKESMAS

16
Puskesmas Polonia di dirikan pada tanggal 1 Mei 1980 tahun dalam bentuk puskesmas,

terletak di Jl. Pendidikan, Polonia, Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara,Indonesia

Gambar 3.1

Peta Kecamatan Medan Polonia

Kecamatan Medan Polonia merupakan salah satu dari 21 kecamatan yang berada di
Kota Medan. Secara geografis Kecamatan Medan Polonia mempunyai batas wilayah sebagai
berikut :
o Sebelah Utara : Medan Petisah
o Sebelah Selatan : Medan Johor
o Sebelah Barat : Medan Baru
o Sebelah Timur : Medan Maimun
Puskesmas Polonia merupakan salah satu puskesmas di wilayah selatan Kota

Medan. Puskesmas Polonia mempunyai 1 lantai saja yang digunakan untuk pelayanan.

Ruangan antara lain ruang pendaftaran, ruang informasi, ruang tunggu, ruang BP umum, ruang

tindakan, ruang BP gigi, ruang rekam medis, ruang obat, ruang BP KIA, apotek, ruang kepala

puskesmas dan ruang TU yang berdampingan, ruang konsultasi gizi/konsultasi sanitasi, ruang

17
administrasi, toilet. Sarana dan prasarana lain yang dimiliki oleh Puskesmas Polonia yaitu

tempat sampah, wastafel, tempat parkir dan toilet umum.

Wilayah kerja puskesmas polonia meliputi :

1) Luas wilayah : 829 Ha

2) Jumlah kelurahan : : 5 kelurahan

3) Jumlah lingkungan : 46 Lingkungan

Berdasarkan data yang di dapat pada dari website pemko medan didapatilah data

berikut :

Kelurahan yang terdapat di kecamatan medan Polonia

No Kelurahan Alamat

1 Sari Rejo Jl. Sejati No.1

2 Suka Damai Jl. DC Barito No.1

3 Polonia Jl. Balai Desa No.83

4 Anggrung Jl. Dr. Cipto

5 Madras Hulu Jl. T Cik Ditiro

B. VISI MISI

VISI

Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang berkualitas Menuju masyarakat sehat dan mandiri.

MISI

18
1. Mewujudkan masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat.

2. Mewujudkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan

berkualitas.

3. Mewujudkan masyarakat yang sehat secara mandiri dengan upaya kesehatan berbasis

masyarakat.

4. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal pada individu, keluarga,

kelompok, & masyarakat.

MOTTO

Melayani dengan Hati

TATA NILAI

BERSERI

BE : Bersih lingkungan kerja

R : Ramah dalam pelayanan

SE : Selamat dalam bekerja

R : Rajin bekerja

I : Integritas

C.STRUKTUR ORGANISASI

1.Manajemen Puskesmas Polonia

19
puskesmas mempunyai tugas memimpin, mengawasi , dan mengkoordinasi kegiatan

yang ada di Puskesma. Dalam pelaksanaan tugasnya, kepala puskesmaswajib menetapkan

prinsip koordinasi , integrasi dan singkronisasi daik dalam lingkup puskesmas maupun di luar

puskesmas sesuai dengan tugasnya masing masing, mulai dari penetapan/ pengambil keputusan

perencanaan penganggaran , pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta penyampaian laporan

ke kepaladinas kesehatan kota medan setiap bulannya. Kemampuan kepala puskesmas untuk

menyelengarakan fungsi fungsi tersebut masih mempunyai kendala yaitu berkaitan dengan

kepengelolaan dat yang di dapat dari setiap program yang ada di puskesmas yang berkaitan

dengan sistem inforasi dan pengolahan data secara digital.

