Onsite Ebiofil Perencanaan 150814092541 Lva1 App6892 PDF
Onsite Ebiofil Perencanaan 150814092541 Lva1 App6892 PDF
Perencanaan Biofilter
Modul E:
Biofilter
Agustus, 2015
Sanitasi.Net
Biofil
PRINSIP KERJA
Sanitasi.Net
Biofilter
Sanitasi.Net
Media Biofilter
Sanitasi.Net
Proses Biofilter
Sanitasi.Net
Jenis Pengolahan Air Limbah
dengan Proses Biofilter
Air Limbah
Domestik
Sanitasi.Net
Biofilter Anaerobik
Sanitasi.Net
Biofilter Anaerobik Satu Kompartemen
Ruang
Influen
Biofilter efluen
Ruang Ruang
pengendap pengendap 2
Sanitasi.Net
Biofilter Aerobik
Sanitasi.Net
Biofilter Aerobik
Sanitasi.Net
Biofilter Aerobik Satu Kompartemen
Ruang
Influen Biofilter efluen
Ruang
pengendap Ruang
pengendap 2
Sanitasi.Net
Biofilter Anaerobik-Aerobik (Hibride)
Sanitasi.Net
Proses Biofilter Anaerobik-Aerobik (Hibride)
Sanitasi.Net
Biofilter Anaerobik-Aerobik (Hibride)
Blower
Ruang Ruang
Biofilter Biofilter
anaerob aerobik
Influen ik
efluen
Ruang
pengendap Ruang
1 pengendap 2
Sanitasi.Net
Keunggulan Proses Pengolahan Air Limbah
dengan Biofilter Anaerob-Aerob
• Pengelolaannya sangat • Dapat menghilangkan
mudah. nitrogen dan phospor
yang dapat menyebabkan
• Tidak perlu lahan luas. euthropikasi.
• Biaya operasinya rendah. • Suplai udara untuk aerasi
relatif kecil.
• Dibandingkan dengan • Dapat digunakan untuk air
proses lumpur aktif, limbah dengan beban
Lumpur yang dihasilkan BOD yang cukup besar.
relatif sedikit. • Dapat menghilangan
padatan tersuspensi (SS)
dengan baik
Sanitasi.Net
Biofil
Sanitasi.Net
Ketentuan Umum
Sanitasi.Net
Kriteria Teknis
Bahan dan Konstruksi
Sanitasi.Net
Kriteria Teknis
Bahan dan Konstruksi
Sanitasi.Net
Kriteria Teknis
Media Biofilter dan Media Kontak
1. Media biofilter adalah bagian terpenting dari biofilter, pemilihan
media harus dilakukan dengan seksama disesuaikan dengan kondisi
proses serta jenis air limbah yang akan diolah.
2. Media filter dapat dibuat dari bahan alami atau secara pabrikasi dari
bahan plastik atau bahan lainnya.
3. Media pabrikasi harus tahan korosi dan ringan dengan luas
permukaan spesifik dan volume rongga (porositas) yang besar
sekitar (70 – 95) %, sehingga dapat melekatkan mikroorganisme
dalam jumlah yang besar dan memiliki resiko kebuntuan yang kecil.
4. Luas permukaan spesifik dan volume rongga yang besar
memungkinkan untuk pengolahan air limbah dengan beban
konsentrasi yang tinggi dan memiliki efisiensi pengolahan yang
cukup besar
Sanitasi.Net
Referensi
Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman (PPLP)
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Sanitasi.Net
Daftar Modul
Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat
Modul Sub Modul
A. Pengantar Sistem Setempat E1 Perencanaan
B. Cubluk Kembar E2 Pelaksanaan Konstruksi
C. Tangki Septik E3 Operasi, Pemeliharaan dan
D. Mandi-Cuci-Kakus (MCK) Rehabilitasi
E. Biofilter E4 Kelembagaan, Administrasi dan
F. Up-flow Aerobic Filter Pembiayaan
G. Rotating Biological Contactor E5 Pemantauan dan Evaluasi
H. Anaerobic Baffle Reactor
I. Sarana Pengangkut Tinja
J. Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT)
Sanitasi.Net
Terima kasih
Joy Irmanputhra
AFSI
FasilitatorSanitasi.Org
Sanitasi.Net