Struktur organisasi di Puskesmas Polonia sudah terlihat sangat baik penulisannya

dengan memakai komputer dan di desain semenarik mungkin . Pemasangan struktur organisasi

20
di ruang tata usaha strategis karena diletakkan arah pintu masuk ruangan dan ruang kepala

Puskesmas

2. fasilitas pelayanan kesehatan

Dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat maka keadaan dan

situasi sarana / unit di puskesmas polonia seperti di bawah ini :

a) 1 unit puskesmas untuk 1 kecamatan

b) Perbandingan jumlah sarana pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk adalah 1

sarana kesehatan melayani sekitar 1000 lebih penduduk

c) Sebagian besar masyarakat sudah dapat memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan

yang tersebar .

D. PROGRAM KERJA SETIAP UNIT

Pembangunan di bidang kesehatan di wilayah kerja puskesmas Polonia ditunjukkan

untuk menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan di kecamatan Medan Polonia.

Dimana ada beberapa program yang mengalami kenaikan dan ada pula yang mengalami

penurunan. Walaupun demikian selama tahun 2019 pembangunan di wililayah kerja ini telah

berhasil mempertahankan dan eningkatkan cakupan program serta selalu meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

Pembangnan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Polonia juga dipadukan secara

seimbang antara upaya promotif dan prefentif dengan upaya kuratif dan rehabilitatif.

a. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib puslesmas yaitu Pelayanan Kesehatan yang diberikan

kepada masyarakat baik yang dilakukan di dalam ataupun di luar gedung

b. Upaya Kesehatan Pengembangan

21
Upaya Kesehatan Pengembangan adalah program promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat yang salah satunya di kembangkan dalam bentuk

kegiatan indikatif.

c. Upaya kesehatan lingkungan

1) Membuat rencana kerja tahunan program penyehatan linkungan

2) Melakukan pengumpulan data dan masalah tentang kesehatan lingkungan

dalam rangka menggerakkan potensi masyarakat

3) Melakukan pengamatan penyakit

4) Melakukan pengamatan penyakit

5) Melakukan pengamatan penyelidikan dan pencegahan KLB dan wabah

6) Melakukan pemberantasan terhadap penyakit menular KLB/wabah

7) Melakukan pengamatan vector

8) Melakukan analisis dampak lingkungan

9) Melakukan upaya perbaikan kualitas lingkungan

10) Melakukan pemeriksaan tempat tempat umum

11) Melakukan pemeriksaan tempat pengolaan makanan

12) Melakukan pemeriksaan terhadap tempat industri

13) Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan pestisida

14) Melakukan pengawasan kualitas air bersih

15) Melakukan perbaikan kualitas air bersih

16) Memberikan konseling tentang kesehatan lingkungan membuat laporan hasil

kegiatan bulanan dan tahunan

No Jenis Sasaran Bulan Total

Kegiatan

22
Jan Feb Mar Apr mei Jun Jul Agt
1. Pemeriksaan Tempat 2 3 2 4 3 1 3 4 22
TTU ibadah
Pasar 3 4 2 1 4 7 4 3 28
Sekolah 4 6 4 2 6 4 3 5 34
Hotel 2 1 5 3 6 3 5 3 28
2. Pemeriksaan Pabrik 3 2 5 4 1 6 4 3 28
TPM roti/bakery
Pabrik 3 6 5 3 6 5 3 2 32
tahu/tempe
Restaurant/r 2 4 1 6 4 3 5 2 27
umah
makan
Warung 3 2 6 4 2 6 4 1 28
jajanan
Kedai kopi 4 5 3 1 4 2 4 3 26
Depot air 3 5 2 6 4 2 3 1 26
minum

Permasalahan sanitasi dan kesehatan lingkungan masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Polonia selma tahun 2019 sudah membaik dengan waktu yang cukup

berkala dan koordinasi yang baik lintas sektoral. Dengan terbuktinya salah satu

keluraan yang ada di kecamatan medan polonia telah masuk kedala m nominai

kelurahan terbaik tingkat provsu yaitu kelurahan anggrung yang dulunya terkenal

dengan tempanya Narkotika.

d. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana

Upaya kesehatan yang dilakukan untuk kesehatan ibu dan anak serta keluarga

berencana yang ada di puskesmas polonia yaitu :

a) Pemberian tablet fe pada ib hamil

23
b) Pelayanan kesehatan terhadap bayi di setiap posyandu pada wilayah kerja

puskesmas polonia

c) Memberikan imunisasi terhadap bayi di setiap posyandu pada wilayah kerja

puskesmas polonia

d) Memberikan penimbangan berat badan bayi, balita dan ibu hamil di puskesmas

dan posyandu

e) Memberikan konseling pada ibu hamil

f) Pemberian makanan tambahan pada balita

g) Melakukan pemeriksaan ibu hamil

Cakupan peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) di puskesmas

polonia selama 2019 mengalami peningkatan dengan tahun sebelumnya.

No Program Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags

Jumlah K1 ibu hamil 100 90 110 115 105 89 102 105

Jumlah K4 ibu hamil 90 80 100 100 90 85 97 100

Jumlah Ibu Hamil 1 3 2 2 2 2 2 2

resiko tinggi yang

ditangani

Jmlah persalinan 100 100 100 100 100 100 100 100

oleh tenaga

kesehatan

Jumlah ibu nifas + 80 80 80 80 80 80 80 80

pemberian vit A

Jumlah Kunjungan 80 80 80 80 80 80 80 80

Neonatus

Total 451 433 472 477 466 463 461 467

24
1) Cakupan ibu hamil dari bulan januari hingga agustus sebanyak 856 orang atau

sekitar 79,9 %

2) Cakupan ibu bersalin dari bulan januari hingga agustus sebanyak 719 orang

atau sekitar 67,1 %

3) Cakupan kunjungan bayi dari bulan januari hingga agustus 2019 adalah

sebanyak 719 bayi atau sekitar 73.4 %

Dengan melihat data dia atas dapat di simpulakan bahwa target yang akan

dicapai hingga 100% sepertinya bisa di dapat jika semua program berjalan

dengan baik. Bahkan data di bulan agustu saja sudah menunjukkan

peninggkatan persentasi yang baik sejauh ini.

e. Upaya perbaikan gizi masyarakat

Status gizi balita masih menjadi prioritas masalah di wilayah kerja puskesmas

polonia selma tahun 2019. Upaya upaya yang dilakukan yaitu :

1) membuat rencana kerja

2) melaksanankan pelayanan gizi berup pemberian tablet pertolongan gizi

yang meliputi pemberian Kpsul vit A tablet besi Fe, obat cacing, PMT

pemulihan dan sosialisasi penggunaan garam beryodium

3) melakukan penyluhan gizi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan gizi

yang dijumpai

4) menerima konsultasi / konseling dibidang gizi

5) demonstrasi makannan sehat dan menyampaikan cara pemberian makanan

tambahan

6) membina keluarga sadar gizi (Kadarzi)

25
7) melaksanakan posyandu (memantau penimbangan bayi dan anak

balita,menjelaskan cara pengisisan dan penggunaan KMS, dan penyuluhan)

8) melakukan kunjungan rumah penderita gizi buruk

9) melakukan rujukan kasus gizi ke rumah sakit jika tidak bisa ditangani di

puskesmas.

No Bulan Kegiatan Kunjungan informasi

penyuluhan rumah

kesehatan

1 Januari 52 100 152

2 Februari 35 430 465

3 Maret 34 399 433

4 April 34 480 514

5 Mei 27 1828 1845

6 Juni 26 1819 1485

7 Juli 26 2477 2503

8 Agustus 30 410 440

- sasaran : 28-59 bulan.

- Balita yang terlayani : 25 orang.

- Capaian yang di dapati 100% dan sudah didatangi oleh pihak puskesmas.

- Nb: Puskesmas polonia tidak memiliki gizi buruk, tetapi bayi,balita gizi

kurang

26
No Nama Anak L/P Usia BB TB SG

(bln)

1 Aisyah putri P 28 9.8 81 Kurang

2 Nur asyifa P 49 12.5 93.5 Kurang

3 Alisya P 50 12 94 Kurang

4 Alfredy L 44 12.1 91.5 Kurang

5 Nakila P 45 11.8 92 Kurang

6 Inayah P 40 11.1 88.3 Kurang

7 Nakhanza P 41 11.3 89 Kurang

8 Alif L 42 11.6 91.5 Kurang

9 Azigah P 41 11.2 90 Kurang

10 Putri aulia P 42 11.5 93 Kurang

11 Damar L 56 13.5 99 Kurang

12 Fahri L 49 12 95 Kurang

alniko

13 Safa P 48 12 94 Kurang

marwah

14 Nursyabil P 41 11.5 90 Kurang

15 Rahmayani P 39 10.2 87 Kurang

16 Pintauli P 32 10.3 84 Kurang

17 Zahra arsila P 29 9.5 81 Kurang

18 Cahaya P 47 11.8 93 Kurang

27
19 Bilqis suci P 39 11 83 Kurang

ramadhani

20 Alya P 29 9.9 82 Kurang

mentari

21 Aiyra zahra P 26 9 80 Kurang

22 Makmur L 18 8.5 75 Kurang

f. Program imunisasi

Pelaksanaan program dan kegiatan imunisai termasuk program prioritas,

khususnya dalam rangka pencegahan penyakit infeksi menular. Berikut

adalah laporan imunisasi yang diberikan dari bulan januari 2019 sampai

agustus 2019

28
Jenis imunisasi Laki Laki Perempuan Jumlah

Hb0 302 335 637

BCG 289 327 616

DPTH BH1B 1 302 302 622

DPTH BH1B 2 297 297 614

DPTH BH1B 3 299 299 611

Jenis imunisasi Laki Laki Perempuan Jumlah

Polio 1 289 327 616

Polio 2 302 320 622

Polio 3 297 317 614

Polio 4 299 312 611

Jenis imunisasi Laki –Laki Perempuan Jumlah

MR 293 310 603

Bagan alur pelayanan pasien

UPT PUSKESMAS POLONIA

ALUR PELAYANAN

RUANGAN TINDAKAN

29
PASIEN DATANG

RUJUK KE RUANGAN PENDAFTARAN

RUMAH SAKIT TINDAKAN

RUANGAN TINDAKAN

PASIEN
ALUR PULANG
PELAYANAN

IMUNISASI

PASIEN DATANG

PENDAFTARAN

30
RUANGAN IMUNISASI

TINDAKAN PELAYANAN

IMUNISASI

PASIEN PULANG

ALUR PELAYANAN

FARMASI

PASIEN DATANG

PENDAFTARAN 31
RUANGAN PEMERIKSAAN
UMUM
RUANGAN KESEHATAN
GIGI & MULUT
RUANGAN KIA / KB &
IMUNISASI
RUANGAN TINDAKAN

RUANGAN FARMASI

PASIEN PULANG

ALUR PELAYANAN

RUANGAN KB

PASIEN DATANG

PENDAFTARAN

32
RUANGAN KB
RUJUKAN RUJUKAN
INTERNAL EKSTERNAL
KONSELING DENGAN ABPK

RUJUKAN SETUJU KONSELING


ULANG

PEMERIKSAAN FISIK & PENUNJANG

( JIKA DIPERLUKAN )

INFORMED CONSENT

DILAKUKAN PELAYANAN KB

PEMANTAUAN MEDISPOLONIA
UPT PUSKESMAS & PEMBERIAN

NASEHAT PASA TINDAKAN

ALUR PELAYANAN

FARMASI

PASIEN DATANG

PENDAFTARAN

33
RUJUKAN RUJUKAN
INTERNAL EKSTERNAL

RUANGAN KIA

RUANGAN PEMERIKSAAN
UNIT
UMUM
RUANGAN KESEHATAN RUJUKAN
GIGI & MULUT
RUANGAN KIA / KB
RUANGAN PELAYANAN TB
KONSELING GIZI
LABORATORIUM
RUANGAN
FARMASI

PASIEN PULANG

BAB IV
ANALISA MASALAH

Berdasarkan dari hasil pengamatan selama praktek real setting yang kami lakukan

dilapangan pada minggu pertama praktek lapangan real setting di dapat masalah yang akan di

tinjau dan di identifikasi yaitu :

34
No Nama Anak L/P Usia BB TB SG
(bln)
1 Aisyah putri P 28 9.8 81 Kurang
2 Nur asyifa P 49 12.5 93.5 Kurang
3 Alisya P 50 12 94 Kurang
4 Alfredy L 44 12.1 91.5 Kurang
5 Nakila P 45 11.8 92 Kurang
6 Inayah P 40 11.1 88.3 Kurang
7 Nakhanza P 41 11.3 89 Kurang
8 Alif L 42 11.6 91.5 Kurang
9 Azigah P 41 11.2 90 Kurang
10 Putri aulia P 42 11.5 93 Kurang

11 Damar L 56 13.5 99 Kurang

12 Fahri L 49 12 95 Kurang
alniko
13 Safa P 48 12 94 Kurang
marwah
14 Nursyabil P 41 11.5 90 Kurang

15 Rahmayani P 39 10.2 87 Kurang

16 Pintauli P 32 10.3 84 Kurang

17 Zahra arsila P 29 9.5 81 Kurang

18 Cahaya P 47 11.8 93 Kurang

19 Bilqis suci P 39 11 83 Kurang


ramadhani
20 Alya P 29 9.9 82 Kurang
mentari
21 Aiyra zahra P 26 9 80 Kurang

22 Makmur L 18 8.5 75 Kurang

35
Berdasarkan dari data yang di dapat jumlah balita dengan gizi kurang lebih banyak bay

balita bayi balita Perempuan di bandingkan bayi balita laki laki

Gizi kurang adalah salah satu kondisi dimana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi,

atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada dibawah standart rata-rata. Pertumbuhan

dan masalah gizi merupakan masalah yang multi dimensi, dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Penyebab langsung gizi kurang adalah makan tidak seimbang, baik jumlah dan mutu asupan

gizinya, di samping itu asupan zat gizi tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh secara optimal

karena adanya gangguan penyerapan akibat adanya penyakit infeksi. Penyebab tidak langsung

adalah tidak cukup tersedianya pangan di rumah tangga, kurang baiknya pola pengasuhan anak

terutama 3 dalam pola pemberian makan pada balita, kurang memadainya sanitasi dan

kesehatan. Upaya penanganan permasalahan gizi di puskesmas polonia sudah ditanggulangi

dari program pemerintah dengan memberikan beras, susu, gula.dan makanan tambahan bagi

bayi dan balita

BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN

36
1) Pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat dalam menerima pelayanan

kesehatan smakin tinggi walaupun masih ada beberapa hal yang di perbaiki

dan di tingkatkan .

2) Secara pencapaian program dan kegiatan di puskesmas Polonia terjadi

peningkatan yang cukup baik

3) Puskesmas Polonia terus berusaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

melalui pellaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan

masyarakat dalam rangkat mencapai misinya “ menjadi pusat pelayanan

kesehatan yang berkualitas menuju masyarakat yang sehat dan mandiri.”

B . SARAN

Semoga pelayanan yang dilakukan puskesmas akan semakin dan terus membaik

dengan terus melakukan perubahan dan gebrakan yang berarti untuk kesejahteraan kesehatan

seluruh masyarakat.

Daftar pustaka

http://astriddianee.blogspot.com/2013/11/pengorganisasian-dan-pengembangan.html

37
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia ; 2013

Natharina Yolanda. 2017. Website : www. Kerjanya.net ( Di Unduh pada tanggal 17 oktober

2019 , 17:17)

Yudianto Tan. 2015. Website : www.Academica.edu (Diunduh pada tanggal 17 oktober 2019,

17: 17)

Website :Pemko Medan (Diunduh pada tanggal 17 Oktober 2019, 17: 17)

38

Anda mungkin juga menyukai